SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Sunday, January 31, 2021


 

PENTING DIBACA, DIPAHAMI DAN DIBAGIKAN PADA SETIAP ORANG

Tolong please dibaca dan dipahami isinya sampai akhir.

💗💗💗

Anak-anak SD gak usahlah dibebani pelajaran yang susah dan rumit-rumit dulu

diajari bicara sopan sama teman, guru dan orang tuanya

diajari mengantri sampai terbiasa,

lalu ditambahkan pelajaran membuang sampah yg benar sampai terbiasa

kalau sudah tambahkan pelajaran

berkata jujur dan tidak mencuri sampai terbiasa....

plus

diajari bahwa menyontek dan pacaran itu tidak baik...

MENGAPA....?

Seorang guru di Australia pernah berkata: 

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.” 

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Kerena yang terjadi di negara kita justru sebaliknya. 

Inilah jawabannya: 

Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri. 

Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb. 

Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak. 

”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?” 

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;” 

•Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal. 

•Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang. 

•Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting.. 

•Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain. 

•Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri) 

•Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian. 

•Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

Ini yg diajarkan pada anak SD disekolah kami.



Saturday, January 30, 2021

WAJAH ANAK ADALAH ALAT PEREKAM YG LUAR BIASA AKURAT


Sering kali wajah yg tampak pada anak bukanlah wajah fitrah asli bawaan lahirnya. 

Tahukah anda bahwa setiap tindakan kekerasan yang dilakukan orang tua dan guru baik melalui kata2 atau fisik terekam diwajah anak.

Dan pada saat orang tua dan guru berhenti melakukannya dan mengubahnya dengan pola-pola kasih sayang maka guratan yg terekam di wajah anak tersebut perlahan-lahan akan hilang dan kembali pada wajah fitrah sebagaimana aslinya.

Itulah pengalaman kami selama lebih dari 7 tahun mendirikan sekolah yang mengubah anak2 yg awalnya banyak membawa masalah pola asuh dan prilaku bermasalah hinngga pada akhirnya menjadi anak yang sangat nice dan wise.

Nah sekarang coba perhatikan wajah anak kita, perhatikan baik-baik apakah wajahnya masih seperti fitrah aslinya dulu pada saat dilahirkan atau mulai berubah penuh guratan emosi dan tekanan kekerasan.

Di waktu2 senggang sy sengaja meluangkan waktu untuk memperhatikan wajah anak saya untuk mengetahui lebih cermat gurat-gurat manakah yg lebih banyak tampak di wajahnya, apakah guratan bahagia atau kekerasan.  Untuk menjadi cermin dan pengingat dari pola asuh kami orang tuanya. (karena kami Home Schooling jadi kami bertanggung jawab penuh terhadap guratan wajah yg ada pada anak kami)

Yuk... sekali-sekali kita coba dech... ,

Perlahan2 kita akan bisa membedakan anak mana dengan wajah yg menyimpan banyak gurat kekerasan dan tekanan dan anak mana yg penuh dengan guratan cinta dan kebahagiaan.

Ini adalah bagian dari teknik membaca Tanda-tanda kebesaran Tuhan dalam diri seorang anak.  Mau coba ???

Wednesday, January 27, 2021



TULISAN INI LAHIR DARI KESADARAN SAYA YANG BARU SAJA DI INGATKAN SECARA HALUS OLEH ANAKKU

Sahabatku sesama orang tua yg sedang berusaha belajar menjadi orang tua yang lebih baik dan selalu memperbaiki diri, izinkanlah kami bertutur sebuah kisah yang kami alami sendiri di rumah kami.

Semoga kisah ini bisa memberi manfaat bagi saya pribadi dan kita semua selaku orang tua.

Sahabatku,

Dido anaku yang pertama adalah anak yang berhati lembut dan sangat konsisten meskipun tidak menonjolkan berbagai kehebatan dalam hal sains dan teknologi dan nilai2 akademik, tapi ia adalah anak yang sangat jujur, berkata santun, baik hati suka menolong dan sangat koopratif serta sayang sekali pada adiknya dan orang tuanya dan kami sungguh bahagia dan bangga dengan sosok guru kecil kami ini,

saya ayahnya sedang terus berusaha memberikan contoh yang baik, namun sayangnya kerap kali tanpa sadar tidak menepati secara konsisten apa yang saya telah ajarkan pada anak saya 

saya menyadari menjadi orang tua yang baik untuk di contoh anak tidaklah mudah karena mungking saya dulu telah di didik selama bertahun-tahun di sebuah sistem pendidikan (sekolah dan rumah) yang lebih mementingkan nilai akademik dan angka2, ketimbang ahlak, etika prilaku dan karakter.

Semisal saja kami mengajarkan bahwa setiap habis memakai note book (milik Dido pribadi) perlu di tutup dengan kain (warna kuning) agar tidak kotor dan tidak masuk debu, dan mematikan mouse (wireless) agar hemat baterry.

Tapi tak ayal ketika saya meminjam note book anak saya (karena speednya jauh lebih baik) sementara note book saya adalah keluaran 10 tahun yang lalu (tapi masih layak di pakai), Saya sendiri malah sering kali lupa menutup dengan kain dan mematikan mousenya.

Satu kali, dua kali saya di tegur secara lisan dan halus oleh anak saya, dan segera saya meminta maaf, atas kesalahan ini sambil memeluk dan menciumnya dan mengucapkan terimakasih telah di ingatkan.

Namun untuk yang ketiga kali atau mungkin lebih rupanya anak saya sudah bosan mengingatkan, dan kali ini ia memiliki cara lain yang membuat saya Kagum sekaligus "tertampar". 

Ia tidak lagi mau bicara lisan kepada saya untuk mengingatkan, melainkan ia menuliskan sesuatu di atas note booknya, yang pada akhirnya membuat saya selalu sadar, terjaga dan ingat setiap kali selesai meminjam note booknya. 

Awalnya saya kaget ketika membaca tulisan ini di atas note book anak saya.... namun saya bersyukur bahwa telah memiliki seorang anak yang konsisten dan berperilaku lembut dalam mengingatkan orang tuanya yang mungkin sudah sulit sekali di ingatkan secara lisan. Iapun menitikkan air mata ketika untuk kesekian kalinya saya peluk dan cium sambil meminta maaf, dan berjanji untuk selalu menutup note book dan mematikan mousenya serta meletekkan dalam laci agar lebih rapi. 

dan akhirnya saya pun menuliskan hal ini sebagai bentuk pelajaran kehidupan dan evaluasi diri bagi saya pribadi juga mungkin untuk kita semua para orang tua. 

Tuesday, January 26, 2021

TULUS IKHLAS



Sahabat tercinta jika kita rasanya sudah berupaya untuk tulus dalam melakukan sesuatu namun ternyata masih ada juga orang yang tidak menyukai apa yang kita lakukan?

Tidak usah khawatir, karena dalam hidup ini akan selalu ada orang yang tidak menyukai apa yang kita lakukan setulus apapun kita.

