SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Sunday, December 20, 2015

ANAK KITA KURANG BERPRESTASI DI SEKOLAHNYA ?



HIDUP INI BUKANLAH SEBUAH PERLOMBAAN DAN PERSAINGAN YANG KUAT MENGALAHKAN YANG LEMAH

HIDUP INI BUKANLAH PERSAINGAN UNTUK MENJADI YANG TERBAIK, MELAINKAN PERSAINGAN UNTUK MENJADI YANG PALING BERGUNA BAGI ORANG LAIN.

Dr. Arun suatu ketika memetik sebuah kisah tentang contoh konkret Bijaksana dari sebuah buku yg ditulis oleh James Bender berjudul “How to Talk Well” (New York;McGray-Hill Book Company,Inc., 1994)

Sebagai penjelasan lanjutan kepada mahasiswanya mengenai pemahamannya tentang bijaksana dan pintar.

Nah Apakah keluarga Indonesia masih ingat quotenya Dr Arun...?

Berikut petikannya;

Banyak orang tua, pendidik dan guru lebih suka dan bahagia jika murid2nya Pintar. Saya lebih suka dan bahagia jika murid2 saya menjadi lebih BIJAKSANA.

Mengapa? Karena orang yg Bijaksana sudah tentu pintar tapi orang yg pintar belum tentu bijaksana.

Lalu apa bedanya ?

Pintar adalah mengarahkan cara berpikir untuk bisa mengambil ke
untungan dari orang lain sedangkan Bijaksana adalah mengarahkan cara berpikir untuk bisa membuat semua orang beruntung.

–Dr. Arun Gandhi-
Pendidik dengan hati

Berikut kira-kiara petikan terjemahan kisah seorang pengusaha jagung yg bijaksana;

Di sebuah pedesaan, tempat di mana tanah yang sangat subur dapat menumbuhkan tunas-tunas jagung, ada seorang petani yang berhasil memenangkan kontes pertanian selama bertahun-tahun. Hal ini menarik perhatian seorang wartawan, karena di desa itu ada puluhan petani yang juga memiliki kebun jagung.

Untuk mengungkap rahasia kemenangan selama bertahun-tahun itu, sang wartawan mengunjungi sang petani untuk wawancara singkat.

“Apakah Anda memiliki rahasia khusus untuk memenangkan kontes hasil panen jagung terbaik setiap tahun?” tanya sang wartawan.

Petani yang tampak bersahaja itu tersenyum lalu menjawab, “Saya tidak punya rahasia khusus, karena bibit jagung milik saya yang memenangkan kontes, pada akhirnya selalu saya bagi-bagikan pada petani lain, karena itu adalah bibit jagung terbaik.”

Sang wartawan tampak bingung, berarti semua petani memiliki bibit jagung yang sama-sama baik. “Mengapa Anda membagikan bibit jagung terbaik? Bukankah semua petani di desa ini mengikuti kontes yang sama, Anda tak takut kalah?”

Sang petani terkekeh pelan, “Aku sama sekali tidak memikirkan menang ataupun kalah, anak muda. Kau harus tahu bahwa angin dapat menerbangkan serbuk sari bunga-bunga jagung dan terbang dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila ada serbuk sari tanaman jagung dengan bibit yang buruk terbang ke ladang jagungku, itu akan menurunkan kualitas jagung saya dan juga seluruh hasil jagung penduduk desa ini. Saya ingin mendapat hasil jagung terbaik, karena itulah saya menolong tetangga saya untuk mendapat bibit jagung yang baik pula.”

Itulah gambaran seorang petani jagung yang bijak yg tidak berusaha untuk mencari keuntungan semata dari orang lain dan lingkungan sekitarnya, tapi mencari keuntungan dengan cara membuat orang2 di sekitarnya juga beruntung.

Semoga menjadi inspirasi dan pencerahan bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini.

www.ayahkita.com

ARTIKEL KHUSUS UNTUK PARA ORANG TUA YANG BARU TERIMA RAPORT SEKOLAH ANAKNYA



"Memang kalo anaknya ayah edy sudah punya prestasi apa saja?"

Begitulah sebuah pertanyaan yang di tuliskan dalam kolom komen oleh seseorang di komunitas ini.

Lalu saya menuliskan,

"Alhamdullilah rasanya banyak sekali prestasi yang sudah di capai oleh kedua putera kami; diantaranya ia adalah anak yang gemar sekali membaca buku tanpa harus di perintah, hampir setiap hari dan setiap mau tidur membaca buku, anak-anak kami juga berbahasa dengan bahasa Indonesia yang cukup baik dan tidak pernah menggunakan kata Elu & Gue, juga bahasa2 slank lainnya seperti kebanyakan anak-anak di lingkungan sekitarnya"

"Anak kami sangat responsif jika di mintai pertolongan oleh orang tuanya, dan sering membantu pekerjaan rumah tangga mulai dari menyapu, mengepel, mencuci baju hingga strika (meskipun masih dalam taraf latihan). "

"Meskipun kedua anak kami laki-laki berbeda usia hanya 1.5 tahun namun hampir sama sekali tidak pernah bertengkar, berebut dan sejenisnya seperti mitos yang banyak di percaya oleh para orang tua bahwa kakak adik sering bertengkar dan berebut mainan."

"Yang cukup membanggakan kami anak-anak kami sangat kooperatif dan sangat pengertian pada orang tuanya, mereka tidak pernah memaksakan kehendaknya."

"Tidak pernah memaksa untuk di belikan ini dan itu seperti gadged dsb juga mainan, bahkan mereka justru mengumpulkan uang sendiri sekoin demi sekoin jika ingin membeli sesuatu."

"Anak-anak kami tidak pernah terpengaruh untuk membeli jajanan bahkan sering menasehati orang tuanya akan makanan sehat dan yang tidak sehat."

"Salah satu anak kami bahkan menghindari makan makanan dari binatang yang di sembelih katanya tidak tega melihat binatang harus di sembelih untuk dagingnya kita makan."

"Dan yang paling membuat kami bahagia adalah anak kami jujur dalam kata-kata dan perbuatan, bahkan sempat ayahnya di tegur karena mengambil uang di jalan " yang menurut kita pada umumnya nemu uang". Kedua anak kami meminta mengembalikan dan meletakkan uang itu pada tempatnya dan berkata "Jangan pernah mengambil sesuatu yang bukan milik kita apapun alasannya".

"Anak kami juga tidak pernah mau menerima pemberian uang dari orang lain yang tidak jelas peruntukannya (termasuk angpau dari om atau neneknya) atau tidak melalui proses bekerja atau berusaha terlebih dahulu".  Saya pikir inilah awal yang baik untuk mencegah proses sogok menyogok yang saat ini marak dilakukan orang untuk mencapai keinginannya.

"Mereka juga anak-anak yang konsisten dan cukup taat aturan, terutama konsisten untuk berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur dan mengucapkan doa syukur bersama kami setiap mau tidur".

"Tambahan lagi Anak2 kami suka membantu menyajikan minuman saat ada tamu jika bundanya sedang kerepotan, karena mereka sadar kami tidak memiliki asisten rumah tangga di rumah."

"Jika bergaul selalu mengajak teman2nya untuk berbuat baik dan beberapa temannya yang dulu kurang baik kini telah berubah perilakunya menjadi anak baik" mulai dari anak tetangga depan, samping dan belakang rumah kami dulu saat tinggal di perkampungan.

Dan masih banyak lagi hal-hal baik dan positif yang menjadi prestasi kedua anak kami."

Lalu orang tersebut berkata;

"Maksud saya bukan prestasi yang itu, tapi prestasi semisal jadi juara kelas, atau juara umum di sekolah atau juara-juara lainnya begitu ?"

Berikut jawaban kami;

"Oh kebetulan kedua anak kami saat ini mengambil jalur pendidikan Home Education/Home Schooling, jadi gurunya adalah kami kedua orang tuanya.

Menurut kami PRESTASI SESUNGGUHNYA dalam kehidupan itu adalah BERHASIL memiliki Etika Prilaku Moral, seperti berberapa hal yang kami sebutkan di atas tadi, sementara Prestasi2 lainnya yang ibu/bpk maksudkan dan sering kali banyak di bangga-banggakan oleh orang itu menurut kami hanyalah prestasi SEMU yang hanya di ingat orang sementara waktu saja dan akan di lupakan seiring dengan berlalunya waktu, prestasi-prestasi semacam ini kelak hampir tidak berdampak apapun bagi kesuksesan hidup anak-anak kami juga kehidupan orang lain."

"Sementara keberhasilan dalam kehidupan sebenarnya sangat bergantung pada apakah kita punya etika perilaku moral atau tidak, apakah kita jujur dan bisa di percaya atau tidak, sementara kepintaran itu mudah sekali di latih, dan jika tekun berlatih apapun bisa kita lakukan dengan baik dan semakin baik dari waktu ke waktu."

"Perhatikanlah dengan seksama, mulai kita mencari seorang Asisten Rumah Tangga hingga seorang Assisten Direktur, pasti kita akan memilih orang yang jujur dan bisa di percaya ketimbang pintar namun tidak jujur dan tidak bisa di percaya bukan?."

"Yang lebih lucu lagi adalah bahwa saat ini kita berada pada zaman dimana begitu melimpahnya calon tenaga kerja atau bahkan pengangguran, tapi justru sulit mencari tenaga kerja. Mengapa ini bisa terjadi ?

Dan alasanya sangatlah standar, kerena kita sekarang sulit sekali mencari orang baik. jujur dan bisa dipercaya?"

"Jadi biarlah jika dalam hal ini kita berbeda pandangan dalam melihat "PRESTASI" seorang anak dengan bunda,

Tapi yang jelas adalah selama lebih dari separuh hidup saya, saya banyak belajar dari potret bangsa kita saat ini, yang merupakan hasil dari kebiasaan para orang tua zaman dulu dulu yang selalu mendorong dan menekan anaknya untuk mendapatkan PRESTASI-PRESTASI "SEMU" DAN MELUPAKAN PRESTAS SEJATI, YAKNI MEMILIKI ETIKA, PRILAKU MORAL ATAU AKHLAK.

Sehingga pada akhirnya bangsa kita menjadi seperti ini jadinya.

"Dan yang pasti saya tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sama pada anak-anak kami saat ini."

"Selama lebih dari 7 tahun saya telah membimbing berbagai jenis macam anak yang di anggap bermasalah dan gagal di sekolah (tidak berprestasi) tapi kemudian mereka malah menjadi anak-anak yang luar biasa sangat berprestasi ! " Kok bisa ya ?"

