SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Tuesday, September 18, 2012

SECARCAH HARAPAN UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA


BISAKAH INDONESIA MENJADI NEGARA DENGAN PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA..????

Negara Finlandia diakui oleh dunia memiliki sistem pendidikan yg terbaik diseluruh dunia.

Dari hasil penuturan Syed Abdul Rahman Alsagoff
Foundar Arabic School in SINGAPORE

Sekolah tertua yg didirikan oleh Swasta di Singapura; Sumber; Channel News Asia , 6 Mei 2009

Mengatakan bahwa ternyata di Finlandia itu tidak ada:

1. Akreditasi (Pemeringkatan) sekolah oleh pemerintah, yg ada akreditasi oleh Masyarakat; Jadi masyarakat melihat langsung apakah anak mereka yg didik di sekolah tersebut menjadi semakin baik, beretika dan cerdas atau malah sebaliknya. Jadi sekolah tidak dinilai oleh satu pihak saja, yakni Pemerintah, melalui Stnadar tunggal yg bisa saja keliru (dan jika keliru maka seluruh bangsa akan menganggung akibatnya) ; melainkan langsung oleh usernya yakni masyarakat. Jadi sekolah berusaha untuk menjadi yg terbaik dengan memberikan bukti langsung kepada masyarakat yg menilainya. Fungsi pemerintah lebih sebagai konselor atau Konsultan Pembimbing bagi sekolah dan mengembangkan sistem sekolahnya bukan Lembaga Akreditasi. Mencatat sekolah2 yg dianggap berhasil oleh masyarakat dan membantu sekolah2 yg belum dianggap berhasil.

2. Tidak ada kurikulum tunggal yg ditetapkan oleh Pemerintah pusat, Setiap sekolah diberikan kebebasan mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan potensi unggul daerahnya masing2. Jadi sepertinya jika sekolah itu di terletak di Bali mungkin yg lebih di utamakan adalah kurikulum pengembangan Budaya, Seni Tari, Ukir, Pahat dan sejnisnya. Jika dikalimantan mungkin tentang Batuan berharga, Gambut, Batubara, dan Budidaya Hutan, Jika di Maluku mungkin Perikanan dan budidaya kelautan dan sejenisnya. Wow !!! Pastinya akan banyak para ahli lokal yg pandai memanfaatkan potensi daerahnya.

3. Tidak ada standar ujian negara, melain berbasiskan pada proses hasil pembelajaran dari hari ke hari dari masing-masing anak, tanpa dibandingkan melalui sistem Rangking. Jadi tujuan pembelajaran adalah untuk menjadikan anak yg terbaik sesuai bidang yg diminati dan kemampuannya sendiri-sendiri bukan untuk mengejar peringkat dalam satu kelas atau satu sekolah. (karena prinsip pendidikan adalah mencerdaskan semua anak bukan untuk Merangking mereka dari yg terpintar hingga yg terbodoh)

4. Dan yg paling mengesankan adalah tidak ada standar Nasional KECUKUPAN MINIMAL untuk Nilai masing2 pelajaran (karena tiap anak memiliki kecepatan belajar yg berbeda2 dan kemampuan berbeda untuk bidang pelajaran yg berbeda).

Yang ada justru STANDAR NASIONAL ETIKA MORAL ANAK. Jadi setiap sekolah wajib mendidik setiap murid mereka memenuhi STANDAR ETIKA MORAL NASIONAL sebagai Pondasi Dasar membantuk Bangsa Yang Kuat dan Cerdas.

Jadi meskipun sekolah mereka memiliki kurikulum yg berbeda2 dengan spesialisasi kecakapan Bidang yg berbeda di sesuaikan dengan potensi daerahnya masing2 Namun setiap sekolah harus bisa menjamin bahwa setiap muridnya memiliki ETIKA MORAL YG STANDAR SECARA NASIONAL.


Wah.... sepertinya kok tidak terlalu sulit ya untuk mengikuti dan menjadi Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia. Tentunya jika kita mau !!

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Seandainya anak kita bersekolah dengan sistem seperti ini sudah kebayang ya akan menjadi sangat luar biasa !!!.

Bersekolah akan menjadi hal yg menarik, menyenangkan sekaligus menantang dan tidak lagi membosankan dan menekan kejiwaan anak.

Dengan adanya Etika Moral yg di Standardisasi secara Nasional pastinya tidak akan ada lagi TAWURAN MASAL PELAJAR, Genk Nero, Genk Motor, dan sejenisnya di Jalanan. Anak akan menjadi respect pada guru dan orang tua, lebih beretika di sekolah, di jalan dan dirumah.

Dengan adanya sistem yg mengedepankan kecakapan individual dan tidak ada lagi sistem ujian dengan standar soal dan jawaban yg sama pastinya tidak akan ada lagi contek mencontek.

