SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Saturday, May 30, 2009

Jeli dalam memilih sekolah yang tepat dan cocok untuk anak kita


Hampir semua sekolah saat ini mengklaim dirinya sebagai sekolah unggulan dengan berbagai variasi kata seperti sekolah Teladan, sekolah Favorit dsb. namun nyatanya begitu anak kita disekolahkan di sana malah dinyatakan bermasalah atau mogok sekolah.

Yang lebih buruk lagi sekolah yang mengklaim dirinya unggulan tadi tidak mampu membuat semua anak menjadi anak yang unggul dibidangnya masing-masing, padahal untuk bisa masuk saja anak kita harus di saring dulu, dipilih dulu mana yang layak di didik dan tidak layak didik.

Bagaimana mungkin sebuah mesin yang bahan bakunya emas dan hanya menghasilkan emas kembali bisa dikatakan sebagai mesin yang unggul. Bahkan tukang emas di pasar pun sangat pandai untuk membuat perhiasan emas dari bahan baku emas. Justru sebuah mesin yang hebat dan unggul mestinya mampu membuat sesuatu dari bahan baku yang dianggap tak bernilai/sampah menjadi suatu produk yang bernilai jual seperti emas.

Oleh karena itu agar kita tidak bingung dan terjebak pada persaingan promosi Sekolah ada baiknya kita membaca ciri-ciri sekolah yang benar-benar unggul yang nantinya bisa dipastikan akan membuat anak-anak kita benar-benar unggul di kehidupan nyata.

Berikut ini ada sebuah tulisan yang mungkin baisa membantu kita semua para orang tua yang hendak mencari sekolah bagi putra-putrinya.


I. Hasil Penelitian Pada Sistem Sekolah yang ada pada umumnya:


Berpusat pada Jasmani saja, bukan pada Jasmani dan Rohani (Holistic) kurangnya pemahaman mengenai aspek rohani yang meliputi fungsi-fungsi kerja otak dan psikologi perkembangan anak dll.

Berpusat pada kepentingan guru bukan murid (yang penting sdh ngajar tak perduli murid mengerti atau tidak) Pertanyaan yang lazim diantara para guru dan kepala sekolah....eh sudah sampai dimana ngajarnya....? wah aku mesti ngebut nich waktunya sudah hampir habis.

Berpusat pada target materi/kurikulum bukan dinamika kelas (yang penting target selesai, tak perduli kelas pasif, ribut atau murid bolos sekalipun)

Berpusat pada pemahaman fungsi otak yang terbatas (IQ) bukan pada Multiple Intelligence (Kecerdasan Unik tanpa batas) Pengakuan anak pandai yang sangat terbatas pada kemampuan Eksakta & Verbal. “Jadi wajar bila dalam tiap kelas paling-paling Cuma ada 5 orang saja yang pandai dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Berpusat pada kemampuan Naluri Mengajar bukan pada keahlian profesional mengajar berdasarkan pelatihan. (Sebagian besar guru mengajar berdasarkan naluri dan sedikit pengalaman bagaimana mereka dulu di ajar)

Berpusat pada LOWER ORDER THINKING bukan Highly Order Thinking. (Menghapal soal yang Jawaban sudah ada/dimiliki gurunya)

Berpusat pada 1 Model TES (Verbal Test Model/Schoolastic Aptitude Test) bukan berdasarkan tes beragam yang disesuaikan dengan jenis bidang dan mata pelajaran dan keunggulan spesifik anak.

Berpusat pada hasil akhir (hanya sebagai uji ingatan bukan pada proses perbaikan yang diamati dan dicatat dari waktu kewaktu)

Berpusat pada proses Imaginatif bukan realitas (anak kita tidak pernah mengerti manfaat ilmu yang diajarkan bagi realitas hidup mereka kelak)

Guru sebagai sumber kebenaran (sindrom Teko Cangkir bukan korek api dan kayu bakar) bahwa guru hanya sebagai menuang air bukan pembangkin minat belajar anak.