"Saya menemukan rahasianya bahwa jika kita berhasil membangun etika prilaku dan karakternya terlebih dahulu dan bukan kepintarannya atau prestasi lainnya, maka ini akan menjadikan pondasi yang sangat kuat untuk membangun profesi apapun diatasnya."

Jadi pada akhirnya jauh lebih penting bagi saya untuk membangun etika prilaku atau Karekter anak, baru setelah itu kita bantu dia menemukan potensi emas masing-masing yang sudah di bawanya sejak lahir. Dan itulah resep utama kami dalam membimbing anak-anak bimbingan kami, yang menurut para orang tua mereka sekarang menjadi anak-anak yang luar biasa.

Nah yang menarik dan perlu disadari oleh kita semua adalah bahwa setiap anak itu sesungguhnya sudah membawa misi hidupnya masing-masing berikut potensi, minat dan bakatnya, kita tinggal menemukan dan menyalurkan saja agar mereka kelak menjadi yang terbaik di bidangnya, namun tanpa etika prilaku moral atau akhlak yang baik semua prestasi apapun yg diraihnya akan hancur dalam waktu sekejap saja.

Lihatlah tayangan televisi setiap hari, yang sering kali mempertontonkan hal yang kami maksudkan tersebut. Tidakkah kita mau mengambil pelajaran dan hikmah dari semua kejadian tersebut?

Memang tidak mudah untuk bisa memahami ini, apa lagi merubah mindset yang sudah di tanamkan oleh orang tua kita dan sistem sekolah kita selama bertahun-tahun lamanya tentang arti prestasi yang sesungguhnya bagi anak kita.

Namun demikian bagi siapa saja yang tertarik untuk membahas ini lebih jauh dan lebih konkrit, InsyaAllah akan mampu membuat setiap anaknya mencapai prestasi terbaik di kehidupan nyata.

Have a blessing day !!
-ayah edy-

www.ayahkita.com

MENGAPA TRADISI KORUPSI DI INDONESIA SANGAT KUAT SEKALI DAN MERAJALELA DI SEMUA TINGKATAN DAN SEKTOR ?


Semuanya dimulai dari anak-anak dan kesalahan pola asuh orang tuanya.

Nah mungkin petikan kejadian ini ada hubungannya.

Sahabat keluarga Indonesia tercinta,

Ketika kami memposting artikel ini:

https://www.facebook.com/141694892568287/photos/a.144983902239386.35784.141694892568287/950705815000520/?type=3&theater

(yang belum baca mohon dibaca dulu ya agar paham masalah sebelum komentar)


------------------------------------------------
Lalu ada yang berkomentar seperti ini


PT:
ada satu yg menarik yg saya rasa perlu di koreksi yaitu tidak semua pemberian hrus di tolak (karena dalam islam) Menolak Rejeqi itu tidak baik dan kita juga hidup slalu membutuhkan asbab/menjadikan akibat dr mahluk yg ada di bumi ,dan jangan juga kita mengecewakan niat tulus sesorang(amal baik) dg penolakan

Like · Reply · Message · 3 · 7 hrs

YT
betul...misalnya di beri angpau wkt lebaran oleh nenek kakeknya krn puasanya penuh, krn khatam al qur'an, krn lg ultah.. jd pemberian itu lbh semacam reward...

Like · Reply · Message · 1 · 2 hrs

---------------------------------------------
Tanggapan Komunitas AYAH EDY :

Dulu sy juga berpikir seperti ini tapi sekarang berbeda setelah saya sadar parenting.

Setelah belajar Parenting & NLP Neuro Language Programming (Cara Kerja Otak Manusia)

sy jadi sadar bahwa setiap cara kita mendidik akan ditangkap oleh alam bawah sadar anak, jika anak kita beribadah lantas kita beri angpau maka alam bawah sadarnya bahwa ibadah itu ada bayaran uangnya dan bukan ikhlas karena Allah SWT.  Jika kita menganggap pemberian amplop tanpa usaha adalah rezeki, maka alam bawah sadarnya akan menangkap orang yang memberi amplop kelak kepada kita demi meminta tolong ini dan itu maka di anggap pula sebagi rezeki.

Dan hal inilah yang saya sadari setelah saya belajar ilmu Parenting dan NLP

Hingga akhirnya pola pikir adan pola didik kami ubah total dan hasil dari saya mendidik semacam ini (menolak pemberian uang atau amplop pada anak tanpa ada usaha atau kerja sebagaimana yang saya tulis di artikel link terlampir diatas,  maka Insya Allah kelak anak kami tidak akan terbiasa menerima Angpau ketika dia mungkin menjabat satu jabatan tertentu yang strategis.

Mengapa sekarang ini terjadi banyak sekali tradisi amplop mulai dari tingkat bawah sampai pejabat, mulai dari instansi kelurahan sampai pendidikan, karena kita merasa tradisi ini oke-oke saja, hingga bahkan jika tidak di beri malah maksa meminta karena sudah tradisi.

Itulah mengapa pada akhirnya KPK menetapkan hal-hal pemberian yang tidak berhubungan dengan imbalan hasil kerja legal disebut sebagai Gratifikasi dan melanggar hukum.

Suatu ketika saya pernah dibuat malu oleh anak saya Dimas ketika kami sedang berjalan, tiba2 saya  "Nemu" uang Rp. 10.000,- di jalan dan uang itu saya ambil, lalu tiba2 anak saya bertanya.

"Itu uang siapa yang ayah ambil ?"

"ini namanya nemu uang nak,  ini namanya REJEKI." kata saya menjelaskan. Maklum dari dulu kita semua punya pemahaman seperti ini, "nemu uang di jalan" itu namanya Rejeki bukan?

"Ini uang orang nak, yang mungkin terjatuh dari sakunya" kembali saya menjelaskan.

"Karena orangnya tidak ada jadi ini rejeki kita". kata saya lagi.

 "Lho kalau uang orang kenapa ayah ambil? kan kata ayah kita tidak boleh mengambil apapun yang bukan milik kita." kata anak saya dengan nada bicara agak keras.

Namun saya tidak bergeming dan masih berusaha untuk membela diri; dan saya katakan

Tapi nanti jika tidak kita ambil akan di ambil oleh orang lain nak ?

Lalu dengan nada tegas anak saya berkata:

"Biar saja disitu sampai pemiliknya mengambilnya kembali.
Itu orang yang mengambil uang orang yang terjatuh,  pencuri namanya mengambil uang yang bukan miliknya. Dan ayah bukan pencuri kan ?"

Muka saya langsung merah karena malu dan uang tersebut segera saya letakkan kembali di tempat saya pungut.  tanpa bisa berkata-kata apapun.


Segera saya peluk anak saya sambil berbisik, "maafkan ayah ya nak, ayah salah dan kamu benar sayang".

Lalu kami melanjutkan perjalanan kami sambil terus merenungkan kejadian yang memalukan tadi.

Dan tiba-tiba saja Saya  berpikir wah seandainya bangsa kita punya cara pandang seperti ini ? dan anak-anak Indonesia kedepannya punya cara pendang seperti ini.  Pasti negeri ini akan cepat makmur.

Saya ingat cerita dari orang tua dulu  bahwa kira-kira tahun 80-an orang Bali masih memiliki tradisi seperti ini, tidak mau mengambil apapun yang bukan miliknya, jadi zaman itu Bali bebas total dari yang namanya pencurian, binatang ternak dibiarkan di kebun tanpa harus di bawa pulang ke kandang, rumah-rumah penduduk tidak pernah di kunci dsb.

Ah sayang sekali ya kejujuran semacam ini mulai punah dari negeri kita tercinta...,

Semoga kita yang sadar bisa setidaknya menumbuhkan benih2 kejujuran ini kembali melalui anak kita masing-masing.

Dan insyaAllah saat ini kami sedang melakukannya melalui Sekolah kami di Singaraja Buleleng, Bali.

Amin.

Like · Reply · Commented on by Ayah Edy Wiyono · 5 mins · Edited

by Ayah Edy
www.ayahkita.com

MENGAPA ANAK SAYA SUKA MELAWAN DAN SULIT SEKALI DIATUR?



Hai ayah bunda tercinta,

Apa kabarnya hari ini ?  Semoga sehat dan bahagia selalu ya....

Kemana liburan akhir tahun ini ?  atau mungkin pilih dirumah saja menikmati kebersamaan waktu bersama putera-puteri tercinta.

Oh iya jika ingin mengisi liburan dengan belajar parenting kami menyediakan buku-buku parenting terbaik karya Ayah Edy untuk mengatasi problem perilaku anak usia TK dan SD.

Buku ini sudah berhasil membantu ribuan orang tua Indonesia dalam mendidik anaknya yang suka melawan dan sulit sekali diatur

Buku ini juga menjadi buku wajib bagi para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah Ayah Edy.

Buku ini bisa di pesan secara on line melalui PUSAT PEMESANAN BUKU-BUKU AYAH EDY melalui link fb berikut ini:  https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Daftar dan harga buku bisa dilihat di:  https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Setiap pemesanan buku akan mendapatkan Bonus Akhir Tahun, Gratis 1 Keping CD Parenting Talkshow Ayah Edy senilai Rp. 600.000,-
Berisi 33 Permasalahan anak yang di ulas tuntas oleh Ayah Edy melalui Parenting Radio Tallkshow tsb.

Jadi jika ayah bunda kurang suka baca cukup dengar CD talkshownya saja.

Segera pesan bukunya sekarang juga,
dengan cara sbb:

1. Klik: https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

2. Tulis pesanan atau judul buku di In box
3. Nanti akan mendapat balasan harga buku plus ongkos kirimnya.

Selamat berlibur bersama keluarga tercinta....
Dan selamat belajar menerapkan ilmu-ilmu parenting pada buah hati tercinta.

Jangan Sia-siakan saat Liburan bersama keluarga !


SAAT LIBURAN SAATNYA MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN ANAK-ANAK ABG DAN REMAJA KITA

Jangan sampai kita orang tuanya ditinggalkan dan ia lebih sibuk memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya saja.

Hai ayah bunda tercinta,

Apa kabarnya hari ini ?  Semoga sehat dan bahagia selalu ya....

Kemana liburan akhir tahun ini ?  atau mungkin pilih dirumah saja menikmati kebersamaan waktu bersama putera-puteri tercinta.

Oh iya jika ingin mengisi liburan dengan belajar parenting kami menyediakan buku-buku parenting terbaik karya Ayah Edy untuk mengatasi problem perilaku anak usia SMP dan SMA atau Kuliah.

