SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Monday, June 20, 2016

SEBUAH RENUNGAN MENGHADAPI MEROSOTNYA MORAL PELAJAR INDONESIA

KETIKA MORAL ANAK-ANAK KITA DILIPUTI KEGELAPAN MAKA SEGERA NYALAKANLAH TERANG DALAM DIRI MASING-MASING ORANG TUA DAN GURU  UNTUK MENJADI LENTERA YANG MENUNTUN MEREKA KE JALAN YANG BENAR.

Terang dan gelap, gelap dan terang adalah sebuah siklus kehidupan yang alami. Seperti juga siang dan malam.

Hidup ini adalah bukan apa yang terjadi pada kita melainkan bagaimana kita menyikapi apa yang terjadi pada kita.

Kegelapan tidak selalu datang karena malam hadir membawanya. Kegelapan juga ada saat kita memilih memasuki gua-gua, bersembunyi di balik tirai tebal, atau menutup mata sendiri.

Begitu pun kegelapan dalam kehidupan, tidak selalu datang karena skenario alam semesta membawakan takdir itu bagi perjalanan Jiwa kita.

Ia juga bisa hadir saat sendiri yang memilih memasuki penderitaan akibat tirai tebal emosi diijinkan menutupi batin, karena pilihan sendiri menciptakan nasib kehidupan yang gelap.

Bila kegelapan hadir bersama malam sebagai kehendak semesta, jangan cemas, karena semesta akan menyediakan bintang-bintang dan rembulan untuk membawa sedikit cahaya.

Namun saat jalan kehidupan yang kita pilih sendiri membawa kegelapannya, dengarkan kunang-kunang ini bicara.

"Hai Manusia, bila alam semesta tak membawakanmu terang bintang atau rembulan karena gelap kehidupan yang kau masuki sendiri, nyalakan saja terang nurani dalam dirimu sebagai penuntun. Dengan itu kau tak perlu cemas pada setiap kegelapan yang datang dari dalam atau dari luar."

Ditulis ulang dari posting Dr. Mustika Wayan


SEKOLAH YANG MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB PENUH PERMASALAHAN ANAK MURIDNYA.



Ketika ada pihak sekolah yang berkata:

Bagaimana bisa kami diminta pertanggaungjawaban terhadap penyimpangan perilaku anak padahal waktu bersama orang tuanyakan jauh lebih banyak dari waktu bersama kami di sekolah, jadi orang tuanyalah yang harus lebih bertanggung jawab.

Inilah tanggapan kami:

Sekolah adalah lembaga PENDIDIKAN, mendidik itu fokusnya pada pengembangan akhlak dan perilaku moral dan bukan angka dan nilai, jika tidak berfokus pada pengembangan Akhlak dan Perilaku Moral Anak maka sebaiknya diganti saja namanya menjadi lembaga kurus atau lembaga pengajaran.

Orang tua itu tidak memiliki kemampuan mendidik anak, atau tidak standar dalam mendidik anaknya.  terlebih lagi jika orang tua ini dulunya terlahir dari keluarga yang berantakan atau penuh kekerasan, bagaimana mungkin orang tua yang seperti ini bisa diharapkan mendidik anaknya dengan baik.  Dan jumlah orang tua yang seperti ini terus bertambah di seluruh Indonesia.

Jadi harapan satu-satunya adalah lembaga pendidikan yang semuanya serba distandardisasi oleh pemerintah dan Sekolah adalah Lembaga Pendidikan Resmi Negara yang membawa amanat Undang-undang Dasar 1945.

Saya ingat bagaimana Negeri Australia yang para orang tuanya 100 tahun yang lalu adalah para narapidana yang dibuang dari Inggris Raya ke daratan baru yang bernama Australia.

Ratu Victoria pada zamannya memerintahkan sekolah untuk mengambil alih tanggung jawab proses pendidikan anak-anaknya secara penuh, karena tidak mungkin orang tua yang seperti ini untuk bisa mendidik anaknya dengan baik.

Dan hasilnya ketika sekolah mengambil tanggungjawab penuh pendidikan anak tanpa kompromi, 100 tahun kemudian Australia berhasil masuk kedalam 10 besar negara terbaik untuk tempat tinggal manusia di bumi.

Belajar dari sejarah bagaimana Ratu Victoria membangun Bangsa Australia itulah maka kami dirikan sekolah kami di Bali.  Sekolah yang mengambil tanggungjawab penuh pendidikan etika, perilaku moral setiap anak muridnya.

Sekolah yang kami pimpin tidak pernah mengelak dari tanggung jawab sebagai seorang pendidik, semua kerusakan moral anak adalah tanggung jawab kami jika anaknya bersekolah di sekolah kami.

Sebagai pimpinan saya mengambil tanggung jawab penuh terhadap setiap perilaku anak didik kami, dan kami buat aturan yang memaksa orang tua harus mau berubah menjadi baik dan menjadi teladan bagi anaknya, kami bimbing setiap orang tua untuk melakukannya. dan ketika ada orang tua yang menolak maka segera kami minta cari sekolah lain yang lebih bertanggung jawab dari sekolah kami.

Syarat utama bagi orang tua yang mau menyekolahkan ditempat kami adalah harus mau mengikuti tes kelayakan sebagai orang tua atau placement test yang hasilnya mulai dari orang tua kelompok A sampai D.

Dari sanalah setiap orang tua kami bimbing setahap demi satahap untuk naik peringkat mulai dari kualifikasi D menjadi C, B hingga A.

Setiap 3 bulan kami evaluasi perkembangannya, dan kami beri Raport perkembangan orang tua, untuk di tindaklanjuti.  Jika tidak juga ditindaklanjuti saran dan masukan yang kami berikan maka orang tua tersebut kami persilahkan untuk mencari sekolah lain yang lebih peduli dari sekolah kami.

Namun alhamdullilah 99% orang tua yang menyekolahkan ditempat kami adalah orang tua yang bertanggungjawab pernuh dan berusaha keras terus belajar menaikkan peringkatnya mulai dari d hingga A. 99% orang tua mendukung seluruh kebijakan kami ini.

Dan hasilnya tidak ada lagi yang namanya saling tuding dan lempar tanggungjawab atas terjadinya penyimpangan perilaku anak.

Ketika kami diteksi mulai ada gejala penyimpangan perilaku pada seorang anak maka orang tuanya segera kami undang dan  segera datang untuk berembuk bersama kami  dan mencari solusi terbaik bagi perubahan perilaku anaknya.

Itulah mangapa kami berani mendirikan sekolah dengan konsep yang kami bangun sendiri yang mengambil tanggungjawab penuh terhadap semua permasalah murid-murid kami.

Alhamdullilah Kepala Dinas Pendidikan dan Pimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng sangat mendukung sekolah kami dengan kebijakan yang kami ambil tersebut.

Semoga ini bisa menjadi referensi dan contoh bagi sekolah-sekolah lain yang ada disekitarnya. begitu ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng ketika berkunjung ke sekolah kami.

Sekolah Maha Karya Gangga,
Singaraja, Buleleng, Bali.
Ayah Edy

http://ayahkita.blogspot.co.id/2014/09/sekolah-100-konsepnya-ayah-edy-di.html

SISI LAIN PELAJARAN DARI KISAH MALIN KUNDANG

By Alternate Indra:

ORANG TUA YANG TAK PERNAH MERASA BERSALAH
ANAKLAH YANG SELALU SALAH.


Saya menyebut orang tua model begitu dengan sebutan orang tua bermental "malin kundang"...

Cerita malin kundang, yang sudah diceritakan sejak dahulu kala oleh kakek-nenek kita, membuat banyak orang tua berpikiran kalau ortu itu tidak pernah salah...

kalau anak itu menjadi buruk, itu murni tanggung jawab anak itu sendiri... tapi kalau dia durhaka pada orang tua, siap2 jadi batu hukumannya...

Dalam cerita malin kundang, yang tersirat adalah ortu miskin yang terlalu memanjakan anaknya, dan menanamkan kalau miskin itu tidak terhormat...

sehingga disaat sukses, ia pun meninggalkan ortu nya yang miskin... sesuai dengan ajaran ortunya... namun dalam cerita tersebut, justru si anak lah yang dihukum...

Pola pikir dalam cerita malin kundang inilah yang banyak menjadi alasan ortu2 anti-pendidikan parenting untuk tidak mau berubah...

Yang mereka kenal adalah istilah "anak durhaka"...

Mereka tidak mengenal, dan tidak menerima bahwa anak yang durhaka, terbentuk dari orang tua yang mendidik mereka menjadi seorang anak durhaka...

Unlike · Reply · Message · 9 · 5 hrs · Edited

TUGAS UTAMA PENDIDIKAN DAN SEKOLAH PADA ANAK-ANAK MURIDNYA.