Jika ini terjadi pada kita; ada baiknya kita baca tulisan berikut ini:

💗💗💗

SELALU ANTARA AKU DENGAN TUHANKU DAN BUKAN AKU DENGAN MEREKA

Orang kerap kali tak bernalar, tak logis, egois dan mencemooh

Biar begitu, maafkanlah mereka

💗

Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egois,ada maunya

Biar begitu, tetaplah bersikap baik

💗

Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu

Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

💗

Bila engkau sukses, engkau akan mendapatkan teman-teman palsu dan teman-teman sejati

Biar begitu, tetaplah meraih sukses

💗

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun,mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalaman

Biar begitu, tetaplah membangun

💗

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri hati dan dengki

Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati

💗

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya

Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

💗

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik, dan mungkin itu tak akan pernah cukup

Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik

💗

Ketahuilah, pada akhirnya

Sesungguhnya ini semua antara engkau dan Tuhan

Tidak pernah antara engkau dan mereka

Sunday, January 24, 2021

SEMOGA INI MENJADI PERTANDA BAIK


Ketika kami memberikan Parenting, seperti biasa sy selalu mengawali dengan bertanya; 

"Kita yakin kan bahwa tidak anak yg dilahirkan bermasalah?"

"Usia berapa sih biasanya orang tua mulai merasakan anaknya bermasalah...?"

Biasanya jawabannya bervariasi, ada yg mengatakan usia 3 tahun hingga 6 tahun.

Hanya tidak seperti biasanya pada Parenting kali ini ada seorang Ayah dan satu orang bunda lainnya yg mengatakan anaknya sejak lahir sudah bermalah.

Wah rupanya kali ini beda; terus terang saya sangat terkejut dengan jawaban tersebut.

"Lalu saya tanya apa masalahnya?"

"Banyak" jawabnya; "mulai dari menangis, sebentar² bangun dimalam hari, pup di popok bikin kita gak bisa tidur nyenyak dan kelelahan.  Jelas sejak lahir sudah buat masalah buat kita orang tuanya."

Lalu si Bapak tadi juga menimpali, "saya juga merasa terganggu dengan tangisan anak saya dimalam hari yg membuat sy terjaga dan sulit tidur, padahal kitakan sudah lelah sekali setelah pulang bekerja ingin istirahat."

Jantung saya berdetak kencang saat itu mendengar jawaban dari si Bapak dan Bunda tadi.   Karena sepanjang 9 tahun lebih memberikan Parenting baru bertemu dengan orang tua yg menjawab seperti ini. Anaknya bermasalah sejak lahir.

Lalu sy segera tersadar dari ketercenungan saya; dan bertanya; 

"Jadi sebenarnya apakah Bapak juga Ibu ingin punya anak...?  

atau sekedar kebetulan saja punya anak ?? 

atau terpaksa punya anak ??"

Kini giliran ke dua orang tersebut yg diam tidak menjawab.....;  karena sudah lama sy tunggu tidak juga keluar jawaban lalu saya bertanya lagi;

"Seandainya bayi itu adalah kita... dan seandainya kala itu kita bisa mendengar ucapan orang tua kita seperti itu.... apa ya kira2 yang Bapak dan ibu rasakan sebagai seorang bayi yg baru saja di lahirkan...?"

Ramai peserta lain menjawab bersahutan....

ada yg bilang... "jika saya jadi bayinya, hati saya merasa sangat tersayat..." 

ada yg mengatakan "salah pilih orang tua"  

ada juga yg menyatakan "Meminta Tuhan untuk masuk kembali kedalam perut dan tak pernah di lahirkan"  Jawaban tarakhir tadi membuat seisi ruangan riuh dan tertawa.

Terus terang, Ini baru pertama kalinya sy memberikan Parenting dengan pikiran yg terpecah... disatu sisi berpikir bagaimana bisa mengajak kedua orang tua ini untuk lebih menyadari perannya sebagai orang tua, sementara disisi lain sy tak habis pikir merenungkan jawaban kedua orang tersebut.

Sampailah detik-detik terakhir waktu seminar tiba... dan seperti biasa kami akhiri dengan sebuah kisah renungan untuk orang tua.

Setelah acara renungan berakhir kami melihat Bapak dan Ibu tadi menangis sambil mencoba menghapus airmatanya dengan Tissue yg berada di dekatnya.

Sambil menarik nafas dalam, saya melirik kedua orang tua tadi, sambil membatin; Ya Tuhan.... semoga saja ini sebuah pertanda baik.

💗💗

Saturday, January 23, 2021

RUMAH BARU UNTUK KELUARGA TERCINTA



Suatu ketika saya pernah diundang oleh seorang sahabat dekat untuk acara Syukuran Rumah Barunya.

Wah rumahnya bagus sekali menurut saya, dan jika dilihat perjalanan hidupnya dulu, ia sungguh luar biasa bisa memiliki rumah sehebat ini.....

Prosesi syukuranpun segera di mulai dan kami dengan hikmat mengikutinya.

Setelah itu tibalah acara makan siang sambil bincang-bincang untuk mengenang masa-masa muda kita dulu..

Penasaran..., saya coba gali, bagaimana caranya sahabat saya ini sampai berhasil mendapatkan rumah sebagus ini (menurut ukuran saya).

Luar biasa jawabannya sungguh sangatlah sederhana, katanya begini:

"Rumah ini adalah bukti dari kekuatan doa".

Lalu saya bertanya, saya sering berdoa tapi kok sering doanya tidak di kabulkan ya...?

Lalu ia membagi pengalamannya tentang kekuatan sebuah doa begini katanya:

"Setiap malam menjelang tidur aku, istri dan anak-anak berdoa bersama agar kita bisa mendapatkan rumah yang lebih baik dalam segala hal".

"Tapi kebanyakan orang setelah berdoa akan berharap Tuhan langsung mengabulkannya tanpa usaha,  kebanyakan orang hanya mengharapkan Tuhan yang melakukannya untuk kita dan bukan kita yang melakukannya dengan restu dan dukungan dari Tuhan."

"Padahal Tuhan sendiri yang mem-firmankan, Tak akan berubah nasib kita kalau kita sendiri tidak berusaha mengubahnya"

"Jadi kuncinya adalah usaha !" katanya dengan mantap.

"Itulah mengapa banyak orang berdoa tapi tidak di kabulkan, karena tidak ada usaha untuk mewujudkan doanya." katanya menambahkan.

Saya coba dengarkan terus penuturannya tanpa berusaha menyela agar saya bisa belajar tentang hal penting ini. 

"Jadi yang kami lakukan setelah berdoa malam, besok paginya kita bagi-bagi tugas, kita semua berusaha keras untuk mewujudkan doa kita bersama dengan peran masing-masing;  

Aku bekerja jadi semakin giat karena ingin punya rumah, Istriku jadi semakin hemat dan efisien karena ingin punya tabungan untuk beli rumah.  Anak-anak kita libatkan untuk browsing via internet mencari rumah yang bagus dengan harga paling terjangkau"  Katanya menuturkan.

"Terus, terus....?"  tanya saya...penasaran.

