Sungguh sebuah judul buku dan sekaligus pemikiran yang menggelitik hati saya, yang mestinya juga menggelitik dunia pendidikan kita.
Mengapa sampai pemikiran semacam ini muncul kepermukaan, bahkan disebuah negara yang teramat maju seperti Amerika...? dan yang jauh lebih menggelitik lagi adalah bahwa orang tua si pengarang buku ini dulunya juga berprofesi sebagai Kepala di sebuah sekolah yang juga sebagai guru...
Menurut saya ini adalah sebuah sindiran yang amat keras bagi dunia pendidikan di Amerika; Diakui atau tidak bukankah Rich (Berkecukupan) and Happy (Bahagia) itu merupakan dua hal yang menjadi impian hampir semua orang, tapi mengapa justru kita tidak akan bisa memperolehnya jika kita bersekolah..?
Namun ternyata pandangan ini bukanlah pandangan baru, jauh sebelum itu Soichiro Honda; Seorang pengusaha, pendiri perusahaan Honda Motor yang produknya kini merajai pasar mobil-mobil mewah di Amerika. Juga menyampaikan pandangan yang serupa tentang sekolah hanya saja dengan kalimat yang sedikit berbeda.
Dalam satu wawancara Sochiro pernah berkata;
“ Sekolah terlalu banyak memberi apa yang saya tidak ingin ketahui, tapi justru sangat sedikit memberikan apa yang sungguh-sungguh saya ingin ketahui. Oleh karena itu saya hanya pergi kesekolah apa bila saya merasa ingin mengetahui sesuatu yang tidak saya temukan diluar sekolah."
Begitu pula John Lennon; ia pernah menyampaikan hal yang senada tentang sekolah dan para gurunya;
Aku menyadari apa itu arti jenius pada usia 8 tahun
Aku selalu bertanya-tanya; mengapa tidak ada seorangpun yang menyadari kalau aku ini juga jenius..?
Disekolah, tidakkah mereka melihat bahwa aku jauh lebih pintar dari murid-murid lainya? Tidakkah mereka melihat bahwa para guru itulah sebenarnya yang bodoh..? Bahwa segala informasi yang mereka miliki dan ajarkan itu sama sekali tidak aku butuhkan. Ini sangat jelas bagiku.
Bob Sadino; Seorang pengusaha yang menurut saya sangat cerdas pemikiran dan pandangan-pandangannya tentang kehidupan. juga pernah menyampaikan hal yang senada pada anaknya; lebih kurang beginilah kira-kira.... “Nak kamu boleh sekolah sejauh yang kamu mau, tapi jika kamu sudah tidak mau sekolah ya keluar saja; biar Papalah yang akan menjadi gurumu". Sungguh dalam sekali makna dari ucapan itu.....
Demikian juga dengan Gola Gong, sahabat baru saya, sang penulis novel terkenal, Direktur Media Cakrawala, TIM Creative di salah satu Station TV terkemuka dan sekaligus pemilik Rumah Dunia (sekolah menulis gratis bagi kaum dhuafa).
Pada saat Gola Gong berbicara bersama saya di sebuah acara di
Dan ternyata hingga saat ini Gola Gong telah berhasil mengukir banyak prestasi baik didunia bisnis maupun sosial pendidikan, Ceritanya mungkin mirip-mirip dengan Bill Gate sang raja softwere dunia yang juga mengundurkan diri dari sekolahnya, untuk menggeluti hobinya dan saat ini Bill Gate telah mulai melangkahkan kakinya untuk berbagi melalui Yayasan yang didirikannya.
Ternyata pandangan semacam ini bukanlah hal baru dan hanya dimiliki oleh satu orang saja, melainkan juga dimiliki oleh banyak orang sukses di hampir seluruh negara di dunia.
Mari kita kaji lebih dalam lagi...apakah kurikulum sekolah di Indonesia yang ada saat ini juga lebih banyak mengajarkan pada anak-anak kita tentang apa yang mereka ingin ketahui dan perlukan bagi hidupnya kelak.....atau malah lebih banyak mengajarkan hal-hal yang bersifat mubazir..? Sebagaimana yang pernah disampaikan Soichiro Honda pada sekolah-sekolah di Jepang puluhan tahun silam..?
meraih kekayaan harus pake ilmu, utk mendapatkan kebahagiaan harus tahu ilmunya, mau jahilin orang lain juga perlu keterampian/ilmu. Pokoknya, apapun harapannya.... ilmu tetap sebagai sarananya.
ReplyDeleteTergantung kita, mau ilmu yang bagaimana. Dan tergantung guru, menjadikan muridnya seperti apa.
sayangnya ilmu yg diajarkan di sekolah memaksa anak2 utk menjadi perfeksionis utk bisa semua ilmu dan mendapat nilai terbaik di semua ilmu, itu eksploitasi anak
Delete""Alasan utama orang bersusah payah secara finansial adalah karena menghabiskan waktu bertahun tahun di sekolah tetapi tidak belajar apa pun tentang UANG. Hasilnya adalah bahwa orang belajar untuk MENCARI UANG.. tetapi tidak pernah belajar agar UANG BEKERJA UNTUK MEREKA"
ReplyDeleteDan sekolah sampai sekarang hampir tidak mengajarkan tentang MEMPERKERJAKAN UANG. :)
Deletedimana aku bisa download ebook if you want rich and happy don't go yo school?
ReplyDeleteaq pengn baca buku itu
https://books.google.co.id/books?isbn=9796559277
DeleteAyah, saya cari bukunya di marketplace kok gak ada?
ReplyDeleteDimana kita bisa beli bukunya yg sudah terjemahan bhs Indonesia?