Ketika kita memilih untuk menjadi pendidik atau mendirikan sekolah dan berprofesi sebagai pimpinan sekolah atau guru.

Maka segera sadarilah apa TUGAS UTAMA PENDIDIKAN DAN SEKOLAH PADA ANAK-ANAK MURIDNYA.

Mari kita renungkan kedua gambar ini baik-baik ya para sahabat sejawat pengelola sekolah dan sahabat guru tercinta diseluruh pelosok tanah air Indonesia.

by ayah edy

 APAKAH KITA SEPERTI INI


ATAU SEPERTI INI ?


BEDA ORANG TUA YANG SUDAH SADAR PARENTING ?



MISS...BERI KAMI WAKTU NANTI AKAN SAYA JELASKAN

Minggu lalu saya dan istri datang ke sekolah dimana anak kami bersekolah. Dalam kesempatan itu kami para orang tua wali di beri kesempatan untuk berkonsultasi dengan wali kelasnya. Masing masing orang tua akan menanyakan, "Miss...bagaimana dengan anak saya dalam mengikuti pelajaran di sekolah...?" Itu yang saya dengar dari pembicaraan mereka. Jawabannya sudah bisa di tebak rata rata yang di bicarakan adalah NILAI MATA PELAJARAN. Begitu kiranya yang menjadi sorotan bagi para orangtua dan guru pada umumnya.

Lalu tiba giliran saya dan istri untuk menghadap dan berkonsultasi dengan wali kelas, pertanyaan yang klasik dari kami juga saya tanyakan, "Miss...bagaimana dengan anak kami Harlindar Mukti Prakoso dalam mengikuti proses belajar di kelas...?" Jawabannya ,"Untuk keseluruhan baik....cuma ada yang mengherankan saya , Harli kan bahasa Inggris nya sudah bagus dan nilai matematikanya masih kurang, tapi kenapa justru yang di leskan malah bahasa inggrisnya apa ga salah tuh...? Sambil tersenyum saya jawab, "Oh gitu ya miss....!" Begini loh miss...umumnya para orangtua itu akan lebih fokus pada kekurangan si anak namun bagi kami adalah sebaliknya. Saya justru memfokuskan pada kelebihan anak , dari kelebihannya itu justru anak nantinya akan bisa mengembangkan potensinya sampai menjadi EXPERT. Nah kalau sudah menjadi expert kan itu yang menjadi tujuan hidup masing masing orangtua menyekolahkan anaknnya.

Perlu miss ketahui kalau saat ini anak saya pengin menjadi DALANG PROFESIONAL dan pengin sekali memainkan wayang tidak hanya sekedar dengan bahasa Jawa, Indonesia tapi juga BAHASA IBGGRIS, itulah alasan saya kenapa Harli itu kursus bahasa Inggris. Dan kemauan untuk kursus itu bukan atas dasar saya yang mau tapi kemauan dari seorang Harli sendiri.
Para orangtua dan guru yang berbahagia.......

Keberhasilan di dalam pendidikan adalah keberhasilan cara mendidik antara orangtua dan guru . Jangan kita menyerahkan tanggung jawab pendidikan hanya kepada sekolah tapi peran penting kita sebagai orangtua dalam mendidik justru yang LEBIH UTAMA.

Dulu saya juga sama prinsipnya seperti miss wali kelasnya Harli namun berjalannya waktu saya pengin sekali merubah paradigma yang ada di diri saya ini, pengin menjadi orangtua yang baik dan di cintai anak anak. Apalagi jaman sekarang amatlah mudah kita mencari informasi asalkan kita mau, dari mulai seminar parenting, baca buku, atau browsing di internet.

"SETIAP ORANG ITU JENIUS. TETAPI JIKA ANDA MENILAI SEEKOR IKAN DARI KEMAMPUANNYA MEMANJAT POHON, IA AKAN PERCAYA SEUMUR HIDUPNYA, BAHWA IA ITU BODOH"
~Albert Einstein~


SUDAHKAH FREKWENSI KITA SELARAS DENGAN ANAK KITA



Setiap orang punya frekwensinya masing-masing, yang bersumber dari pikirannya.

Setiap pikiran akan menghasilkan getaran frekwensi yang berbeda-beda. Itulah mengapa kita akan selalu cenderung cocok dengan orang yang pola pikirnya sama dengan kita.

Salah satu indikator apakah kita sudah termasuk orang tua yang baik adalah ketika banyak anak-anak yang dekat dengan kita dengan sendirinya di hampir setiap situasi.

Hal ini terjadi karena frekwensi kita dengan frekwensi anak sudah selaras.

Silahkan di coba sendiri.....

Salah satu pelatihan pokok untuk para guru kami disekolah adalah menyelaraskan frekwensi dasar kita agar bisa selaras dengan frekwensi anak.

Itulah sebenarnya kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang sebelum menjadi guru bagi murid-muridnya.  Juga perlu dimiliki setiap orang tua.

-ayah edy-

BELAJAR MATEMATIKA KEHIDUPAN

Kita sebagai manusia ini memang tidak ada yang sama tapi melalui Matematika Tuhan mengajari manusia untuk selalu bisa menemukan PERSAMAAN.

Tapi sayangnya orang-orang yang sering merasa lebih dekat dengan Tuhan justru lebih sibuk untuk mencari PERBEDAAN.


NEW PAJERO SPORT SAMA FORTUNER BAGUS MANA SIH ?



Ini mohon maaf ya sebelumnya, jangan berburuk sangka dulu ya para sahabatku semua, saya hanya sekedar minta info dan saran saja... gak ada maksud apapun, apa lagi pamer dan sebagainya..... please positif thinking aja dulu ya...

Adakah diantara kita yang tergabung disini pencinta otomotif, yang tahu informasinya mana yang lebih baik dari sisi teknologi berbanding harga antara New Pajero Sport vs New Fortunernya Toyota...?

Soalnya sudah seminggu lebih saya bingung harus memilih yang mana dari keduanya, kata orang Pajero lebih oke teknologinya tapi sebagian lagi bilang Fortuner lebih baik harga jual kembalinya..?

Terus terang saya jadi tambah bingung harus pilih yang mana, padahal hari ini saya harus sudah memutuskan mobil mana yang harus saya pilih untuk saya pasang di Wallpaper komputer saya.

Terimakasih ya telah membantu saya.

-ayah edy-

ITS ONLY A LESSON



Setiap hal yang kita alami hanyalah sebuah pembelajaran hidup bagi kita.

Seseorang sedang berkeluh kesah sendiri karena baru saja menerima, sindiran, cacian dan cemoohan dari orang-orang di sekitarnya..

"Bisa nggak sih orang-orang itu berhenti mengalirkan kata-kata kotor penuh cacian dan cemoohan dari bibirnya..?"

"Andai ia yang menerima cacian itu, Apakah kata-kata serupa itu tak pernah menyakiti hatinya? "

"Andai bisa dari bibirnya hanya keluar kata-kata indah, mungkin ia layak dihormati",

geramnya ia sambil menahan kepedihan di dalam hatinya.

Ayam betina yang sedang mengerami telurnya di pojokan rumah terdengar berkotek seperti menertawainya pula.

"Hai manusia, tidakkah kau tahu bahwa aku mengeluarkan telur dan kotoranku dari lubang yang sama?"

"Hanya karena kau lebih menyukai telurku daripada kotoranku, maka semoga kau tak berharap agar aku hanya bisa mengeluarkan telur dari sana."

"Serupa itulah bibir manusia. Ia bisa mengeluarkan kata-kata pujian atau cacian, doa maupun kutukan."

"Hanya karena kau menyukai apa yang menyenangkan hatimu, usahlah kau berharap setiap bibir hanya akan mengeluarkan kata-kata indah."

"Lagi pula, telurku mungkin bermanfaat menguatkan tubuhmu, tapi ia juga bisa berdampak buruk bagimu kesehatanmu".

"Kotoranku mungkin menjijikkan bagimu, tapi ia kerap dipakai menyuburkan pohon-pohon yang buahnya begitu kau sukai."

"Ada kebaikan di balik apa yang kamu anggap sebagai keburukan, ada keburukan di balik apa yang kau anggap sebagai kebaikan."

"Begitu pun di balik cacian dan pujian, yang kamu terima"

"Jadikanlah keduanya sebagai pelajaran agar kita bisa menjadi lebih baik.  Karena sesungguhnya setiap kejadian dan peristiwa hanyalah pelajaran bagi kita."

"Hanya karena kau tak menyukainyalah maka itu kau anggap sebagai keburukan."

Dan ayam itupun kembali terdiam, asyik mengerami telurnya.