"Terus ya kami tidak pernah berhenti berdoa sampai doa itu terwujud !  Bahkan juga setelah doa itu terwujud, kami terus berdoa syukur atas terwujudnya doa kami. "

"Dan tau gak.....,  setelah doa dan usaha kami terus kami lakukan. kemudian satu persatu jalannya di buka,  Aku di Kantor tiba-tiba di promosikan jabatan dan mendapatkan banyak kesempatan untuk lebih banyak mendapatkan penghasilan;" 

"Tanpa terasa Istriku melaporkan tabungan kita terus meningkat dan invest kecil2an yang dilakukannya memberikan tambahan keuntungan yang signifikan setiap bulan, dan anak-anakku memberikan laporan tentang rumah-rumah bagus dan harga relatif murah dibandingkan rumah sejenis."

"Hingga akhirnya .......,  kita semua hari ini bisa berkumpul disini untuk syukuran rumah baru kami deh..."   Katanya, mengakhiri penjelasannya tentang kekuatan sebuah doa.

Wow ! mengagumkan cerita sahabat saya ini....., seketika itu juga saya berdoa syukur, dalam batin. 

"Terimakasih ya Tuhan, hari ini aku mendapat ilmu baru, melalui sahabat saya ini, semoga doa dan usaha kami juga akan dibukakan jalan hingga kami mampu mewujudkan doa-doa kami melalui setiap usaha yang kami lakukan bersama keluarga"

Sudahkah kita berdoa hari ini ?

Salam syukur penuh berkah,

ayah edy

Sumber gambar pinterest

Thursday, January 21, 2021


 

MENGAPA PRILAKU ANAK MUDA DAN BAHKAN ORANG YANG SUDAH TUA PUN CENDERUNG BERGEJOLAK, SUKA KEKERASAN SALING MENGHUJAT DAN MENCACI MAKI.?

Tanya seorang pemuda yang KRITIS  kepada orang Bijak.

Orang Bijak:

Karena para REMAJA sedang dalam masa MENCARI JATI DIRI DAN MEMBENTUK IDENTITAS DIRINYA. Jika ini gagal maka sampai tuapun akan terus bergejolak.

Anak Muda:

Mengapa para remaja itu MENCARI JATI DIRI ?

Orang Bijak:

Karena Tak ada orang dewasa yang peduli untuk membimbingnya menemukan diri sejatinya, yang merupakan perwujudan dari sifat-sifat Mulia Tuhan.

Anak Muda: 

Mengapa Orang Dewasa tidak peduli dan tidak mau membimbingnya ?

Orang Bijak:

Karena saat ia remaja dulu, juga tidak ada yang mempedulikan dan membimbing dirinya, hingga akhirnya meskipun usianya sudah dewasa dia sebenarnya BELUM MEMILIKI JATI DIRI yang matang yang merupakan perwujudan dari Sifat-sifat Mulia Tuhan dalam dirinya.

Anak Muda:

Kenapa kita bisa jadi saling tidak peduli seperti ini ?

Orang Bijak:

Anakku, kamu tidak perlu bertanya MENGAPA,MENGAPA DAN MENGAPA,  tapi cobalah bertanya BAGAIMANA CARANYA AGAR MULAI HARI INI PARA ORANG TUA BISA SALING PEDULI PADA KEBUTUHAN ANAKNYA YANG SUDAH MULAI BERANJAK REMAJA.

DAN BAGAIMANA KITA BISA BELAJAR MENUNTUN ANAK KITA MENEMUKAN JATI DIRINYA YANG MERUPAKAN PERWUJUDAN DARI SIFAT-SIFAT TUHAN MELALUI "CONTOH" YANG DIBERIKAN OLEH ORANG TUANYA.

Bukanlah setiap agama yang kamu anut sudah mengajarkan dan menjabarkannya secara jelas dan gamblang BAGAIMANA CARANYA? 

Mengapa kita tidak kembali menemukan dalam ajaran agama kita masing-masing seperti apakah SIFAT-SIFAT MULIA TUHAN ITU DAN BAGAIMANA KITA SEMUA BISA MEMILIKI SIFAT-SIFAT MULIA TUHAN YANG PENGASIH DAN PENYAYANG DALAM DIRI KITA JUGA ANAK ANAK KITA.

Ayo Nak kita LAKUKAN mulai hari ini juga, 

kalau bukan kita siapa lagi? kalau bukan sekaran kapan lagi ?

Sahabat komunitasku yang tercinta,


Tuesday, January 19, 2021

GEJALA PSIKOSOMATIS ANAK SAAT TIDUR

 


Dulu anak kami yg kedua Dimas, pada usia 2-3 Tahun sering Mengertakkan giginya pada saat tidur.

Akhirnya kami melakukan pengamatan setiap kali hal itu terjadi; dan bahkan pernah sempat satu ketika anak kami terbangun dari tidurnya tiba2 duduk sambil menangis.

Setiap itu terjadi paginya kami ajak komunikasi, lalu dia bercerita jika tadi malam itu ia mimpi; mimpinya bermacam2 mulai dari marah atau takut setelah menyaksikan tayangan tertentu.

Dari hasil pengamatan kami ternyata hampir sebagian besar aktifitas dan proses interaksinya di siang hari terbawa kedalam perasaan pada saat tidur.  

Kebanyakan anak balita masih belum bisa membedakan antara mimpi dan dunia nyata.  Hingga seringkali mimpi seolah nyata dan diperlukan proses penjesan lembut untuk membedakan mana nyata dan mana kala ia sedang bermimpi.

Pada saat tidur malam anak mengalami penurunan gelombang dari Beta menuju Alpha (mengantuk)  ke Tetha (tertidur)  dan menuju Delta (tidur pulas), namun biasanya pada 1/2 malam tidurnya gelombang tersebut bergerak lagi ke Alpha dan Beta naik turun hingga ia mengalami mimpi yg di tandai dengan REM (Rapid Eye Movement)  Bola mata yg bergerak2 saat tidur.

Pada saat inilah perasaan anak di ekspresikan; ada yg mengekspresikan dengan mengertakkan gigi, ada yg yg menangis ada juga yg mengigau, bahkan ada yg bangun dan berjalan.

Anak kami yg kedua rupanya mengalami tekanan mental pada saat usia Ego Sentris (Batita) ; karena ia belum bisa mengekspresikan keinginan secara baik dan kami belum tahu persis apa yg diinginkannya, Jadi masih sering terjadi salah paham diantara kami.  

Fase2 Ego Sentris atau usia balita adalah fase dimana anak2 sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan dan keinginan orang dewasa dengan keinginan dirinya sendiri.  Sifat2 seperti agresif, melawan dan memaksa kerapkali muncul disini; sementara bagi orang tua yg kurang terlatih akan lebih sering memberi respon yg REPRESIF (kekerasan, bentakan dan cubitan).  Ego Sentris berbalas dengan Ego Sentris orang tua yg tdk cair.