Berpusat pada ruang dan tempat yang terbatas. (Bayangkan anda duduk disatu ruangan selama berjam-jam, apa lagi kursinya keras) nah itulah yang dialami murid-murid di sekolah kita, duduk dibangku yang keras selama berjam-jam.

Miskinnya pemberian dukungan belajar/Motivasi dari para guru (guru lebih suka memuji yang sukses dari pada membangkitkan yang gagal serta memuji usaha kebangkitannya, terlepas dari kegagalan demi kegagalan (Sindrom Belajar Sepeda) Dalam belajar sepeda kita bisa baru bisa naik sepeda setelah beberapa kali mengalami kegagalan. Tidak pernah ada anak yang langsung bisa naik sepeda tanpa pernah jatuh.

Guru sebagai penguji bukan sebagai pembimbing, Guru merasa tidak bertanggung jawab terhadap kegagalan para siswanya dalam ujian yang dibuatnya sendiri. Salah satu sistem pendidikan di perguruan tinggi di AS. menempatkan dosen sebagai pendamping, sedangkan yang menentukan kelulusan adalah pihak luar sekolah yang juga merupakan user dari si siswa. Kegagalan siswa dalam ujian sekaligus menunjukkan kegagalan dosen dalam mengajar.

Berpusat pada Tradisi bukan Kreatifitas (HOT SPOT – Hot Spot adalah kurikulum dinamis dan pembahasan masalah yang tidak didasarkan pada buku wajib, malainkan dibahas dan dikembangkan dari kasus-kasus yang sedang terjadi disekitar kehidupan anak-anak), Sementara Tradisi Kurikulum adalah statis, selalu sama yang diajarkan dan sering kali tidak relevan dengan perubahan zaman yang dialami siswanya sekarang, sehingga pendidikan dari waktu-kewaktu tidak mengalami kemajuan. Ingat waktu kita masih kecil bagaimana kita diajari menggambar..... apa yang yang kita gambar.....? Pemandangan dengan dua buah gunung, jalan ditengahnya, pohon dipinggir jalan.....? nah itulah salah satu contoh metode “Tradisi” dalam mengajar.

Sekolah Lebih tepat disebut sebagai Lembaga Pengajaran bukan Lembaga Pendidikan, (Mengajar adalah membuat tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa sedangkan Mendidik adalah membuat anak tidak mau menjadi mau.) Sasaran mengajar adalah Ilmu sedangkan sasaran mendidik adalah moral dan karakter. Oleh karena wajar jika banyak anak didik disekolah yang justru memiliki karakter sama seperti orang yang tidak terdidik.


II. Hasil Riset Sistem Sekolah Berbasiskan Multiple Intelligence dan Holistic Learning

Selain memperhatikan unsur-unsur tersebut di atas, ada beberapa poin yang dapat membantu orang tua dalam memilih sekolah yang benar-benar berkualitas bagi masa depan anaknya.

Memiliki Konsep Sekolah yang jelas dan tepat.
Konsep sekolah sangat penting, karena konsep ibarat sebuah “resep” dalam pembuatan kue, Hanya konsep yang tepat sajalah yang akan menghasilkan kue-kue yang berkualitas. Oleh karena itu jenis kue yang sama sering kali memiliki rasa yang berbeda-beda. Hanya kue dengan resep yang tepatlah yang dapat menghasilkan rasa yang lezat dan disukai.

Pemahaman yang mendalam akan konsep sekolah
Seluruh Jajaran mulai dari pimpinan, guru, administrasi secara keseluruhan mengetahui dan memahami Konsep Dasarnya yang dimiliki oleh sekolahnya, dan menerapkan konsep tersebut kepada siswa dalam proses belajar dan mengajar.

Program Pengembangan SDM yang kontinu
Guru-guru yang secara terus-menerus mendapat pelatihan dan program pengembangan yang berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan keahliannya.