Di tulis ulang dari posting Dr. Mustika,
dari sumber https://www.facebook.com/mwayan?fref=ts

MAAFKAN MAMA YA NAK



Bunda Fitra Wilis menulis ...

kutulis ini sebagai nasehat untuk diri sendiri, biar besok sabtu nggak marah-marah sama anak andai nilai raportnya tak sempurna.

Putraku bukan si juara umum di sekolah, bukan bintang utama di pengajian, juga bukan pemain inti di lapangan futsal, dan tidak juga juara melukis ataupun pemenang lomba beladiri.

Dia adalah anak-anak sepuluh tahun , kelas lima SD, yang senang bermain tiada henti, menikmati keciprak air hujan, mengayuh sepeda menantang angin, dan tak terlalu suka belajar (belajar dalam pengertian umum orang Indonesia, yaitu membaca buku pelajaran sampai hafal titik koma nya).

Ini menyebabkan rumahku tak punya banyak piala.

Terkadang, sebongkah kecewa bergayut di hati, kecewa  pada  nilai  matematikanya yg tak sempurna padahal soalnya  gampang, kecewa  pada hafalan surat pendek al quran yang masih salah, kecewa pada kegagalan gol karena tendangannya yg lemah.

Mana pialamu , duhai kesayanganku?

Allah, Tuhan yang kuimani berbisik lembut.

 “Kamu adalah ibu yang sangaaaaaaaaat jauh dari sempurna, dan putramu tak pernah menuntut lebih, dia ikhlas, tak melayangkan protes atas segala kekuranganmu, lalu kenapa kamu tak membalasnya dengan cara serupa? Kamu sedemikian banyak menuntut dari putramu,” aku terkesiap.

Sekawanan awan sedemikian rendah, gelap,  hujan memberi aba-aba mau turun, aku tergopoh  mencari jilbab, berlari ke jemuran. Dan disana…. putraku sedang  membungkuk memungut jemuran yg berjatuhan, sebelum kusuruh.

Aku tertidur pulas, terbangun mendengar suara berisik di kamar mandi, ternyata putraku sedang memandikan adik bungsunya, berjongkok menyabuni jari-jari kaki adiknya, tanpa kuminta.

Aku heran, kenapa rumah sedemikian damai, tak ada pekikan berebut mainan, ternyata putraku sedang bersimpuh di sudut kamar, membuatkan kapal-kapalan kertas secara adil untuk ketiga adiknya.

Embun dimataku mendesak keluar, ketika hujan turun deras dan  putraku  dilindungi payung lebar, berjalan ke rumah tetangga kemudian kembali dengan membawa daun sirsak untuk peningkat daya tahan tubuhku.

“Empat belas lembar, udah kupilihin yang bagus-bagus, biar mama cepet sembuh” tangannya terulur menyerahkan daun sirsak, , aku terkapar lemah kala itu.

Mataku menghangat, kuterima dengan seksama, seperti pak presiden menerima bendera pusaka.

Terimakasih putraku, engkau telah memberi piala, dan ini adalah sebenar-benarnya piala, piala yang sesungguhnya untukku.

Nak, ijinkan aku mencium tanganmu, sebagai wujud permohonan maaf atas segala tuntutanku.

16 Juni 2016

"Apakah di rumahmu ada kemoceng?"



Tanya seorang Ustadz pada seorang pemuda. "Ada, ya Ustadz," jawab pemuda itu.

"Pulanglah. Besok kemarilah lagi dan bawa kemoceng itu. Kau harus berjalan kaki. Dalam perjalananmu, cabutilah bulu-bulu kemoceng itu, lalu buanglah di sepanjang perjalananmu kemari, satu helai demi satu helai." "Baik Ustadz." Pemuda itu pun pulang.

Dan keesokan harinya, dia pun kembali lagi menemui Ustadz tersebut. "Wahai ustadz, aku sudah mengikuti semua yang engkau perintahkan kemarin. Aku ke sini berjalan kaki. Dan semua bulu kemoceng ini sudah dicabuti dan dibuang seperti perintahmu." "Bagus.

Sekarang pulanglah. Tapi, dalam perjalanan pulang, kumpulkan kembali semua bulu-bulu kemoceng yang kau buang tadi. Besok kembalilah lagi." "Baik Ustadz". Dia sungguh tidak mengerti, apa maksud Ustadz ini memerintahkan ini dan itu.

Ada beberapa pertanyaan muncul. Namun pertanyaan terbesar adalah, apa pelajaran yang sedang diajarkan oleh Ustadz itu kepadanya. Dia pun pulang. Dalam perjalanan pulang, dia mulai melaksanakan perintah Ustadz itu: mengumpulkan kembali bulu-bulu kemoceng yang dibuangnya.

Sungguh bukan pekerjaan ringan. Karena bulu mudah tertiup angin. Terbang dan berpindah ke sana kemari, tanpa dia tahu ke mana arah yang dituju. Di mana tempat yang disinggahi.

Usaha untuk mencari sudah sangat maksimal. Dia pun menghitung, waktu yang dibutuhkan untuk pulang ternyata jauh lebih lama daripada waktu untuk berangkat.

Dia pun pulang dengan perasaan sedih, lelah, dan penuh tanda tanya. Sampai akhirnya, esok menjelang. Dia harus kembali menemui sang Ustadz. "Bagaimana, sudah terkumpul semua?" "Tidak Ustadz. Dari sekitar 500 helai yang saya buang saat berangkat, ternyata hanya ada 5 helai yang bisa saya kumpulkan kembali."

Perumpamaan pada ilustrasi diatas adalah fitnah itu bagaikan bulu kemoceng. Satu fitnah disebar, seperti membuang satu helai bulu kemoceng. Kemudian terbawa angin, terbang tak tentu arah, menuju ke tempat yang tidak kita tahu. Hinggap dari satu tempat, kemudian terbang ke tempat lain dengan membawa berita yang sama: YANG SERING KALI HANYA BERISI FITNAH TANPA BUKTI

Kita tidak tahu bagaimana cara meluruskannya. Karena kita juga tidak tahu sudah sampai mana dan ke mana menyebarnya.

Menyesal sudah tidak ada guna, walau yang difitnah sudah memaafkan. Tapi fitnah sudah menjadi fakta pergunjingan, yang sebarannya eksponensial.

Ditambah bumbu dengki, maka tak ayal fitnah mudah disebar. Apalagi ditambah juga dengan bumbu kepentingan, maka fitnah sering dijadikan senjata.

Pada intinya sama, kita tidak tahu bagaimana meluruskannya.

Allah SWT sendiri menyebut fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Tapi, kisah diatas mungkin bisa menjadi ilustrasi.

Ketika kita memfitnah seseorang dengan menyebarkan kabar tidak benar tentangnya ke satu atau dua orang. Awalnya satu, dua, lalu menjadi empat, delapan, enambelas orang dan seterusnya.

Maka pada saat itu kita sedang membunuhnya secara perlahan dan sadis. Menganggapnya ada padahal tidak ada. Membuatnya menanggung dosa yang tidak dilakukannya.

Sampai akhirnya dia berpikir untuk tidak ingin hidup lagi. Semua mata memandangnya seperti seorang penjahat yang layak dibunuh. Sadis dan kejam.

Sumber: http://kisah-yang-penuh-hikmah.blogspot.co.id/2016/06/fitnah-bulu-kemoceng.html

TIPS SEHAT BERPUASA



Menjalani puasa dengan baik dan lancar adalah idaman setiap orang di bulan Ramadan. Sayangnya, terkadang beberapa kendala membuat Anda tidak bisa berpuasa dengan baik. Tapi tahukah Anda? Bisa saja beberapa kendala tersebut timbul dikarenakan makanan yang Anda konsumsi.

Dari dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan beberapa tips agar dapat lancar menjalani puasa.

Tips-tips ini dapat diterapkan secara umum untuk orang berusia lanjut dan juga semua kalangan. Apa saja? Ini dia:

1. Saat sahur, ada baiknya untuk membatasi asupan teh dan kopi. Kedua minuman tersebut dikenal membuat metabolisme berjalan cepat. Hal ini dapat membuat Anda cepat haus meski tidak sampai dehidrasi.

2. Konsumsi makanan yang berserat tinggi maupun lambat dicerna pada saat sahut. Contohnya, gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah. Hal ini akan membuat perut terasa kenyang lebih lama.

3. Saat berbuka, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi kurma. Buah kurma mengandung gula serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium. Konsumsi kurma akan menggantikan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa untuk sementara.

4. Konsumsi pisang saat berbuka sangat baik untuk tubuh. Hal ini dikarenakan, pisang merupakan sumber kalium, magnesium, dan karbohidrat yang dapat mengisi asupan tubuh yang hilang setelah berpuasa.