Padahal di fase ini yg dibutuhkan anak adalah memberikan pengertian dan menerapkan aturan main yg jelas hingga pada akhirnya ia paham aturan main dirumahnya.  Dan bukan malah di kerasi dan di pukul.

Itulah sebabnya pada akhirnya kami berusaha melakukan dan menerapkan teknik2 untuk mencairkan FASE EGO SENTRIS ANAK INI, agar setelah lepas masa BALITANYA, orang tua dan anak sudah punya pemahaman yg sama tentang aturan main yg berlaku bersama dirumah kita.

Dan semua tekanik mencairkan fase Ego Sentris tanpa kekerasan itu telah kami tuliskan dalam buku yg berjudul AYAH EDY MENJAWAB. 100 persoalan tentang anak dan orang tua.  Buku tersebut kami susun dari lebih kurang selama 4 tahun pengalam kami mencairkan fase Egosentris kedua anak kami dan kami sendiri sebagai orang tuanya yg dulu Egonya belum Cair.

Hanya menurut pengalaman kami yg jadi permasalahan besar adalah bahwa kita para orang tua (terutama yg tidak mau belajar) meskipun usianya sudah cukup dewasa tapi masih membawa prilaku2 saat dia dulu berusia EGO SENTRIS atau Balita;  Cepat Marah, Suka Membentak bahkan terkadang mencubit atau memukul, agresif, tidak mau kalah dan selalu merasa benar.

Itu yg kami sebut MASA EGO SENTRIS ORANG TUA YG BELUM CAIR.  Kami juga termasuk mengalami masa2 Ego Sentris yg belum Cair tsb, ya maklum karena mungkin orang tua kami dulu juga didik dengan cara yg sama yg tidak mencairkan fase EGO SENTERIS.

Jadi sebenarnya sambil mendidik anak, kita juga sedang memperbaiki diri sendiri dan mencairkan sifat2 BALITA kita yg dulu belum sempat di cairkan oleh orang tua kita atau oleh sekolah TK kita.  

Dan yg penting di ingat adalah jika kita mau belajar melakukannya itu artinya kita telah memutus mata rantai pola asuh Ego Sentris yg turus temurun tidak cair.

Jika kita telah berhasil mencairkan Ego kita dan Fase Egosentris anak kita; Alhamdulillah Anak kami yg kedua (Dimas) tidak pernah lagi menggertakkan gigi saat tidur dan bahkan sering kali senyum2 di saat mimpi tidurnya.

Jika mendongengkan anak dan me lelo-lelo anak (cara Orang Jawa menyanyikan lagu tidur) belum bisa menyembuhkan anak yg mengertakkan gigi saat tidur, maka kemungkinan besar kita belum berhasil mencairkan Ego kita sendiri dan Ego anak kita di fase Egosenterinya.

Semoga ini bisa membantu dan mencerahkan.

- Ayah -

Sumber gambar: detikhealth

Sunday, January 17, 2021

 




 Tuhan itu Maha Baik dan selalu menuntun kita ke arah kebaikan

🌷🌷

Jadi jika hidup kita byk masalah dan mengalami hal-hal buruk mungkin Tuhan sedang ingin kita lebih byk koreksi diri ketimbang koreksi orang lain.

🌷🌷

Mestinya kita tidak akan mengalami hal² buruk dan masalah terus menerus jika kita:

Selalu berbuat baik..

Berpikir hal² yang baik

Bertutur kata yg baik

Membaca hal² yg baik

Berteman atau bergabung dgn orang atau kelompok yg baik

🌷🌷

Karena hukum Tuhan itu tidak pernah salah apa yg kita tanam maka itulah yg akan kita tua.

🌷🌷

Tapi sayangnya byk orang yg tdk sadar akan hukum ini, dan terus saja menyalahkan orang lain dan lupa koreksi diri

🌷🌷

Percayalah bahwa apa yg kita alami apakah itu kebaikan atau keburukan sumbernya dari perilaku kita sendiri.

🌷🌷

Jika ingin nasib kita berubah di 2021ini maka mulailah ubah diri kita sendiri dgn cara

Berhenti berbuat buruk

Berhenti berpikir buruk

Berhenti berkata² yg buruk

Berhenti membaca berita dan tulisan yg buruk

Berhenti bergaul dan berteman dgn orang² yg berperilaku buruk

🌷🌷

Karena cuma itu yg bisa mengubah nasib kita, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib kita jika kita sendiri tdk mau berusaha mengubahnya 

Jadi nasib kita kitalah yg memilih dan menentukannya

🙏🙏

Thursday, January 14, 2021

MUNGKINKAH KITA BISA HIDUP TANPA BERBUAT DOSA..?

 


Pada suatu hari ada seorang anak kecil (Tubagus Wira) menghampiri kakeknya, kemudian bertanya kepada kakeknya, dan terjadilah percaka-pan kecil antara keduanya.

💗💗

Tubagus : " kek, apakah kita bisa hidup tanpa berbuat dosa ? "

💗💗

Kakek: " Tidak bisa gus "

(sambil memandangi cucunya itu)

💗💗

Kemudian si cucu ini juga memandangi kakeknya dan bertanya sekali lagi

💗💗

Tubagus : "Hmmmmm, kalau begitu apa kita bisa hidup tanpa dosa selama satu tahun ? "

🌷🌷

Kakek : " itu juga tak bisa gus "

💗💗

Tubagus: "Bagaimana jika satu bulan ? Apakah kita bisa hidup tanpa berbuat dosa ? "

🌷🌷

Kakek : " kakek rasa juga tidak akan mampu, cucuku 🙂 "

💗💗

Tubagus merasa kesal dan mempertanyakan satu hal lagi

💗💗

Tubagus : " Okey, ini pertanyaan terakhir, kalau satu jam? Apakah kita bisa hidup tanpa berbuat dosa? "

🌷🌷

Kakek: "Kalau itu kakek rasa mungkin bisa jika kita mau berusaha keras"

💗💗

Tubagus: " Baiklah kek, kalau begitu aku akan hidup benar setiap jamnya, kek, agar lebih mudah menjalani dan aku akan menjaga sikap, ucapan, perbuatan dan pikiran "

❤❤❤

Sahabat keluarga Indonesia, 

Sungguh sebuah Nasihat seseorang yang Arif bijaksana buat kita semua di akhir tahun 2020 ini dan di awal tahun 2021 :

🌹🌹

" Dari percakapan singkat itu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dari latihan kecil setiap jamnya maka setahap demi setahap maka kita mampu untuk tidak berbuat dosa setidaknya dalam 1 hari saja"

🌹🌹

Lalu dari latihan setiap hari, Insaallah kita akan mampu untuk tidak berbuat dosa selama satu pekan,  satu bulan dan mungkin saja selama 1 tahun penuh. 