Melibatkan Orang tua dan anak secara aktif.
Proses ini akan sangat membantu kedua belah pihak untuk dapat menjamin tersolusikannya setiap permasalahan anak. Karena anak pada dasarnya merupakan produk orang tua dan sekolahnya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan pelatihan pendidikan bagi orang tua, Voluntary Parent, Pemecahan Problem Prilaku Bersama, Kunjungan ke Objek Pembelajaran Luar Sekolah.

Dasar Rekrutmen Guru-guru yang tepat dan ketat.
Pemilihan guru dan para pendidik harus lebih mengutamakan pada Kecintaan kepada anak serta bidang pendidikan bukan pada Gelar-gelar akademik semata, karena banyak sekali guru yang bergelar tinggi tapi justru tidak mencintai bidangnya.

Guru yang memahami psikologi perkembangan anak
Para gurunya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai psikologi anak dan pendidikan. (Psikologi Perkembangan, Gaya Belajar, Komunikasi). Dia bisa menjelasakan tidak hanya apa yang diberikan dalam proses pembelajaran akan tetapi juga mengapa dan untuk apa hal itu diberikan pada anak.

Para guru yang menguasai teknik-teknik pengajaran dan pendidikan.
Guru harus menempatkan posisinya sebagai sahabat bagi siswa bukan sebagai instruktur; sehingga siswa merasa belajar dengan sahabatnya bukan dengan instrukturnya.


Sistem dan Pola Pembelajaran yang mengacu pada proses perkembangan kemampuan secara berkala, bukan pada ujian akhir.


Penilaian hasil sebuah pembelajaran adalah proses peningkatan dari waktu-kewaktu kemampuan siswa, mulai dari tidak bisa menjadi bisa dan mahir bukan hanya berbasiskan tes/ujian di akhir masa pembelajaran saja. Sistem ini disebut sebagai “Portfolio Management”

Sistem Pendidikan dan Pengajaran yang memberdayakan kemampuan uggul “unik” setiap anak. Tidak memberlakukan sistem ranking dan rata-rata kelas, akan melainkan menggunakan sistem yang mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing individu dengan berfokus pada keunggulannya. Sehingga anak paham akan potensi keunggulan dirinya masing-masing.

Tidak menggunakan kelas sebagai satu-satunya tempat belajar.
Setiap tempat adalah tempat belajar yang baik dan sempurna bagi siswa, sementara kelas adalah hanya salah satunya.

Tidak menggunakan papan tulis dan buku sebagai satu-satunya media belajar.
Media belajar yang baik adalah dengan membuat alat pembelajaran sendiri dari lingkungannya dengan mengandalkan ide-ide kreatif dari guru dan siswa. Buku dan papan tulis hanyalah alat bantu untuk memvisualisasikan apa yang diinginkan oleh guru pada siswanya.

Materi yang seimbang antara akademik dan life skill.
Diluar sekolah anak akan menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan nyata bagi dirinya saat ini dan kelak setelah dewasa. Oleh karena itu pembelajaran kehidupan dan bagaimana untuk dapat hidup dimasyarakat jauh lebih utama untuk dikuasai oleh para siswa. Bukan hanya mengagung-agungkan nilai EBTA, Sumatif Tes atau IPK, yang nyata-nyata kontribusinya tidak besar bagi sukses kehidupan anak kelak.

Mau menerima masukkan dari luar untuk proses pengembangan sistem pembelajaran.
Jelas bahwa sekolah bukanlah institusi yang paling sempurna dalam mendidik dan mengembangkan kemampuan siswa, oleh karenanya sekolah sangat memerlukan berbagai masukan yang tepat dari berbagai pihak untuk dapat mendidik lebih baik.
Anak antusias, kreatif, kritis dan senang sekali bersekolah dan diajak bicara tentang sekolahnya. Ini merupakah alat ukur yang paling mudah bagi orang tua yang ingin mengetahui apakah sekolah yang dipilihnya cocok untuk anaknya.
Anak kita akan menjadi lebih baik dalam waktu 3 s/d 6 bulan.