5. Kurangi makan gorengan saat berbuka. Gorengan dapat meningkatkan sel-sel lemak jahat di dalam tubuh. Bagi yang telah berusia lanjut, amat baik untuk menghindari gorengan karena tingginya lemak jahat yang dikandung.

6. Batasi makanan yang cepat dicerna seperti gula saat sahur. Hal ini bisa membuat Anda cepat merasa haus saat menjalani puasa di siang hari.

7. Konsumsi air atau jus buah sebanyak-banyaknya saat berbuka puasa dan sebelum tidur. Tujuannya tentu saja untuk mengganti cairan tubuh yang hilang serta menyediakan kebutuhan cairan tubuh untuk keesokan harinya.

8. Hindari terlalu banyak minum es maupun air es. Hal ini akan memicu rasa cepat kenyang di dalam tubuh. Padahal, Anda butuh asupan makanan gizi yang lengkap setelah seharian berpuasa.

Selamat menunaikan ibadah puasa dan Ramadhan semoga kita selalu sehat lahir dan batin.


Secara sederhana, puasa dapat diartikan sebagai menahan. Dimana yang dimaksudkan menahan adalah menahandari hal-hal yang masuk ke mulut dalam bentuk makanan ataupun minuman. Sedangkan menurut syariat Islam, puasa adalah menahan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, tahukah kita jika tidak sedikit pula manfaat puasa untuk kesehatan? Ya, selain merupakan ibadah, ternyata banyak sekali manfaat puasa untuk kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya disaat bulan Ramadhan ini kita melaksanakan ibadah puasa jika tidak sedang berhalangan. Alasannya jelas, selain menambah nilai keimanan dan amal ibadah kita, juga tentunya akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Manfaat puasa untuk kesehatan antara lain :

1. Baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menjadi pembunuh no. 1 didunia dan merupakan penyakit yang paling ditakuti. Apalagi di Indonesia, dimana jumlah perokok yang tiap tahunnya bertambah, penyakit jantung menjadi ancaman yang nyata. Namun ternyata, puasa memiliki dampak yang baik terhadap jantung. Hal ini dikarenakan ketika berpuasa, terjadi peningkatan HDL ( Hight-density Lipropotein) dan penurunan LDL (Low-density Lipropotein).

HDL sendiri adalah kolesterol baik yang berfungsi untuk membantu menjaga LDL menyumbat dinding arteri. Tingkat HDL yang sehat dapat melindungi terhadap serangan jantung dan stroke, sedangkan rendahnya tingkat HDL (kurang dari 40 mg/dL untuk pria dan kurang dari 50 mg/ dL untuk wanita) telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Berdasarkan penelitian bahwa saat berpuasa, lomfosit dalam tubuh seseorang akan meningkat hingga 10 kali lipat. Hal tersebut akan memberikan dampak yang besar terhadap system imunitas tubuh yang berfungsi untuk menjaga tubuh agar terhindar dari mikroorganisme penyebab penyakit seperti bakteri, virus dan jamur tertentu dan juga untuk mengeluarkannya dari tubuh dan menghancurkannya.

Oleh sebab itu, dengan berpuasa justru akan menghindarkan dari berbagai macam virus dan bakteri yang menyebabkan timbulnya penyakit yang berasal dari lingkungan luar atau makanan yang tidak baik.

3. Menjaga kesehatan ginjal
Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat, mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.

4. Mencegah diabetes dan kelebihan nutrisi
Kelebihan kadar gula dalam arah dan kolesterol akan mengakibatkan besitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya. Namun saat berpuasa, asupan gula dan makanan berlemak dapat lebih terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik bagi kembalinya keseimbangan kadar gula dan kolesterol tersebut.

5. Penawar sakit sendi dan encok
Tahukah bahwa puasa dapat menjadi penawar sakit sendi dan encok? Hal ini dikarenakan dengan berpuasa teratur, sel penetral alami dalam tubuh meningkat yang menyebabkan sakit encok berangsur-angsur sembuh. Berdasarkan temuan penelitian, bahwa korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi - penyebab encok.

6. Meningkatkan kinerja otak dan membuat pola pikir lebih tajam
Produksi hormone neurotropik akan meningkat saat berpuasa. hal ini tentunya akan meningkatkan produksi sel-sel otak lebih banyak sehingga kinerjo otak akan lebih baik.

Selain itu, dengan berpuasa akan membuat pikiran menjadi lebih tenang namun juga melambat. Tapi menurut penelitian, melambatnya pikiran justru akan membuat pola pikir yang lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.

Hal tersebut juga telah dibuktikan dengan suatu kasus dimana sekelompok mahasiswa di Unibersity of Chicago yang diminta untuk berpuasa selama 1 minggu. Dan terbukti, selama masa tersebut kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai "REMARKABLE".

7. Menurunkan berat badan
Pola makan pada saat berpuasa yang lebih teratur dan terkontrol dapat menbantu dalam menurunkan berat badan. Oleh sebab itu kita akan terhindar dari makan yang berlebihan yang bisa mengakibatkan berat badan berlebih dan perut buncit. Namun, sebaiknya ibadah puasa harus diniati dengan iklas, bukan untuk tujuan diet. Adapun manfaatnya dalam menurunkan berat badan hanyalah bonus semata.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat puasa untuk kesehatan seperti mengeluarkan racun dari dalam tubuh, meningkatkan performa seks, pencegah dan penyembuh penyakit mental dan lain-lain.

Oleh sebab itu, saya rasa sangat rugi jika kita tidak melaksanakan puasa disaat kita masih mampu untuk melaksanakan.

Selain beribadah, tentunya kita juga bisa menjaga kesehatan tubuh dengan berpuasa.

Selamat melaksanakan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Semoga ibadah puasa kita diterima Allah S.W.T dan kita juga mendapatkan bonus dari puasa itu sendiri, yaitu Kesehatan. Amin….

sumber:  http://neaku.blogspot.co.id/2015/06/manfaat-puasa-untuk-kesehatan.html

MENGAPA ANAK-ANAK SUKA BERTANYA YANG ANEH-ANAK HINGGA YANG REMEH TEMEH TANPA HENTI-HETINYA ?

Anak yg selalu bertanya dan bertanya terus

Jika kita  merasa lelah dan bosan untuk menjawabnya tolong baca artikel ini ya ayah bunda, juga tolong sharing pada siapa saja yang membutuhkannya. tksh

------------------------------------------------------------------------------

Anak yang pintar adalah anak yang suka bertanya, karena bertanya adalah gerbang ilmu pengetahuan.

Anak yang pintar adalah anak yang suka bertanya, karena setiap 1 pertanyaan yang diajukannya itu membentuk satu syaraf kecerdasan pengetahuan dasar.

Itulah mengapa setiap anak itu pada awalnya suka sekali bertanya apa saja yang dia lihat dan dia dengarkan.

Namun sayangnya tidak banyak yang menyadari hal ini, hingga sering kali kita malas sekali menjawab pertanyaan anak dengan baik, karena sering kali kita menganggap pertanyaan tidak penting, remeh temeh atau bahkan di ulang-ulang terus.

Semua ilmuan didunia ini adalah orang yang selalu bertanya dalam hidupnya.

Awal ditemukannya mobil adalah ketika seseorang bertanya bagaimana caranya agar kereta kuda tidak perlu ditarik pakai kuda.

Awal ditemukannya telepon adalah karena orang bertanya bagaimana caranya agar kita bisa tetap bicara meskipun terpisah jarak yang jauh.

Awal ditemukannya komputer adalah ketika seorang berpikir bagaimana jika orang mengetik huruf jika salah bisa langsung di hapus tanpa harus pakai tip ex  dan seterusya.

Awal ditemukanya pesawat terbang adalah ketika 2 orang bersaudara berpikir bagaimana caranya agar manusia bisa terbang di angkasa seperti burung.

Semua pertanyaan yang diajukan ini adalah pertanyaa-pertanyaan yang belum ditemukan jawabannya.

Ketika anak mulai diminta berhenti bertanya, dan lebih banyak menjawab soal-soal yang sudah ada jawabannya. maka sesungguhnya ia sedang dihentikan untuk menjadi pintar.  tapi sayangnya kebanyakan orang  malah percaya ia akan jadi anak pintar.

Jadi sadarilah ketika anak kita masih suka bertanya dan bertanya terus tanpa henti, maka sesungguhnya bibit untuk menjadi pintar dan bahkan jenius dalam dirinya masih terus menyala, untuk suatu ketika kelak  akan menjadikanya seorang ilmuan.

by ayah edy
www.ayahkita.com

inilah foto seorang anak yang selalu bertanya bagaimana agar manusia bisa terbang seperti burung, hingga akhirnya menciptakan sebuah prototipe pesawat pertama di dunia

Kala itu pertanyaan ini dianggap aneh dan gila orang para orang dewasa pada zamannya, dan bahkan konon ayahnya sendiripun menggap pertanyaan anaknya ini pertanyaan yang aneh dan mengada-ada.

