SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Monday, December 28, 2020

KEBENARAN VS PEMBENARAN

 


Saat ini ramai sekali orang berdebat di Medsos.     


Berargumentasi dengan sangat meyakinkan...., tapi cobalah gunakan AKAL DAN NURANI untuk memahaminya.


πŸ€”πŸ€”πŸ€”


Apakah ARGUMENTASI ini sebuah KEBENARAN atau hanya PEMBENARAN dari apa yang diyakininya (secara keliru)


πŸ’—πŸ’—πŸ’—


Mari kita belajar melihat sebuah KEBENARAN dari ARGUMENTASI PEMBENARAN yang banyak dibuat orang di media sosial.


🌷🌷🌷


Mari kita baca dan pahami artikel berikut ini:


PENTINGNYA MENJAGA KEWARASAN BERPIKIR KITA UNTUK HIDUP YANG LEBIH BAIK


🌷🌷


Perhatikanlah sekali lagi, 


Akhir-akhir ini banyak sekali orang membuat PEMBENARAN agar seolah-olah kelihatan sebagai KEBENARAN.


Terutama melalui MEME ATAU GAMBAR yang bermuatan SARA. 


πŸ€”πŸ€”πŸ€”


Apa bedanya PEMBENARAN dan KEBENARAN


😲😲


Pembenaran adalah bersumber dari ego kepentingan pribadi yang ingin juga disetujui oleh orang lain, untuk itu ia mencari apa saja yang bisa membenarkan ide dari ego pemikirannya. 


πŸ’—πŸ’—


Kebenaran adalah ketika kita menggukanan kewarasan akal sehat dan logika untuk melihatnya apakah ini KEBENARAN atau hanya untuk membenarkan pemikiran tersebut. 


😁😁😁


Misalnya: Kemalasan itu adalah tidak baik, lalu ada orang yang PEMALAS, untuk membuat orang bepikir bahwa MALAS itu benar maka ia berusaha sedemikian rupa untuk membuat PEMBENARAN melalui gambar yang seolah-olah melibatkan logika.


πŸ’—πŸ’—


Bagi orang yang masih memiliki KEWARASAN BERPIKIR, maka ia tidak akan mudah terpengaruh apalagi ikut-ikutan. 


πŸ€”πŸ€”πŸ€”


Bagi orang yang masih memiliki KEWARASAN BERPIKIR, maka ia justru akan menggunakan akal pikirannya untuk meniliai apakah ini KEBENARAN atau hanya sebuah PEMBENARAN. 


πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯


Tapi sayangnya di MEDIA sosial lebih banyak orang yang mulai kehilangan KEWARASAN BERPIKIRNYA hingga dengan sangat mudah menyebarkan gambar-gambar yang sifatnya hanya pembenaran dari si pembuatnya TANPA DIANALISA PAKAI AKAL SEHAT TERLEBIHDULU. 


πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯


Dan ramailah jagat dunia maya dibuatnya. dan lebih buruk lagi berpecahlah hubungan persahabatan yang dulu sempat terjalin cukup baik.


πŸ’—πŸ’—πŸ’—


Semoga kita masih tetap bisa menjaga KEWARASAN CARA BERPIKIR KITA.


πŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘Œ


Perhatikan gambar ini baik-baik sebagai contoh sederhananya. 


by ayah edy

Tuesday, December 22, 2020

AWAL SEBUAH PERTENGKARAN & PEPERANGAN DIMULAI KETIKA MASING-MASING PIHAK MERASA PALING BENAR DAN PALING MEMBELA KEBENARAN


πŸ’—

para sahabat semua yang dicintai Tuhan,

πŸ’—

Saya banyak membaca dan melihat film-film dokumenter tentang kekejaman tentara NAZI dibawah pimpinan Furhrer Adolf Hitler. 

πŸ’—

Digambarkan mereka membunuh semua orang yang dianggap menentang dan lawan semudah membunuh binatang mulai dari bangsa sendiri hingga bangsa-bangsa lain.

Banyak masyarakat dunia menentangnya dan melawannya mati-matian.   

πŸ˜₯πŸ˜₯

Tapi menariknya adalah bahwa di pihak Nazi mereka merasa apa yang mereka lakukan BENAR.

πŸ˜₯πŸ˜₯

Sementara para negara-negara penentang NAZI ini juga merasa apa yang mereka lakukan BENAR. 

πŸ€”πŸ€”

Kok bisa dua-duanya merasa benar...?

Jadi sesungguhnya siapa yang benar...?  

Bingungkan...?

πŸ€”πŸ€”

Karena bingung akhirnya saya coba tanyakan ke Guru Bijak saya;

Dan jawaban beliau sungguhlah sangat sederhana; 

"Kebenaran bagi mereka adalah tergantung keyakinan mereka masing-masing. "   

"Padahal ketika kita melihat dari keyakinan kita masing2 saat ini biasanya yang muncul adalah PEMBENARAN."

πŸ’—πŸ’—πŸ’—

"Orang yang yang mencari "KEBENARAN" biasanya akan memilih untuk diam dan banyak merenung, orang yang mencari pembenaran, biasanya akan memilih untuk bicara,  berargumen hingga berdebat untuk mempertahankan PEMBENARAN PENDAPATNYA.

πŸ€”πŸ€”πŸ€”

"Jadi berhati-hatilah dengan keyakinanmu"

"Karena begitu banyak orang di dunia yang melakukan kesalahan tapi merasa diri benar."

😭😭😭

"Dan tak kalah banyak orang yang merasa membela KEBENARAN padahal mereka salah"

😭😭😭😭

"Jadi sekali lagi, "berhati-hatilah dengan keyakinanmu"

πŸ€”πŸ€”πŸ€”πŸ€”

"Dan biasanya kebenaran baru bisa tampak di Akhir." πŸ‘πŸ‘

"itulah kenapa ada pribahasa orang Jawa 

"Becik ketitik olo ketoro"  

(Pada akhirnya yang benar akan kelihatan yang salah akan kelihatan.) 

Begitu tutur beliau tentang kebenaran.

πŸ‘πŸ‘

Sahabat ku yang baik, 

yang sedang membaca tulisan ini, 

Menurut sejarah lagi, Puncak dari kekejaman tentara Nazi, ini mulai mendekati masa-masa akhir, setelah tentara Royal Navy Inggris dibawah komando Winston Churchil mencegat kapal perang Angkatan Laut Jerman "Bismarck" dan mereka bertempur mati-matian non stop lebih dari 2 hari hingga akhirnya Bismark berhasil ditenggelamkan. 

Dan kekalahan ini terus berlanjut pada front-front pertempuran Nazi lainnya. Hingga akhirnya NAZI mengakui kekalahannya.

🌺🌺🌺🌺

guru saya bertanya; 

"Lalu apa yang terjadi setelah itu..?"

Saya menjawab

"Ya semua orang yang saling bertempur jadi sadar, dan BERSATU, berdamai, berhenti berperang, berhenti mengekspansi negara lain dan berhenti membunuhi manusia tak berdosa atas nama perang."

"Hingga akhirnya masyarakat dunia membuat sebuah lembaga PERDAMAIAN DUNIA yang sekarang di kenal sebagai PBB."

🌺🌺🌺

Dan guru saya berujar lagi;  

"Nah apakah sekarang kamu sudah bisa melihat kebenarannya dari dua kubu yang bertikai ini...?"

Kalau belum

Coba baca lagi tulisan ini dari atas perlahan-lahan dengan menggunakan hati nuranimu.  

Sampai mata batinmu terbuka dan bisa melihatnya. 

πŸ’—πŸŒΊπŸ’—πŸŒΊπŸ’—πŸŒΊπŸ’—

πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

by Ayah Edy dari inspirasi sang Guru kehidupan, belajar melihat kebenaran dari PEMBENARAN.

sumber foto: http://www.mirror.co.uk/

Monday, December 21, 2020

 



Penting dibaca oleh para orang tua dan guru πŸ‘

BERKOMPETISI VS BERSINERGI

Apakabar sahabat orang tua dan guru tercinta ?

πŸ’—

Nah kalau saat ini kita sedang senggang, yuk kita coba angkat kedua tangan kita dan fokuskan pandangan kita pada jari jemari yang ada di tangan kita.

πŸ’—

Apakah kira-kira pelajaran yang Tuhan sampaikan melalui jari jemari kita ini ?

πŸ’—

Jari jemari kita juga sama dengan jari jemari anak kita. hanya beda ukuran saja

Tapi yang menarik dilhat dari bentuk dan fungsinya kelima jari yang kita miliki tersebut tidak ada yang sama.

Tidakkah kita menyadari apa artinya ini semua ?

πŸ’—

Ya mungkin salah satunya ini mencerminkan setiap anak yang kita lahirkan atau terlahir di dunia ini tidak pernah ada yang sama, kalau yang mirip-mirip mungkin ada tapi yang sama persis saya rasa tidak ada.

πŸ’—

Melalui perbedaan jari jemari ini kita bisa melihat bahwa dari bentuknya mereka memiliki ciri khas masing-masing denga tujuan khususnya masing-masing.

πŸ’—

Siapapun anda, pasti memiliki Ibu jari yang bentuknya paling pendek dan paling gemuk diantara jari lainnya bukan?

πŸ’—

Namun terlepas dari bentuknya yang sering kali menjadi olok-olok di kehidupan ini, (jika bentuk tubuh ini dimiliki oleh seseorang) 

πŸ’—

Namun lihatlah apa yang dilakukannya.  Ia selalu memberi kebahagiaan bagi orang lain mana kala tangan kita mengacungkan "Jempol" pada orang lain. 

πŸ’—πŸ’—

Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik bentuknya yang sering kali menjadi olok2 tapi ia justru mampu melahirkan kebahagiaan dan semangat bagi orang lain. 

πŸ’—πŸ’—

Disebelahnya ada jari telunjuk yang bentuknya paling seimbang dan nyaris sempurna tanpa kekurangan, namun lihatlah ketika ia digunakan cenderung menyakiti orang yang melihatnya, betapa kita jika sedang marah pada anak cenderung untuk menunjuk2 wajahnya dan anak kita melihatnya dengan penuh ketakutan.

Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik bentuknya yang elok dan nyaris sempurna tapi ia justru jika ia digunakan akan memberikan efek kesedihan dan ketakutan pada orang lain. 

πŸ’—πŸ’—

Lalu jari tengah yang biasanya paling tinggi dibanding jari-jari yang lain namun jari tengah ini cenderung jarang memberikan kontribusi apapun dalam kehidupan bahkan di tradisi barat ini cenderung untuk memaki-maki orang lain. 

πŸ’—πŸ’—

Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik jabatannya yang paling tinggi, hartanya yang paling banyak, di kantor atau masyarakat tapi ia justru sering kali malah tidak memberikan kontribusi positif apapun bagi kebaikan, dan bahkan sering kali digunakan untuk menghina, mengumpat dan memaki orang lain. (dalam budaya barat)

πŸ’—πŸ’—

Jari manis, yang cenderung lebih pendek dari jari tengah tapi kerap kali di gunakan untuk menjalin ikatan setia antara kedua pasangan yang hendak menikah, dialah jari tempat dimana cincin disematkan. 

πŸ’—πŸ’—

Dan terakhir adalah jari kelingking, bentuknya pendek, kurus ceking, namun dia sering kali berfungsi mendamaikan kedua anak yang bertengkar.  Biasanya anak yang baikan kembali setelah bertengkar akan saling mengaitkan jari kelingkingnya. 

