SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Friday, February 12, 2010

Papa gajinya dikantor berapa sih..????!!!! (people choice story)


---------------------------------------------------------------------
Bobby (nama samaran) adalah seorang Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, seperti biasa ia tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya Bagas, putra pertamanya yang baru duduk di kelas satu SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Papanya., biasanya Bagas memang sudah lelap ketika papanya pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Bagas menjawab, " Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-./hari. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?" Bagas berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Papanya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bagas berlari
mengikutinya. "Kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu
jam Papa digaji Rp 40.000,- dong," katanya. "Wah, sekarang kamu sudah pinter menghitunya ya.... Sudah sana, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Papanya.

Tetapi Bagas tak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,
Bagas kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

"Sudahlah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah." "Tapi, Papa..." Kesabaran Papanya habis sudah. "Papa bilang tidur! ya tidur !" hardiknya mengejutkan Bagas.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Papanya nampak menyesali apa yang baru saja dilakukan pada anaknya. Ia pun menengok Bagas di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Bagas didapatinya sedang menangis terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Papanya berkata,
"Maafkan Papa, ya Nak. Papa sayang sekali sama Bagas. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan masih bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun akan Papa kasih."

"Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Bobby lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi
karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,-, maka dalam setengah
jam aku harus membayar Papa Rp 20.000,-.

"Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Papa".

"Aku hanya ingin sekali bermain bersama papa, setengah jam saja, dan nanti aku janji dech akan bayar Rp.20.000,- untuk waktu papa yang terbuang bermain bersama aku" Boleh ya Pa...?" katanya polos sambil memohon pada papanya.

Sang Papa tiba-tiba terdiam tubuhnya tiba-tiba gemetar dan bibirnya seketika terkunci rapat tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.. Segera ia berlutut lalu di dekapnya bocah kecil itu erat-erat, tak terasa airmatapun menitik dari sudut matanya.

Malam itu sepertinya ia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari seorang bocah kecil tercintanya akan apa arti cinta kasih yang sesungguhnya.

8 comments:

  1. begitu hebat ank zmn skrg,tidak hrus diberitahu ma ortunya terlbih dahulu mereka sudah bsa mengerti dam mampu berpikir apa yg ada dlm kehidupannya sehari2

    ReplyDelete
  2. Subhanallah.. anak-anak zaman sekarang ternyata sudah dewasa sekali. Saya jadi senang sekaligus ngeri. Bila anak-anak yang luar biasa ini tidak di bimbing dengan cara yang tepat. Takutnya mereka akan memilih jalan yang salah ketika dewasa nanti.

    ( belajar menjadi "calon" Ayah yang baik )

    ReplyDelete
  3. wow...!sebuah pernyataan yang mencengangkan.Anak adalah hasil ukiran orangtuanya, sengaja atau tidak.Mari kita ukir anak kita dengan ukiran yang baik dan 'sengaja'.

    ReplyDelete
  4. Saya sering sekali berganti-ganti pekerjaan, dan kebanyakan dalam pekerjaan itu lebih dari separoh teman-teman kerja merasa tidak nyaman bekerja dengan saya. Kata mereka saya terlalu keras dalam bekarja, dan tak jarang mengorbankan waktu istirahat untuk sekedar memenuhi target, atau memaksa sebuah metoda baru yang terkadang tidak lajim dalam mendongkrak produktifitas. mereka tidak nyaman karena suasana kerja jadi berubah 180% menjadi super sibuk dan tegang.
    Saya terbiasa berangkat lebih pagi dan pulang agak larut. bahkan sering membawa pekerjaan kerumah, kemudian menyelesaikannya sampai pagi.
    Kini saya mempunyai Seorang Gadis Cantik berumur 9 bulan, dan sekarang saya telah mengurangi kegilaan saya dalam bekerja demi anak saya tercinta.
    Kehadiran seorang Putri bagi saya telah merubah cara pandang dan pemikiran saya...

    ReplyDelete
  5. http://id.finroll.com/component/content/article/12/5660.pdf

    ReplyDelete
  6. subhanallah.... semoga qta bisa mendidik anak-anak kita menjadi anak yg sholeh dan sholeha....

    ReplyDelete
  7. terkadang kita merasa hebat dan puas karena keberhasilan/kesuksesan yang kita buat,tapi sering kali kita melupakan sesuatu akan tanggung jawab yang tidak kalah pentingnya yaitu membentuk keluarga yang harmonis.membina hubungan antara anak,istri dan lingkungan.

    ReplyDelete
  8. menyentuh banget critanya,,, hix,,

    http://banyakilmu.blogspot.com

    ReplyDelete