Nah pernahkah anak-anak ayah bunda juga bertanya yang "aneh-aneh" sepeti Wright & Wilburs Brother ini ?

The Wright brothers, Orville (August 19, 1871 – January 30, 1948) and Wilbur (April 16, 1867 – May 30, 1912), were two American brothers, inventors, and aviation pioneers who are generally credited[1][2][3] with inventing, building, and flying the world's first successful airplane.

They made the first controlled, sustained flight of a powered, heavier-than-air aircraft on December 17, 1903, four miles south of Kitty Hawk, North Carolina. In 1904-1905 the brothers developed their flying machine into the first practical fixed-wing aircraft. Although not the first to build and fly experimental aircraft, the Wright brothers were the first to invent aircraft controls that made fixed-wing powered flight possible.


seorang Ayah dimata para guru dan anak-anak muridnya

Sosok Ayah Edy dimata para guru-gurunya, sebuah ungkapan hati dan hadiah di hari jadi Ayah Edy yang ke.....

copy link ini ke internet dan play 

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1068758099861957&id=141694892568287





PERLU DIKETAHUI OLEH PARA ORANG TUA DAN GURU YANG ANAKNYA/MURIDNYA SERING BERTANYA.



Ketika seorang anak bertanya dan kita tidak tahu jawabannya maka ada beberapa hal yang sebaiknya kita lakukan:

1.Berkata jujur kita tidak tahu jawabannya. dan katakan tolong beri waktu bunda atau ayah untuk menemukan jawaban yang benar dulu ya sayang. atau mau kita cari jawabannya sama-sama?

2. Mengajak anak mencari jawabannya via google

3. Jawablah pertanyaan dengan pertanyaan; misalnya; menurut adek bagaimana ? atau dimana ya kita bisa temukan jawaban pertanyaan adek? arahkan untuk mencari via google atau pergi ke toko buku.

Sebaiknya tidak memberikan jawaban yang membohongi anak, karena suatu ketika ia akan tahu kalau ia dibohongi dan ia tidak lagi mau percaya perkataan kita. atau dia akan juga belajar tentang cara berbohong dari kita.

Sebaiknya jangan memarahi anak yang bertanya, karena ketika ia berhenti bertanya maka syaraf-syaraf di otaknya berheti bertumbuh dan berkembang.

Sebaiknya kita belajar lebih banyak, karena jika kita tidak bisa menjawab pertanyaan anak itu artinya kita sangat miskin ilmu dan pengetahuan dan itu artinya Tuhan ingin kita terus belajar dan belajar terus.



Karena sesungguhnya belajar itu adalah sebuah proses yang tiada akhir, mulai sejak di buaian hingga liang lahat

by ayah edy
www.ayahkita.com

TIGER MOM - MENJADI ORANG TUA HEBAT ?



Menjadi orang tua hebat... bukan berarti memiliki anak yang hebat..
Menjadi orang tua yang hebat... bukan berarti harus bisa segalanya untuk anak...
Menjadi orang tua yang hebat... bukan berarti harus tau segalanya untuk anak...

Tetapi buat kami (saya dan Nikita Sapitawati)....

Menjadi orang tua hebat... adalah mengerti perbedaan antara memberikan yang terbaik untuk anak dan menerapkan EGO kami sendiri ke anak...

Menjadi orang tua hebat... bukan berarti menjadi orang tua yang dipandang hebat oleh sekeliling kami karena memiliki anak yang hebat... tetapi bagaimana mendidik anak kami sesuai dengan fitrah nya... sesuai dengan apa yang anak kami rencanakan bersama Tuhan sebelum dia turun ke bumi ini....
hanya se-simple itu untuk kami....

Kalaupun anak kami dipandang pandai.... biarlah karena memang itu yang sudah direncanakannya bersama Tuhan....

Kalaupun anak kami dipandang bodoh.... biarlah karena memang itu yang sudah direncanakannya bersama Tuhan....

Sesungguhnya sebuah pertunjukan yang spektakuler, selain membutuhkan pemain yang luar biasa berbakat berdiri di panggung.... juga membutuhkan penonton yang hanya duduk dan menonton...

Tidak ada pertunjukan spektakuler yang dianggap sukses tanpa adanya penonton yang hanya duduk/berdiri dan bertepuk tangan....

Berpikir kecil dengan visi yang besar... jauh lebih baik daripada berpikir besar tanpa memiliki visi....
membangun Indonesia menjadi besar bukanlah kemampuan kami berdua sebagai orang kecil....
tetapi kami terus menerus membenahi keluarga kecil kami, dan orang disekeliling kami... untuk menjadikan Indonesia semakin baik....


Let's Make Indonesia Strong from Our Home......

by Andrew Tang 


OBAT PEREDA MARAH DAN KECEWA ?



Suatu hari kami berkesempatan berbincang2 dengan Sang Guru Compassion, di acara talkshow penutup kami di Radio Smart fm.

Sambil menunggu waktu kami duduk bersebelahan agar saya bisa belajar dari Sang Guru mumpung beliau ada disini.

Kebetulan kami berdua saat itu menghadap televisi yang sedang menyiarkan berita demi berita nasional yang provokatif dan menimbulkan kebencian.

Lalu saya mulai terpancing untuk mengomentari tayangan demi tayangan yang disajikan yang isinya tentang hujat menghujat dan perbuatan yang tidak pantas dilakukan.

Mulailah sy terpancing emosi dan mengeluarkan komentar-komentar pedas, lalu saya mencoba menengok pada wajah teduh sang Guru dan menanyakan apa komentar beliau menanggapi isu ini.

Beliau hanya tersenyum..., dengan wajah damainya beliau hanya berkata, “ Ya..., ini semua sudah sempurna sebagaimana adanya.”

Lalu muncul berita berikutnya yang tak kalah hebohnya, kembali saya terpancing lagi untuk memberikan komentar pedas setengah menghujat.

Ketika saya menengok padanya, beliau kembali tersenyum dengan wajah tenangnya berkata pelan; “ Tidak apa, tidak ada yang salah, semua ini sudah sempurna seperti apa adanya.”

Berkali-kali mendapat jawaban yang sama dan tidak memuaskan hati saya, karena beliau tidak ikut berkomentar sebagai mana pada umumnya orang segera ikutan berkomentar pedas seperti saya, maka saya yang awam ini jadi penasaran, apa sih maksudnya ? keadaan yang seperti ini kok dibilang sudah sempurna ?

Bertanyalah saya pada Sang Guru, apa maksud dari kata2 beliau tadi;

Lalu dengan wajah teduh dan damainya beliau mulai membuka kata demi kata;

"Ya kesempurnaan itu terjadi apa bisa ada dualitas ada keduanya; ada siang dan ada malam, ada hitam dan ada putih, ada api dan ada air, ada sehat dan ada sakit, ada kuat ada lemah, ada lapar ada juga kenyang, ada kita di sini dan ada mereka di sana"

“Mana yang lebih baik Api atau Air ?” beliau tiba2 bertanya pada saya.

Lalu saya berkata; “Tentu saja menurut saya air lebih baik dari pada api, air menyejukkan mendinginkan.”

"Nah disitulah apa bila kita belum memahami arti dari dualitas”.

”Ambil contoh Air, air itu dibutuhkan ketika api ada, Menyejukan itu dibutuhkan ketika ada panas, nah apakah orang2 di kutub utara lebih menyukai air yang dingin atau api yang hangat?.”

”Begitu pula malam datang meneduhkan dan mendinginkan bumi dan siang datang untuk menghidupkan bumi dengan panasnya matahari, Kebaikan itu baru kelihatan jika ada kejahatan. Seperti polisi juga dibutuhkan jika ada penjahat., KPK eksis karena ada para koruptor dst.”

“Itulah artinya semuanya sudah sempurna berada pada perannya masing2, tinggal kita sebagai manusia yang diberi kuasa oleh Tuhan untuk MEMILIH PERAN, maka silahkan tentukan kita mau mengambil peran apa dan peran yang mana?; apakah peran Api atau air, peran jahat atau baik.?”

"Justru jika tidak ada salah satunya maka peran lawannya menjadi tidak lagi dibutuhkan dan berguna.”

Lalu saya bertanya lagi “ lalu bagaimana jika peran kejahatan ternyata jauh lebih banyak dari peran kebaikan, orang jahat jadi lebih banyak dari orang baik?”

“Ya tentu saja jika itu terjadi kita harus segera menambah jumlah dan kualitas orang2 yang memainkan peran kebaikan.”