πŸ’—πŸ’—

Pelajaran berharga yang di titipkan Tuhan melalui jari-jari kita salah satunya adalah tidak ada anak yang sempurna, tiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  Setiap anak terlahir berbeda, untuk tujuan dan peran yang berbeda dalam kehidupan ini.

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Mereka berbeda bukan untuk bersaing atau berlomba untuk saling menjatuhkan atau berebut juara meraih nilai atau rangking tertinggi

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Sebenarnya mereka berbeda untuk bekerjasama, mengerjakan sesuatu apapun dengan lebih baik secara bersama-sama.

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Perhatikanlah baik-baik apa yang dilakukan oleh kelima jari kita di tangan kiri dan tangan kanan.  Mereka semua akan bekerjsama untuk mengangkat beban-beban yang berat bukan?

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Bayangkan jika anda menganggkat beban hanya dengan hanya menggunakan satu jari saja, semisal telunjuk atau jari tengah, apa yang terjadi ?

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Jadi ternyata tanpa kita sadari, jari jemari kita tahu betul bahwa perbedaan mereka adalah untuk saling menguatkan dan saling mendukung dalam sebuah kerjasama sehingga bebas seberat apapun bisa diangkat jika kelima jari tersebut bekerjasama. 

Dan tentunya bukan untuk bersaing, saling menjatuhkan dan menghina satu sama lain.

πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯

Ah tapi sayangnya sistem pendidikan kita malah melakukan yang sebaliknya, setiap anak diminta untuk berlomba-lomba bak pacuan kuda untuk mendapat nilai tertinggi, rangking tertinggi dengan cara apapun dan bukannya anak-anak yang berbeda kemampuan ini dilatih untuk saling bekerjasama dan bersinergi

πŸ€”πŸ€”πŸ€”

Jadi jangan kaget jika kelak  setelah mereka tumbuh dewasa akan menjadi orang-orang yang suka bersaing dan saling menjatuhkan dengan cara apapun. Dan bukannya orang yang suka bersinergi mengatasi persoalan negeri ini secara bersama-sama 

πŸ˜₯πŸ˜₯πŸ˜₯

So tak perlu kaget jika Indonesia saat ini jadinya seperti ini.

πŸ’—πŸ’—πŸ’—

Padahal seandainya saja masyarakat kita menyadari ini dan menjadikan perbedaan-perbedaan yang kita miliki untuk saling bersinergi dan bekerjasama layaknya jari jemari kita, maka seberat apapun masalah dan beban negeri ini pasti akan bisa kita angkat dan atasi bersama. 

Pertanyaan besarnya adalah....

Apakah anak-anak kita akan kita didik dengan cara seperti ini lagi..?

πŸ€”πŸ€”πŸ€”

Namun demikian,  ada satu hal yang sungguh membahagiakan, bahwa saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang mendidik muridnya tidak lagi untuk berlomba adu cepat atau adu tinggi meraih rangking dalam kelas atau di sekolahnya, melainkan untuk saling bersinergi dan bekerjasama untuk menciptkan sesuatu yang berharga bagi diri mereka dan masyakat.

Semoga sekolah-sekolah semacam ini bisa terus bertumbuh semakin banyak di seluruh wilayah Indonesia. 

Mohon doanya selalu,

Salam syukur sehat, bahagia, penuh berkah, melimpah.

ayah edy

Silahkan di sharing jika dirasa berguna dan bermanfaat. πŸ’—πŸ™


Wednesday, December 16, 2020

JANGAN IKUT-IKUTAN JADI ORANG TUA YG SUKA MENEBAR KEBENCIAN

 


🌷🌷

Tolong bacalah tulisan ini sampai selesai 2 menit saja

Mudah-mudahan bisa mengubah hidup kita dan nasib anak-anak kita 20 tahun mendatang.

🌷🌷

Sahabat keluarga Indonesia,

Dulu orang berkulit putih dan kulit hitam di Amerika saling membenci dan memusuhi satu sama lain.

Dan seperti pada umumnya dari zaman ke zaman selalu saja ada alasan SARA (kalau tidak RAS, SUKU ya AGAMA) yang digunakan untuk menanamkan rasa kebencian kita pada orang lain.

🌷🌷

Dan kali ini bukan masalah agama, melainkan soal RAS, antara Kulit Putih (yang nenek moyangnya dari daratan Eropa) dengan Kulit Hitam (yang nenek moyangnya berasal dari Afrika)

🌷🌷

Dari generasi ke generasi orang-orang kulit putih selalu menanamkan kebencian pada anak-anak mereka bahwa orang-orang kulit hitam itu bodoh, jorok, malas, kasar, kriminal dan suka menyakiti.

🌷🌷

Bahkan orang tua merekapun tidak mau saling bergaul, pemukiman tempat mereka tinggal juga terpisah antara kulit hitam dan kulit putih, bagitu juga tempat ibadah mereka meskipun mereka menganut agama yang sama.

🌷🌷

Maka jadilah sejak kecil anak-anak orang kulit putih tidak menyukai dan tidak mau dekat dengan anak-anak kulit hitam. 

🌷🌷

Dan kebencian ini terbawa hingga mereka dewasa, lalu kemudian mereka akan menanamkan kebencian yang sama pada anak-anak mereka, begitulah tradisi ini berlangsung terus dari generasi ke generasi. Bahkan pandangan kebencian inipun menjadi sebuah kebiasaan dan tradisi umum yang tumbuh di masyarakat kulit putih.

🌷🌷

Begitu juga sebaliknya dengan orang tua kulit Hitam, orang tua mereka juga selalu menanamkan pada anak-anak mereka bahwa orang-orang kulit putih itu sombong, suka menindas, kejam dan serakah dan suka merendahkan/menghina orang kulit hitam.

🌷🌷

Maka jadilah sejak kecil anak-anak orang kulit hitam tidak menyukai dan tidak mau dekat dengan anak-anak kulit putih. Kebencian ini tertanam hingga dewasa dan kemudian mereka akan mawariskan kebencian yang sama pada anak-anak mereka. Dan inilah yang menjadi awal permusuhan abadi antara orang kulit putih dan kulit hitam di Amerika.

🌷🌷

Apa yang selanjutkan terjadi adalah ketika mereka bertemu mereka akan saling mengejek, saling mengganggu, menyakiti dan bahkan saling membunuh.

🌷🌷

Peristiwa permusuhan ini digambarkan dengan amat sangat baik dan jelas melalui salah satu film yang berjudul Die Hard 3 yang dibintangi oleh Bruce Willis (seorang polisi kulit putih yang masuk ke daerah mayoritas orang kulit hitam)

🌷🌷

Ketika saya pertama kali membaca artikel ini dulu sekali, saya segera tersadar, paham dan prihatin bahwa betapa banyaknya orang tua yang tanpa sadar telah mewariskan kebencian semacam ini pada anaknya, sehingga anaknya kemudian mewariskan kembali kebencian yang sama pada anaknya....

🌷🌷

Hingga akhirnya kita secara turun-temurun terus saling membenci sepanjang masa tanpa pernah tahu asal usul masalahnya dan tanpa pernah mengerti mengapa kita harus saling membenci.

🌷🌷

Sampai kapankah kita akan terus begini....?

Sampai kapankan kita akan berhenti saling membenci...?

🌷🌷

Jawabannya sangatlah sederhana, Ya....

Sampai para orang tua mereka mau berhenti mewariskan kebencian pada anak-anak mereka masing-masing.

🌷🌷

Dan berkat upaya para orang tua-orang tua inilah akhirnya tingkat kebencian dan permusuhan antara orang Kulit Putih dan Kulit Hitam di Amerika lambat laun mulai berkurang, dan saat ini bahkan mulai banyak perkawinan antara orang kulit putih dan kulit hitam, banyak orang kulit Hitam yang menjadi tokoh favorit kulit putih semisal Oprah, Obama dll. mereka mulai bisa hidup berdampingan dengan damai....

🌷🌷

Dan ternyata tidak ada yang namanya PERMUSUHAN ABADI, jika kita semua mau berubah...

🌷🌷

Sahabat orang tua tercinta,

Berikut ini adalah kisah nyata salah satu orang tua yang telah memutuskan untuk berhenti MEWARISKAN KEBENCIAN pada anak mereka yang telah mengubah kehidupan kedua RAS tersebut menjadi jauh lebih baik.

🌷🌷

Simak sebuah Kisah nyata dari seorang ibu di AS

πŸ’—πŸ’—

Ada seorang wanita kulit putih yg hendak melakukan perjalanan dg seorang putranya yg berusia 6 tahun. Mereka menaiki taksi yg dikemudikan oleh seorang pria kulit hitam.

πŸ’—πŸ’—

Karena si anak tak pernah melihat orang kulit hitam sebelumnya, maka hatinya sangat ketakutan & bertanya pd ibunya:

“Ibu, apakah orang ini bukan penjahat?

Mengapa kulitnya begitu hitam?”

πŸ’—πŸ’—

Sopir tadi sangat sedih mendengarnya...

Saat itu pula, sang ibu berkata pd anaknya: “Paman sopir ini bukan orang jahat, dia adalah orang yg sangat baik.”

πŸ’—πŸ’—

Anak terdiam sejenak, lalu bertanya lagi:

“Jika dia bukan orang jahat, lalu apakah dia pernah melakukan sesuatu yg buruk, sehingga kulitnya begitu hitam?”

πŸ’—πŸ’—

Mendengar perkataan anak ini, mata pria kulit hitam itu berkaca2, tapi dia ingin tahu bagaimana wanita kulit putih itu menjawab pertanyaan tsb.

πŸ’—πŸ’—

Ibu ini menjawab:

“Dia adalah pria yg sangat baik, juga tak pernah berbuat jahat."

"Tahukah kamu, bukankah bunga2 di kebun rumah kita ada yg berwarna merah, putih, kuning, orange & warna lainnya?”

“Benar bu!”

“Bukankah biji benih dari semua bunga tsb berwarna hitam?”

Anak ini berpikir sejenak, “Benar bu! Semuanya berwarna hitam.”

“Benih hitam itulah yg telah memekarkan bunga2 berwarna-warni yg indah, sehingga dunia menjadi penuh warna-warni juga, bukankah begitu anakku?”

“Benar bu!” 

Anak ini seakan tiba2 tersadarkan & berkata:

“Kalau begitu pasti paman sopir ini bukan orang jahat! karena kulit hitamnya itu seperti biji bunga-bunga tadi ya.."

🌷🌷

"Terima kasih paman sopir! Anda telah membuat dunia menjadi penuh warna-warni, saya akan berdoa untukmu.”

🌷🌷

"Anak polos ini lalu mulai komat-kamit berdoa, sopir taksi kulit hitam ini pun tak kuasa menahan diri lagi untuk tidak menangis."

πŸ’—πŸŒΉ

Mari kita renungkan.....

Apakah selama ini kita termasuk orang tua yang TANPA SADAR telah mewariskan kebencian pada anak kita dari generasi ke generasi....?

Apakah hari ini kita telah menjadi tersadarkan...?

Apakah kita ingin mengubah keadaan ini....?

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Mari berhenti menanamkan kebencian pada anak-anak kita....

Dan mari tanamkan rasa cinta kasih, dan saling mencintai antara sesama umat manusia, agar hidup kita menjadi lebih damai, sejahtera dan tidak lagi di penuhi oleh rasa kebencian dan rasa saling curiga antara sesama yang diwariskan dari generasi ke generasi.

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

Semoga Tuhan berkenan membuka hati kita semua para orang tua.

