Halaman

Halaman

Tuesday, April 6, 2021

SUDAH SIAPKAH KITA MENJAWAB PERTANYAAN2 SEPERTI INI DARI ANAK KITA ?

TANYA:

Yth. Ayah Edy, namaku Widya (bukan nama sesungguhnya) dr Sby.

Aku punya masalah nih anakku sekarang sudah menginjak balita akhir, kakaknya Viya (bukan nama sesungguhnya) usianya sudah 5 tahun, cuma belakangan ini dia sering menanyakan hal-hal yang menurutku tabu mungkin karena saat kami kerja dia sering nonton tv bersama Mbaknya. 

Pernah satu ketika ia tanya kenapa ya ma. om sama tante di tv ciuman? saya bingung dan keget harus bilang apa, tolong saya ya ayah please..please...please.

JAWAB:

Versi Audio klik: https://youtu.be/CMtVZtDODUc

Bu Widya yang baik,  saya bisa memahami betapa kagetnya orang tua manakala anaknya yang masih Balita sudah mulai menanyakan hal-hal seputar sex.   Alih-alih memberikan jawaban yang mendidik kebanyakan orang tua malah melarang anaknya untuk bertanya dengan berkata “Ssssttt... anak kecil gak boleh tanya-tanya soal itu, gak baik, gak sopan” dsb.

Secara tradisi kita telah terbiasa pada pandangan bahwa pertanyaan seputar sex adalah hal yang tabu untuk di tanyakan apalagi oleh seorang anak kecil, namun demikian perlu kita sadari sebenarnya sex itu sendiri bersifat netral dan alamiah, sex adalah bagian dari kehidupan manusia yang sehat. 

Kita semuanya adalah hasil dari sex yang sehat dan alamiah.  Hanya saja kita perlu menyesuaikan batas-batas norma dan nilai-nilai yang kita anut tapi tidak mentabukannya.  Karena jika tidak darimana anak-anak kita yang sudah terlanjur tahu akan mencari jawabannya?  selama kita tidak memberikan penjelasan yang memuaskannya maka ia akan terus berusaha mencari dan menemukannya..? hal ini akan menjadi sangat berbahaya jika ia menumukan jawabannya dari orang yang tidak tepat.

Mengapa anak balita sekarang sudah mempertanyakan seputar sex ?  Pasti ada sumber dan sebabnya, coba telusuri dari mana sumbernya dan apa penyebabnya, tentunya jika sudah diketahui perlu dibuat batas-batas dan aturan yang aman bagi anak kita. 

Banyak sekali orang tua yang pada akhirnya menemukan sumbernya berasal dari tanyangan televisi yang sering di tonton anaknya baik sendiri atau bersama pengasuhnya. Jika sumbernya sudah terditeksi maka sergeralah buat aturan yang membatasinya.

Namun apa bila sudah terlanjur terjadi sehingga menyebabkan anak kita banyak mengajukan pertanyaan seputar sex, maka tidak perlu panik, justru jadikan ini sebagai suatu kesempatan untuk mengajarkan sex padanya secara sehat dan tepat.  

Bagaimana caranya..?

Otak anak terdiri dari otak kanan dan otak kiri, otak kanan untuk mengembangkan Fantasi sedangkan otak kiri untuk mengembangkan logika analisis.  Apa bila pemikiran sex dikembangkan oleh otak kanan maka otak akan mengolahnya dalam bentuk fantasi seksual dan ini kurang patus bagi anak-anak namun sebaliknya apa bila pemikiran seks dikembangkan oleh otak kiri, maka otak anak akan mengolahnya dalam bentuk logika ilmiah dan sains biologi reproduksi.

Oleh karena itu dalam menjawab pertanyaan seputar seks buatlah penjelasan-penjelasan yang dikaitkan dengan ilmu biologi kedokteran dan sistem reproduksi jika perlu gunakan buku-buku kedokteran bergambar.  Jangan ditutup-tutupi jelaskan apa adanya dan lebih lebih kepada fungsi ilmiah dari masing-masing alat reproduksi.  Bahas juga alat reproduksi pada hewan dan tumbuhan sebagai pelengkap, ajaklah anak berdiskusi secara logika hal ini perlu dilakukan agar yang merespon adalah otak kirinya, dan yg tertanam adalah pemikiran SAINS DAN BUKAN EROTISME PORNOGRAFI.

Misalnya dalam kasus bu Widya, katakan pada anak ibu secara lembut dan tidak perlu marah,  bahwa ciuman dilakukan untuk menunjukkan rasa kasih sayang, contohnya seperti mama mencium kamu, sebenarnya mencium yang sehat adalah di pipi bukan dimulutnya,  mengapa?, coba dech.. kita lihat ini dibuku tentang struktur mulut manusia (tolong disiapkan dan dibeli dulu bukunya) dan lihat ini ternyata banyak sekali kuman-kuman dalam mulut manusia yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit mulut, jadi bayangkan jika kedua mulut bertemu kumannya akan berpindah dan mulut kita akan jadi kotor dan berpenyakit,   Nah jadi menurut kamu cium yang baik dan sehat seperti apa sayang..?   

Pada dasarnya pertanyaan ini diajukan untuk menguji pemahaman anak mengenai masalah yang sedang di jelaskan sekaligus untuk mengetahui apakah penjelasan kita di tangkap oleh otak kiri anak atau otak kananya. 

Setelah bertanya tugas utama orang tua adalah mendengar secara antusias dan mengamati jawabannya dan bukan mengomentarinya, jika ternyata jawabannya belum sesuai harapan itu artinya penjelasan kita belum bisa dipahami, dan cara kita menjelasakan belum mengena di hatinya.  Maka ulangi lagi dengan penuh kelembutan dan kesabaran.

Sekali lagi seks itu bukan untuk di tabukan melainkan untuk di ajarkan secara benar, sehat dan alamiah.

Selama ini banyak orang yg takut mengajarkan seks untuk anak usia dini karena yg ada dipikiran mereka mungkin MENGAJARKAN ANAK MELAKUKAN SEKS, padahal itu sama sekali tidak benar dan keliru besar.

Mengajarkan seks pada anak adalah bukan mengajari cara melakukannya tapi mengajari fungsi kegunaan alat2 reproduksi pada mahluk hidup dengan pemahaman yg benar menurut Sains Biologi Kedokteran dan Etika Moral Agama.  Agar anak paham mana yg benar dan mana yg salah.

Selamat mencoba.

No comments:

Post a Comment