SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Wednesday, December 16, 2015

WAKTU JUA YANG AKAN MEMBUTIKANNYA


TESTIMONI DARI ORANG TUA ANAK YANG DOMINAN OTAK KANAN
YANG MEMPEROLEH MANFAAT DARI PROGRAM PARENTING 
-Indonesian Strong from Home-

Saya jadi teringat, itulah rupanya mengapa Tuhan menurunkan ayat pertama pada manusia adalah "Iqro" (membaca segala hal yang bermanfaat apakah dari buku atau dari sumber lainnya.

Mari kita simak kisahnya:

Sebuah email dari Bunda Ida, Mama kakak Kiran dan adik Zita pada ayah edy 29 November 2015

Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh...

Dear Ayah Edy,

Bagaimana kabarnya... Semoga Ayah beserta keluarga SENANTIASA Sehat dan Bahagia...

Tidak terasa Ayah, sudah dua tahun Kami mengenal Nilai-Nilai Parenting yang Ayah Edy sharing melalui berbagai media. Sudah dua tahun juga Kiran dan Zita tumbuh tanpa TV dan bebas bereksplorasi.

Awalnya kami masih ragu Ayah... karena setelah membaca 37 Kesalahan Kami di Buku Ayah... Rasanya butuh waktu yang sangat lama untuk berubah.


Puji Syukur, saat itu Kami tetap berani membuat pilihan. Jika untuk berubah butuh waktu lama, tapi untuk mematikan TV hanya butuh sedetik saja. Maka itulah yang kami lakukan, STOP menonton. Awalnya kami bingung apa penggantinya..., karena Kiran dan Zita masih sangat dominan Visualnya. Terlebih Zita adalah anak dengan kecerdasan Bahasa dan Visual Auditori. Media audio visual akan menjadi media pembelajaran yang cepat untuknya. Namun, Kami tidak mau ambil resiko Ayah... karena ternyata bukan hanya apa yang ditonton saja... Tetapi pengaruh sinar dari layar TV itu sendiri pun, dapat mempengaruhi kebiasaan anak sehingga menjadi cenderung tidak fokus.

Kami mencari berbagai aktivitas yang bisa mengalahkan layar penuh warna itu. Alhamdulillah Ayah... Kiran dan Zita tak pernah kehabisan ide. Justru Kami yang kadang kewalahan menuruti ide kreatif mereka...

Membaca, bercerita dan bermain peran menjadi aktivitas yang sangat dicintai Zita. Sedangkan Kiran, asyik dengan menggunting, menempel, membuat miniatur berbagai benda, hingga digunakannya untuk bermain peran. Bahkan salah satu kesukaannya selama lebih dari satu tahun ini adalah membuat miniatur eskalator dan lift Ayah... Jika rasanya Kiran dan Zita sudah terlihat bosan... Kami cukup mengajak mereka mencuci sepatu, mencuci sepeda, bahkan mencuci mobil... dan mereka pun kembali SEMANGAT untuk bermain air. Ternyata, untuk bermain dengan mereka bisa hanya dengan air... sangat sederhana Ayah.



DAN yang paling membahagiakan dari itu semua adalah... perlahan Kami pun memperbaiki 37 kesalahan Kami. Perubahan yang paling terasa di awal adalah, relasi antar Kami sekeluarga yang MAKIN akrab, hangat dan banyak berkomunikasi dalam berbagai hal. Justru inilah yang mempermudah langkah selanjutnya Ayah...

Kiran dan Zita MAKIN kooperatif, MAKIN konsisten, MAKIN semangat saat bermain... MAKIN kreatif dan imajinatif... dan MAKIN saling sayang...

Terlebih Kiran Ayah... dua tahun tanpa terapi apapun... Kiran justru tumbuh MAKIN percaya diri... mengawali komunikasi dengan kami... mengajak bermain... meminta tolong... menggoda Kami... menatap wajah Kami... menjaga Adiknya...


Pernah suatu hari Kami bermain di lapangan dekat rumah. Karena Kiran minta diambilkan kapur, maka Saya berkata... "Bunda tinggal sebentar... Kiran tolong jaga Zita ya... Tunggu di sini sampai Bunda kembali..."

Jujur Ayah... Rasanya cemas juga, karena itu pertama kali Saya meninggalkan mereka berdua di luar rumah tanpa pengawasan. Tak lama Saya kembali... Saya melihat pemandangan yang luar biasa Ayah... Kiran menggandeng Zita menuju ke arah rumah. Zita pun bercerita, jika Kiran menggandeng tangannya, lalu mengajaknya menyusul Saya...


Bahagia rasanya Ayah... Kiran TUMBUH menjadi anak yang SEMPURNA... dan itulah yang SELALU Saya bisikkan di awal tidurnya.