Jika kisah ini dirasa bermanfaat, maka segera bagikan pada siapapun orang yang kita kenal dan membutuhkannya.

πŸ’—πŸŒΉπŸ’—

di tulis ulang oleh Ayah Edy

Untuk Para Orang Tua Indonesia

www.ayahkita.blogspot.com

sumber gambar: TheKnowledge

Tuesday, December 15, 2020

INDONESIA DARURAT TENGGANG RASA



Ngomong-ngomong apa sich makna TENGGANG RASA itu..?

πŸ’—πŸ’—

Hari Jum'at kemarin saya mendengar suara loud speaker keras sekali, menggelegar seperti bom TNT, tidak hanya memekakkan telinga tapi juga menggetarkan jantung kita. 

πŸ’—πŸ’—

Penasaran ingin tahu, akhirnya kami cari dari mana sumber suara tersebut,  ternyata datang dari orang yang hendak hajatan di perkampungan sebelah.   

πŸ’—πŸ’—

Jarak dari tempat kami padahal jauh lho ada sekitar 500 meteran.   Namun suaranya itu tetap saja menggelegar, jadi kebayangkan betapa kerasnya.  Bagaimana tetangga sebelahnya ya...?

πŸ’—πŸ’—

Ketika kami cek ke Lokasi, ternyata disana ada rumah yang tidak besar sedang mau buat hajatan,  terlihat di depannya ada 4 speaker besar, sebesar lemari pakaian dan ketika mobil kami melintas, seluruh kaca mobil kami bergetar keras, (itu baru melintas lho bukan berhenti di lokasi)

😭😭

Saya gak kebayang apa yang dirasakan oleh para tetangga di sebelah-sebelah rumah tersebut.   

😭😭

Yang lebih gak kebayang lagi adalah coba apa yang dirasakan seorang ibu yang masih punya bayi.... apa gak hancur itu jantung bayinya mendengar kerasnya dentuman suara tersebut. 

😭😭

Yang lebih membuat saya gagal paham juga adalah,  Hajatannya itu hari Minggu tapi speakernya itu sudah nyala sejak hari Jum'at. Pagi siang malam. 

πŸ’—πŸ’—

Saya segera teringat anak-anak saya di rumah, sudahkah saya mengajarkan pada mereka petingnya TENGGANG RASA dalam bertetangga dan bermasyarakat. 

πŸ˜₯πŸ˜₯

Semisal bakar sampah yang asepnya ke rumah tetangga

πŸ˜₯πŸ˜₯

Parkir gak punya garasi yang akhirnya menutup akses jalan masyarakat

πŸ˜₯πŸ˜₯

Motor yang kenalpotnya di copot dan diganti yang bersuara memekakkan telinga

dsb.

πŸ’—πŸ’—

Agar kelak ketika mereka dewasa akan menjadi tetangga yang punya TENGGANG RASA pada orang lain terutama para tetangganya..?

🌷🌷

Apa contoh lain yang membuktikan bahwa bangsa kita sudah sangat kehilangan TENGGANG RASA....??  

🌷🌷

Dan mari kita ajari anak-anak kita dirumah untuk memiliki SIKAP TENGGANG RASA. Mau..?

Monday, December 14, 2020

REALITA ZAMAN NOW




Apa yg mesti kita perbuat..πŸ€”πŸ€”

πŸ’—

Saat ini kita semua berada di abad milenium.

Ya Kita semua.......

πŸ’—

Kita semua adalah orang2 modern dg berbagai kemajuan yg luar biasa berhasil kita capai..

πŸ’—

Kita sering merasa telah berhasil menciptakan peradaban yg jauh lebih baik. Tapi apa memang demikian...??

πŸ’—

Cobalah sejenak kita renungkan, apakah benar kita berhasil atau malah gagal menciptakan peradaban yg lebih baik dari generesi penerus terdahulu kita...

πŸ’—

Perhatikan .......

Kita telah berhasil membangun gedung2 yg lebih tinggi tapi belum berhasil membangun kesabaran yg .....................

πŸ’—

Kita berhasil membangun jalan yg bebas hambatan yg begitu luas dan panjang. Tapi memiliki sudut pandang yg semakin sempit.

πŸ’—

Kita berhasil mencari uang lebih byk tapi memiliki waktu yg lebih sedikit.

Kita memiliki rumah yg lebih besar tapi keluarga yg jauh lebih kecil..

πŸ’—

Kita memiliki rumah yg lebih banyak tapi lebih sedikit kita tinggali.

πŸ’—

Kita memiliki lebih banyak gelar tapi logika yg makin sempit.

πŸ’—

Kita memiliki lebih banyak pengetahuan tapi nurani yg semakin sedikit.

πŸ’—

Lebih banyak ahli tapi jauh lebih banyak masalah.

πŸ’—

Lebih banyak obat2an tapi kesehatan kita jauh lebih rentan.

πŸ’—

Kita minum dan merokok terlalu banyak,meluangkan waktu dg terlalu ceroboh, tertawa semakin sedikit,menyetir terlalu cepat, marah terlalu besar, tidur terlalu malam, dan bangun terlalu lelah.

πŸ’—

Membaca terlalu sedikit, menonton TV terlalu banyak dan berdoa semakin jarang.

πŸ’—

Kita telah melipat gandakan barang miliki kita, tapi mengurangi harga diri kita.

πŸ’—

Kita terlalu banyak bicara tapi tidak memahami

πŸ’—

Kita belajar bagaimana mencari uang yg banyak tapi bukan mencari kehidupan bahagia dan penuh arti.

πŸ’—

Kita telah mencapai bulan tapi justru memiliki masalah dg menyeberangi jalan dan menemui tetangga baru kita disebelah rumah kita sendiri.

πŸ’—

Kita telah mengalahkan luar angkasa tapi gagal mengalahkan nafsu diri kita sendiri.

πŸ’—

Kita telah melakukan hal2 besar tapi bukan hal2 yg mulia.

πŸ’—

Kita telah berhasil membersihkan udara tapi telah gagal membersihkan jiwa.

πŸ’—

Kita menulis lebih banyak tapi membaca terlalu sedikit.

(Lihat saja berapa byk  yg mau baca tulisan ini sampai di sini)

πŸ’—

Kita berencana lebih banyak tapi mencapai jauh lebih sedikit.

πŸ’—

Kita belajar untuk bisa selalu bergerak lebih cepat bukannya menjadi lebih sabar.

πŸ’—

Kita begitu banyak menciptakan alat komunikasi namun berkomunikasi dengan keluarga semakin sedikit.

πŸ’—

Sesungguhnya kita sedang berada dijaman semua makanan cepat disajikan namun lebih lambat dicerna.

πŸ’—

Banyak dilahirkan orang2 besar tapi dg karakter yg sangat kerdil.

πŸ’—

Pendapatan yg semakin tinggi tapi hubungan yg semakin rendah.

πŸ’—

Inilah zaman dimana banyak negosiasi perdamaian dibuat tapi jauh lebih banyak peperangan.

πŸ’—

Ini adalah jaman perjalanan dibuat singkat, popok sekali pakai dibuang, moralitas yg sudah terbuang, hubungan hanya satu malam, berat badan berlebihan.

πŸ’—

Dan pil2 yg bisa melakukan segalanya mulai dari menceriakan, menenangkan, sampai membunuh dan mematikan.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Ini adalah jaman dimana kemajuan teknologi dapat menyampaikan pesan ini kepada anda tapi sekaligus jaman dimana anda dapat memilih. Apakah anda hanya mendengarkan renungan ini ataukah hanya berkata,... ah, ini tidak penting, tak ada waktu untuk merenung.

(berhentilah sejanak, dan renungkanlah sebelum lanjut membaca)

πŸ’—πŸ’—

Ingatlah...... Luangkanlah lebih banyak waktu untuk orang2 yg kita kasihi sekarang juga karena mereka tidak selalu ada sisi kita selamanya.

πŸ’—πŸ’—

Ingatlah.. Ucapkanlah kata yg baik dan kalimat cinta untuk orang yang selama ini memandang anda dengan penuh ketakutan karena seringnya ia melihat kita marah dengan suara keras....

πŸ’—πŸ’—

Ingatlah..

Berikanlah pelukan terhangat untuk orang2 terbaik disisi anda, karena itu adalah satu2nya harta yg dpt anda berikan tanpa memerlukan biaya sepeserpun.

πŸ’—πŸ’—

Berikanlah waktu untuk mencintai,berikanlah waktu untuk berbicara, berikanlah waktu untuk berbagi fikiran yg berharga dibenak anda.

πŸ’—πŸ’—

Seorang anak sama sekali tidak meminta banyak harta dari orang tuanya, tapi banyak waktu yg diberikan untuk bersama.

πŸ’—πŸ’—

Seorang anak tak membutuhkan orang tua yg memliki kedekatan dg seorang pejabat, pengusaha dan orang terhormat, melainkan hanya kedekatan anda bersamanya.

🌷🌷

Ingatlah selalu, hidup tak diukur dg jumlah nafas kita, tapi bagaimana kita menghabiskan nafas kita.

🌷🌷

Mari kita renungkan, apakah kita berada dalam proses kemajuan ataukah kemunduran dari peradaban yg sedang kita jalani saat ini...?

🌷🌷

Semoga tulisan ini bisa mengubah hidup kita, dimulai dari keluarga kita untuk anak-anak kita tercinta.... 

🌷🌷

Pandangilah wajah anak kita ketika ia sedang tertidur.... 

Semoga esok pagi kita bisa mulai berubah....menjadi sosok orang tua baru yang lebih baik...

🌷🌷


Sunday, December 13, 2020




KESADARAN BAHWA BUMI MILIK BERSAMA BUKAN HANYA UNTUK MANUSIA SAJA
Tingkat kesadaran dan edukasi intelektual yg berbeda akan menghasikan pemikiran yg berbeda
🌹
Sy ingat seorang ibu di salah satu negara maju, tinggal di pinggir hutan, yg anaknya diserang oleh beruang, yg tinggal di hutan tsb
🌹
ketika ditanya reporter tv apa komennya tentang kejadian ini.
🌹
Ia berkata, 
"sudah saatnya kita manusia  sadar agar tdk terus mengambil habitat tempat tinggal mereka."
πŸ’—
"Mereka marah karena habitat mereka terganggu atau bahkan direbut oleh kita manusia."
πŸ’—
"Biarlah kami yg pindah rumah agar tidak lagi menggangu kehidupan para beruang disini."
πŸ’—
Sy waktu itu terbengong² mendengar penjelasannya. Gak masuk diakal logika saya saat itu.
πŸ’—
Kok bisa ya orang tua yg anaknya diserang oleh beruang kok gak Marah dan malah dia yg merasa bersalah dan memilih pindah rumah..?
🌹🌹
πŸ˜₯
Sekarang sy baru sadar kalau kesadaran saya waktu itu belum sampai melihat dari sudut pandang si beruang.
πŸ˜₯
Kalau saja saya yg mengalami kejadian ini pasti sy akan marah besar dan minta beruang itu segera disingkirkan
πŸ˜₯
Sy baru bisa paham pemikiran seperti ini ketika sdh byk belajar tentang kesadaran berbagi bumi dgn sesama mahluk Tuhan.  
πŸ’—
Lama saya belajar memahami cara berpikir atau cara pandang bahwa hewan dan tumbuhan juga memiliki hak yg sama untuk hidup.  
πŸ’—πŸ’—
Kesadaran ini meminta kita untuk bisa menempatkan sudut pandang kita di sudut pandang atau dipikiran mereka (para hewan tsb)
Mengapa mereka sampai menyerang tempat tinggal manusia dan penghuninya.?
🌹🌹
Bukan hanya berpikir mereka yg menyerang kita saja, tapi juga sadar kalau kitalah yg menjadi penyebabnya. Kita tanpa sadar telah mengambil habitat tempat mereka hidup dan mempertahankan kelangsungan spesies mereka.
Coba bayangkan apa yg akan kita lakukan jika ada mahluk lain yg melakukan hal yg sama pada kita mengganggu dan merebut tempat tinggal kita..?
🌹🌹
Dan untuk bisa sampai pada pemikiran seperti itu saya perlu waktu belajar yg cukup lama dan masih terus belajar sampai saat ini
by ayah edy
Guru Parenting Indonesia 
πŸ™πŸ™

Saturday, December 12, 2020

MENGAPA SETIAP ANAK SUKA BERMAIN ?