Sistem pendidikan yang baik tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mengembangkan anak didiknya, baik yang berhubungan dengan kemampuan krititis ataupun prilaku terpuji dari anak kita. Perubahan itu seharusnya akan mulai terlihat dan dirasakan oleh orang tua pada semester-semester awal dan terus berlangsung sepanjang periode pembelajaran.

Tanya jawab seputar sekolah:

Apakah sekolah semacam ini ada..? jawabanya ada, namun tidak banyak dan beberapa diantaranya sudah memuat poin di atas meskipun belum seluruhnya.

Dimana..? masih sangat sporadis dan biasanya bentuknya semacam sekolah alam. Diaerah mana saja..? Beberapa diantaranya Sekolah Dasar Insantama di Bogor, Sekolah TK Star Int'l Bogor, Sekolah Dasar dan Menengah, Alam Ciganjur, Sekolah Semut-semut di Cimanggis, Sekolah Tunas Global di Depok, Sekolah Masterpiece di BSD, Sekolah SD Peradaban di Serang Banten dan Rumah Cendikia di Makassar.

Mungkin masih banyak lagi di daerah lainnya dan biasanya sekolah ini tidak banyak berpromosi yang berlebih-lebihan atau di lebih-lebihkan, karena beritanya sudah menyebar dari orang tua yang sudah menyekolahkan anaknya disana.

Jenjangnya bervariasi mulai TK, SD, SMP hingga SMA.

Semoga sekolah semacam ini akan semakin banyak tersebar diseluruh pelosok tanah air tercinta.

14 comments:

  1. Semoga semua sekolah akan seperti itu nantinya

    ReplyDelete
  2. salam kenal ayah edy...senang sekali saya menemukan blog ini...disaat saya kebingungan mencari segala sesuatu tentang sekolah dan pola asuh anak...*yg memang ga ada sekolah tentang pola asuh anak ya yah..? :) *

    postingan ini pun betul-betul yg sedang saya butuhkan saat ini, karna saya sedang mencari SD utk anak sulung saya...mungkin ayah punya informasi mengenai sekolah seperti ini atau paling tidak mendekati...di bandung..?

    ReplyDelete
  3. Setuju sekali, kalau di kota Medan, ada sekolah yang seperti ini, salah satunya: Prime One School (POS) Jl. A. H. Nasution - Medan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pak Marwan...
      Kalau POS, kurikulum yang dipakai apa ya pak? Cambridge atau? Bedanya dengan SIS taukah pak?

      Delete
  4. Bu Silvia yang baik, senang basa berkenalan dengan Ibu. Saya pernah di undang ke Bandung, di daerah Cimahi itu ada sekolah semacam ini hanya saya lupa namanya ibu bisa kontak Mba Arfi redaktur majalan Teacher Guide 0812-906-5115. Untuk di Bandung ada sekolahnya Kang Jalalludin Rachmat kalau tidak salah namanya Al Muttahari. Selain itu mungkin masih ada cuma mungkin kami belum mengetahuinya.

    Salam hangat untuk keluarga dirumah
    ayah edy

    ReplyDelete
  5. semoga saat anak saya sekolah bsk, sdh bnyak sekolah yg spt itu ya...maunya c di sekolahannya ayah Edy, tp jauh bgt...:) btw,blh gak Yah artikel ini saya share di blog saya?sepertinya berguna bgt nih...thanx..

    ReplyDelete
  6. salam kenal ayah edy...
    ayah... adakah sekolah setingkat SD yg sistemnya seperti ayah sebutkan tp murid nya nginap di sklh tsbt. (kyk PonPes gt..)
    dan apa efek positif dan negatif ( dr berbagai sisi )jk anak usia SD tsb hidup berjauhan dr kedua Ortu nya... terima kasih...

    ReplyDelete
  7. Salam kenal Ayah Edy, seperti yg sy alami pd anak saya.Sekolah yg mengklaim unggul, terbaik, fasilitas lengkap, gedung megah, akan tetap mengecewakan jika komponen (para guru) tidak dpt menjalankan visi dan misi sekolah. Sering sy merasa prihatin mendengar cerita dr anak2 bahwa ada guru stress, marah2 mengeluarkan kata2 tdk pantas di kelas, mengancam apabila murid belum dpt memahami materi pljrn. Jika ada masalah dgn anak cenderung menyalahkan orang tua, menjastifikasi negatif thd anak. Sungguh prihatin...