🌹🌹

Jadi mari kita mulai belajar hidup tanpa berbuat dosa selama 1  jam saja;

💗💗

Dengan cara,  Hiduplah 1 Jam Tanpa:

1. Hati yang iri dan dengki

2. Pikiran Negatif

3. Kesombongan

4. Keserakahan

5. Kebohongan

6. Kepalsuan.

💗💗

Dan bisa anda ulangi satu jam berikutnya

Hiduplah 1 Jam Dengan:

1. Kasih sayang

2. Damai

3. Kesabaran

4. Kemurahan Hati

5. Kerendahan Hati

6. Ketulusan.

Lalu ulangi di satu jam berikutnya lagi.

( direpost / diolah dari F.P. KBS )

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Silahkan share posting ini pada sebanyak-banyaknya orang agar dunia ini bisa lebih damai.

💗💗💗💗💗💗💗💗💗

Selamat tinggal tahun 2020 yang penuh kenangang dan selamat datang tahun 2021 yang penuh harapan 💗💗

Salam syukur penuh berkah,

-ayah edy-

Monday, January 11, 2021

TAHUKAH MENGAPA KITA SERING BERTEMU DENGAN ORANG-ORANG "BERPERILAKU BURUK" DI NEGERI INI ?

🌷🌷

Seorang guru pernah ditanya oleh anak muda,

🌹🌹

"Wahai guru bijak, mengapa aku kok sering banget ya ketemu dengan orang-orang yang brengsek dan tidak baik. "

💗💗

Dengan lembut sang guru berkata,

💗💗

"Anakku, di dunia ini berlaku hukum tarik menarik, orang baik akan kemungkinan besar bertemu dengan orang baik lagi. dan sebaliknya"

💗💗

"Jadi jika kau masih sering bertemu dengan orang-orang brengsek dan tidak baik, jadi kemungkinan dirimu-lah yang belum baik, sehingga orang yang tertarik dan selalu bertemu denganmu adalah orang yang seperti itu. "

💗💗

"Lalu apa buktinya jika memang benar ada hukum itu hai guru ?" tanya si anak muda pada sang Guru bijak. 

💗💗

"Oh gampang sekali, cobalah tes dengan tetanggamu atau siapa saja,  seyumlah ketika kamu berpapasan maka jika senyum mu memang tulus maka iapun segera akan membalasnya."

💗💗

"....atau saat kamu naik motor cobalah kamu lambaikan tanganmu sambil bilang "Hai !"  pada orang yang tak dikenal saat berpapasan maka niscaya dia akan membalas lambaian kamu dan bilang "Hai" juga meskipun dia tidak kenal siapa kamu.  

💗💗

Atau cobalah bunyikan klakson maka iapun akan membalas dengan membunyikan klakson padamu.. "

💗💗

"Jadi masalah hidup kita itu bukan ada pada diri orang lain, melainkan ada pada diri kita sendiri. "

"Kita akan menuai apa yang kita taburkan. itu kata pepatah lama."

💗💗

"Jika ingin hidupmu berubah dan selalu bertemu orang baik, maka jadilah orang baik."  

💗💗

"Kalau kita masih juga bertemu dengan orang yang tidak baik, tidak perlu marah, tapi segera sadarilah bahwa itu mungkin petunjuk bahwa kita masih belum baik atau belum melakukan kebaikan dengan ikhlas tanpa pamrih. "

💗💗

"Cobalah kita praktekan mulai hari ini juga, minimal selama 1 pekan kedepan dan lihatlah perubahannya. 

❤❤❤❤

by Ayah Edy

Sunday, January 10, 2021

Bolehkah anak ABG memiliki ponsel pribadi?


Airin pusing. Belakangan ini Andi, putranya yang duduk di kelas 1 SMP merongrong terus.

“Bunda, beliin Andi Hp dooong.. Kapan nih, Andi boleh bawa Hp?”

“Duuh, memang buat apa sih, Ndi? Kan ada telepon rumah. Kalau mau menelepon teman, ya pakai telepon rumah saja.”

“Yaaa buat macam-macam. Kalau Andi sedang main di luar atau di sekolah, lalu perlu perlu nelepon Bunda, gimana?”

“Ah, alasan aja.”

“Bunda bohong ih. Dulu Bunda bilang, kalau Andi sudah SMP boleh bawa Hp...”

“Hmmm..”

Andi benar. Dahulu, waktu Andi masih SD, Airin berjanji akan membelikannya ponsel ketika Andi sudah SMP. Namun sekarang Airin ragu-ragu. Apakah bijaksana bila ia memberikan ponsel Andi? Airin tahu, banyak teman Andi yang sudah menenteng ponsel atau tablet ke mana-mana. Ia khawatir, ponsel pribadi akan membuat Andi lebih mudah tergelincir hal-hal yang tidak baik. 

Apalagi, smartphone sekarang canggih-canggih. Fungsi ponsel bukan lagi untuk menelepon atau mengirim pesan, tapi juga mengirim gambar dan foto, browsing internet, nonton video, main game, merekam audio dan video, eksis di sosmed dan banyak lagi.  

Bagaimana kalau teman-temannya malah mengirimi Andi foto atau video yang tidak-tidak? Bagaimana kalau Andi kecanduan smartphone dan tak peduli sekitarnya? Bagaimana kalau Andi dipalak atau dicopet karena membawa smartphone mahal? Haduuuh...

Ayah Edy, apakah anak remaja sudah boleh membawa ponsel sendiri?

Jawaban Ayah Edy:

Ayah Bunda yang baik

Di Indonesia, aturan main gadget kurang disosialisasikan. Jenis gadget sangat beragam dan spesifikasinya berlainan. Ada gadget dengan spesifikasi untuk para eksekutif, pengusaha, orang pemasaran, desainer... Seharusnya, kita memilih gadget yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kalau kita cuma perlu untuk menelepon dan mengirim SMS, ya belilah ponsel dengan fungsi sederhana. 

Namun kita merasa bangga bila memiliki benda canggih. Padahal mungkin kita tidak butuh. Kini banyak anak SD dan SMP yang sudah dibelikan smartphone canggih yang bisa ini itu. Anak-anak itu lalu membawa smartphone-nya ke sekolah, lalu terjadilah peer pressure (tekanan dari teman sebaya). Anak-anak lain yang tidak memiliki smartphone jadi merengek pada orangtuanya untuk membelikan mereka juga. Guru-guru lengah terhadap fenomena ini, sehingga tidak mengantisipasi.  

Jadi problemanya adalah gadget tidak tepat sasaran. Sama seperti obat, ada dosis untuk bayi, anak-anak dan dewasa. Jika kita tak paham, kita bisa memberi dosis orang dewasa pada bayi. Akibatnya, obat yang seharusnya menyembuhkan malah berubah  menjadi racun. 

Memberikan gadget pada anak boleh-boleh saja, tapi berikanlah sesuai dosis. Jangan overdosis. Jika anak SMP hanya memerlukan ponsel untuk berkomunikasi, jadi cukup belikan mereka ponsel sederhana untuk menelepon dan mengirim pesan. Tidak perlu membelikan smartphone canggih seharga 10 juta rupiah. Kalau mereka sesekali perlu mengirim foto atau gambar pada teman, toh mereka bisa mengaktifkan komputer dan mengirim via email. Jadi  manfaat ponsel tidak kita hilangkan, tapi jangan sampai overdosis. 