Hanya boleh dibaca oleh ortu yg mau belajar jd orang tua yg lebih baik saja 🌹

πŸ’—πŸ’— 
Hampir semua orang tua diseluruh dunia sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu telah mengetahui bahwa jika setiap anak itu suka bermain...? 
πŸ’—πŸ’— 
Namun sayangnya hingga abad Millenium ini tiba pun tidak banyak orang tua yang mengetahui mengapa anak-anak mereka suka bermain? 
πŸ’—πŸ’— 
Sehingga kita para orang tua sering merasa kesal atau bahkan marah pada anak-anak kita karena mereka selalu saja bermain. 
πŸ’—πŸ’— 
Saat belajar, mereka sambil bermain, saat makan mereka juga sambil bermain, saat mandi juga bermain, saat menjelang tidur bermain bahkan saat sakit sekalipun jika masih sanggup bergerak anak kita masih saja ingin bermain. 
πŸ’—πŸ’— 
Semua benda yang dia pegang dan dia lihat selalu saja bisa di jadikan objek bermain, kursi bisa menjadi mobil, sendok bisa menjadi pesawat dsb. bahkan terkadang benda yang berbahaya sekalipun juga tak luput dijadikan mainan.
Ya... begitulah anak-anak kita... 

πŸ’—πŸ’— 
Saya sebagai orang tua juga sering merenung dan tak habis-habisnya berpikir mengapa anak saya selalu saja setiap saat ingin bermain....? 
πŸ’—πŸ’— 
Dulu saya juga ternyata termasuk orang tua yang mungkin merasa kesal dengan kelakuan anak saya ini terutama pada saat mereka menyentuh benda-benda yang berbahaya atau cukup berharga, ya... seolah-olah dulu pada saat usia saya sebaya dengan mereka saya juga tidak suka bermain seperti itu. 
πŸ’—πŸ’— 
Terkadang saya jadi merasa malu sendiri jika mengingat-ingat masa kecil saya yang ternyata juga tidak jauh berbeda bahkan persis sama seperti anak-anak saya sekarang.... 
ya suka bermain. Dan setiap hari selalu ingin bermain. 
πŸ’—πŸ’— 
Ada apa sesungguhnya di balik anak-anak kita yang hampir setiap saat selalu ingin bermain... bermain... dan bermain lagi....? 
πŸ’—πŸ’— 
Suatu ketika pernah anak saya Dimas bertanya, kenapa kok ayah gak suka bermain seperti kita ? 
πŸ’—πŸ’— 
Terhenyak rasanya hati saya, tertantang rasanya pikiran saya untuk mengetahui mengapa anak-anak suka bermain. 
πŸ’—πŸ’— 
Setelah saya mempelajari Ilmu Parenting yang berbasiskan Neoro Science, saya jadi tersadar betapa besar arti bermain bagi seorang anak. 
πŸ’—πŸ’— 
Ilmu Sains otak di abad melenium ini ternyata telah berhasil menemukan, bahwa jika di sederhanakan otak manusia memiliki 3 kemampuan besar untuk bisa bertahan hidup dan bahkan berkembang dibandingkan spesies lainnya di bumi. 
πŸ’—πŸ’— 
Kemampuan pertama adalah Imaginasi dan Kreatif, Kemampuan Kedua adalah Logika dan kemampuan yang terakhir adalah Memori. 
πŸ’—πŸ’— 
Kemampuan Imaginasi dan Kreatif adalah fungsi terbaik yang hanya dimiliki oleh Species Manusia untuk menciptakan dan membuat peradaban semakin maju dari waktu kewaktu. 
πŸ’—πŸ’— 
Fungsi Logika juga hanya dimiliki oleh Species manusia yang berfungsi untuk membuat semua imaginasi kreatif terwujud dalam bentuk realitas. 
πŸ’—πŸ’— 
Sementara Memori adalah Bank Data yang membantu manusia untuk menyimpan informasi berharga yang setiap saat diperlukan bagi dirinya. 
πŸ’—πŸ’— 
Ilmu sains otak pun ternyata berhasil menemukan bahwa secara fungsi-fungsi pokok otak tersebut secara alamiah itu bergerak dari fungsi Imaginasi/kreatif, kemudian Logika lalu Memori diurutan terakhir. 

 Artinya bahwa tanpa adanya pergerakan pada sistem kreatif dan imaginasi, maka tidak akan pernah logika akan bekerja, tanpa sebuah operasi logika yang baik maka informasi tidak akan termemorikan secara jangka panjang. 
πŸ’—πŸ’— 
Berdasarkan sejarah juga diketahui bahwa orang-orang besar dan para jenius dunia adalah orang yang memiliki kemampuan imginasi dan kreatif luar biasa. Sebut saja Tesla, Newton atau Thomas Edison orang yang selalu mencari akal agar semua keinginannya terwujud dan bahkan Enstain pernah berujar bahwa berimajinasi itu jauh lebih penting dari pada belajar. 
πŸ’—πŸ’— 
Pada saat seseorang terinspirasi oleh sebuah keinginan kreatif maka secara otomatis otak logikanya akan bangkit untuk bekerja membantu agar keinginannya tersebut dapat terwujud menjadi realita. Misalnya pada saat sesoerang tergerak untuk memiliki pasangan hidup atau rumah bagi keluarganya, maka logikanya akan segera bangkit mencari cara untuk bisa mewujudkannya, Begitulah kira-kira contohnya. 
πŸ’—πŸ’— 
Dan yang paling mengagumkan adalah ternyata juga diketahui bahwa anak-anak secara alamiah memilki kemampuan luar biasa untuk melatih diri dan mengembangkan kemampuan imaginasi dan kreatifnya. 
πŸ’—πŸ’— 
Dan yang lebih mencengangkan lagi adalah diketahui bahwa Tuhan telah merancang secara alami bahwa cara yang paling disukai otak untuk melatih imaginasi dan kreatifitas itu adalah dengan melalui permainan. 
πŸ’—πŸ’— 
Coba saja tidak hanya anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun otaknya akan segera terpancing dengan model permainan tebak-tebakan kreatif, seperti apakah binatang yang paling aneh dan lucu sepanjang masa.... apa hayo....? 
πŸ’—πŸ’— 
maka segera saja otak andapun terpancing untuk berpikir...bukan..., ya...meskipun mungkin anda tidak yakin menemukan jawabannya, 
 oh ya ngomong2 apakah anda tahu apa jawabannya....? 
πŸ’—πŸ’— ya persis sekali Binatang yang paling aneh dan lucu sepanjang masa adalah Belalang Kupu-Kupu jika siang makan nasi tapi jika malam minum susu. 
πŸ’—πŸ’— 
tapi coba jika yang kita ajukan adalah pertanyaan yang serius, misalnya Mengapa lalulintas jakarta semakin semerawut...? 
mungkin anda akan berkata, wah itu bukan urusan saya... 
πŸ’—πŸ’— 
Para orang tua dan guru yang berbahagia.... 
Sungguh betapa naifnya saya selama ini yang telah berusaha untuk melarang anak-anak saya bermain setiap saat, yang ternyata berakibat fatal bagi perkembangan kemampuan imajinasi dan kreatifitasnya. 
πŸ’—πŸ’— 
Semakin banyak saya belajar tentang anak maka saya merasa semakin sadar bahwa sebenarnya selama ini saya tidak tahu apa-apa tentang kehebatan anak-anak saya. 
πŸ’—πŸ’— 
Semoga Tuhan masih bisa memaafkan kesalah saya yang selama ini telah banyak salah menilai MahakaryaNya yang luar biasa.... 
 ya .... Anak-anak kita tercinta dirumah. 

by Ayah Edy Guru Parenting Indonesia 

Gambar dr majalah peluang

Wednesday, December 9, 2020

SUNGGUH BERUNTUNGLAH ORANG YG MENGGUNAKAN WAKTUNYA UNTUK SESUATU YG BERMANFAAT





🌹🌹 
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria bijak berjanggut putih, yang duduk di halaman depan. 
🌹 
Wanita itu tidak mengenal mereka semua. 
🌹 
Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”. 
🌹 
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?” 🌹 Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”. 
🌹 
“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu. Teruslah membaca..πŸ‘ 
🌹 
Di waktu senja, saat suaminya datang sang isteri menceritakan semua kejadian pada suaminya 
🌹 
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, 

“Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”. 
🌹 
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. 
🌹 
“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan. 
🌹 
“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. 
🌹 
Salah seseorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, 

 “sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. 
🌹 
Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. 
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu.” 
Teruslah membaca..
πŸ‘ 🌹 
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. 

“Oh…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.” 
🌹 
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? 
Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.” 
🌹 
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. 
Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? 
Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. ” 
🌹 
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. 
Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita.” 

Teruslah membaca..πŸ‘ 
🌹 
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. 

 “Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.” 
🌹 
Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. 
Oh.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. 
 Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. 🌹 
“Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?” 
🌹 
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. 
 “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. 

Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. 
🌹 
Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. 
Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. 
Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. 

 Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.” Teruslah membaca.. 
🌹 
Mulai hari ini juga tebarlah kasih sayang dimanapun kita berada agar kita selalu diikuti oleh KESUKSESAN DAN KEKAYAAN dalam hidup kita. 
πŸ’—πŸ’— 

Sebarkanlah tulisan ini dan jangan biarkan sampai di kita saja, agar kasih sayang bisa menyebar ke seluruh rumah-rumah yg ada di negeri ini 
πŸ’—πŸ’— 

Selamat beristirahat, semoga hidup kita tambah berkah πŸ’—πŸ’—
-salam syukur, sehat, bahagia, sejahtera, penuh berkah-

Tuesday, December 8, 2020

KETIKA ANAK KITA MASUK FASE USIA MENYUKAI LAWAN JENIS ATAU KETAHUAN MULAI PACARAN..?




πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’— 
Arti pacaran itu pada setiap orang pasti akan berbeda² persepsi sesuai pengalaman yg membentuk persepsi mereka masing². 

πŸ’— 
Ketika persepsi mereka dibentuk oleh sinetron maka akan seperti itulah arti pacaran yg ada dipikirannya. 

πŸ’— 
Nah disitulah pentingnya sebagai orang tua membentuk persepsi sendiri yg benar mengenai pacaran. Agar anak paham bahwa pacaran yang benar itu seperti apa. 

πŸ’— 
Semakin sedikit kita belajar maka semakin sedikit pula kemampuan kita dlm menangani masalah ini, dan semakin byk kita belajar maka kita akan semakin paham dan memiliki byk referensi cara dan teknik yg bisa kita gunakan. 

πŸ’— 
Itulah mengapa beberapa waktu lalu sy memposting bahwa jika kita tdk paham lebih baik banyak belajar dari yg lebih paham dan bukannya byk komentar. 