    ReplyDelete
  8. Sayang di daerah saya baru ada satu sekolah alam yaitu SDIT Fathia.

    ReplyDelete
  9. Salam kenal, saya mau share pengalaman yg bisa jadi pelajaran dan pertimbangan dlm pilih sekolah.
    Anak saya spesialneeds sekolah di semut semut depok kelas bintang besar,kira2 setaraf 1 smp.
    Bln juni anak saya jatuh krn jembatan sekolah rubuh dan kakinya patah parah. Ini jelas krn kelalaian guru dan kebobrokan fasilitas sekolah.
    Anak saya dipulangkan dg jemputan kami dan ditelantarkan saja di rmh. Jangankan di bawa ke klinik/rs, sekolah tdk bertanggungjawab apapun thd anak kami,bahkan minta maaf saja dilakukan 1 mg stlhnya itupun karena sy sms gurunya.
    Sampai saat ini masalah seolah dianggap selesai oleh sekolah, biar lah Allah kelak yang akan menjadi hakim bagi kami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekedar share...anak saya sekolah disemut semut juga. Skrg sudh kelas 6 sd. Tahun lalu saat kelas 5 dia jatuh dari rumah pohon saat bermain dengan temannya.pihak sekolah lsg membawa anak saya ke rs. Bunda margonda utk pertolongan pertama. Saat itu lengan anak saya patah, pihak sekolah mendampingi anak saya sampai kami orang tuanya tiba di rs. Singkat cerita anak saya harus masuk ruang operasi dan pihak sekolah sangat2 proaktif menawarkan bantuan bahkan sampai menanyakan biaya yg timbul utk tindakan di rs. Tp krn kami menggunakan asuransi maka kami menolak scr halus tawaran bantuan dr sekolah. Tidak berhenti sampai disitu, setelah keluar dr rs, ibu arfi dan guru2 beberapa kali menyempatkan dtg kerumah kami dan selalu wa ke saya utk menanyakan perkembangan kesehatan anak saya. Selain itu juga ada sesi private pelajaran krn anak kami tertinggal beberapa materi ajaran saat sakit tersebut. So far kami puas dengan sekolah ini. Semoga tulisan ini bisa jadi penyeimbang dalam menilai sekolah tersebut ya bun.. ☺

      Delete
    2. Sekedar share...anak saya sekolah disemut semut juga. Skrg sudh kelas 6 sd. Tahun lalu saat kelas 5 dia jatuh dari rumah pohon saat bermain dengan temannya.pihak sekolah lsg membawa anak saya ke rs. Bunda margonda utk pertolongan pertama. Saat itu lengan anak saya patah, pihak sekolah mendampingi anak saya sampai kami orang tuanya tiba di rs. Singkat cerita anak saya harus masuk ruang operasi dan pihak sekolah sangat2 proaktif menawarkan bantuan bahkan sampai menanyakan biaya yg timbul utk tindakan di rs. Tp krn kami menggunakan asuransi maka kami menolak scr halus tawaran bantuan dr sekolah. Tidak berhenti sampai disitu, setelah keluar dr rs, ibu arfi dan guru2 beberapa kali menyempatkan dtg kerumah kami dan selalu wa ke saya utk menanyakan perkembangan kesehatan anak saya. Selain itu juga ada sesi private pelajaran krn anak kami tertinggal beberapa materi ajaran saat sakit tersebut. So far kami puas dengan sekolah ini. Semoga tulisan ini bisa jadi penyeimbang dalam menilai sekolah tersebut ya bun.. ☺

      Delete
  10. Ayah edy Di Bandung Ada Sekolah equal Bright.

    ReplyDelete
  11. Ayah edy Di Bandung Ada Sekolah equal Bright.

    ReplyDelete