“Nah begitulah juga peran anda dan kita disini, kita ada karena ada mereka disana yang merupakan kebalikan dari peran kita bukan? “

“Semakin banyak peran yang bukan kita maka semakin dibutuhkanlah keberadaan kita”

“Itulah mengapa kita tidak perlu lagi menghujat dan marah pada mereka tapi bersyukur, karena merekalah maka peran kita menjadi begitu berarti di tengah orang banyak.”

"Jadi barhentilah menghujat, tapi belajarlah MELAMPAUI dualitas tadi."

Sadarilah sebenarnya jauh lebih mudah mengambil peran sebagai kita yang ada disini (sebagai orang baik) ketimbang mereka yang sedang memainkan peran mereka disana lho.. (melihat dan menunjuk ke televisi)

Maksudnya seperti apa ? tanya saya lagi

”Oh Iya dengan memainkan peran kita ini kan, kita cenderung menjadi orang yang lebih banyak menuai pujian, meskipun akan selalu ada sekali2 cemoohan (kembali lagi itulah dualitas); tapi coba bayangkan jika kitalah yang sedang menjalankan peran mereka disana ?"

”Jadi bagaimana agar saya bisa menuju kesana, menjadi lebih memahami dualitas kehidupan ini ?” Tanya saya pada sang Guru.

”Jika kita ingin melampaui dualitas, baik dan buruk dan tidak ingin lagi sering menghujat orang lain, maka belajarlah merasakan lapar sebelum merasakan kenyang, belajarlah di hujat sebelum di puji, cintailah siang jangan membenci malam, pahamilah dan terimalah peran mereka masing2 sebagaimana kita menerima peran kita sendiri.”

”Karena sesungguhnya mereka adalah guru-guru bagi kita yang sedang mengajarkan kita untuk bisa merasakan apa arti dihujat, apa arti bersabar, ya memahami kehidupan ini secara utuh bukan hanya separonya saja.”

”Ingat sering2 lah melatih diri dan belajar dan merasakan menjadi orang yang di hujat dan di cemooh agar kamu bisa tidak ikut-ikutan menghujat."

" Persis sebagaimana para guru besar dunia dari timur dulu, bagaimana para guru ini di hujat tanpa balas menghujat, dihina tanpa balik menghina, diludahi tanpa balik meludahi, dibilang gila tanpa harus membalas memaki, di tampar pipikirinya diberikan pipi kanannya,  hingga pada akhirnya para guru ini mamahami apa hakekat hidup yang sesungguhnya. ”

"Orang yang sudah memahami betul apa hakekat dari kehidupan ini akan segera berhenti menghujat orang lain atau apapun."

"Lalu bagaimana caranya ?"  tanya saya pada sang guru.

” Caranya bisa bermacam-macam, tapi yang paling mudah cobalah melontarkan sesuatu yang memungkinkan orang lain untuk menghujatmu, menghakimi mu, tapi sadarilah bahwa ini bukanlah dirimu yang sesungguhnya, melainkan hanya bersandiwara untuk melatih diri melepaskan dari penghakiman karena dualitas kehidupan ini.” Jawab sang guru dengan lembut.

"Belajarlah merasakan dihujat sebelum kita menghujat orang lain, belajarlah merasakan dihina sebelum kita menghina orang lain. Jika kita sudah pernah merasakannya maka niscaya kita tidak akan mau melakukannya."

”Setelah itu apa yang dilakukan ? bagaimana kita bisa kuat menghadapi cemoohan, hinaan, hujatan dan hal-hal yang tidak biasa kita terima ?” tanya saya lagi pada Guru.

Sejenak beliau mulai terdiam, Jika kamu sedang di hujat dan dihina maka "lakukan seperti ini"

"Atur nafas... rileks... rileks...dan semakin rileks, lalu bayangkan kamu sedang di hakimi dan....terima....terima....terima... karena dengan menerima ia akan berproses dari klimaks menuju anti klimaks

....rasakan...rasakan...rasakan.. karena dengan merasakan kamu akan mengerti berada di posisi ini

.... lepaskan..lepaskan...lepaskan..” karena dengan melepaskan semua perasaan yang menyakitkan akan pergi "

”Lakukan ini berulang-ulang hingga kamu terbiasa..“ dan semua perasaan negatif itu lepas dan sirna satu demi satu."

"Wah... sepertinya sulit betul ya, untuk bisa menjadi teduh, damai dan bijaksana seperti guru ?" , kata saya.

”Pada awalnya mungkin terasa sulit tapi jika sudah di latih dan di latih lagi maka lama kelamaan akan menjadi lebih mudah karena terbiasa."

"Persis seperti anak bayi yang belajar berjalan, awalnya sulit namun sekali ia sudah bisa dan terbiasa, akan menjadi sangat mudah."

"Jadi latihlah dirimu dan sering2lah merasakan atau berada di posisi lawan dari peranmu yg sekarang ini, agar kita benar2 terlatih untuk tidak lagi mudah terpancing dan terusik oleh isu apapun dan ikut2an menghakimi orang lain. Melainkan MEMPERKUAT PERANMU SENDIRI untuk menjadi apa, siapa dan melakukan apa di bumi ini"

"Apakah kita ingin menjadi orang yang merusak atau memperbaiki hidup dan kehidupan ini itu adalah pilihan kita sendiri berikut konsekuensinya masing-masing".

”Jika kamu bisa melakukan itu secara spontan, maka damailah di hati dan damailah di bumi.” Beliau menyudahi penuturannya.

Ya Tuhan... mendengarkan penuturan ini rasanya diri saya masih terasa jauh sekali dari samudera keteduhan batin dan jiwa, rupanya saya masih harus mendaki jauh sekali menuju ke puncak kebijaksanaan tertinggi sebagaimana yang dituturkan Sang Guru Compassion.

Semoga Tuhan membimbing setiap langkah ku untuk mendaki satu demi satu anak tangga pelajaran menuju tataran Guru Compassion yang berhati teduh dan damai.

by ayah edy
www.ayahkita.blogspot.com


INSPIRASI DARI TUHAN PADA MANUSIA

Ayat Suci meminta kita memperhatikan pesan Tuhan melalui ciptaanNya di alam semesta ini.

Ketika kita perhatikan PesanNya melalui alam ternyata amatlah sederhana..., mengapa kita tidak juga menyadarinya...?

by ayah edy

apakah ini sebuah kebetulan ?

apakah ini sebuah kebetulan ?

apakah ini juga kebetulan ?

apakah ini sebuah kebetulan ?

apakah ini sebuah kebetulan ?

apakah ini sebuah kebetulan ?

apakah ini juga kebetulan ?

DAN MASIH BANYAK LAGI LAINNYA JIKA KITA TERMASUK ORANG-ORANG YANG MEMPERHATIKAN PESAN TUHAN MELALUI CIPTAANNYA





RENUNGAN RAMADHAN



Hati ibarat cermin, sedangkan hawa nafsu seperti asap jelaga pada lampu (lampu minyak).

Setiap kali asap menempel dicermin, cermin itupun akan menghitam sehingga kejernihan akan pudar.

Hati yang lemah tak ubahnya seperti cermin milik orang tua renta yang sudah tak punya perhatian untuk membersihkan lampunya. Ia abaikan dan tak pernah lagi ia pakai hingga wajahnya pun tak karuan.

Sebaliknya, hati yang mengenal

sifat-sifat Allah, sepert cermin milik pengantin wanita yang cantik. Setiap hari ia bersihkan cermin tersebut dan ia pakai sehingga tetap bening dan mengkilap.

IBNU ATHAILLAH


BHINEKA TUNGGAL IKA




Bayangkan, beruang, singa, dan harimau saja bisa hidup rukun bersama sejak kecil hingga berusia 13 tahun.

Sebelumnya ketiganya sempat dipisahkan, tapi disatukan kembali karena ketiganya jadi tidak mau makan.

Beruang bernama Baloo, singa bernama Leo, dan harimau Begal bernama Shere Kahn (film Tarzan), ditempatkan di Noah's Ark Animal Sanctuary, Locust Grove, Georgia, Amerika Serikat.

Ketiganya bermain bersama dan bahkan tidur di kandang kayu yang sama setiap hari.

JIKA MEREKA SAJA BISA ? MASAK MANUSIA TIDAK BISA ?

sumber: TRIBUNLAMPUNG.CO.ID

BINGUNG CARI OLEH-OLEH PULANG KAMPUNG YG COCOK ?


Bingung cari oleh-oleh untuk pulang kampung. Karena zaman sekarang makanan yang ada di Kota juga ada di Kampung kita, karena kampung sekarang sudah maju dan tidak seperti zaman saya kecil dulu. 

Trus apa dong yang tidak ada di kampung kita tapi bermanfaat ?

Kenapa tidak coba membawakan oleh-oleh CD Parenting untuk bisa didengarkan oleh sanak saudara kita di kampung agar semua bisa belajar parenting dan mengasuh anak dengan lebih baik lagi?