πŸ’— 
Karena sebenarnya kita ini byk yg miskin ilmu dan pengetahuan tapi malas belajar 

πŸ’— 
Itu yg saya lakukan selama ini. Sy akan belajar jika merasa miskin ilmu dan pengetahuan 

πŸ’— 
Saat saya membuat buku tentang problematik anak ABG sy byk berdiskusi dan belajar dari orang tua ttg pandangan dan pengalaman mereka ttg dunia ABG 

πŸ’— 
Bagi para orang tua pembelajar, yg berpikir positif dan bijak sy belajar justru mereka menggunakan persoalan pacaran ini sebagai sarana pelatihan bagi anaknya untuk belajar berperilaku benar dan berpikir benar tentang pacaran. 

Sementara dari orang tua yg berpikir negatif sy juga bisa belajar bahwa cara berpikir negatif itu ternyata justru tidak menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan masalah baru. 

πŸ’— 
Sy menuliskan sebuah kisah sukses seorang ayah yg membimbing anaknya melalui proses alamiah masa pubertas anaknya. atau yg lebih dikenal dgn masa menyukai lawan jenis. 

πŸ’— 
Si ayah memilih menjadi teman diskusi dan curhat anaknya soal pacaran. 

πŸ’— 
Alih² melarang anaknya berpacaran ia malah menjadi mentor bagi anaknya untuk menjadi laki² ksatria yg bertanggung jawab ketika anaknya bercerita mulai tertarik dgn lawan jenis. (Kisahnya secara lengkap sy abadikan dalam buku saya) 

πŸ’— 
Dan ketika ayahnya jadi sahabat curhat sekaligus mentor bagi anaknya, hasilnya si anak benar² tumbuh menjadi laki² ksatria dan berperilaku sopan, santun dan berbudi pekerti luar biasa. 

πŸ’— 
Beliau berkata pada saya, sy tahu ini adalah proses alami yg akan dilalui setiap anak manusia ketika tiba masa pubertasnya, jika saya melarangnya dgn kekerasan, dia mungkin terlihat nurut didepan saya, tapi saya tdk pernah tahu apa yg dia perbuat dibelakang saya. Apalagi anak sekarang itu byk akalnya. 

πŸ’— 
Jika sy tdk memilih jadi sahabat dan mentor bagi anak saya, maka ia akan memilih temannya sebagai mentornya, dan sy tdk tahu apa yg diajarkan temannya pada anak saya. 

πŸ’— 
Dan saya sebagai org tua yg dititipi anak oleh Tuhan merasa harus mengambil tanggung jawab ini untuk membimbingnya dalam melewati setiap fase² kritis tumbuh kembang hidupnya, sampai ia menikah dan memilih pasangan yg tepat dgn cara² yg benar. 

πŸ’— 
Terserah orang punya pandang berbeda terhadap apa yg saya lakukan pada anak saya, tapi yg pasti sy telah melihat hasilnya, anak saya tumbuh dari saat remaja hingga dewasa sebagai anak yg baik,bertanggung jawab dan bahagia. 

πŸ’— 
Jadi kuncinya adalah peran dan tanggung jawab orang tua pada anaknya. 

πŸ’— 
Demikian beliau menutup ceritanya pada saya, Kisah ini dituturkan oleh orang tua yg luar biasa, sekaligus pemimpin senior di sebuah perusahaan 

πŸ’— Dan akhirnya sy byk sekali belajar, dan mencoba melakukan hal serupa pada guru² kami disekolah yg sdg berada di fase ini, juga anak kami sendiri. 

πŸ’— 
Dan Alhamdulillah, para guru kami berhasil menjadi teladan dalam melalui fase² ini, sampai akhirnya mereka satu demi satu menikah dgn pasangan yg dulu oleh mereka selalu dikonsultasikan pada saya. 

 πŸ’— 
Guru² kami byk yg memutus pacarnya atas anjuran saya karena tdk memenuhi kriteria sebagai calon pasangan yg beretika moral baik. 

πŸ’— 
Mereka melakukan ini sukarela tanpa dipaksa dan ketika ada yg pdkt lagi merekapun cerita pada saya, meminta saya memberi penilaian sampai calonnya diminta untuk bertemu saya 

Menurut mereka sy adalah ayah kedua bagi mereka, karena ayah pertama mereka di rumah tdk mampu melakukannya 

πŸ’— 
Dan dari meraka saya tahu, bahwa mereka sesungguhnya sangat butuh teman dialog dan curhat, tapi sayang kedua orang tua mereka tdk mampu mengambil peran ini. 

πŸ’— 
Dan banyak lagi teknik pembimbingan berdasarkan pengalaman sebagai orang tua, guru dan konselor dalam buku kami yg perjudul Problematik ABG 

πŸ’— 
Sy hanya mengajak, mari jadilah orang tua pembelajar dan sahabat bagi anak agar anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok pribadi yg kita harapkan. 

πŸ’— 
Tapi apakah kita mau atau tidak menjadi orang tua pembelajar dan sahabat curhat bagi anak, ya itu pilihan masing².. 

πŸ’— 
Saya merasa, tanpa banyak belajar saya tdk akan bisa membimbing anak dgn cara yg lebih baik 
Karena jadi orang tua itu tdk ada sekolahnya. πŸ™ 

Siapapun yg membaca tulisan ini sampai paragraf ini sebelum berkomentar, pastilah ia tipe orang tua peduli dan orang tua pembelajar. 

Selamat ya ayah bunda πŸ‘ 
πŸ’—πŸ’—πŸ™πŸ™ 

Gambar dari Go sulbar #pacaran

Sunday, November 29, 2020

COBA CEK BAGAIMANA SELAMA INI "PIKIRAN" ANDA MERESPON MASALAH DAN KEADAAN...?



RIGHT RESPONSE 
Memberikan Respon yang Benar. 
πŸ’—πŸ’—  
Nasib seseorang itu sukses atau gagal di tentukan bagaimana ia merespon keadaan; 
πŸ’—πŸ’— 
Hasil wawancara dari Young On Top terhadap orang² sukses yg berusia muda meyimpulkan bahwa, orang orang sukses selalu bereaksi benar disetiap persoalan hidup yg mereka hadapi dan sebaliknya, orang² gagal selalu bereaksi negatif terhadap persoalan hidup yg mereka hadapi. 

🌹🌹 
Jadi ingatlah selalu, Orang yang sukses selalu memiliki respon yang benar pada setiap kondisi kehidupan yang dialaminya. 

🌹🌹 
Contoh konkretnya begini deh... 
Fakta dan Keadaan: 
Bu Susi tidak sekolah tinggi bisa jadi orang sukses dan jadi menteri. 

🌹🌹 
Respon orang sukses: 
"Wah saya malu dong kalau saya yang berpendidikan tinggi tidak bisa sesukses atau lebih sukses dari bu Susi" 

🌹🌹 
Maka respon ini akan mendorong orang tersebut terus berusaha keras paling tidak bisa sesukses bu Susi atau bahkan lebih sukses lagi. " 

🌹🌹 
Response orang gagal: 
"Bu Susi saja tidak sekolah bisa sukses dan jadi menteri, jadi buat apa saya harus sekolah tinggi-tinggi." 

🌹🌹 
Maka respon ini akan mendorong dia untuk bermalas-malasan dan menjadikan ini sebagai alasan baginya untuk tidak bersekolah. 

🌹🌹 
Jadi sekali lagi tolong dicatat dan direnungkan kembali bahwa sesungguhnya nasib hidup kita saat ini itu sesungguhnya ditentukan oleh bagaimana kita memberikan respon terhadap masalah yang kita hadapi di masa lalu. 

πŸ’—πŸ’— 
Tiap orang bebas memilih bagaimana dia merespon berikut efek dan konsekuensi bagi nasib dan kehidupannya, termasuk juga memilih respon kita terhadap tulisan ini. 

πŸ’—πŸ’— 
Percaya atau tidak dengan tulisan ini itu adalah pilihan respon kita sendiri, yang kelak akan menentukan nasib kita dimasa depan. 

πŸ’—πŸ’— 
Dan responmu dalam membaca postingan inipun akan menemtukan 

πŸ’—πŸ’— 
Apakah sahabat keluarga Indonesia punya contoh lainnya mengenai Right Respon/Respon yang benar dalam pengalaman hidup kita sendiri ? 

Silahkan di share di sini semoga bisa menjadi pelajaran yg baik bagi kita semua. 

Selamat beraktivitas Salam syukur sehat, bahagia, berkah melimpah, 
ayah edy 

Simak talkshow ayah di youtube https://youtu.be/Mg5-nz53Ol4

Friday, November 27, 2020



😭 Kritikan itu seperti menancapkan paku pada kayu, meski pakunya sdh dicabut namun lukanya tetap membekas dan tak pernah bisa benar² hilang..😭 

TOXIC PARENT ORANG TUA DGN KATA² YANG MELUKAI HATI ANAK 

Para orang tua yang berbahagia 
 πŸ’— 
Suatu ketika saya berkunjung kerumah seorang teman, kebetulan profesinya adalah seorang Therapist berbasiskan pada Neuro Language Programming atau NLP. 
πŸ’— 
Dia menceritakan seuatu yang sangat menarik, betapa ternyata potensi dan jalan hidup yang di tempuh seseorang dimasa datang, ternyata bisa di prediksikan dari sugesti atau hal-hal yang dia yakininya. 
πŸ’— 
Dan bahkan yang menarik adalah seluruh potensi dalam tubuh manusia sampai pada level terkecil itu akan didukung oleh apa yang diyakini oleh seseorang.  
πŸ’— 
Jadi keyakinan itu bisa menjadi segala-galanya yang menentukan hidup dan masa depan seseorang. 
πŸ’— 
Hal ini juga sekaligus mematahkan pandangan-pandangan kuno tentang test-test yang katanya bisa mengukur potensi kecerdasan anak dsb. kata kawan saya menambahkan. 
πŸ’— 
Dia ternyata juga membuktikan bahwa telah banyak kliennya yang terdiri dari orang-orang yang test IQnya biasa-biasa saja namun setelah di berikan keyakinan-keyakinan dgn kata dan kalimat postitif berubah menjadi orang yang luar biasa sesuai dengan keyakinan baru yang dimilkinya. 
πŸ’— 
Kawan saya juga mengatakan bahwa sebagian besar keyakinan ini banyak di bentuk terutama dari kata-kata positif atau kritikan yang dia dengar sehari-hari tentang dirinya atau test-test yang mengukur tentang kemampuan dirinya . 
πŸ’—
Jika kata-kata buruk atau kritikan yang sering dia terima tentang dirinya maka bisa dipastikan perlahan-lahan dia akan mulai berprilaku buruk, dan pada saat kata-kata yang berkesan dia bodoh, maka perlahan-lahan ia akan menjadi anak yang beneran bodoh. 
πŸ’— 
Begitu juga jika hasil test IQ dll, yang dia terima di bahwa rata-rata maka prestasinya akan terus turun di bawah rata-rata.  
πŸ’— 
Jadi hati-hati dengan kata-kata dan test-test yang katanya bisa mengukur kemampuan seseorang karena hal itu akan berakibat sangat besar terhadap masa depan seorang anak. 

 Kata kawan saya dengan nada sangat serius. 
πŸ’—πŸ’— 
Ayah bunda yang berbahagia...., 

 Taklama setelah itu tanpa sengaja saya membaca sebuah kutipan tulisan Douglas Bloch tentang kata² beracun. 