Satu per satu kami lalui Ayah... meskipun terkadang masih muncul lagi... tapi relasi kami yang semakin hangat... memberikan ruang saling mengingatkan dengan cara yang luar biasa... melalui anak-anak.

Zita sudah mampu mengingatkan Kami, jika Kami melakukan kesalahan. Kiran dengan caranya... akan terbawa emosi jika Kami sedang larut dalam emosi...

Dua tahun yang menantang Ayah... PENUH pembelajaran... PENUH hikmah... PENUH guru-guru kehidupan yang luar biasa.

Oh iya... meskipun di mobil kami ada TV. Tidak pernah Kiran  memutar film. CD yang paling sering didengarkannya selama dua tahun ini adalah CD Parenting Ayah Edy... :D


Kami akan teruskan perjalanan ini Ayah... karena dua tahun adalah waktu yang terlalu singkat untuk merasa puas...

Itu mengapa ingin sekali kami bisa bertemu langsung dengan Ayah Edy... menyampaikan laporan proses perjalanan parenting Kami Ayah... :)

Namun yang lebih penting, Kami ingin sekali mempertemukan Kiran dan Zita, GURU Kami... pada Ayah Edy, GURU Kami... agar kami diberikan ijin untuk SENANTIASA menjadi pembelajar sejati...

TerimaKASIH... TerimaKASIH... TerimaKASIH Ayah Edy atas perkenan Ayah...

SAMPAI JUMPA...
Ayah... :)

MAKIN Bijaksana... MAKIN Bahagia... untuk Ayah Edy beserta Keluarga... dan Tim Manajemen...

Salam Sayang dan Bahagia dari Kami,
Kiran.Zita.Ayah.Bunda

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh...

==============================================

Jawaban Ayah Edy:

Waalaikumsalam wr.wb.

Kabar kami semua baik, sehat dan bahagia selalu, semoga demikian juga kabar bunda dan keluarga.

Kami membaca bait demi bait tulisan bunda Ida dengan penuh hikmat sambil memperhatikan foto-foto yang bunda lampirkan,  dan tanpa terasa airmata saya menitik, melihat perkembangan kakak Kiran yang sungguh luar biasa ini.

Saya begitu bersyukur Tuhan telah menitipkan Kakak Kiran dan Adik Zita pada orang tua yang tepat dan luar biasa.

Sungguh sejak 14 tahun yang lalu saya percaya bahwa setiap anak itu terlahir dengan segala kesempurnaannya masing-masing.

Sungguh sejak awal mendirikan sekolah saya menyakini bukan mereka yang butuh terapi tapi justru kitalah yang harus lebih banyak belajar memahami keunikan setiap anak.

Saya sering merasa tidak ikhlas jika ada anak yang menurut pemahaman saya normal-normal saja tapi katanya harus diterapi ini dan itu, terlebih lagi jika harus diberi obat-obatan penenang.

Menurut saya mungkin yang mestinya di terapi adalah pemahaman dan kesadaran  kita selaku orang tua yang tidak paham dan harus terus belajar untuk bisa mengetahui kesempurnaan seorang anak dibalik ketidaksempurnaan pemahaman kita sebagai manusia.

Saya sadar masih banyak para orang tua yang belum menyadari ini atau bahkan pernah ada yang dengan terang-terangan menulis di forum publik bahwa apa yang kami lakukan terhadap anak-anak yang lebih dominan otak kanannya adalah mitos, sesat dan hanya  untuk menyenangkan orang tua saja.

http://www.kompasiana.com/kusnandar/dilema-opini-ayah-edy-dan-mohammad-fauzil-adhim_552fb6946ea83473238b4596

Biarlah waktu yang akan membuktikannya, dan biarlah para orang tua yang langsung merasakan hasilnya dan akan bertestimoni pada kita semua.

Sekali lagi terimakasih yang sebesar-besarnya ya bunda Ida, untuk tulisannya dan upaya keras untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi buah hati tercinta. Semoga Tuhan memberikan limpahan berkah dan rahmatNya.

Jika boleh kami mohon izin untuk men-share tulisan bunda Ida di face book komunitas kami, semoga saja bisa dibaca dan bisa memberi inspirasi bagi lebih banyak orang tua yang anaknya lebih dominan otak kanannya.

Sampai jumpa di Singaraja, Buleleng, Bali ya bunda..
Salam penuh berkah dan bahagia selalu untuk bunda Ida dan keluarga.
-ayah edy-

Note: Ciri-ciri anak otak kanan bisa di baca di: http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html

fb. Komunitas AYAH EDY

No comments:

Post a Comment