CARANYA TINGGAL UNDUH SAJA MASTER FILENYA lalu copy dan perbanyak ke CD dan bagikan dalam bentuk CD seperti gambar dibawah ini.

Sebagai info saja;

Dulu CD ini di Jual di Gramedia 1 tema/topik parenting seharga Rp. 25.000,-

Tapi kini CD senilai Rp. 600.000,- tsb di berikan secara gratis dan boleh di unduh gratis di link yang diberikan di bagian bawah posting ini,

File yang telah di unduh boleh diperbanyak dan di bagi-bagikan pada siapapun asalkan tidak boleh di perjual belikan.

33 Topik File Parenting yang ada di cd tersebut kini bisa di unduh secara gratis di:
1. www.ayahedy.tk

2. https://onedrive.live.com/?cid=3a914018e2d83d92&id=3A914018E2D83D92%21131

3. atau down load via fb:https://www.facebook.com/groups/548259441862337/files/

=========================

Jika ingin membeli buku via on line bisa juga untuk oleh-oleh keluarga
Caranya:
 tinggal klik:
1. https://www.facebook.com/NBTravelnTour
2. klik like
3. tulis pesanan buku di inbox

Foto 1. Contoh CD hasil download file siap untuk dibagikan karya Cak Too dari Surabaya.



Foto 2.  CD Parenting sebelum di gratiskan di jual di Gramedia



Foto 3.  Seorang relawan yang memperbanyak CDnya untuk dibagi-bagikan pada teman sekampung.



Foto 4.  Cover CD bisa dibuat sesuai selera kita masing-masing.


Bagaimana orang Amerika membangun kerukunan antar umat beragama?

A lesson learn from Memphis kota kelahiran Elvis Presley.....

Sebuah pelajaran berharga buat bangsa dari kota Memphis tempat kelahiran Elvis Presley.....

Bagaimana orang Amerika membangun kerukunan antar umat beragama?

Copi link ini dan ke internet anda dan klik;

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1070253483045752&id=141694892568287


JANGAN PERNAH TINGGALKAN PERAN SENTRAL KITA SEBAGAI ORANG TUA DAN MENYERAHKAN ANAK KITA SEPENUHNYA KE SEKOLAH



PERTANYAAN:
Wanda Ida Koswara

Ayah edy...bukankah orang tua dan guru slalu mendidik dan mengajarkan ttng kebenaran???
Lalu bagaimana setelah mrk mengenal lingkungan sekitarx??

Di mn setiap detik mrk di suguhkan dng tayangan2 yg sbagian besar tdk mendidik....ibarat permen ada di atas meja...kita bisa melarang anak untuk makan...tapi mrk sllu mncari ksmptan untuk mendapatkanx...

Like · Reply · Message · 2 · 2 hrs

TANGGAPAN
AYAH EDY Parenting

Orang tua itu peran sentral bagi anak, apa yang terjadi pada anak tidak akan pernah lepas dari peran sentral kita sebagi orang tua. Sedangkan guru adalah peran Sentral Kedua ketika seorang anak mengalami masalah dengan orang tuanya.

Sekali lagi tidak ada masalah yang terjadi pada seorang anak yang tidak bermula dari pola asuh kedua orang tuanya; semisal

Anak tidak akan pernah tahu yang namanya jajan, kalau kita tidak memperkenalkan padanya tentang uang jajan dan berbagai macam jajanan di awal mulanya dulu.

Anak tidak akan kenal konsep nonton tv kalau kita tidak sediakan tv di rumah.

Anak tidak akan kenal yang namanya marah dan membentak kalau tidak pernah kita marahi dan kita bentak.

Anak kita tidak akan pernah terjerumus pergaulan buruk di sekolah kalau bukan kita yang telah mengirimnya ke sekolah tersebut.

Kita seolah lupa seketika bahwa kita dulu pernah melihat film porno pertama kali, jawabannya di sekolah, dimana majalah/stensilan cerita porno? kita dapat dari teman sekolah, dimana pertama kali kita merokok? juga di sekolah, dimana kita tahu tentang konsep pacaran? juga di sekolah, tapi mengapa kita malah kirim juga anak kita ke sekolah?

ya sekolah yang sama yang konsep dan permasalahannya masih sama seperti zaman kita dulu bersekolah dan bahkan sekarang mungkin lebih parah lagi dibanding zaman kita dulu.

Ketika anak kita mulai tahu pornografi, rokok, pacaran dsb, Kita bukannya mengambil pelajaran dari kelalaian kita tapi malah menyalahkan anak

Inilah kesalahan yang sering orang tua lakukan sehari-hari tapi tidak kita sadari.

Dan kita baru terkaget-kaget ketika anak kita melakukan apa yang dulu pernah kita contohkan kepadanya.

Ambil contoh, kami tidak suguhkan apa yang ibu sampaikan tersebut seperti tv dan gadget di rumah, yang kami suguhkan adalah hal-hal yang baik dari kehidupan ini, kami tidak ada tv dirumah, waktu menonton tv kami ganti dengan bermain bersama, waktu belajar kami cari tempat2 alam yang di sukai anak, ibarat permen kami ajari anak kami tentang apa manfaat dan bahayanya permen bagi tubuh dan kesehatan hingga akhirnya ia memilih untuk tidak makan permen.

Kami memilih untuk tidak menyekolahkan anak kami di sekolah formal karena kami tahu pengaruh buruk di sekolah formal jauh lebih besar dari pengaruh baiknya. Apalagi sekolah-sekolah zaman sekarang.

Ketika kita dekat dengan anak maka anakpun akan dekat dengan kita

Ketika kita lebih banyak memberikan waktu untuk berada di sampingnya dan lebih banyak memberikan pengertian dari pada meninggalkannya maka anak akan banyak menghabiskan waktunya bersama kita.

Sampai hari ini alhamdullilah anak-anak kami tidak terpengaruh oleh pergaulan buruk teman2 yang ada disekitarnya.

Malah mereka sering berdiskusi tentang perilaku buruk dan baik dari teman2nya untuk sama2 kita jadikan pelajaran hidup.

Tapi ketika kita terlalu banyak melarang dan bukannya memberikan pengertian, maka mulailah anak kita tertutup

Ketika kita terlalu banyak bekerja dan sedikit bermain bersamanya maka anak kita mulai mendekat pada teman2 pergaulannya.

ketika kita terlalu banyak marah ketimbang bertanya dan mendengarkan keluhannya maka anak kita akan lebih suka di luar rumah.

Itulah yang sesungguhnya tidak banyak disadari oleh para orang tua

Kita yang memulai segalanya sebagai tokoh sentral bagi anak-anak kita, tapi justru kita berkata merekalah yang dinyatakan sebagai anak bermasalah.

Mari kita renungkan bersama.

Like · Reply · 16 · Commented on by Ayah Edy Parenting · 1 hr · Edited

Wanda Ida Koswara
Mungkin itulah tantanganx...ketika mrk keluar rumah seringkali mencari apa yg tdk mrk dapatkn di rumah...trimksh ayah edy..

PR berat buat kami sbg orangtua yg mempunyai anak yg mulai menginjak dewasa...
Like · Reply · Message · 3 · 1 hr

AYAH EDY Parenting
Tepat sekali Mom Wanda Ida Koswara, Mereka keluar rumah karena mencari apa yang mereka tidak dapatkan di rumah. Love your words

Apriliani Reni
Saya banyak belajar dr setiap postingan ayah edy...
Like · Reply · Message · 1 · 1 hr

Mengapa saya bisa melihat pendidikan itu adalah sebagai kesatuan yang utuh dan tidak bisa terpisahkan antara orang tua, guru dan sistem sekolah karena saya adalah orang tua, guru juga pimpinan sekolah.


Sunday, June 5, 2016

SAATNYA LIBURAN TIBA SAYA SERING BERTEMU DENGAN ANAK-ANAK YANG MENGAMUK DI TEMPAT UMUM DENGAN PARA ORANG TUA YANG KEBINGUNGAN UNTUK MENGATASINYA.



Mungkin TIPS ini bisa membantu dan patut di coba

Pernah mengalaminya ? terutama ketika anak sedang kita ajak ketempat-tempat umum semisal pusat perbelanjaan, pameran, atau acara lainnya.

Ketika seorang anak merengek menginginkan sesuatu kebanyakan orang tua yang kebetulan saya temui mengatasi dengan berkata seperti ini....

Tuh lihat tuh ada ondel-ondel...
Tuh lihat tuh lampunya bagus sekali bisa joget...
Tuh lihat tuh ada balon besar banget....
Tuh lihat tuh ada pak Satpam.. nanti pak satpam marah lho...
Tuh... lihat. tuh....  dst...