Ini juga saya terapkan pada diri saya sendiri. Sampai sekarang, saya masih setia menggunakan ponsel dengan fungsi sederhana. Yang penting, saya bisa berkomunikasi dengan orang-orang: menelepon dan mengirim SMS. Kadang-kadang ada yang bertanya, ‘masa Ayah Edy tidak punya BB?’. Namun saya merasa ponsel  yang saya pakai sekarang sudah sangat cukup. 

Bagaimanapun, bila seseorang mendapat fasilitas tapi sebenarnya tak ada kebutuhan, dia akan mengada-adakan kebutuhan. Akibatnya, smartphone yang spesifikasinya untuk para desainer agar memudahkan mereka mengirim foto desainnya, jadi berubah fungsi untuk mengirim  yang tidak seharusnya. Inilah yang harus dihindari, khususnya pada anak-anak remaja kita.

Di petik dari kasus dalam buku Ayah Edy Menjawab Problematika Orang Tua ABG dan Remaja.

Kasus-kasus lanjutaan yang juga di ulas di buku ini:

Rambu-rambu apa yang harus diberikan pada remaja seputar sosmed?

Bagaimana mengajarkan penggunaan internet yang bertanggung jawab pada anak remaja?

Bagaimana bila kita memergoki anak menonton video porno di gadgetnya?

Bagaimana bila anak memblok orangtuanya di sosmed?

dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sumber gambar alodokter




Friday, January 8, 2021

PESAN AYAH EDY UNTUK PARA ORANG TUA YANG BARU SAJA BAGI RAPORT ANAKNYA


💗💗

Suatu ketika di face book ini ada orang tua yang bertanya seperti ini pada saya;

💗💗

"Maaf nih pingin tahu aja, Emangnnya kalau ayahnya ayah edy, anak-anaknya sudah berprestasi apa...?"

💗💗

Begitulah sebuah pertanyaan yang di tuliskan dalam kolom komen oleh seseorang di komunitas ini.  Saya tidak tahu maksud dari pertanyaan ini, tapi saya berasumsi pertanyaan ini hanya untuk sekedar ingin tahu saja. 

💗💗

Lalu saya menuliskan jawabannya di kolom komen seperti ini;

💗💗

"Alhamdullilah rasanya banyak sekali prestasi yang sudah di capai oleh kedua putera kami; diantaranya ia adalah anak yang gemar sekali membaca buku tanpa harus di perintah, hampir setiap hari dan setiap mau tidur membaca buku, anak-anak kami juga berbahasa dengan bahasa Indonesia yang cukup baik dan tidak pernah menggunakan kata Elu & Gue, juga bahasa2 slank lainnya seperti kebanyakan anak-anak di lingkungan sekitarnya"

💗💗

"Anak kami sangat responsif jika di mintai pertolongan oleh orang tuanya, dan sering membantu pekerjaan rumah tangga mulai dari menyapu, mengepel, mencuci baju hingga strika (meskipun masih dalam taraf latihan). "

💗💗

"Meskipun kedua anak kami laki-laki berbeda usia hanya 1.5 tahun namun hampir sama sekali tidak pernah bertengkar, berebut dan sejenisnya seperti mitos yang banyak di percaya oleh para orang tua bahwa kakak adik sering bertengkar dan berebut mainan."

💗💗

"Yang cukup membanggakan kami anak-anak kami sangat kooperatif dan sangat pengertian pada orang tuanya, mereka tidak pernah memaksakan kehendaknya."

💗💗

"Tidak pernah memaksa untuk di belikan ini dan itu seperti gadged dsb juga mainan, bahkan mereka justru mengumpulkan uang sendiri sekoin demi sekoin jika ingin membeli sesuatu."

💗💗

"Anak-anak kami tidak pernah terpengaruh untuk membeli jajanan bahkan sering menasehati orang tuanya akan makanan sehat dan yang tidak sehat."

💗💗

"Salah satu anak kami bahkan menghindari makan makanan dari binatang yang di sembelih katanya tidak tega melihat binatang harus di sembelih untuk dagingnya kita makan."

💗💗

"Dan yang paling membuat kami bahagia adalah anak kami jujur dalam kata-kata dan perbuatan, bahkan sempat ayahnya di tegur karena mengambil uang di jalan " yang menurut kita pada umumnya nemu uang". Kedua anak kami meminta mengembalikan dan meletakkan uang itu pada tempatnya dan berkata "Jangan pernah mengambil sesuatu yang bukan milik kita apapun alasannya".

💗💗

"Anak kami juga tidak pernah mau menerima pemberian uang dari orang lain yang tidak jelas peruntukannya (termasuk angpau dari om atau neneknya) atau tidak melalui proses bekerja atau berusaha terlebih dahulu".  Saya pikir inilah awal yang baik untuk mencegah proses sogok menyogok yang saat ini marak dilakukan orang untuk mencapai keinginannya.

💗💗

"Mereka juga anak-anak yang konsisten dan cukup taat aturan, terutama konsisten untuk berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur dan mengucapkan doa syukur bersama kami setiap mau tidur".

💗💗

"Tambahan lagi Anak2 kami suka membantu menyajikan minuman saat ada tamu jika bundanya sedang kerepotan, karena mereka sadar kami tidak memiliki asisten rumah tangga di rumah."

💗💗

"Jika bergaul selalu mengajak teman2nya untuk berbuat baik dan beberapa temannya yang dulu kurang baik kini telah berubah perilakunya menjadi anak baik" mulai dari anak tetangga depan, samping dan belakang rumah kami dulu saat tinggal di perkampungan.

💗💗

Dan masih banyak lagi hal-hal baik dan positif yang menjadi prestasi kedua anak kami."

💗💗

Lalu orang tersebut berkata;

🌹🌹

"Maksud saya bukan prestasi yang itu, tapi prestasi semisal jadi juara kelas, atau juara umum di sekolah atau juara-juara lainnya begitu ?"

🌹🌹

Berikut jawaban kami;

"Oh kebetulan kedua anak kami saat ini mengambil jalur pendidikan Home Education/Home Schooling, jadi gurunya adalah kami kedua orang tuanya.

🌹🌹

Menurut kami PRESTASI SESUNGGUHNYA dalam kehidupan itu adalah BERHASIL memiliki Etika Prilaku Moral, seperti berberapa hal yang kami sebutkan di atas tadi, sementara Prestasi2 lainnya yang ibu/bpk maksudkan dan sering kali banyak di bangga-banggakan oleh orang itu menurut kami hanyalah prestasi SEMU yang hanya di ingat orang sementara waktu saja dan akan di lupakan seiring dengan berlalunya waktu, prestasi-prestasi semacam ini kelak hampir tidak berdampak apapun bagi kesuksesan hidup anak-anak kami juga kehidupan orang lain."

🌹🌹

"Sementara keberhasilan dalam kehidupan sebenarnya sangat bergantung pada apakah kita punya etika perilaku moral atau tidak, apakah kita jujur dan bisa di percaya atau tidak, sementara kepintaran itu mudah sekali di latih, dan jika tekun berlatih apapun bisa kita lakukan dengan baik dan semakin baik dari waktu ke waktu."