Buku ini sudah berhasil membantu ribuan orang tua Indonesia dalam mendidik anaknya yang mulai beranjak ABG dan Remaja yang sering kali mulai melawan dan menjauh dari orang tuanya.

Buku ini bisa di pesan secara on line melalui PUSAT PEMESANAN BUKU-BUKU AYAH EDY melalui link fb berikut ini:  https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Daftar dan harga buku bisa dilihat di:  https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Setiap pemesanan buku akan mendapatkan Bonus Akhir Tahun, Gratis 1 Keping CD Parenting Talkshow Ayah Edy senilai Rp. 600.000,-
Berisi 33 Permasalahan anak yang di ulas tuntas oleh Ayah Edy melalui Parenting Radio Tallkshow tsb.

Jadi jika ayah bunda kurang suka baca cukup dengar CD talkshownya saja.

Segera pesan bukunya sekarang juga,
dengan cara sbb:

1. Klik: https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

2. Tulis pesanan atau judul buku di In box
3. Nanti akan mendapat balasan harga buku plus ongkos kirimnya.

Selamat berlibur bersama keluarga tercinta....
Selamat menerapkan ilmu-ilmu parenting pada buah hati tercinta...


Liburan telah tiba, enaknya ngapain ya...??

Jangan sia-siakan waktu liburan anak kita berlalu begitu saja.....

Gunakan kesempatan emas ini untuk MELAKUKAN PEMETAAN POTENSI UNGGUL ANAK KITA, agar kelak ia tidak hanya sekedar lulus sekolah saja tapi bisa memilih JURUSAN KULIAH yang paling cocok dengan potensi Emasnya.

Caranya di jelaskan dengan detail di buku ini.

BACA BERDUA BUKU INI BERSAMA ANAK KITA, dan mulai proses pemetaannya sekarang juga......

Bukunya tersedia di Gramedia dan toko buku lainnya, tapi jika memesan secara on line dapat bonus langsung CD Parenting Talkshow Ayah Edy senilai Rp. 600.000,-

Cara pesan dan harga bukunya bisa dilihat di:

https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Selamat memetakan potensi unggul anak sejak dini......


Anak yang bermasalah atau sekolahnya yang bermasalah ?



Sering kali tanpa sadar kita dengan mudahnya berpikir bahwa ANAK KITALAH YANG BERMASALAH DI SEKOLAHNYA.

Kita lupa satu kemungkinan lainnya, yakni Mungkin justru SEKOLAHNYALAH YANG BERMASALAH dan bukannya anak kita.

Hanya apalah daya seorang anak, tidak ada kesempatan baginya untuk membela diri dan tak ada juga pengacara yang akan membelanya.

Oleh karena itu selalu saja terjadi jika ada masalah dengan sekolah sudah bisa dipastikan yang bermasalah adalah anaknya dan bukan sekolahnya.

Bisa jadi masalah ini juga menimpa kita dan anak kita saat ini.

Dan untuk membuka pikiran kita semua, terutama orang tua agar anak kita bisa kita selamatkan dari kekeliruan sistem pendidikan yang terjadi disekolahnya, kita bisa membaca buku yang ditulis ayah Edy berdasarkan pengalamannya yang berjudul

AYAH EDY PUNYA CERITA.

Buku ini tersedia di Gramedia dan seluruh toko buku di Indonesia,

Tapi jika dipesan secara on line maka kami akan memberikan hadiah bonus 1 keping CD Parenting talkshow ayah Edy senilai Rp. 600.000,-

Cara pesan dan harga bukunya bisa dilihat di:

https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Selamat mengisi liburan dengan hal-hal yang berguna.

Benarkah anak kita Autis Ringan atau Disleksia, atau ADHD ?


Sering kali anak kita dengan mudahnya mendapat penilaian atau judge bermasalah semisal karena lambat bicara, tidak suka menulis lebih suka menggambar, tidak fokus, dan sebagainya.

Bahkan tak jarang anak-anak yang sebenarnya normal-normal saja dan hanya lebih dominan otak kanannya di nyatakan sebagai anak Autis Ringan. dsb.

Untuk memperluas wawasan dan pemahaman kita, kami akhir tahun ini sedang menyelenggarakan Program Observasi Anak di Bali. http://ayahkita.blogspot.co.id/2015/09/apakah-program-observasi-anak-by-ayah.html

Namun karena kapasitasnya sudah penuh mungkin para ayah bunda bisa membaca-baca dulu beberapa referensi berikut ini.

Tulisan ayah edy:
1.  http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html

2. http://ayahkita.blogspot.co.id/2013/08/akhirnya-joe-pun-bertemu-dengan-ayah-edy.html

3. http://ayahkita.blogspot.co.id/2015/12/biarlah-waktu-yang-akan-membuktikannya.html

4. https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=943435465727555&id=141694892568287&substory_index=0

atau membaca buku ini
Buku ini hanya tersedia dan bisa di pesan secara on line melalui link: https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

BENARKAH ORANG-ORANG HEBAT ITU DICIPTAKAN DAN BUKAN KETURUNAN..?

Pendidik Tanpa Kekerasan

Tahukah anda bahwa orang yg hebat itu sebagian besar di hasilkan dari pola asuh dan pola didik yg tepat dari orang tuanya, dan bukan karena faktor keturunan atau genetika dari kedua orang tuanya..

Keturunan orang baik, tapi jika tidak pandai mengasuh dan mendidik anaknya maka akan sulit sekali menghasilkan anak yg baik. hal ini sudah banyak sekali terbukti dan bisa kita saksikan di lingkungan sekitar kita tinggal. Ada yang kedua orang tuanya hebat dan baik-baik tapi anaknya tidak sebaik orang tuanya.

Namun sebaliknya meskipun seseorang bukan keturunan orang baik tapi jika ia mau belajar hingga pandai mengasuh dan mendidik dengan tepat maka ia akan mampu melahirkan anak2 yg baik dan hebat.

Mengapa? karena setiap anak yang dilahirkan itu fitrah suci bersih, tergantung pada cara mendidik orang tuanyalah maka anak tersebut akan menjadi apa. Itulah mengapa kita sering sekali melihat fenomena ini terjadi di Indonesia dan hampir seluruh dunia.

Jadi siapapun bisa melahirkan anak-anak hebat jika kita mau belajar mendidiknya secara tepat.

Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah negeri Australia, dimana menurut catatan sejarah, bahwa nenek moyang mereka berasal dari para kriminal dari Inggris Raya yg di buang ke Benua Baru yg bernama Australia namun karena mereka mau belajar mengasuh dan mendidik secara tepat maka dalam kurun waktu 100 tahun saja, Negeri Australia berhasil menempatkan diri sebagai salah satu dari 10 tempat terbaik di dunia untuk tempat tinggal manusia di bumi, sekaligus juga menjadi salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah di dunia. Menakjubkan bukan...!!!!

Itu juga mungkin yg bisa menjelaskan mengapa banyak Tokoh besar yg anaknya tidak ada yg menjadi tokoh besar juga karena mungkin setelah menjadi tokok ia lupa untuk mengasuh dan mendidik anaknya secara tepat. Namun sebaliknya banyak tokoh besar justru lahir dari orang tua yg biasa2 saja namun pandai mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Mari kita terus menjadi orang tua pembelajar... agar kelak kita bisa melahirkan anak2 yg baik menjadi tokoh2 besar negeri ini.

Jika kita mau PASTI BISA !!!

dan bukannya jika saya bisa, pasti mau.

Let's make Indonesian strong from our home !!

-by Ayah Edy-

Silahkan di baca sebuah kisah luar biasa dari Dr. Arun Gandhi:

http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/04/apa-yang-salah-dari-saya-mengapa-anak.html

Wednesday, December 16, 2015

Mengapa nasibku kok begini-begini terus dari tahun ke tahun ?



MENGAPA ADA SESEORANG BISA MENJADI ORANG YANG MISKIN DAN SELALU MENGALAMI KESULITAN HIDUP ?

SEMENTARA ADA ORANG LAIN YANG SELALU MENDAPATKAN KEMUDAHAN REJEKI DAN KEBAHAGIAAN ?

Ada seorang yang miskin dan papa bertanya pada Sang guru bijak

"Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup?

Sang guru menjawab;
"Karena engkau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain"

Orang Miskin:
"Tapi saya tidak punya apapun untuk di berikan pada orang lain?

Sang guru bijak;
"Sebenarnya kamu masih punya banyak untuk kamu berikan pada orang lain"

Orang Miskin:
"Apakah itu hai guru bijak ?"

Sang guru bijak pun berkata:

1. Dengan mulut yg kamu punya kamu bisa berikan senyuman dan pujian

2. Dengan mata yg kamu punya kamu bisa memberikan tatapan yang lembut

3. Dengan telinga yang kamu punya kamu bisa memberikan perhatian

4. Dengan Wajah yang kamu punya kamu bisa memberikan keramahan

5. Dengan Tangan yang kamu punya kamu bisa memberikan bantuan dan pertolongan pd orang lain yang membutuhkan, dan masih banyak lagi.

"Jadi sesungguhnya kamu bukanlah miskin hanya saja tidak pernah mau memberi pada orang lain."

"Itulah yang menyebabkan orang lain dan alam semesta juga tidak pernah mau memberikan apapun pada dirimu"

"Engkau akan terus seperti ini jika engkau terus tidak mau memberi dan berbagi pada orang lain dan siapapun karena terus merasa kekurangan dan tidak memiliki apapun dalam hidupmu"

"Pulanglah dan berbagilah pada orang lain dari apa yang masih kamu punya agar orang lain dan alam semesta juga mau berbagi padamu dan hidupmu bisa berubah."

anonim
www.ayahkita.com

Siapa mau belajar berhenti marah pada anak ?


Renungkanlah kisah ini....

Suatu ketika ada sepasang orang tua yang bersifat pemarah yang datang pada orang bijak agar ia bisa menjadi orang tua yang lebih sabar dalam mendidik anak-anak mereka.

Singkat cerita untuk mengurangi kebiasaan marah mereka, orang bijak memberikan sekantong paku dan mengatakan pada kedua orang itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah pada anaknya...
 
Hari pertama kedua orang tua  itu telah memakukan 30 paku ke pagar belakang rumahnya.

Lalu hari dami hari secara bertahap jumlah itu berkurang....

Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada menancapkan paku ke  pagar...
 
Akhirnya tibalah hari dimana kedua orang tua tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya... hingga tak ada lagi paku yang harus ditancapkan ke pagar belakang rumahnya.
 
Dia memberitahukan hal ini kepada orang bijak, yang kemudian orang bijak tersebut memintanya pulang dan mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah....