Ini adalah teknik pengalihan perhatian yang kerap dilakukan orang tua...

Dan hasilnya bisa jadi si anak teralihkan sekejap, tapi akan kembali merengek dan bahkan lebih keras lagi...

Mengapa ?

Karena anak-anak itu cerdas dan konsisten !

Ketika apa yang diinginkannya tidak coba di penuhi orang tuanya, melainkan hanya di alihkan perhatiannya. Maka ia tahu benar bahwa dirinya sedang dialihkan perhatiannya.

Dan karena itu dia menjadi lebih marah.

Stop cara itu....
Gunakan cara ini...

Ketika anak kita merengek stop semua aktivitas yang sedang kita lakukan; lalu

1. Dekati anak, pegang tangannya dan tatap matanya.

2. Katakan Sayang apa yang kamu inginkan, kalau kamu merengek bunda tidak tahu apa yang kamu mau.

3.  Jika dia tetap merengek, katakan pada oke kalau kamu tidak mau bicara, bunda akan carikan tempat yang tepat untuk mu merengek sampai kamu mau bicara.

4. Jika ia tetap merenget laksanakan janji kita bawa dia ketempat yang lapang dan sepi (agar tidak mengganggu orang) dan katakan padanya oke silahkan kami merengek disini. Sampai kamu mau bicara. Biarkan dia terus merengek jika pun itu memerlukan waktu lebih dari 30 menit.

5. Jika dia mulai mau bicara, dengarkan dengan seksama, dan jelaskan apakah yang ia minta itu bisa atau tidak kita penuhi.  Jangan berdalih, gunakan alasan yang logis dan masuk akal karena anak itu sangat logis dan cerdas.  Jika anda menggunakan alasan itu hanya akan membuatnya kembali merengek dan tidak percaya pada kita.

6.  Jika ternyata kita tidak bisa memenuhinya, tawarkan apa jalan keluarnya, dan sepakati bersama.

7.  Jika ia kembali merengek katakan padanya:  Oke silahkan kamu merengek lagi bunda akan tunggu kami sampai mau bicara baik-baik, tapi itu tidak akan merubah apapun.  Tapi jika kami bersikap baik mungkin bunda akan coba upayakan (solusi lainnya)

Dan biasanya dengan cara ini anak akan menjadi lebih baik dan berhenti merengek dan terbiasa bicara baik-baik jika ia menginginkan sesuatu.

Lakukan ini dengan konsisten dan sabar... jangan terpancing emosi. maka lama-lama anak kita menjadi lebih kooperatif dengan orang tuanya.

Jika kita yang menyerah pada keinginan anak maka ia yang akan merasa menang dan lain waktu cara itu akan ia gunakan lagi, lagi dan lagi.

Tulisan ini kami kembangkan dari buku 37 Kebiasaan Orang Tua yang melahirkan PERILAKU BURUK PADA ANAKNYA.  Kebiasaan ke 11 MEMBERI HADIAH UNTUK PERILAKU BURUK ANAK.

Bukunya tersedia di Gramedia dan berbagai toko buku lainnya.

Atau bisa di pesan melalui link berikut ini:
https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Di tulis oleh Ayah Edy

Selamat mencoba dan semoga berhasil..., jika kita konsisten, tegas dan tabah pasti berhasil.....

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI ANAK


Saya ingat dulu waktu sy msh anak2 sering diejek teman2 main si jeliteng alis si hitam tp bpk selalu membela aku dan berkata seperti ini


PINTAR VS BIJAKSANA



2 hal penting yang perlu diketahui oleh setiap orang tua dan pimpinan sekolah di Indonesia.

                                            "Above all is a wisdom !"
Adalah sebuah pepatah yang sangat saya sukai dan InsyaAllah akan saya tulis besar-besar di sekolah kami MAHA KARYA GANGGA agar para orang tua sadar bahwa yang jauh lebih penting untuk diajarkan pada anak sejak usia dini adalah Wisdom atau kebijaksanaan dan bukannya Ca Lis Tung (Baca Tulis dan Hitung)

Itulah bedanya cara mendidik orang Barat dan Orang Timur zaman dulu.

Orang Barat zaman dulu lebih suka mendidik anaknya sejak dini untuk bisa baca tulis hitung agar kelak mereka bisa mencapai gelar S3 dan jadi seorang Professor terkenal di kampus bergengsi.

Sementara orang timur mendidik anaknya tentang kebijaksanaan agar ia kelak akan tumbuh menjadi orang yang bijaksana dan menjalani hidup sesuai perannya masing-masing, karena semua hidup dan kehidupan itu bermakna dan semua profesi itu mulia adanya..

Ah tapi sayangnya kita yang dulu sudah seperti ini justru meninggalkan tradisi mendidik leluhur kita sebagai orang timur dan malah ikut-ikutan tradisi orang barat zaman dulu yakni memaksakan anak-anak usia dini kita agar cepat bisa baca tulis dan hitung agar dibilang sebagai orang tua modern.

Namun lucunya di era millenium modern ini justru TERBALIK orang-orang barat malah berusaha tidak mengajarkan lagi pada anak usia dini mereka baca tulis hitung dan lebih suka mengajarkan kebijaksanaan, persis seperti tradisi leluhur orang timur zaman dulu dalam mendidik anaknya.

Nah....,

Itulah mengapa di sekolah Maha Karya Gangga yang saya pimpin di Singaraja, Buleleng, Bali berencana dan menetapkan untuk mengajarkan kebijaksanaan atau Wisdom pada anak didik kami sebagai kurikulum wajib mulai SD hingga SMA ?

Berikut ini sebuah kisah menarik yang menjelaskan perbedaan antara Pinter vs Bijaksana.

Konon ketika Mahatma Gandhi sedang belajar hukum di University College, London, ada seorang professor yang bernama Peter, yang kurang menyukai Gandhi.

Suatu hari ketika Prof. Peter sedang makan siang di kantin kampus, Gandhi datang dan duduk di sampingnya sambil membawa makan siangnya.

Prof. Peter berkata, "Gandhi, apakah anda tidak mengerti bahwa seekor BABI dengan seekor BURUNG itu tidak  duduk berdampingan saat makan?" Prof Peter bicara dengan suara keras agar seisi kantin bisa dengar.

Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal yang sok pintar lalu menjawab dengan suara yang di perkeras, "Jangan khawatir Prof. Saya akan segera terbang" dan Gandi segera ngeloyor ke meja lainnya. Dan kontan seisi kantinpun memandang ke sang professor sambil senyum-senyum, (sebenarnya mereka ingin tertawa hanya khawatir akan berdampak pada nilai mereka)

Muka Prof. Peter pun jadi memerah penuh kemarahan dan seterusnya dia memutuskan untuk balas dendam.

Hari berikutnya di dalam kelas dia sengaja mengajukan pertanyaan yang penuh jebakan ke Gandhi:

"Gandhi, andai kamu sedang berjalan tiba tiba menemukan paket berisi 1 tas penuh UANG dan 1 tas penuh dengan KEBIJAKSANAAN; Mana yang kamu ambil?"

Tanpa ragu Gandhi menjawab "Ya pasti uang lah Prof."

Prof. Peter, tersenyum sinis dan berkata "Jika itu aku, maka aku akan mengambil KEBIJAKSANAAN."  sambil menunjukkan pada seisi kelas melalui bahasa tubuh betapa bijaksananya sang Professor dan betapa tidak bijaksananya si anak muda yang bernama  Gandhi.

Sejenak suasana menjadi hening, dan Gandhi segera memecah keheningan dan menjawab: "...sesungguhnya seseorang itu akan mengambil apa yang tidak dia miliki."

Dan kembali muka professor dibuat merah pucat, dan semakin ia ingin membalas dendam dan mempermalukan Gandhi di depan kelas melalui kekuasaannya sebagai seorang professor.

Dan ketika itu juga proffessor memberikan ujian mendadak di kelasnya.

Usai ujian professor segera mengecek hasilnya.
Dengan penuh kemarahan dia menulis kata "idiot" besar-besar pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan ke Gandhi.

Gandhi mengambil lembar jawaban ujiannya dan duduk sambil berusaha keras tetap tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang professor seraya berkata dengan sangat sopan, "Prof. Peter, anda hanya menanda tangani lembar jawaban saya tapi belum memberi nilai."



a Share Story from a friend.

===================================================
Di acara parenting seminar kami pagi tadi di Hotel Ammarossa Bekasi ada seorang Bunda, pimpinan sekolah TK dari Cileungsi yang menanyakan bagaimana caranya agar para orang tua dan guru sadar untuk tidak menuntut anaknya bisa baca tulis hitung di usia dini. Dan inilah jawaban lengkap kami untuk Sang ibu guru pimpinan sekolah, semoga beliau ikut membacanya melalui fb ini.
===================================================