Yakni sebuah hasil interview terhadap anak-anak yang di penjara, yang isinya mengenai kata-kata apa saja yang sering mereka dengar tentang diri mereka dari lingkungannya dan terutama orang tua mereka dulu sebelum masuk penjara. 

😭😭 Lalu dari sana disusunlah kata-kata beracun yang telah menggiring mereka untuk mendapat tiket ke penjara. 
😭😭 
Berikut adalah 10 kata paling sering didengar sebelum mereka masuk penjara: 

1. Mengapa kamu selalu saja menyusahkan orang tua... 
2. Dasar kamu anak pembawa sial. 
3. Kamu memang tidak pernah bisa menjadi lebih baik. 
4. Lihat saja nanti hidupmu akan berakhir di penjara. 
5. Kamu memang anak terkutuk. 
6. Aku menyesal melahirkan kamu.. 
7. Pergilah kamu ke neraka. 
8. Dasar anak setan.... 
9. Lihat saja nanti....hidupmu pasti akan hancur.. 
10. Jangan pernah berharap hidupmu akan sukses... 

Sungguh saya jadi merinding melihat fakta yang membuktikan betapa kuatnya hubungan antara kata-kata terhadap masa depan anak-anak kita. 

 Segera saya jadi berpikir keras untuk mengingat-ingat kembali kata-kata yang selama ini pernah saya ucapkan pada istri dan anak-anak saya....😭 

Ya......Tuhan.....Saya jadi menitikkan air mata...., seandainya saja bayak guru dan orang tua mengetahui hal ini... pasti mereka akan jauh lebih berhati-hati dengan kata-kata mereka. 😭 

Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada.... 

Mari kita bangun masa depan anak-anak kita melalui kata-kata yang postitif... 

by ayah edy

Saturday, November 21, 2020

BACALAH TULISAN INI SAMPAI SELESAI



Sahabat komunitas Ayah Edy Parenting yg dicintai Tuhan, 
πŸ’—πŸ’— 
Mari kita pandangi foto ini baik² 
πŸ’—πŸ’— 
Foto ini dibuat oleh seorang yg menurut saya jenius 
πŸ’—πŸ’— 
Foto ini memberikan sebuah pesan tentang analogi cara berpikir manusia berhubungan dgn hukum kehidupan (reaksi alam semesta terhadap pikiran kita) 
πŸ’—πŸ’— 
Jika kita bergaul dgn orang² yg berpikir negatif maka kita akan cenderung melihat hal-hal negatif 

 Di foto ini digambarkan dgn kita akan melihat posisi piring tertelungkup/tertutup 
πŸ’—πŸ’— 
Namun ketika kita berhasil menemukan grup atau orang² yg positif maka satu persatu hal yg sebelumnya negatif, tiba-tiba saja berubah menjadi positif 

Difoto ini digambarkan ketika kita berhasil menemukan gambar piring yg terbuka maka piring yg tadinya tertutup tiba² saja jadi terbuka semuanya 

Menakjubkan bukan..? 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah hukum kehidupan dan reaksi alam semesta terhadap pikiran kita

Jadi ingatlah selalu, carilah teman dan bergabunglah dgn grup sosmed yg mengajak kita untuk selalu berpikir dan berkomentar positif 

Mengapa? 

Ya, agar agar pikiran kita tetap terjaga selalu positif. 
πŸ’—πŸ’— 
Ketika ketika pikiran kita positif maka apa yg tadinya tertutup akan segera terbuka, semisal pintu² rizki dsb 
πŸ’—πŸ’— 
Begitulah hukum kehidupan ini. 

Jadi hindari berteman dan bergaul dgn orang² yg berpikir, berkata² dan berprilaku negatif baik didunia maya ataupun nyata, jika tdk ingin pintu-pintu rezeki kita tertutup. 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah alasan mengapa saya perlu dan sering menghapus atau jika perlu memblokir orang² yg berkomentar negatif, sinis dan suka mengkritik di grup ini. 
πŸ’—πŸ’— 
Agar kita bisa hidup lebih tenang, bahagia, optimis, semangat dan semua pintu² rezeki kita terbuka, seperti ilustrasi dari gambar piring tersebut. 
πŸ’—πŸ’— 
Salam syukur, sehat, bahagia, berkah, sejahtera 
Ayah edy 

Sumber foto: dr fb inspirasi kehidupan.

Tuesday, November 17, 2020

 


ANAK HEBAT ITU BUKAN ANAK YANG JUARA KELAS TAPI ANAK YANG BERANI JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB
Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menuturkan satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan.
Kala itu usia saya kira-kira masih 16 tahun dan saya tinggal bersama kedua orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya Mahatma Gandhi, Kami tinggal disebuah perkebunan tebu kira-kira 18 mil jauhnya dari kota Durban, Afrika Selatan. 
Rumah kami jauh di pelosok desa terpencil sehingga hampir tidak memiliki tetangga. Oleh karena itu saya dan kedua saudara perempuan saya sangat senang sekali bila ada kesempatan untuk bisa pergi ke pusat kota, untuk sekedar mengunjungi rekan atau terkadang menonton film dibioskop.
Pada suatu hari kebetulan ayah meminta saya menemani beliau ke kota untuk menghadiri suatu konferensi selama seharian penuh. Bukan main girangnya saya saat itu. Karena ibu tahu kami hendak ke kota maka ibu menitipkan daftar panjang belajaan yang ia butuhkan, disamping itu ayah juga memberikan beberapa tugas kepada saya, termasuk salah satunya adalah memperbaiki mobil dibengkel.
Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi; ayah berkata kepada saya; ” Arun; jemput ayah disini ya, nanti jam 5 sore....dan kita akan pulang bersama-sama”. Baik ayah, saya akan berada disini tepat jam 5 sore. Jawab saya dengan penuh keyakinan.
Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya hanya tinggal satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai dari bengkel. 
Sambil menunggu mobil diperbaiki tidak ada salahnya aku pikir untuk mengisi waktu senggangku dengan pergi ke bioskop menonton sebuah film. Saking asyiknya nonton ternyata saat saya melihat jam; waktu sudah menunjukkan pukul 17.30, sementara saya janji menjemput ayah pukul 17.00. Segera saja saya melompat dan buru-buru menuju bengkel untuk mengambil mobil, dan segera menjemput ayah yang sudah hampir satu jam menunggu. Saat saya tiba sudah hampir pukul 18.00 sore.
Dengan gelisah ayah bertanya pada saya; Arun! kenapa kamu terlambat menjemput ayah..? Saat itu saya merasa bersalah dan sangat malu untuk mengakui bahwa saya tadi keasyikan nonton film, sehingga saya terpaksa berbohong dengan mengatakan; ” Maaf Ayah” ”Tadi mobilnya belum selesai di perbaiki sehingga Arun harus menunggu.”
Ternyata tanpa sepengathuan saya , ayah sudah terlebih dahulu menelpon bengkel mobil tersebut, sehingga ayah tahu jika saya berbohong; 
Lalu wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap saya ayah berkata; ”Arun sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu”; ”sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah?”. 
Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki; sambil merenungkan dimana letak kesalahannya.
Lalu dengan tetap masih berpakaian lengkap ayah mulai berjalan kaki menuju jalan pulang kerumah. Padahal hari sudah mulai gelap dan jalanan semakin tidak rata. Saya tidak sampai hati meninggalkan ayah sendirian seperti itu; meskipun ayah telah ditawari naik, beliau tetap berkeras untuk terus berjalan kaki, akhirnya saya mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, dan tak terasa air mata saya menitik melihat penderiataan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan. 
Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut.
Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun. 
Sering sekali saya mengenang kejadian itu dan merasa begitu terkesan; seandainya saja saat itu ayah menghukum saya sebagai mana pada umumnya orang tua menghukum anaknya yang berbuat salah; kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu; dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya. 
Tapi dengan satu tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah; meskipun tanpa kekerasan justru telah memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bisa mengubah diri saya sepenuhnya. Saya selalu mengingat kejadian itu seolah-olah seperti baru terjadi kemarin.
Para orang tua dan guru yang berbahagia.
Ayah Dr Arun Gandi tersebut sungguh seorang ayah dan guru yang luar biasa dalam mendidik anaknya. Sebuah kisah emas untuk kita para orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anak.
Kisah ini begitu menginspirasi saya secara pribadi; untuk selalu mengevaluasi diri manakala anak-anak tercinta saya mulai menunjukkan prilaku yang kurang terpuji ya, saya membiasakan diri untuk selalu bertanya;
Apa yang salah dari saya mengapa anak saya kok bisa seperti ini?
Para orang tua dan guru yang berbahagia..... 
Semoga kisah ini juga bisa menginpirasi setiap orang tua; agar kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi orang besar dan luar biasa sekaliber Mahatma Gandhi. Ya.... Mahatma Gandhi....sang pejuang dan pendidik Tanpa Kekerasan.
Mari kita renungkan sejenak saja kisah ini apakah kira-kira kita mau dan mampu melakukan hal serupa.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga.
by AyahEdy
Buku Ayah Edy Punya Cerita

Monday, November 16, 2020

KENAPA ANAK KECIL BANYAK BERGERAK..?



πŸ’—πŸ’— 
Suatu ketika ada seorang murid yang selalu ingin tahu dan selalu ingin bertanya pada gurunya tetang apa saja... 
πŸ’—πŸ’— 
Sebut saja si murid adalah Melisa, ia selalu ingin tahu apa saja dari sang guru untuk mengisi batinnya yang selama ini dirasakan begitu kering dan gersang. 

Tiba-tiba sang murid berkata; 

Saya merasa "haus" mendapatkan pencerahan dari guru, jadi saya putuskan untuk bertanya. 

"Tidak adakah yang bisa di ajarkan, di sarankan, di beritahukan, atau di bahas tentang apapun kepada saya hari ini ?". 

Setiap sampai di depan kelas, anak saya selalu bertanya sama gurunya, "hari ini kita mau apa, miss?". 
πŸ’—πŸ’— 
Sama seperti saya, selalu penasaran dan agak excited , sama juga seperti Toto Chan kecil. 

Please share something. to me guru... 
πŸ’—πŸ’— 
Setelah merenung sejenak dalam hening dan mulailah sang guru berbicara pada muridnya, 

Dear anakku yang kesadarannya mulai bergeliat ingin kembali bertumbuh, 

Jika kamu benar-benar ingin belajar maka lihatlah apa saja yang kita lihat lalu renungkan, apa kira-kira pesan yang sedang diberikan oleh Tuhan melalui apa yang kita lihat tersebut. 
πŸ’—πŸ’— 
Semisal kita melihat pohon di sekitar kita, apa yang kita bisa dapatkan pesan Tuhan melalui pohon tersebut. 

 Semisal Pohon itu ternyata telah memberikan pesan, "bertumbuh" atau "mati". 

 Tidak ada pohon yang tidak bertumbuh, jika ia sudah tidak lagi bertumbuh pasti ia mati. 
πŸ’—πŸ’— 
Begitu juga dengan kesadaran kita, pemahaman kita. Jika kita tidak lagi bertumbuh itu artinya ia telah mati, dalam jasad yang seolah-olah hidup. 

Itulah mengapa setiap anak kecil selalu bertumbuh secara fisik dan bertanya ? karena bertanya adalah cara manusia bertumbuh secara mental dan kesadaran. 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah mengapa setiap anak kecil selalu ingin tahu apa saja, karena ingin tahu adalah cara manusia bertumbuh secara mental dan kesadaran. 