Hari-hari berlalu dan kedua orang tua itu akhirnya memberitahu sang guru bijak bahwa semua paku telah tercabut dari pagar rumahnya...
 
Lalu sang Bijak datang kerumahnya dan  menuntun kedua orang tua itu ke pagar tempat dulu ia menancapkan paku-pakunya..…….

"Hmm....? Kamu telah berhasil dengan baik anakku...,..tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini, pagar ini ,tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya,

ketika  kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan pada anakmu.…..
Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hatinya".
 
"Kamu dapat menancapkan paku pada pagar ini, lalu mencabut paku itu satu demi satu... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf.... Luka itu akan tetap ada di sana.……dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik bahkan lebih sakit lagi dan tidak pernah bisa benar2 hilang dari memori ingatan anak-anak kita...."


---------------------------------
 
Mari ambilah semenit saja dari waktu kita hari ini untuk merenungkan hal ini ..

Selamat berakhir pekan bersama keluarga dirumah, semoga kita bisa menjadi lebih sabar, karena sabar itu jauh lebih Indah.

www.ayahkita.com - ayah edy parenting

Download Rekaman Parenting Ayah Edy Gratis di:
1. https://app.box.com/radiosmartfm/1/160463199

2. via face book: klik: https://www.facebook.com/groups/1478343455779783/
Silahkan Share pada siapa saja jika dirasa bermanfaat.

MENGAPA AKU SELALU DI HANTUI RASA KHAWATIR DAN KETAKUTAN..?


Tuhan ajari aku agar hidupku tidak penuh ketakutan dan bisa hidup lebih bahagia..?

Tiba-tiba ia mendengar suara di dalam batinnya yang berkata;

Ketakutan dan ketidak bahagiaan itu ada pada saat kamu meletakkan kata "ku" dalam setiap kalimat yang kamu ucapkan.

Ini Rumah "ku" maka segera kamu akan ketakutan rumahmu dicuri orang.

Ini Mobil "ku" maka kamu akan segera ketakutan mobilmu di curi dan tidak bahagia waktu mobil-"mu" di ganggu orang.

Persisnya seperti ini; seorang satpam tiba2 berteriak, ada mobil berwarna merah di bawa lari oleh pencuri..... dan kamu tahu bahwa mobil warna merah itu adalah B U K A N Mobil"ku"

Dan Aku yakin pasti kamu akan merasa tenang-tenang saja. Tapi bayangkan jika mobil berwarna merah itu adalah ternyata "MOBIL-KU" ?

Jadi jika kamu ingin hidup lebih bahagia maka letakanlah kata "Nya" (milik Tuhan) dalam setiap ucapan kamu. Dan jika kamu sudah benar-benar bisa melakukan itu dengan sepenuh hati, pasti kamu akan segera terbebas dari rasa takut dan tidak bahagia.

Itulah mengapa para guru yang damai hidupnya, tidak pernah merasa memiliki apapun di dunia ini. karena dia selalu merasa apa yang dia punya adalah milikNya.

Di olah kembali dari buku Pesan Langit dan Bumi di saat Semesta Bicara
by Dr. Mustika Wayan

Perilaku anak kita bermasalah ?



Sahabat ayah bunda tercinta apa kabarnya hari ini?

Semoga selalu diberikan keberkahan dan kebahagiaan bersama keluarga.

Oh iya ngomong-ngomong apakah ayah bunda pernah mengalami kesulitan dalam "mengatasi" perilaku anak-anak kita ?

Nah kalau ayah bunda pernah atau bahkan sering mengalaminya, mungkin sharing pengalaman kami ini bisa membantu ayah bunda sekalian.

Yuk sambil mengisi waktu senggang di akhir pekan kita baca artikel ini

TANYA:
Tolong dong ayah, kayaknya aku merasa kesulitan sekali untuk mengatasi prilaku buruk anakku nih..., Tolong di jawab ya....

Begitu kira-kira bunyi komen seorang ibu yang juga sekaligus ingin curcol, ingin mengeluh sekaligus ingin menemukan solusi.

JAWAB AYAH EDY:

Sahabat ku para orang tua sejawat,

Banyak orang tua berkata bahwa "Ayah tolong dong, saya merasa kesulitan sekali mengatasi perilaku-perilaku buruk anak saya".

Menurut pengalaman saya 10 tahun jadi orang tua dari 2 orang anak yang luar biasa dengan beda usia hanya 1,5 tahun.

Ternyata yang sesungguhnya saya alami adalah saya bukan kesulitan dalam mengatasi perilaku buruk anak saya tapi justru "saya merasa kesulitan sekali dalam MENGATASI PERILAKU BURUK SAYA SENDIRI,

"Ya perilaku buruk saya, orang tuanya yang pada akhirnya di contoh oleh anak saya".

Jadi akhirnya yang saya lakukan adalah menjalani self therapy atau menterapi diri sendiri supaya saya bisa mengubah prilaku-perilaku buruk saya yang di contoh oleh anak saya.

Dan betul saja ternyata itu tidak mudah...!
Perlu waktu, niat besar, usaha keras, ketekunan dan kesabaran yang tiada batasnya, untuk bisa berubah setahap demi setahap.

Semisal untuk tidak lagi menjadi orang tua yang cepat marah, untuk tidak lagi menjadi orang tua yang berbicara dengan nada tinggi, untuk tidak lagi berbohong pada anak, untuk bisa lebih sering tersenyum ketimbang membentak, untuk menjadi orang tua yang sering memuji ketimbang mencela, untuk menjadi lebih mau menerima mereka apa adanya ketimbang menuntut, untuk menjadi orang tua yang lebih mau mendengar dari pada selalu menasehati

Untuk mau dengan sabar menjawab pertanyaan anakku yang tak henti-hentinya sepanjang hari tentang apa saja yang menurut kita (orang dewasa) "tidak penting" untuk di jawab.

Ya Pertanyaan anakku yang datang bertubi-tubi tanpa henti bahkan terkadang hingga aku sudah terkantuk-kantuk mau tidur ia masih saja terus bertanya.

Tapi tentu saja hasilnya sepadan dengan jerih payah yang sudah kita lakukan.

Yes !!!! Anak kita mulai berubah menjadi baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari. Sehingga hidup ini semakin terasa indah dan bahagia bersama anak kita dan anak kita juga merasa bahagia hidup bersama kita.

Jadi sesungguhnya menurut pengalaman saya, PARENTING BUKANLAH HANYA ILMU UNTUK MENDIDIK ANAK, MELAINKAN LEBIH KEPADA ILMU BAGAIMANA KITA MAMPU MENGUBAH SEMUA PERILAKU BURUK MENJADI LEBIH BAIK LAGI.

PARENTING SESUNGGUHNYA LEBIH KEPADA ILMU UNTUK MENDIDIK KITA SENDIRI SEBAGAI ORANG TUA, YANG PERILAKUNYA SETIAP SAAT AKAN DI CONTOH OLEH ANAK.

Benar sekali ! karena ternyata sesungguhnya perilaku anak kita hanyalah cerminan dari perilaku orang tuanya sehari-hari.

Persis seperti sebuah pepatah lama yang mengatakan "like father like son", "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".

Tidak mungkin kita bisa membuat anak kita berperilaku baik jika kita sendiri tidak berusaha memberikan contoh yang baik kepadanya.

Namun ternyata belajar Parenting itu tidak pernah ada kata akhir, semakin kita belajar semakin sering kita menemukan perilaku2 yang kurang baik yang perlu "segera" kita ubah.

Dan mengapa perlu SEGERA ? karena jika tidak segera kita ubah, maka anak kita pun akan segera menirunya.

Jangan tunggu sampai anak kita besar, karena semakin bertambah usianya akan semakin sulit mengubahnya.

by ayah edy
www.ayahkita.com

Make it simple !!

Sering kali untuk masalah yang sederhana kita malah berpikir yang rumit-rumit untuk mencari solusinya. 

Banyak pertanyaan yang sebenarnya jawabannya sangat sederhana dan bisa kita lakukan sendiri dan tanpa minta bantuan orang lain atau organisasi lain untuk melakukannya.

Semisal;  

"Bagaiaman caranya ya biar anak-anak kita terhindar dari tayangan tv yang merusak mental dan moral?"

Ya tinggal tempel saja layarnya dengan poster lukisan yang indah dan bagus pakai power glue. 

Itu salah satunya, 

kalau tidak tinggal balik saja layarnya menghadap ke tembok. 

atau....?

Apakah anda masih punya cara lain yang lebih simple dan tidak perlu bantuan KPI atau siapapun untuk melakukannya ?  

mari share disini.


Renungkanlah !

Kita "seolah-olah kaget" jika banyak kekerasan yang dilakukan oleh orang Indonesia dan juga orang-orang diseluruh dunia, seolah-olah lupa bahwa film2 yang di buat dan ditayangkan di layar kaca dan layar cinema, semuanya mempertontontonkan kekerasan yang fulgar......

...dan kita semua membiarkan diri kita dan anak kita menyaksikannya. Lalu kaget dengan hasilnya ?

-ayah edy-

Eksistensi bahasa Nasional dan Bahasa daerah kita?

Selfie bersama si Mbok

Sy baru saja keliling kota Semarang berusaha untuk berbahasa Jawa dengan banyak orang, ternyata hanya tinggal orang2 dewasa atau lebih tepatnya orang-orang paruh baya yang masih bisa menggunakan bahasa Jawa yang agak halus.

Sementara para remajanya sepertinya sudah tidak bisa lagi......., padahal saya saja yang hampir seumur hidup tinggal di Jakarta masih bisa sedikit-sedikit bahasa daerah yang agak halus.

Sy khawatir hanya dalam waktu satu generasi saja akan banyak bahasa daerah asal usul kita yang mulai punah.  Dan langsung terbayang di pikiran saya, kita mengaku orang Jawa tapi tidak paham bahasa Jawa dan kelak bahasa daerah hanya tinggal kenangan yang tercatat dibuku sejarah saja, mirip seperti kisah bahasa Jawa Kuno atau Sansekerta.

Dan sayapun segera tersadarkan meski agak terlambat.
(Karena anak saya juga tidak paham bahasa daerah dan hanya bisa bahasa Indonesia)

Hingga akhirnya kami memutuskan meski kelak sekolah kami berhubungan dengan dunia International, tapi yang kami perkenalkan dan ajarkan lebih dulu kepada murid-murid sekolah kami adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat baru kemudian bahasa asing yang mereka butuhkan sesuai tujuan profesi mereka masing-masing kelak.