🌹🌹

"Perhatikanlah dengan seksama, mulai kita mencari seorang Asisten Rumah Tangga hingga seorang Assisten Direktur, pasti kita akan memilih orang yang jujur dan bisa di percaya ketimbang pintar namun tidak jujur dan tidak bisa di percaya bukan?."

🌹🌹

"Yang lebih lucu lagi adalah bahwa saat ini kita berada pada zaman dimana begitu melimpahnya calon tenaga kerja atau bahkan pengangguran, tapi justru sulit mencari tenaga kerja. Mengapa ini bisa terjadi ?

🌹🌹

Dan alasanya sangatlah standar, kerena kita sekarang sulit sekali mencari orang baik. jujur dan bisa dipercaya?"

🌹🌹

"Jadi biarlah jika dalam hal ini kita berbeda pandangan dalam melihat "PRESTASI" seorang anak dengan bunda,

🌹🌹

Tapi yang jelas adalah selama lebih dari separuh hidup saya, saya banyak belajar dari potret bangsa kita saat ini, yang merupakan hasil dari kebiasaan para orang tua zaman dulu dulu yang selalu mendorong dan menekan anaknya untuk mendapatkan PRESTASI-PRESTASI "SEMU" 

DAN MELUPAKAN PRESTAS SEJATI, YAKNI MEMILIKI ETIKA, PRILAKU MORAL ATAU AKHLAK.

🌹🌹

Sehingga pada akhirnya bangsa kita menjadi seperti ini jadinya.

🌹🌹

"Dan yang pasti saya tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sama pada anak-anak kami saat ini."

🌹🌹

"Selama lebih dari 7 tahun saya telah membimbing berbagai jenis macam anak yang di anggap bermasalah dan gagal di sekolah (tidak berprestasi) tapi kemudian mereka malah menjadi anak-anak yang luar biasa sangat berprestasi ! " Kok bisa ya ?"

🌹🌹

"Saya menemukan rahasianya bahwa jika kita berhasil membangun etika prilaku dan karakternya terlebih dahulu dan bukan kepintarannya atau prestasi lainnya, maka ini akan menjadikan pondasi yang sangat kuat untuk membangun profesi apapun diatasnya."

🌹🌹

Jadi pada akhirnya jauh lebih penting bagi saya untuk membangun etika prilaku atau Karekter anak, baru setelah itu kita bantu dia menemukan potensi emas masing-masing yang sudah di bawanya sejak lahir. 

🌹🌹

Dan itulah resep utama kami dalam membimbing anak-anak bimbingan kami, yang menurut para orang tua mereka sekarang menjadi anak-anak yang luar biasa.

Nah yang menarik dan perlu disadari oleh kita semua adalah bahwa setiap anak itu sesungguhnya sudah membawa misi hidupnya masing-masing berikut potensi, minat dan bakatnya, kita tinggal menemukan dan menyalurkan saja agar mereka kelak menjadi yang terbaik di bidangnya, namun tanpa etika prilaku moral atau akhlak yang baik semua prestasi apapun yg diraihnya akan hancur dalam waktu sekejap saja.

🌹🌹

Lihatlah tayangan televisi setiap hari, yang sering kali mempertontonkan hal yang kami maksudkan tersebut. Tidakkah kita mau mengambil pelajaran dan hikmah dari semua kejadian tersebut?

🌹🌹

Memang tidak mudah untuk bisa memahami ini, apa lagi merubah mindset yang sudah di tanamkan oleh orang tua kita dan sistem sekolah kita selama bertahun-tahun lamanya tentang arti prestasi yang sesungguhnya bagi anak kita.

🌹🌹

Namun demikian bagi siapa saja yang tertarik untuk membahas ini lebih jauh dan lebih konkrit, InsyaAllah akan mampu membuat setiap anaknya mencapai prestasi terbaik di kehidupan nyata.

Salam Indonesian Strong from Home !!

-ayah edy-

Thursday, January 7, 2021

KISAH MEJA KECIL DAN MANGKUK KAYU


 

KISAH MEJA KECIL DAN MANGKUK KAYU

💖💖

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. 

💖

Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan.

💖💖

Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya.  Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. 

Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

💖💖

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu, " ujar sang Istri. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." 

💖💖

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan.

💖💖💖

Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. 

😥😥

Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat  keriput si kakek.  Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. 

💖💖💖

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. 

Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?". 

Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. 

Nanti, akan kuletakkan di sudut sana, dekat tempat kakek biasa makan."

💖💖

Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

😥😥😥

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul.  

😥

Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

😥😥😥

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. 

💖💖

Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

💗💗💗

Wahai ayah buda, anak-anak adalah refleksi dari kita. 

💖💖

Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. 

Mereka ada peniru. Ya peniru yg ulung dari semua prilaku kita

💗💗

Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.

💗💗

Ayah bunda yang bijak, akan selalu menyadari bahwa setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

🌷🌷

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya.

🌷🌷

Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

🌷🌷

Terimakasih sahabatku telah berkenan untuk membaca kisah ini sampai diparagraf ini   

🌷🌷

Semoga kisah ini bisa memberikan hikmah dan manfaat bagi kita semua.

Silahkan di share...

Ditulis ulang oleh

-ayah edy-

Wednesday, January 6, 2021

NEGARA DENGAN TINGKAT KORUPSI NYARIS NOL


🌷🌷

Anak saya Dimas, yg hobinya mencari dan membaca berbagai berita, kemarin setelah cari² info di google bercerita Tentang Tingkat KORUPSI di berbagai negara

🌷🌷

Dan berkata bahwa Negara dengan tingkat korupsi terendah nyaris Nol peringkat Pertama diduduki oleh Denmark diujung utara dan New Zealand di ujung selatan bumi

🌷🌷

Lalu disusul negara² lainnya yg menjadi tetangganya di Skandanavia seperti Finlandia, Swedia dll.

🌷🌷

Lalu Dimas bertanya;  Bagamana bisa ya ayah mereka bisa menjadi negara dengan tingkat korupsi Nyaris Nol..?

🌷🌷

Lalu saya bilang, dulu ayah pernah baca buku cara orang Denmark mendidik anaknya

🌷🌷

Dan disana dijelaskan bahwa yg utama dan paling awal diajarkan pada anak adalah BERBUAT JUJUR, dan etika perilaku moral, buat mereka itu yg paling penting dan harus dimiliki oleh setiap anak di Denmark

🌷🌷

Hal-hal lainnya menyusul, setelah anak² mereka terbiasa berbuat jujur.

🌷🌷

Jujur menjadi budaya dan kebiasaan orang² Denmark.

Dulu tante Chantal presenter ayah pernah cerita kalau pernah ketinggalan camera tv di mobil dan mobilnya lupa dikunci, ternyata aman² saja padahal harga cameranya lebih dari 70 juta, dan orang Denmark jarang mengunci pintu mobilnya saat di parkir di jalan

🌷🌷

Itulah kenapa yang ayah ajarkan pertama pada anak² ayah adalah ETIKA MORAL terutama kejujuran.  