Itulah mengapa setiap anak kecil ingin selalu bergerak dan tidak bisa duduk manis seperti orang dewasa (yang sudah mati suri) karena bergerak itu adalah cara manusia bertumbuh secara mental dan kesadaran. 
πŸ’—πŸ’— 
Ah tapi sayangnya tidak banyak orang tua dan guru yang suka jika anaknya/muridnya terlalu sering bertanya. 

Ah tapi sayangnya tidak banyak guru yang suka jika anaknya/muridnya selalu ingin tahu apa saja yang ada di dekatnya. 

Ah tapi sayangnya tidak banyak orang tua dan guru yang suka jika anaknya/muridnya selalu bergerak dan tidak bisa duduk manis sambil menulis. 
πŸ’—πŸ’— 
Jadilah kemudian anak-anak yang pada awalnya bertumbuh seperti tunas kecil pohon untuk bisa menjadi besar dan berguna ini, kini perlahan berhenti bertumbuh, kerdil dan mati secara mental. Ter-bonsai habis-habisan di rumahnya juga di sekolahnya. 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah yang sedang di alami oleh anak-anak di negeri ini, jika dibiarkan terus kelak mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa dengan kesadaran dan pikiran yang mati di dalam jasad-jasad yang bergerak dan berjalan. 
πŸ’—πŸ’— 
Dan begitulah, ketika dewasa mereka jadi manusia yang seolah-olah hidup tapi mental, kesadaran, dan hati nuraninya telah mati. 

Itulah mengapa negeri ini menjadi seperti ini jadinya. 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah mengapa saya memilih untuk menjadi seorang guru, bagi tunas-tunas kecil yang sedang tumbuh secara alami dan pohon besar yang mulai mau bergeliat untuk kembali bertumbuh menjadi manusia yang berkesadaran. 
🌹🌹 Itulah mengapa kami mendirikan sekolah kami sendiri, dengan sistem yang kami ciptakan sendiri dengan guru-guru yang kami pilih sendiri. 

Karena kami ingin membiarkan anak-anak ini bertumbuh dan terus bertumbuh secara alami dan sehat. 

Kami ingin membiarkan mereka bertanya dan terus bertanya tentang apa saja tanpa harus takut dibilang bodoh dan mengganggu. 

Kami ingin mereka bergerak memenuhi rasa ingin tahunya yang tak kunjung padam tanpa harus di bentak, dimarahi apa lagi di hukum dan dipermalukan di depan kelas. 
🌹🌹 
Aku ingin anak-anakku di rumah juga anak-anakku di sekolahku bertumbuh dan terus bertumbuh kesadarannya, mentalnya dan tidak hanya fisiknya saja. 

Aku ingin menciptkan generasi baru manusia dewasa yang terus hidup dan bertumbuh kesadaran mental dan hatinya. 
🌹🌹 
Karena aku ingin bisa menghidupkan kembali pohon-pohon lama yang bernama PARA ORANG TUA DAN GURU, yang dulu pernah sempat berhibernasi/mati suri dan layu karena pernah di asuh, dididik oleh orang tua atau sistem sekolah yang tidak membiarkan mereka bertumbuh secara mental dan kesadaran. 
 πŸŒΉπŸŒΉ 
Tapi persoalan terbesarnya adalah aku sendiri masih mati suri dan sedang bergeliat dan belajar untuk bertumbuh kembali, para guru kami juga mengalami hal yang sama, karena kita dulu dididik dengan pola yang sama dan bersekolah di sistem yang sama. 
🌷🌷 
Tapi semoga Tuhan selalu menuntun setiap langkah kita semua untuk bisa kembali bertumbuh secara alamiah mental dan kesadarannya, persis seperti dulu waktu kita masih anak-anak. 
🌷🌷 
Dan tahukah kamu nak, itu baru sebagian kecil dari pesan Tuhan yang diberikan melalui pohon, dan masih banyak lagi pesan-pesan tersembunyi yang masih bisa kita dapatkan dari sebatang pohon. 
-🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 
Nak, sekarang giliran mu, coba kamu perhatikan lagi pohon di sekitar mu, renungkanlah apa pesan yang berhasil kamu temukan dari pohon tersebut selain dari yang ayah sudah jelaskan 
πŸ’—πŸ’— 
Itulah arti hidup yang sesungguhnya, belajar dan bertumbuh dari apa saja yang kita rasakan, lihat, alami dan temukan di setiap detak jantung kehidupan yang kita jalani. 
πŸ’—πŸ’— 
Jangan sia-siakan waktumu, karena hidup ini begitu berharga. 
 πŸŒ·πŸŒ· Teruslah bertanya nak, teruslah belajar dan teruslah bertumbuh hingga kita benar-benar sudah tidak bisa bertumbuh lagi dan tiba saatnya harus kembali kepadaNya. 
πŸ’—πŸ’— 
Sebuah dialog antara guru dan murid dalam memaknai arti kehidupan ini. By ayah edy 
Guru Parenting Indonesia πŸ™πŸ™ 

Gambar: panduan mengajar

Friday, November 13, 2020

BAGAIMANA JIKA SUAMI DAN ISTRI BELUM SEPAHAM DALAM PROSES MENDIDIK ANAK ???



TANYA: 

Halo Ayah Edy, Perkenalkan saya Novia. 

Saya sebagai ibu baru punya anak 1 org sangat butuh masukan dari ayah Edy mengenai anak saya, usia (5 thn). 
πŸ’— 
Akhir-akhir ini saya sering kali berbeda pendapat dengan suami saya masalah penanganan anak. Saya cenderung lebih tenang dalam penanganan anak dibanding suami saya. 
πŸ’— 
Saya cuma mau anak saya menjadi anak yang tdk manja & kuat menghadapi situasi apapun walaupun tidak ada saya atau ayahnya disamping dia. 
πŸ’— 
Menurut saya aturan yang suami sy terapkan terlalu mengekang gerak anak saya, seperti tidak boleh keluar halaman rumah (karna banyak debu & asap knalpot alasannya), Sangat khawatir kalau Haris ditengah orang banyak dsb. 
πŸ’— 
Menurut saya wajar memang sebagai orang tua khawatir dengan anaknya, cuma kalau terlalu men-sterilkan anak juga kan dampaknya kurang baik untuk anak saya, apalagi ia anak lelaki, biarkan dia bebas yang penting tetap terpantau oleh orang tuanya. 
πŸ’— 
Saya cuma khawatir nantinya anak saya menjadi pribadi yang tidak mandiri dan penakut didepan orang banyak. Misalnya pada saat masuk sekolah nanti. 
πŸ’— 
Mohon tanggapan Ayah Edy, apakah selama ini cara saya yang terlalu tenang itu salah ? 
πŸ’— 
Bagaimana manjadi orang tua yang ideal bagi anak ? dan bagaimana cara saya mengahadapi sikap suami saya tsb ? 

Terima kasih atas perhatiannya,Ya Ayah Edy 
Best Regards, 
Novia 

 JAWAB: 
Bu Novia yang baik, 

 Sebenarnya perbedaan pendapat dalam mendidik anak antara Suami dan Istri adalah sebuah proses yang alamiah dalam upaya memberikan yang terbaik bagi buah hati tercinta. 
πŸ’— 
Mengapa hal ini bisa terjadi, karena memang setiap menusia memiliki pikiran atau keyakinan pribadi yang berbeda, yang kerap kali dianggapnya sebagai kebernaran baginya. 
πŸ’— 
Sebagian besar keyakinan ini pada umumnya dibentuk dari orang tua dan lingkungan dimana mereka dulu dibesarkan. 
πŸ’— 
Nah masalahnya adalah jika pola mendidik yang diterapkan pada anak hanyalah didasarkan pada warisan dari orang tua kita masing-masing, sudah pasti ketidaksepakatan akan terus terjadi. 
πŸ’— 
Hal ini tentu saja akan membawa akibat kurang baik bagi perkembangan mental dan prilaku anak kita kelak. 

Agar hal ini tidak menjadi konflik yang berkepanjangan, sepertinya perlu dibangun sebuah jembatan yang fondasinya bersumber dari ilmu pengetahuan ilmiah, agar bisa memberikan solusi positif bagi kedua belah pihak. 
πŸ’—πŸ’— 
Dalam kasus ini saya melihat ada perbedaan keinginan yang mendasar antara Ibu dan Suami, yang keduanya memiliki tujuan yang sama-sama baik 
πŸ’— 
Karena Tujuan orang tua biasanya selalu untuk kebaikan anak, namun masalahnya adalah cara yang dipilih apakah sudah tepat..? 
πŸ’— 
Saya melihat dalam hal ini, disatu sisi Suami ingin anak terlindungi, disisi lain ibu ingin ia bisa mandiri. 
πŸ’— 
Jadi tugas ibu dan suami adalah mencari jalan keluar bagaiamana agar anak bisa Mandiri dalam kondisi yang tetap terlindungi. 
πŸ’— 
Inilah sebenarnya yang menjadi kata kuncinya. 
πŸ’—πŸ’— 
Untuk itu mari kita bedah dua hal berikut: 

1. Faktor-faktor apa saja sih yang membuat seorang anak tidak mandiri secara mental dan fisik..? 

Menurut pengalaman kami seorang anak akan cenderung tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri apa bila: 
πŸ’— 
• Terlalu banyak diberi kemudahan dalam memperoleh sesuatu, terlalu banyak di bantu, tidak pernah diberikan kesempatan untuk mencoba, tidak boleh berbuat salah, telalu banyak dilarang, terlalu banyak di bela apa bila bersalah, kurang di puji, selalu dipersalahkan, selalu di atur dan tidak memiliki kesempatan untuk memilih sesuai keinginanya. 
πŸ’— 
• Seorang anak akan tidak mandiri secara fisik, jika terlalu dilindungi atau berada di lingkungan yang terlalu steril. Hal ini sesuai dengan prinsip kekebalan tubuh anak, apa bila anak tidak pernah mengalami sakit-sakit ringan maka sistem kekebalan tubuhnya tidak terlatih untuk berkembang. 
πŸ’—πŸ’— 
2. Penetapan batas-batas toleransi melindungi mental dan fisik seorang anak. 