Doa kami, seandainya InsyaAllah kelak anak didik kami menjadi anak-anak hebat biarlah orang asing saja yang belajar bahasa Indonesia atau bahasa daerah, seperti kebanyakan orang asing yang tinggal di Yogya atau kota-kota lainnya di Indonesia.

Semoga setidaknya hal ini bisa menjadikan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah tetap Eksis di negeri sendiri.

Salam syukur penuh berkah,
Ayah Edy
Pimpinan Sekolah Maha Karya Gangga​

foto: Selfie Bersama si Mbok, yang kaget diajak berfoto bersama, dan tertarik untuk melihat ke layar camera, kok bisa wajahnya tiba2 tampil di camera.  Dan foto berikutnya di salah satu kedai lesehan di salah satu lokasi di Jawa Tengah.

RENUNGAN KHUSUS PARA AYAH



Wahai para Ayah dan Suami;

"Hargailah istrimu yg memilih menjadi ibu penuh dirumah, krn ternyata mjdi ibu penuh jauh lebih sulit dan kompleks dari pada pekerjaan di kantor yg paling sulit sekalipun."

Jika anda tidak yakin...., ambilah cuti kantor selama 1 minggu saja, coba dan buktikan sendiri anda menjadi Ayah penuh yg mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak di rumah tanpa bantuan dari Istri.....

Maka InsyaAllah kita akan segera berdecak kagum atas kekuatan dan ketabahan istri kita selama ini....

Ayah Edy


Mengapa kita sering bertemu orang yang suka ngotot dan ngeyelan ?



HATI-HATI !

FASE EGO SENTRIS YANG TIDAK TUNTAS DI USIA TK & SD AKAN TERBAWA TERUS HINGGA REMAJA DAN DEWASA

Apakah fase Ego Sentris itu ?, mari kita simak kisah berikut ini.

Suatu ketika ada seorang ibu yang memiliki anak berusia 16 tahun datang kepada saya, untuk mengeluhkan prilaku anaknnya katanya sangat bermasalah. Bayangkan katanya; anak saya ini sudah tidak bisa di atur lagi, bahkan jika dia bicara ke saya, sering memaki-maki dengan perkataan yang kotor, dan bahkan pernah beberapa kali dia memukul saya...., Sambil menagis si ibu ini terus melanjutkan ceritanya... Selain itu saya sama sekolah juga sering di panggil, karena anak ini sering memukul atau bahkan berkelahi disekolah.

Aduh saya sepertinya sudah tobat dengan perilaku anak saya ini....., saya tidak tahu lagi harus bagaimana....? rasanya saya sudah putus asa....., setiap kali saya mengadukan hal ini pada suami, malah yang saya dapat adalah kemarahan tambahan dari suami saya...

Sungguh pada akhirnya saya juga jadi bingung harus mulai dari mana untuk bisa membantu ibu ini......, yang pasti ini semua merupakan sebuah proses panjang dari suatu kesalah pengasuhan dan pendidikan dari kedua orang tuanya.

Para orang tua dan guru yang berbahagia namun kali ini saya tidak ingin membahas tentang bagaimana cara memperbaiki perilaku anak ini, melainkan, saya lebih ingin untuk mengajak para orang tua untuk tahu bagaimana mencegah agar hal yang sama tidak terjadi pada anak kita dirumah.

Para orang tua yang berbahagia, Tahukah kita bahwa kita hanya punya kesempatan mendidik anak kita untuk menjadi anak baik sangat terbatas sekali. Yakni sejak usia mereka balita hingga kira-kira di usia sekolah SMP akhir. Setelah itu kebanyakan anak akan sangat sulit sekali di ubah menjadi baik. Kecuali dengan cara-cara tertentu yang agak sedikit ekstrim.

Namun demikian sesungguhnya tiap orang tua dapat mencegahnya sebelum ini terjadi; yakni dengan menggunakan kesempatan emas mendidik anak teserbut.

Menurut penelitian Ibu Dawna Markova, diketahui bahwa prilaku anak itu mulai dibentuk sejak usia Balita; yakni mulai fase Ego Sentris dimana anak merasa paling benar, paling penting sendiri, tidak bisa memahami hak dan keberadaan orang lain.

Diharapkan pada fase ini peran orang tua adalah untuk mengajari anaknya untuk bisa berbagi dan memahami hak orang lain.

Kemudian berlanjut pada fase berikutnya yang di sebut sebagai gank age awal yakni usia SD yang di tandai dengan keinginan anak untuk di terima oleh orang lain atau kelompoknya; dengan cara meniru-niru prilaku teman-teman di kelompoknya. Pada fase ini peran orang tua di harapkan dapat mengajak anak berdiskusi mengenai nilai-nilai baik dan buruk dari sebuah prilaku yang ditiru oleh anaknya sampai ia paham betul. Tentunya tanpa harus memarahi anak, karena pada fase ini anak sering kali tidak tahu kalau yang ditirunya itu buruk, karena mereka memang belum memiliki acuan tentang baik dan buruk.

Setelah itu ia fasenya akan beranjak memasuki usia Gank Age Tengah pada usia SMP. Pada fase ini biasanya seorang anak tidak hanya masih meniru budaya kelompoknya tapi bahkan mulai tumbuh keinginan untuk tampil beda agar mendapat perhatian dari anggota kelompoknya atau orang-orang di sekitarnya; oleh karena itu anak-anak SMP kita yang tidak terkelola mulai menujukkan prilaku-prilaku seperti mengubah model rambut agar tampak agak nyentrik, kemudian menggunakan gelang, anting atau mulai mencoba merokok, tawuran dsbnya sampai yang terparah adalah perbuatan kriminal dan narkoba. Ini semua pada awalnya hanya dengan tujuan untuk menonjolkan diri di depan teman-temannya untuk mencari-cari perhatian namun pada akhirnya justru malah ke bablasan.

Pada fase ini orang tua dan guru diharapkan dapat membantu anak untuk menemukan keunggulan alaminya, agar ia bisa mendapat perhatian dari hal tersebut; seperti misalanya anak yang kuat di sport di dorong untuk masuk kursus/club sport, bagi anak yang suka tampil bicara berikan kesemptan untuk mengikuti lomba-lomba puisi, pidato,debat, untuk anak yang suka kekerasan dimasukkan ke klub bela diri dsb. Jadi mereka tahu apa yang menjadi keunggulan alami yang bisa dipamerkan pada kelompoknya untuk mendapatkan perhatian. Tidak harus mencari-cari yang pada akhirnya sering menjerumuskan mereka ke prilaku-prilaku terlarang.

Dan apa bila masa SMP ini tidak berhasil kita kelola dengan baik prilaku anak kita maka setelah itu akan sulit untuk mengubahnya. Kenapa....? karena setelah itu dia akan memasuki fase identitas; yakni sebuah fase penetapan nilai dan konsep diri seorang anak. Jika dia menganggap hal negatif seperti kebut-kebutan adalah hal yang oke bagi dirinya; maka dia akan mengakuinya itu sebagai hal baik, dan akan sulit bagi kita untuk mengubahnya..

Jadi sekali lagi mari kita kawal masa-masa perkembangan anak kita mulai dari BALITA hingga menjelang SMA. Jika anda berhasil melakukannya maka selamatlah anak kita; dan anda mulai bisa melepas dia untuk berpisah melanjutkan studinya di perguruan tinggi dengan relatif aman. Namun jika tidak dia akan cenderung terus membuat masalah dimanapun dia berada.

Itulah mengapa kita sering menemukan orang dewasa yang orangnya selalu saja membuat ulah dan membuat orang lain jengkel, atau yang sering disebut sebagai trouble maker.

Apakah diantara kita ada yang pernah menemui orang-orang seperti ini di sekitar kita ?

Mudah-mudahan bukan kita ya ayah bunda ?

By ayah edy
www.ayahkita.blogspot.com
Pimpian Sekolah Maha Karya Gangga
Singaraja, Buleleng, Bali


Mendidik anak tampa teriakan dan bentakan?



MARI BERHENTI TERIAK DAN MEMBENTAK ANAK
dan gunakan The Power of “BERBISIK”

Allo ayah Edy namaku Lilian (bukan nama sesungguhnya) mami dari dua anak, anakku yg pertama, Bella (bukan nama sesungguhnya) sudah hampir 5 tahun, duh nakalnya minta ampun, hampir setiap hari aku harus teriak2 marahin.. aku jadi sering snewen sendiri tapi kadang2 aku jg suka merasa kasihan, apa gak ada cara lain selain marah dan teriak untuk buat dia nurut. Habis ia baru mau mendengarkan kalo aku sudah teriak dengan suara keras… Duh gimana ya... please ayah… help me… stress juga ya ngurus anak, ternyata lebih gampang urus kerjaan di kantor rasanya.

Bu Lilian yg baik,
Rasanya memang mengurus pekerjaan di kantor lebih mudah dari pada mengurus anak, ucapan ini sudah sering sekali saya dengar dari banyak orang tua. Tentu saja ini terjadi jika kita tidak mau belajar bagaimana menjadi orang tua yg baik, mengapa perlu belajar karena jelas sekali, jika kita ingin jadi Dokter ada sekolahnya, ingin jadi Pilot juga ada sekolahnya tapi jadi orang tua belum ada sekolahnya, lantas dari mana kita bisa belajar mengelola anak kita secara benar..? Padahal anak-anak kita sejatinya adalah Mahakarya dari Tuhannya. Jadi melalui fan page ini saya mengajak para orang tua di tanah air untuk menjadikan Komunitas Ayah Edy sebagai alternatif pengganti sekolahnya para orang tua.

Hal yg ibu Lilian alami sebenarnya sering juga di alami oleh ibu-ibu lainnya, hal ini terjadi karena pamahaman kita yang sangat minim tentang berbagai macam tipe anak. Pada dasarnya setiap anak terlahir unik tidak pernah ada yg sama dan memiliki tipe dan ciri masing-masing. Sekilas saya melihat bahwa mungkin Bella adalah tipe anak yang aktif, kreatif, suka bergerak, dan bicara. Itulah mengapa ia sering sulit mendengar ucapan orang tuanya pada saat ia sedang bergerak. Sebenarnya Bella sama sekali tidak bermaksud untuk membuat orang tuanya kesal apalagi marah, apa yang ia lakukan semata adalah untuk mengembangkan sistem syarafnya terutama sistem syaraf motoriknya agar kelak berkembang sempurna saat ia tumbuh besar.

Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya adalah mengabaikan faktor-faktor penting dalam teknik berkomunikasi sehingga akhirnya seolah-olah anaknya seperti anak nakal yang tidak mau mendengar orang tuanya. Nah apa saja faktor-faktor tersebut:
1. Faktor berkomunikasi berhadapan empat mata tanpa masing-masing melakukan aktivitas lainnya, seperti bicara sambil berkomputer ria atau bicara sambil anaknya bermain. Stop semua aktivitas apapun saat kita hendak bicara dengan anak.
2. Faktor membuat kesepakatan bersama, membuat aturan main yang jelas beserta konsekuensinya.
3. Faktor menggunakan suara datar serta bahasa yg mudah dimengerti anak, tanpa disertai bentakan atau teriakan.
4. Faktor mengingatkan anak dengan menggunakan “Bisikan”

Nah untuk lebih jelasnya berikut kami jelaskan teknik penerapannya yang mungkin bisa ibu kembangkan sesuai situasi dan kondisi yg ibu hadapi:

1. Pada saat ibu ingin bicara maka segeralah memintanya untuk berhenti bergerak dengan cara memegang kedua tangannya, kemudian memintanya untuk duduk/berdiri sejenak dan menghadapkan wajah pada kita sehingga perhatiannya terpusat pada kita.

2. Setelah dia berhenti bergerak, katakan padanya “perhatikan sebentar, Mami mau bicara 2 menit saja, dengarkan baik-baik ya...” sambil tetap pegang kedua tangannya.

3. Bicaralah pelan-pelan tapi jelas maksudnya, apa yg anda inginkan bukan apa yg anda tidak inginkan “misalnya mama ingin kamu berhenti bermain remote tv mulai sekarang dan seterusnya !” penting untuk mengatakan kapan waktunya dimulai dan hingga kapan.

4. Tanyakan apakah ia mengerti apa yang anda katakan. Pastikan ia mengangguk atau mengatakan ya atau mengerti. Jauh lebih baik jika ia kita minta mengulang pesan yang kita sampaikan. Misalnya: “Coba kamu ulangi apa permintaan mami tadi” sambil kita bimbing.. “Mami ingin Bella berhenti bermain...dst”. Pujilah dengan mengatakan “Bagus Sekali”.

5. Jelaskan padanya aturan main konsekuensi jika ia melanggarnya, mis: “Jika kamu mainkan lagi maka kamu tidak boleh menonton film kesukaanmu hari ini,” atau apapun yang menurut ibu layak untuk sepakati.

6. Usahakan jika terjadi pelanggaran pertama anda tidak teriak malainkan datang kepadanya, pegang tangannya dan gunakan “The Power of Berbisik”. isi bisikannya bukan berupa ancaman melainkan mengingatkannya akan kesepakatan yg sudah kita buat. Mis. “Sssstttt... Bella sini dech mami bisikin”, “Bella sayang apakah kamu masing ingin nonton film kesukaan mu hari ini?” “Mami ingatkan Bella agar Bella nanti malam tetap bisa nonton film lho.”

7. Jika terjadi pelanggaran terus maka tidak perlu banyak bicara, laksanakan tindakan, amankan TVnya atau bagaimana caranya agar ia tidak nonton TV malam ini dan pastikan agar ia juga mengetahui bahwa maminya adalah orang yg tegas dan konsisten.

Saya selalu menerapkan aturan main yg jelas, membahas dan membuat kesepakatan bersama anak, lalu setelah itu hanya tinggal mengingatkannya dengan cara “BERBISIK”. Dan sejauh ini The Power of Berbisik betul-betul bekerja dengan baik untuk bisa mengelola prilaku anak saya. Saya saat ini jauh lebih jarang menggunakan teriakan melainkan lebih sering menggunakan bisikan.

Teknik ini juga sangat ampuh apa bila anak kita berusaha membuat ulah di tempat-tempat umum. Selamat mencoba berbisik dan berhenti berteriak...

Silahkan sharing pada siapa saja jika dirasa berguna dan bermanfaat

Salam,
-ayah edy-
www.ayahkita.com
Silahkan unduh talkshow parenting ayah edy 100% Gratis:

Tinggal Klik:
1. www.ayahedy.tk
2. https://onedrive.live.com/?cid=3a914018e2d83d92&id=3A914018E2D83D92%21131
3. via fb: https://www.facebook.com/groups/548259441862337/files/

Membeli buku ayah edy secara on line bisa tinggal klik:
1. https://www.facebook.com/NBTravelnTour
2. klik like
3. tulis pesanan buku di inbox

INILAH PRIA JUJUR PILIHAN PARA WANITA


Seorang yang sudah tinggi level spiritualitasnya, dan baru turun gunung dari tempatnya menimba dan menempa ilmu,  berkata pada temannya dengan nada agak sedikit pamer dan idealis...

Maaf nih jujur aja ya, aku tuh sama sekali udah gak pernah ngiler lagi sama yg namanya jabatan, kekuasaan, apa lagi harta !

Sekali lagi jujur aja ya, aku tuh cuma ngiler karena tidur miring pas lagi kecapean banget....

http://www.blog-netizen.com/penyebab-ngiler-saat-tidur/

www.ayahkita.blogspot.com
by ayah edy

APA YANG KITA PUNYA ?



Suatu hari ada seorang wanita muda yang datang kepada guru bijak dan bertanya;

Guru mengapa ya kok ada orang yang kerjanya setiap hari itu menghujat orang lain dengan kata-katanya yang pedas dan kasar ya???

Mengapa sy tidak pernah mendengar sekalipun ia memuji orang lain, kalaupun memuji itu malah bentuknya seperti sindiran yang menyakitkan.

Dengan lembut sang guru bijak berkata;

Begini ya nak, jika kamu hanya punya  gula maka yang kamu bisa berikan pada orang lain itu ya gula yang manis....

Begitupun jika kamu cuma punya sambal, yang kamu bisa berikan pada orang lain itu ya cuma sambal yang pedas....

Jadi jika ada orang yang selalu berkata-kata pedas pada orang lain, mungkin yang dia punya ya cuma itu.

Dan tidak ada yang lainnya lagi yg bisa dia berikan pada orang lain.

Nah pertanyaannya, kamu sendiri sekarang punya apa yang ingin kamu bagi dan berikan pada orang lain...?
Kata-kata yang manis atau yang pedas ?

Karena sesungguhnya kamu tidak bisa membagi atau memberi apa yang kamu tidak miliki dalam diri dan pikiran kamu.

Wanita muda itu tiba-tiba saja terdiam..... dan merenungkan apa yang baru saja dia dengar dari sang guru bijak...

berusaha bertanya pada batin kecilnya, terutama pada bait:

"Nah pertanyaannya, kamu sendiri sekarang punya apa yang ingin kamu bagi dan berikan pada orang lain...?"

"Kata-kata yang manis atau yang pedas ?"

"Karena sesungguhnya kamu tidak bisa membagi atau memberi apa yang kamu tidak miliki dalam diri dan pikiran kamu."

Sebuah renungan malam dari ayah edy
www.ayahkita.com


APA YANG ANDA UCAPKAN KETIKA MELIHAT SI KECIL TERJATUH ?



APA YANG DI UCAPKAN ORANG TUA SAAT ANAKNYA TERJATUH AKAN MENENTUKAN NASIB MASA DEPANNYA KELAK

-Falling Forward -
TERSUNGKUR KE DEPAN

Seorang Pembicara Motivator Dunia ditanya oleh wartawan;
"Mengapa seorang anak perlu di latih untuk jatuh dengan metode Falling Forward.?"

Lalu sang motivator menjawab:
"Jika kita terjerembab ke belakang maka akibatnya akan sangat fatal jika yang terbentur adalah tulang ekor anak kita bisa lumpuh, jika yang terkena tulang belakang bisa cacad dan apa lagi jika kepala bagian belakang yang terbentur maka akibatnya bisa sangat fatal. Jadi ajarilah ia jika jatuh maka jatuhlah kedepan."

"Itulah mengapa saya mengajari anak saya cara jatuh yang benar; yakni jika jatuh condongkan badanmu ke depan dan jatuhlah kedepan dan sedapat mungkin kamu tahan dengan kedua tanganmu seperti seorang yang mau push up !" kata John meyakinkan sang wartawan.

"Anda seorang motivator mengapa masalah "Jatuh" saja menjadi perhatian bagi anda hingga mengajarkannya pada anak anda, apa pentingnya?" Tanya sang wartawan penasaran.

"Begini, sebenarnya dari kejadian jatuh itulah kita mengajak anak kita belajar tentang kehidupan ini; tidak masalah anak saya jatuh dan berapa kali dia jatuh, saya hanya ingin jika ia jatuh maka ia jatuh kedepan; itu artinya bila ia gagal dalam satu masalah maka ia akan semakin maju pemahamannya akan masalah tersebut meskipun hanya satu langkah saja."

"Saya mengajarkan kepada anak saya untuk mengerti bahwa bukan seberapa banyak kamu jatuh tapi sebarapa banyak kamu bisa bangkit kembali berdiri dan berjalan kembali setiap kali kamu mengalami kejatuhan dan bukan hanya merengek meratapi nasibnya"

"Saya hanya ingin jika anak saya terjatuh ia tidak lantas tersungkur selamanya tapi segera bangkin dan mencoba kembali berjalan kedepan."

"Bahkan saya pernah berkata pada anak saya agar ia jangan pernah takut untuk jatuh; karena jika kamu jatuh itu artinya kamu sedang berjalan, berlari, melompat atau bergerak kedepan; jadi jika kamu belum pernah jatuh jangan2 kamu sesungguhnya sedang berjalan ditempat.

Begitupula dalam kehidupan ini, orang yang tidak pernah terjatuh dalam profesi, karir, usaha dsb. Bisa jadi dia sedang diam di tempat tidak mengalami kemajuan apapun dalam hidupnya."

"Jadi jangan pernah marahi anak kita jika ia terjatuh saat berjalan, tapi ajarilah ia cara jatuh yang benar dan belajar untuk tidak jatuh di tempat yang sama. Agar ia tidak takut pada kejatuhan hidupnya kelak dan mempu bangkit berdiri dan kembali berjalan kedepan"

Demikian sang motivator mengakhiri penjelasannya.

Saya tertegun mendengar penjelasan ini......
Seperti sebuah penguatan tambahan bagi penjelasan kami di acara Motivatalk, Sindo TV tadi malam, tentang mengajari anak-anak kita untuk bisa membaca dan mengambil pelajaran dari alam/Tuhan dan kejadian sehari-hari yang kita alami.

Thanks .. anda telah memberikan satu pemahaman hidup bagi kita semua yang pernah mengalami kejatuhan dalam hidup atau mungkin dalam usaha kita.