Gak papa gak terlalu pinter, yg penting jujur dan berkarakter baik

🌷🌷

Banyak teman² ayah diskolah yg dulunya gak terlalu pinter, tapi karena karakternya baik, bisa dipercaya dan pekerja keras, hidupnya lebih sukses dari teman² ayah yg Pinter dan selalu juara kelas

🌷🌷

Buat ayah gak terlalu penting Dimas dapat nilai berapa di ujian dan rapot, yg penting Dimas bisa jadi anak yg jujur dan beretika.

.

🌷🌷

Dimas: Trus kenapa negara lain tdk bisa seperti Denmark..?

🌷🌷

Mungkin para orang tua di negara tersebut tidak menganggap Jujur itu penting dan menjadikannya sebagai kebiasaan.

🌷🌷

Dimas : Trus kenapa Denmark bisa jadi negara termakmur di dunia juga ya..?  Padahal negaranya Miskin Sumber daya alam..?

🌷🌷

Iya Nak karena Jujur itu membawa kemakmuran dan perilaku korup itu memiskinkan bangsa dan negara, meskipun negara tsb kaya akan sumber daya alam yg melimpah.

Mari kita renungkan 💗💗

Saturday, January 2, 2021

INGIN ANAK SUKSES TAPI TAK BISA MENJANGKAU SEKOLAH YG BAGUS DAN MAHAL


TANYA:

Dear Ayah Edy,

Saya mempunyai anak berusia 1 tahun. Yang ingin saya tanyakan bagaimana orang tua dapat mengoptimalkan kecerdasan anak ditengah sistem pendidikan dan kurikulum di negara ini yang tidak mendukung? 

Bagaimana apabila orang tua tidak dapat mengakses lembaga pendidikan yang berbasis multiple inteligence dan holistic learning sehingga anak terpaksa dimasukkan ke sekolah umum yang notabene tidak memfokuskan pada kelebihan anak dan hanya mengandalkan nilai ujian sebagai tolak ukur kecerdasan? 

Apa yang bisa orang tua lakukan dirumah sebagai penyeimbang kondisi pengajaran di sekolah? 

Terima kasih.

Yunita

JAWAB:

Bu Yunita yang baik,

Dari pertanyaan ibu sepertinya bu Yunita sering mendengarkan talkshow kami di Radio Smart Fm dan sepertinya juga telah menyadari kondisi pendidikan yang ada.

💗

Dalam seminar Merancang Sukses Anak Sejak Usia Dini saya mengajukan konsep nyata pada orang tua bagaimana bisa mensiasati kondisi pendidikan yang ada,  yakni dengan mengganti tujuan anak bersekolah yang tadinya hanya mendapatkan Ijazah, menjadi sebuah rencana kerja untuk mencapai Profesi yang cocok bagi anak agar bisa hidup bahagia dan berkecukupan secara financial.

💗

Selain itu juga mengganti tujuan sekolah yang semula hanya untuk mendapatkan nilai yang tinggi di semua bidang mata pelajaran, menjadi berfokus hanya pada bidang-bidang yang menjadi keunggulan unik anak-anak kita. 

💗

Namun demikian untuk memenuhi rasa ingin tahu ibu, kami akan meringkas isi seminar itu kedalam bentuk langkah-langkah konkrit yang bisa kita lakukan segera.

💗

Langkah pertama adalah dengan membantu anak untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang paling disukainya, karena menurut rumus orang-orang sukses, mengatakn bahwa sukses dimulai dengan menemukan bidang yang menjadi kecintaannya. (untuk usia anak 1 tahun bisa dilakukan melalui pengamatan prilakunya)

💗

Langkah kedua adalah ajak anak untuk melihat sebanyak-banyaknya profesi/aktivitas yang ada di dunia ini, caranya dengan sering-sering mengajaknya ke berbagai macam pameran, menceritakan melalui buku tentang berbagai profesi dsb.  Hal ini perlu terus dilakukan untuk menggali minat anak yang sesungguhnya. (itulah mengapa orang asing sering menggendong balitanya untuk melihat berbagaimacam pameran dan aktivitas)

💗

Langkah ke 3 adalah membuat daftar aktivitas atau bidang yang disukai anak minimal 10 jenis aktivitas. (Dengan cara mengamati mulai usia 1 tahun hingga 12 tahun)

💗

Langkah ke 4 adalah Ekstraksi menjadi dua bidang yang paling disukai, dan menguji kemampuannya pada bidang tersebut apakah juga mendukung.  Untuk akhirnya dari dua bidang tersebut dipilih satu yang paling bagus kombinasi antara minat dengan bakatnya.

💗

Langkah ke 5  Menetapkan profesi impian anak, secara detail dan spesifik. berdasarkan figur-figur top yang pernah ada di dunia profesional. (biasanya mulai jelas pada anak  usia 12 tahun atau lebih)

💗

Langkah ke 6 Membuat rencana program pencapaian yang didalamnya memuat rencana jenis dan jenjang sekolah yang mendukung juga kursus-kursus tambahan yang diperlukan. (sebagian anak yang kami bimbing berhasil mencari jenis kursus dan sekolahnya sendiri)

💗

Langkah ke 7  Hanya berfokus pada pelajaran yang sesuai dengan tujuan profesi yang telah ditetapkan.  Sementara pelajaran lain cukup pada angka rata-rata. (orang sukses selalu berprofesi di bidang keunggulannya dan bukan di sisi lemahnya)

💗💗

Langkah ke 8 Lakukan sekarang juga !

Apakah ini semua akan berhasil dan berapa lama...?  

🌷🌷

saya sudah membimbing para orang tua yang anaknya berusia SMP, SMA hingga perguruan tinggi.  Sebagian besar mereka telah berhasil menentukan dan membuat rencana pencapaian karirnya sendiri.  

🌷🌷

Dan bahkan mereka telah bisa membuat Action Plan (Rencana Hidup) serta mencari sekolah terbaik bagi pencapaian target suksesnya sendiri (anak yang termuda berusia 14 tahun.)

🌷🌷

Yang terpenting bagi anak-anak kita adalah menemukan tujuan akhir profesi sukses hidupnya sejak usia dini.  Sedangkan sekolah hanyalah alat bantu atau sarana pendukung untuk bisa mencapai tujuan akhir tsb.  

🌷🌷

Persis seperti seorang yang hendak pergi maka yang utama harus dimiliki adalah alamat yang di tuju, sedangkan kendaraan serta jalan yang akan dilalui akan disesuaikan dengan alamat yang dituju tersebut.

🌷🌷

Demikian yang bisa kami jelaskan dalam kesempatan ini, semoga bisa membantu ibu untuk menentukan langkah yang tepat dalam membimbing anak menuju sukses yang sesungguhnya dan bukan hanya sukses untuk mendapatkan Ijazah semata.

Ayah Edy

Guru Parenting Indonesia