Tiap siswa akan tampil menjadi terbaik pada bidang kecakapan masing-masing yg memang menjadi bakat dan kelebihannya dan bukan dipacu dan ditekan untuk meningkatkan nilai atau bidang yg menjadi kelemahanya dengan cara ikut Bimbll atau Les siang, malam, pagi, sore.

Sekaligus masing2 anak-anak, Guru dan Orang Tuanya gak Stress lagi oleh Momok Nasional yg bernama Ujian Nasional, karena mereka di nilai bukan dari Ujian Akhir melainkan melalui proses perkembangan belajar dan penguasaan dari hari ke hari, sekaligus mereka juga dikembangkan berdasarkan kemampuan dan kecakapan bidang masing-masing, tidak untuk di Rangking, yg bisa berakibat sangat memalukan jika mereka termasuk 10 besar dari bawah.

Berkaca pada Syed Abdul Rahman Alsagoff sang Founder Arabic School di Singapore yg mau dan bisa melakukan perubahan dengan memulainya dari dirisendiri dan sekolahnya sendiri, kitapun mestinya bisa melakukan hal yg sama di Indonesia.

Jika Singapura bisa Indonesia Pasti Bisa !!!

Jika kita mau pasti bisa !!! dan bukan sebaliknya, Jika bisa sich sebenarnya kita mau !!!!

Ya Persis memulai perubahan mulai dari diri sendiri dan sekolah kita sendiri !!!

3 comments:

  1. Jawabannya adalah SANGAT BISA SEKALI.

    Bagus sekali dengan idenya ayahedy.

    Sebelumnya, saya ada pertanyaan berkaitan dengan pendidikan di Finlandia. Apakah buku-buku di Finlandia juga digratiskan seperti halnya dengan negara Iran, yang bukan hanya sekolah gratis tetapi juga buku gratis?. Terima kasih jawabannya.

    Sebenarnya Indonesia itu sangat unggul dalam segi kecerdasan para siswa, pelajar, mahasiswa, atau generasi mudanya. Secara umum, hal ini terlihat dengan mampunya mengikuti semua pelajaran, mengikuti kurikulum dengan banyaknya bidang studi yang harus dijalani, walau itu semua secara general, atau kulitnya saja, walaupun ada juga yang terlambat atau tidak bisa menjalani, tetapi presentasinya kecil. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya penghargaan bergengsi International yang mampu diraih anak-anak Indonesia. Indonesia is the best!!!.

    Satu lagi Indonesia adalah negara multikultural, bhineka tunggal ika, jadi menjadikan Indonesia dengan pendidikan terbaik merupakan PR berat bagi bangsa, pemegang kebijakan dan keputusan, sekolah, guru dan orang tua.

    Waktu juga berperan penting disini, tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi BISA. Jika dimulai dari kita pribadi sebagai orang tua, sekarang dan take action. Paling tidak ada greget kuat.

    Pendidikan terbaik di dunia insyaallah sangat bisa sekali diwujudkan jika seluruh komponen bangsa saling mendukung. Kenapa tidak, sangat bisa sekali diwujudkan dengan kemampuan anak bangsa yang hebat-hebat. Semoga harapan ini bisa terlaksana. Amien.

    Dan semoga apa yang Ayahedy sampaikan, lakukan menjadi inspirasi kita semua dan semoga segera menjadi virus di seluruh tanah air, bahwa pendidikan terbaik itu diawali dari rumah dan orang tualah yang sebesar-besarnya mempunyai tanggung jawab penuh untuk pendidikan anak-anaknya.

    Lets make Indonesian strong from home.

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Subhanalloh...sungguh sangat menginspirasi..dan sangat setuju banget jika di Indonesia diterapkan sistem pendidikan berbasic bakat dan karakter anak.karena nantinya akan lahir anak2 yang berkarakter dan unggul sehingga blue print dari sistem pendidikan jadi terlihat.

    saya yakin Indonesia pasti bisa juga,tinggal kita tunggu kapan akan dilaksanakannya..
    Menteri Pendidikan Indonesia musti study banding ke Finlandia dan Singapura yang sudah menjalankan sistem ini.

    Semoga kedepan sistem pendidikan di Indonesia semakin lebih baik.

    Lets make Indonesian strong from home
    Yesss....lets go...

    ReplyDelete
  3. maaf tapi saya rasa tidaklah semudah itu untuk melakukannya di Indonesia. sangat sulit jika membandngkan dgn negara maju. untuk yang simple dan realistis saya sangat mendukung kegiatan indonesia mengajar pimpinan bapak baswedan. mungkin sekolah-sekolah swasta mahal bisa jadi penggerak dulu karena nyatanya Indonesia belum siap. salam

    ReplyDelete