Mari kita ingat-ingat kembali apa yg kita ucapkan selama ini saat anak kita tersandung dan terjatuh ?

-ayah edy-
www.ayahkita.com

PERHATIKAN GAMBAR INI BAIK-BAIK



Orang tua yang sedang mendidik anaknya atau anak yang sedang meniru perilaku orang tuanya ?

Tolong share pendapat anda disini ?

Kelucuan yang tidak lucu



Perilaku balita yang mengganggu dan tidak sopan bukanlah sebuah kelucuan untuk ditertawakan

Pada saat kita menganggap perilaku anak-anak balita yang mengganggu dan tidak sopan, semisal membentak dan memukul muka orang dewasa sebagai hal yang lucu yang dilakukan oleh seorang anak balita.

Maka tanpa sadar kita telah membuat anak kita kelak berperilaku bermasalah dan mengganggu di sekolahnya atau di tempat-tempat umum.

Tapi sayang tidak banyak dari kita orang tua yang menyadari hal ini.

- ayah edy -

Anak yang dibesarkan dengan Ilmu Parenting



GENERASI INDONESIAN STRONG FROM HOME
Generasi Indonesia yang kuat dari keluarga

Seandainya ada semakin banyak orang tua yang tergabung bersama Gerakan Membangun Indonesia yang kuat dari keluarga atau Indonesian Strong from Home, bersama-sama kita semua disini.

Wah sepertinya bukan sebuah mimpi lagi bahwa Potret Indonesia akan berubah total melalui anak-anak kita tercinta ya bun....

Mari kita simak sebuah surat yang dikirim oleh salah satu orang tua yang sudah bergabung bersama kita disini dalam GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA.

Berikut isi suratnya;

Assalammualaykum ayah...

minggu siang ini saya pulang dari mengajar privat Bahasa Inggris ke rumah2 orang....

Ketika pulang saya dapati rumah kosong tiada orang.... barangkali anak2 dan ayahnya pergi kondangan memenuhi undangan...

Tiba2 mata mata tertuju pada sebuah kertas di meja makan.... yang seakan2 itu ditujukan untuk saya seorang....

saya tertegun dan mulai membacanya... tak terasa airmata ini berlinang...

Saat ini saya memang sedang gamang... ujian berat seakan tak kuat untuk dihadang....

Saya merasa tak mampu menjadi bunda suri tauladan...
Saya merasa saya tak layak untuk mendidik dan mengasuh anak serta membesarkan....
Saya benar2 hampa...
Saya takut dipermalukan...
Saya takut dengan masa depan....

Dan ketiga buah hati seakan2 menjadi guru kebijaksanaan bagi saya yang hampir tenggelam....

Bacalah ayah, dengan menyebut nama Tuhan....

"KITA TIDAK BOLEH MENYERAH & BERPUTUS ASA UNTUK MEMBIMBING ANAK KITA. SEBAGAI ORANGTUA & GURU HARUS MEMBIMBING ANAK KITA."...

Inilah kalimat yang keluar dari anak2 yang dibesarkan oleh pengaruh INDONESIA STRONG FROM HOME.... pada ibunya yang lagi gamang.

Ketika menulis ini, saya belum konfirmasi ini tulisan siapa.... tapi jika melihat gaya tulisannya saya yakin ini adalah tulisan Daud... buah hati saya yang pertama.... Terimakasih Ayah Edy... atas bimbingannya selama ini...

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry,
emilva roza
dari Pekanbaru





BUKU YANG PERLU DIMILIKI OLEH SETIAP ORANG TUA ABG



Bentuklah prilaku anak kita sejak dini, karena jika sudah terlanjur remaja akan sulit sekali mengubahnya.

Bahkan dia akan melawan kita secara fisik, sesal kemudian tak berguna.

Berikut adalah kisah nyata dari orang tua yang berkonsultasi dengan kami
Klik:
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=946651518739283&id=141694892568287

Buku ini tersedia di gramedia dan bisa di pesan via link berikut ini:

Klik: https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Tolong baca ini baik-baik, penting bagi kita semua



Saya jadi teringat pesan Nabi,
"Janganlah engkau menjelek-jelekkan orang lain, karena bisa jadi orang yang kamu jelek-jelekan itu lebih baik dari kamu."

================================================

Sebuah sharing kisah dari share Katon Bagaskara dari Januar D.

Katon Bagaskara a.k.a KB
December 3 at 5:51pm ·

Share dari FB bro Januar D,
sebuah perenungan yg pantas dibagikan :

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana. Sesak2an dengan penumpang lain.

Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.

Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.

Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

Seorang nenek2 membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi, pamer2an.'

Seorang emak2 membatin, 'Mudah2an suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik AC sih?'

Seorang pemuka agama melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!'

Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.'

Seorang tunawisma membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.'

Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia membatin, Puji Tuhan, akhirnya para donatur bersedia membantu. Puji Tuhan, ini kabar baik sekali. Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.

Ia membatin 'Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat.:

Sahabat..
Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karna persepsi kita.

Jaga persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya.

Sy sudah mencobanya sejak tersadarkan kira-kira 7 tahun yang lalu, meskipun sulit sekali, karena sudah seperti reflek dan kebiasaan, tapi akan terus sy coba dan perbaiki setiap hari...

Menjadi buruk itu mudah, menjadi baik itu memang perlu usaha, itulah mengapa Tuhan memberi kita Pahala bagi siapa saja yang berusaha berbuat baik.

RENUNGAN TERBAIK BAGI PARA AYAH BUNDA



Seorang ibu yang baru saja marah dan membentak anaknya tiba-tiba saja lari kedalam kamar sambil menangis tersedu-sedu.

Sambil menangis ia berkata pelan....

"Mengapa aku tidak bisa bersuara lembut dan tersenyum pada anakkua barang 1 hari saja, saat di akhir pekan mereka bersamaku"

"Padahal di kantor aku mampu 5 hari penuh tersenyum dan bersuara lembut pada customer-customerku"

"Ada apa gerangan yang salah dengan diriku, kenapa aku kok jadi orang tua yang seperti ini, pada orang lain aku bisa tersenyum ramah sementara pada anakku sendiri aku gagal ?"

Kembali airmatanya jatuh bercucuran membasahi bantal yang sedang dipeluknya.

Sudahkah kita tersenyum dan berbicara ramah pada anak kita hari ini ?

Mari kita renungkan bersama,

Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta,
ayah edy
www.ayahkita.com


BUKU WAJIB DIMILIKI SETIAP ORANG TUA YANG PEDULI PENDIDIKAN ANAK

Buku yang disusun sesuai fase-fase perkembangan mental anak, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA

Tersedia lengkap di Gramedia

Dapat juga dibeli via on line melalui https://www.facebook.com/profile.php?id=1538959983042274&fref=ts


TIPS MENGHADAPI PASANGAN YANG SUSAH DI AJAK KOMPAK DALAM MENGASUH DAN MENDIDIK ANAK


Share from Andrew & Nikita, Pasangan Muda Indonesian Strong from Home dr Semarang, yang sudah bergabung dengan Gerakan Membangun Indonesia yang kuat dari keluarga sejak masih PDKT.
-------------------------------------------------------------------------------------

Sekedar memberikan masukan sedikit terutama untuk para istri (juga bisa untuk para suami)

Sekali lagi.. hanya untuk yg SUDAH MENIKAH(dan yang sudah menikah tapi merasa terlanjur "keblondrok")

Para ibu, dari comment2 yg saya baca, ternyata banyak juga yang mengatakan tidak bisa kompak antara suami dan istri..

Saya berikan sedikit tips yang mungkin bisa dicoba untuk diterapkan..

Saya memberikan tips ini dari jalan pikiran saya sebagai seorang pria dan seorang suami..

Seorang pria itu keras & besar egonya bu.. dan sangat sangat menggunakan logikanya..

Jadi seorang istri TIDAK AKAN PERNAH bisa mengarahkan/menuntut suami untuk menggunakan perasaan saja dalam menghadapi masalah atau menyelesaikan masalah..

Kalau para istri tidak dapat/tidak mau belajar untuk mencoba berpikir dengan cara yang digunakan para pria.. hanya kemurahan Yang Maha Kuasa yg dapat mengubah mereka..

Begitu juga sebaliknya para pria tidak akan pernah bisa mengubah para istri bila hanya mengajak para istri untuk berpikir dengan logika saja..

Jadi intinya.. kita harus DENGAN KERAS meninggalkan ego kita dan mulai BERPIKIR dan MERASAKAN hal dan perasaan pasangan dengan CARA MEREKA.. bukan dengan apa yang kita pikir atau kita rasakan..

Usia pernikahan kami memang belum mencapai usia penjajahan jepang di indonesia..

Tapi dari awal pacaran, saya dan Nikita Sapitawati yang pada dasarnya sama sama keras.. benar2 jatuh bangun untuk belajar melepaskan ego kita masing masing.. dan juga dibutuhkan banyak ember untuk menampung air mata kami berdua dalam menjalani proses ini..

Dan bila pasangan kita belum mau berubah SAAT INI.. tetap saja lakukan kebaikan.. tidak ada batu yg terlalu keras untuk menghadapi air yang menetesinya terus menerus..

Semoga tips ini dapat berguna sebagai bahan perenungan, walaupun hanya sedikit gunanya..

Share from Andrew T (Suami)

Hai para bunda,
Jangan cemas soal para suami yg mungkin kurang tertarik masalah parenting. Atau mungkin yg malas baca buku dan lain2.

Mungkin kita yg harus mengubah cara menyampaikannya, kita yang harus mengubah suasana pembelajaran menjadi yg lebih menarik...

Mungkin kita yg harus belajar dl, lalu mengaplikasikan ke anak kita. Lalu kalau suami mulai merespon mulai kita bercerita sedikit. Liat respon berikutnya...

Tp kalaupun suami tetep ga ada respon tetep semangat ya bun, cari cara lain lg untuk menyampaikannya...

Cari waktu yang benar2 nyaman untuk menyampaikannya...

Happy parenting...

Share From Nikita (Istri)

BERHENTILAH MENGELUH


MARI KITA BERSYUKUR DAN MARI KITA BELAJAR PARENTING SEBELUM TERLAMBAT

Beberapa waktu lalu sy baru saja bertemu dengan sahabat keluarga Indonesian Strong from home dari Semarang, yang sudah belajar parenting sejak masih mengandung.  Maaf ralat bahkan katanya saat masih PDKT.

Awalnya hanya kenal di fb, tapi kok rasanya sudah seperti saudara ya..., itulah indahnya berteman dengan para orang tua yang sudah sadar parenting.

Dan hasilnya anaknya sekarang menjadi anak yang luar biasa dalam banyak hal dan menjadi hal yang menggumkan bagi keluarga besarnya, "anak 16 bulan kok sudah mandiri seperti itu ya...?" begitu sering keluar ucapan dari keluarganya.

Lalu satu persatu anggota keluarga mulai curhat dan berkonsultasi padanya, dan mulailah di jelaskan apa rahasianya.....

Eh yang menarik adalah, setelah di jelaskan semua rahasianya, jawaban si penanya malah seperti ini;

"Kayaknya aku gak bisa sesabar kamu deh..."
"Kayaknya kami gak bisa setelaten kamu deh..."
"Kamu sih enak, suamimu kompak, kayaknya aku sih gak mungkin deh"

dan segudang alasan lainnya....

Teman saya ini jadi "tepok Jidat" katanya.

"Lha nyoba saja belum kok ya sudah banyak bener alasannya. Katanya pada saya."

"Padahal kita juga sama saja seperti mereka dulunya, cuma karena rajin baca buku dan belajar parenting akhirnya bisa juga."

"Makane nek cari pasangan itu harus di cek dulu, mau ndak kompak belajar parenting."

Mereka mengakhiri ceritanya.

Lalu bagaimana dengan kita ????

Perhatikan foto ini bandingkan posisi kita dengan dia?  masih mau mengeluh ?



Note:
Tulisan ini dibuat, berdasarkan cerita Andrew dan Nikita, Relawan Indonesian Strong from Home dari Semarang.

by ayah edy

WAKTU JUA YANG AKAN MEMBUTIKANNYA


TESTIMONI DARI ORANG TUA ANAK YANG DOMINAN OTAK KANAN
YANG MEMPEROLEH MANFAAT DARI PROGRAM PARENTING 
-Indonesian Strong from Home-

Saya jadi teringat, itulah rupanya mengapa Tuhan menurunkan ayat pertama pada manusia adalah "Iqro" (membaca segala hal yang bermanfaat apakah dari buku atau dari sumber lainnya.

Mari kita simak kisahnya:

Sebuah email dari Bunda Ida, Mama kakak Kiran dan adik Zita pada ayah edy 29 November 2015

Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh...

Dear Ayah Edy,

Bagaimana kabarnya... Semoga Ayah beserta keluarga SENANTIASA Sehat dan Bahagia...

Tidak terasa Ayah, sudah dua tahun Kami mengenal Nilai-Nilai Parenting yang Ayah Edy sharing melalui berbagai media. Sudah dua tahun juga Kiran dan Zita tumbuh tanpa TV dan bebas bereksplorasi.

Awalnya kami masih ragu Ayah... karena setelah membaca 37 Kesalahan Kami di Buku Ayah... Rasanya butuh waktu yang sangat lama untuk berubah.


Puji Syukur, saat itu Kami tetap berani membuat pilihan. Jika untuk berubah butuh waktu lama, tapi untuk mematikan TV hanya butuh sedetik saja. Maka itulah yang kami lakukan, STOP menonton. Awalnya kami bingung apa penggantinya..., karena Kiran dan Zita masih sangat dominan Visualnya. Terlebih Zita adalah anak dengan kecerdasan Bahasa dan Visual Auditori. Media audio visual akan menjadi media pembelajaran yang cepat untuknya. Namun, Kami tidak mau ambil resiko Ayah... karena ternyata bukan hanya apa yang ditonton saja... Tetapi pengaruh sinar dari layar TV itu sendiri pun, dapat mempengaruhi kebiasaan anak sehingga menjadi cenderung tidak fokus.

Kami mencari berbagai aktivitas yang bisa mengalahkan layar penuh warna itu. Alhamdulillah Ayah... Kiran dan Zita tak pernah kehabisan ide. Justru Kami yang kadang kewalahan menuruti ide kreatif mereka...

Membaca, bercerita dan bermain peran menjadi aktivitas yang sangat dicintai Zita. Sedangkan Kiran, asyik dengan menggunting, menempel, membuat miniatur berbagai benda, hingga digunakannya untuk bermain peran. Bahkan salah satu kesukaannya selama lebih dari satu tahun ini adalah membuat miniatur eskalator dan lift Ayah... Jika rasanya Kiran dan Zita sudah terlihat bosan... Kami cukup mengajak mereka mencuci sepatu, mencuci sepeda, bahkan mencuci mobil... dan mereka pun kembali SEMANGAT untuk bermain air. Ternyata, untuk bermain dengan mereka bisa hanya dengan air... sangat sederhana Ayah.



DAN yang paling membahagiakan dari itu semua adalah... perlahan Kami pun memperbaiki 37 kesalahan Kami. Perubahan yang paling terasa di awal adalah, relasi antar Kami sekeluarga yang MAKIN akrab, hangat dan banyak berkomunikasi dalam berbagai hal. Justru inilah yang mempermudah langkah selanjutnya Ayah...

Kiran dan Zita MAKIN kooperatif, MAKIN konsisten, MAKIN semangat saat bermain... MAKIN kreatif dan imajinatif... dan MAKIN saling sayang...

Terlebih Kiran Ayah... dua tahun tanpa terapi apapun... Kiran justru tumbuh MAKIN percaya diri... mengawali komunikasi dengan kami... mengajak bermain... meminta tolong... menggoda Kami... menatap wajah Kami... menjaga Adiknya...


Pernah suatu hari Kami bermain di lapangan dekat rumah. Karena Kiran minta diambilkan kapur, maka Saya berkata... "Bunda tinggal sebentar... Kiran tolong jaga Zita ya... Tunggu di sini sampai Bunda kembali..."

Jujur Ayah... Rasanya cemas juga, karena itu pertama kali Saya meninggalkan mereka berdua di luar rumah tanpa pengawasan. Tak lama Saya kembali... Saya melihat pemandangan yang luar biasa Ayah... Kiran menggandeng Zita menuju ke arah rumah. Zita pun bercerita, jika Kiran menggandeng tangannya, lalu mengajaknya menyusul Saya...


Bahagia rasanya Ayah... Kiran TUMBUH menjadi anak yang SEMPURNA... dan itulah yang SELALU Saya bisikkan di awal tidurnya.

Satu per satu kami lalui Ayah... meskipun terkadang masih muncul lagi... tapi relasi kami yang semakin hangat... memberikan ruang saling mengingatkan dengan cara yang luar biasa... melalui anak-anak.

Zita sudah mampu mengingatkan Kami, jika Kami melakukan kesalahan. Kiran dengan caranya... akan terbawa emosi jika Kami sedang larut dalam emosi...

Dua tahun yang menantang Ayah... PENUH pembelajaran... PENUH hikmah... PENUH guru-guru kehidupan yang luar biasa.

Oh iya... meskipun di mobil kami ada TV. Tidak pernah Kiran  memutar film. CD yang paling sering didengarkannya selama dua tahun ini adalah CD Parenting Ayah Edy... :D


Kami akan teruskan perjalanan ini Ayah... karena dua tahun adalah waktu yang terlalu singkat untuk merasa puas...

Itu mengapa ingin sekali kami bisa bertemu langsung dengan Ayah Edy... menyampaikan laporan proses perjalanan parenting Kami Ayah... :)

Namun yang lebih penting, Kami ingin sekali mempertemukan Kiran dan Zita, GURU Kami... pada Ayah Edy, GURU Kami... agar kami diberikan ijin untuk SENANTIASA menjadi pembelajar sejati...

TerimaKASIH... TerimaKASIH... TerimaKASIH Ayah Edy atas perkenan Ayah...

SAMPAI JUMPA...
Ayah... :)

MAKIN Bijaksana... MAKIN Bahagia... untuk Ayah Edy beserta Keluarga... dan Tim Manajemen...

Salam Sayang dan Bahagia dari Kami,
Kiran.Zita.Ayah.Bunda

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh...

==============================================

Jawaban Ayah Edy:

Waalaikumsalam wr.wb.

Kabar kami semua baik, sehat dan bahagia selalu, semoga demikian juga kabar bunda dan keluarga.

Kami membaca bait demi bait tulisan bunda Ida dengan penuh hikmat sambil memperhatikan foto-foto yang bunda lampirkan,  dan tanpa terasa airmata saya menitik, melihat perkembangan kakak Kiran yang sungguh luar biasa ini.

Saya begitu bersyukur Tuhan telah menitipkan Kakak Kiran dan Adik Zita pada orang tua yang tepat dan luar biasa.

Sungguh sejak 14 tahun yang lalu saya percaya bahwa setiap anak itu terlahir dengan segala kesempurnaannya masing-masing.

Sungguh sejak awal mendirikan sekolah saya menyakini bukan mereka yang butuh terapi tapi justru kitalah yang harus lebih banyak belajar memahami keunikan setiap anak.

Saya sering merasa tidak ikhlas jika ada anak yang menurut pemahaman saya normal-normal saja tapi katanya harus diterapi ini dan itu, terlebih lagi jika harus diberi obat-obatan penenang.

Menurut saya mungkin yang mestinya di terapi adalah pemahaman dan kesadaran  kita selaku orang tua yang tidak paham dan harus terus belajar untuk bisa mengetahui kesempurnaan seorang anak dibalik ketidaksempurnaan pemahaman kita sebagai manusia.

Saya sadar masih banyak para orang tua yang belum menyadari ini atau bahkan pernah ada yang dengan terang-terangan menulis di forum publik bahwa apa yang kami lakukan terhadap anak-anak yang lebih dominan otak kanannya adalah mitos, sesat dan hanya  untuk menyenangkan orang tua saja.

http://www.kompasiana.com/kusnandar/dilema-opini-ayah-edy-dan-mohammad-fauzil-adhim_552fb6946ea83473238b4596

Biarlah waktu yang akan membuktikannya, dan biarlah para orang tua yang langsung merasakan hasilnya dan akan bertestimoni pada kita semua.

Sekali lagi terimakasih yang sebesar-besarnya ya bunda Ida, untuk tulisannya dan upaya keras untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi buah hati tercinta. Semoga Tuhan memberikan limpahan berkah dan rahmatNya.

Jika boleh kami mohon izin untuk men-share tulisan bunda Ida di face book komunitas kami, semoga saja bisa dibaca dan bisa memberi inspirasi bagi lebih banyak orang tua yang anaknya lebih dominan otak kanannya.

Sampai jumpa di Singaraja, Buleleng, Bali ya bunda..
Salam penuh berkah dan bahagia selalu untuk bunda Ida dan keluarga.
-ayah edy-

Note: Ciri-ciri anak otak kanan bisa di baca di: http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html

fb. Komunitas AYAH EDY