Tentu saja segala sesuatu memiliki batas-batas toleransi agar bisa menjadi baik bagi anak kita. 
πŸ’— 
Misalnya saja untuk tingkat polusi udara ada batas-batas yang bisa di toleransi dan ada yang sudah di anggap bahaya, demikian juga dengan proses mendidik anak. 
πŸ’— 
Oleh karena itu buatlah batas-batas toleransi yang boleh dan tidak bagi anak. 
πŸ’— 
Intinya adalah bahwa apa bila suatu kondisi sudah membahayakan jiwa anak, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan perlindungan dan pencegahan namun jika masih bisa di upayakan, maka persiapkan diri kita dalam kondisi siaga untuk menolong. 
πŸ’— 
Misalnya; pada saat anak berlatih untuk bisa naik dan turun tangga sendiri, maka persiapkan diri kita pada posisi jika seandainya anak kita jatuh maka di tempat itulah kita bersiaga untuk siap membantunya. Dan bukannya melarang ia untuk belajar naik dan turun tangga tsb. 
πŸ’— 
Sekarang mari kita ambil contoh bagaimana kita bisa menjembatani dua keinginan yang berbeda; 

Misalnya Ibu ingin ia di beri sedikit keleluasaan untuk bisa keluar rumah dan beradaptasi dengan lingkungan luar yang berdebu dan polusif. 
πŸ’— 
Sementara Suami ibu khawatir jika dia keluar rumah akan bergaul dengan anak lain yang prilakunya kurang terpuji serta takut terkena polusi asap dan debu. 
πŸ’— 
Langkah yang tepat untuk menjembatani kondisi ini adalah dengan membuat sejumlah alternatif sebagai solusi kedua keinginan tersebut di atas; berikut adalah contoh-contoh alternatif solusi yang bisa kita ambil dan sepakati bersama; 
🌹 
1. Jika kita takut anak kita bergaul dengan anak yang berprilaku kurang baik, maka kita bisa memonitor setiap perubahan prilaku anak kita untuk bisa diluruskan kembali; Sebagai catatan; seorang anak perlu mengetahui sesuatu yang buruk agar ia bisa belajar tentang yang baik dan membedakan keduanya. 
🌹 
2. Aternatif ke dua, mengundang teman-temannya untuk bermain di rumah, jadi kita bisa memonitor proses yang sedang mereka lakukan bersama sekaligus bisa terbebas dari polusi asap dan debu. 
🌹 
3. Alternatif ke 3 mencari tempat bermain bersama yang tidak berdebu dan berasap; misalnya dengan bermain ke Taman sekitar rumah, atau mengajak anak bermain di “Play Ground” yang saat ini banyak terdapat di Mal-Mal. 
🌹 
4. Coba ibu pikirkan bersama suami alternatif apa lagi yang mungkin bisa menjembatani kedua keinginan tersebut.. 
🌹 
Apa bila ibu dan suami mengubah pendekatan dalam mendidik anak menjadi sebuah pola menemukan dua keinginan yang berbeda lalu berfokus untuk menemukan alternatif-alternatif solusi yang disepakati bersama, maka perlahan-lahan konflik yang ibu hadapi dengan suami akan berubah menjadi sebuah kerjasama indah dalam mendidik anak secara baik. 
🌹 
Sebagai tambahan ibu juga bisa membaca tulisan kami tentang 100 persoalan mendidik anak dalam buku kami yg berjudul AYAH EDY MENJAWAB, dapat diperoleh di Tokopedia atau shopeedll 
πŸ’• 
Silahkan ibu dan suami mencobanya; Rumusnya adalah; 
 πŸ‘πŸ‘ 
Jika saya mau, pasti saya Bisa melakukannya ! dan bukannya jika Saya bisa pasti saya mau melakukannya.! 
πŸ‘πŸ‘ 
By Ayah Edy 
Sumber Gambar: kepadanya.com

Thursday, November 12, 2020



Dulu waktu anak² masih kecil, kami pernah kedatangan tamu dari teman2 media yang ingin shooting keluarga kami dalam rangka Hari Ayah katanya.... 
πŸ’— 
Isinya obrolan dan sedikit wawancara saya dan anak-anak... 

Ada satu yang menarik, anak saya Dimas di wawancara, ada satu pertanyaan yang menggelitik, Dimas ditanya apakah suka berantem sama ayah.... kalo berantem biasanya masalah apa...? 

Dimas anak saya diam, mikir dan tidak menjawab, kelihatannya dia agak bingung...? 

Ditanya berulang-ulang dengan pertanyaan yang sama Dimas tetap saja diam dan makin kebingungan.... 
πŸ’— 
Rupanya mungkin si Mba pikir Dimas takut bicara karena ada saya dan takut dimarahi kalu bilang pernah berantem dengan ayahnya, karena ini didepan kamera dan akan disiarkan di media 
πŸ’— 
Lalu kami jelaskan bahwa kami tidak pernah berantem sama anak, bahkan Dimas dengan kakaknya saja dia hampir sama sekali tidak pernah berantem.. mereka akur setiap hari. 

Jadi jika Dimas ditanya berantem dia gak tahu harus jawab apa, mungkin karena ia memang belum pernah berantem dgn ayahnya, kami alhamdullilah rukun dan akur-akur saja. Kalau ada masalah ya kita bicara dan dialog gak pernah sampai berantem/bertengkar.... 
πŸ’— 
Ah... rupanya si mba penanya agak kurang familiar dan belum terbiasa dengan konsep keluarga yang tidak lagi ada "berantem atau pertengkaran" antara orang tua dan anak atau antara anak dengan anak (adik kakak). 
πŸ’—πŸ’— 
Setelah usai acara liputan tsb, saya dengan Istri saya senyum-senyum sendiri, mengetahui bahwa ada orang yang merasa aneh dan gak percaya, jika di rumah kami tidak lagi ada pertengkaran antara orang tua dan anak. 
πŸ’—πŸ’— 
Semoga kami bisa tetap istiqomah mewarikskan pola didik yang damai dan berdialog dalam keluarga kami, agar kelak ketika anak-anak kami jadi orang tua mereka juga bisa melakukan hal yang sama di keluarganya. 



Salam syukur penuh berkah. 
ayah Edy

Wednesday, November 11, 2020

MENGAPA KAKAK ADIK SELALU BERTENGKAR SETIAP HARI ?



Jika ingin anak berhenti bertengkar maka jadilah juri yg adil bagi anak kita, karena kebutuhan dasar manusia adalah keadilan dan diperlakukan dgn adil. 
😎 

Pertengkaran antara kakak dan adik biasanya disebabkan karena orang tua memihak salah satu pihak karena alasan tertentu misalnya; Karena adik masih kecil dan belum mengerti atau kakak mengalah karena sudah besar dsb. 

Saat orang tua tidak bisa berlaku adil dalam menengahi masalah anak, maka semakin sering dan semakin keras mereka bertengkar dirumah. 
πŸ€” 

Kami dirumah selalu mengadakan proses sidang peradilan apa bila salah satu anak kami ada yg merasa terganggu atau di zalimi. 

 Kami adakan sidang persis di pengadilan, bicara bergantian, di hadirkan saksi2 yg melihat kejadian perkara, di jelaskan siapa yg bersalah dan siapa yg benar, hingga mereka bisa menerima keputusan Hakim dengan rasa keadilan. Berikut dengan konsekuensi hukuman bagi yg bersalah. 

Hasilnya anak2 kami dirumah jadi amat sangat jarang sekali bertengkar. Sejak usia TK hingga sekarang usia SMA, padahal usia mereka hanya berbeda 1½ tahun saja. Menurut mitos kebanyakan orang usia yg rawan pertengkaran. 

Kalaupun ada sesekali karena mereka berdua bercanda dan tanpa sengaja yg satu ada yg merasa tersakiti, maka dengan memanggil mereka dan bertanya apakah kita perlu bersidang atau kalian sudah tahu siapa yg bersalah dan siapa yg benar...? 
 Siapa yg harus minta maaf pada siapa 
πŸ’—πŸ’— 

Seringkali mereka tanpa perlu di sidang lagi sudah mengakui siapa yg salah dan siapa yg benar, dan sering kali juga permasalahan di selesaikan secara damai dengan saling meminta maaf dan berpelukan. πŸ’—πŸ’—πŸ’— 

Ini Foto anak sy belajar parenting dr buku ayahnya, ketika saya tanya, katanya ia mau bantu adik kecil tetangga depan rumah yg berantem terus dgn kakaknya. Kasihan ibunya selalu bela adiknya meskipun salah 😭 
πŸ’—πŸ’—πŸ’— 

Potret carut bangsa ini adalah cermin dari carut marut kita dalam mendidik dan mengasuh anak2 kita di rumah. 

Ketika kita tdk mampu mendidik dgn nenegakkan keadilan di rumah, membuat anak² kita kelak sulit menegakkan keadilan dalam hidupnya 
😭😭😭 

Indonesia pada hakekatnya adalah kumpulan dari keluarga2 di sepanjang Sabang hingga Merauke. 

 Jika masing2 rumah dan keluarga mempu mendidik dan mengasuh anak2nyg dengan tepat maka perlahan tapi pasti potret buram bangsa kita yg setiap hari di tayangkan di televisi, akan dapat segera kita ubah. 
πŸ€”πŸ€”πŸ€” 

Mari kita mulai dari sini, dari diri kita sendiri dan dari keluarga kita terlebih dahulu. 

Jika kita mau pasti bisa dan bukannya jika saya bisa sih pasti mau.. 

By ayah Edy Wiyono 
Guru Parenting Indonesia 
πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—

Tuesday, November 10, 2020



Apa yg kami lakukan ketika ada murid kami yg suka melawan dan sulit diatur..? 

Menurut pengalaman Lebih dari 16 tahun sebagai pendidik, kami menemukan fakta bahwa perilaku buruk anak-anak yang dibawa ke sekolah berasal dari pola asuh orang tua di rumahnya. 
πŸ’—πŸ’— 
Namun sayangnya tidak banyak orang tua yang menyadari hal ini, dan bahkan pengalaman kami di sekolah kami selama lebih dari 16 tahun ternyata lebih sulit untuk untuk mengubah perilaku orang tua ketimbang perilaku anaknya. 
 πŸ’—πŸ’— 
Dan bahkan beberapa diantara orang tua ada yang tetap kekeuh/bersikeras tidak mau merubah perilaku dan pola asuhnnya yg menurutnya tdk ada yg salah dan sudah baik² saja.. 

Padahal mana ada asap kalau tidak ada apinya. 

🌹🌹 
Namun Alhamdullilah jumlah yang seperti ini hanya kurang dari 20% saja, namun sisanya yang 80% lebih adalah para orang tua yang peduli dan sangat ko-opratif untuk bekerjasama dengan kami (para guru disekolah). 

Untuk memulai perubahan biasanya kami mengajak para orang tua untuk membaca buku 37 Kebiasaan Orang Tua yang menghasilkan perilaku buruk anak dan Ayah Edy Menjawab 

Kedua BUKU INI untuk Menguji dan melakukan proses telusur kesesuaian antara perilaku buruk anak dgn sumber pola asuh orang tuanya 
πŸ’— 

Pada awalnya banyak orang tua merasa dirinya tidak pernah bersalah dan oke-oke saja, tapi menurut mereka anak-anak merekalah yang "Nakal", Iseng, ngeyel, susah diatur, nggak nurut orang tua ngomong, dan suka melawan dsb. 
πŸ’—πŸ’— 
Namun ternyata setelah membaca buku ini, satu persatu sebagai "Checker" alat tes... 

 Banyak para orang tua yang pada akhirnya menyadari dan mau mengakui satu persatu kesalahannya yang selama ini telah di contoh anaknya dan kemudian muncul menjadi prilaku buruk anaknya yg susah sekali untuk diubah. 
πŸ’—πŸ’—πŸ’— 

Nah selama kita sendiri belum tahu bahwa banyak sekali prilaku kita yang kurang baik dan harus segera di ubah, jika kita tidak mau berubah maka selama itu pula anak kita tidak akan berubah menjadi lebih baik. 
πŸ’—πŸ’— 
Sudahkah anda mimilikinya ? Membacanya ? 
 Men Chek isinya satu persatu ?
dan mempraktekannya dengan konsisten dan penuh kesabaran ? 

🌹🌹 
Di sekolah kami setiap orang tua akan kami bimbing setahap demi setahap untuk bisa mengubah perilakunya satu persatu, hingga akhirnya perilaku anaknya pun otomatis berubah menjadi baik 
πŸ’—πŸ’— 

Jika ada orang tua yg menolak mengikuti program bimbingan orang tua dan tdk mau berubah, maka terpaksa kami minta mencari sekolah lain yg lebih baik dari sekolah kami. 

Sekolah MKG Singaraja Bali 

Silahkan di share jika dirasa bermanfaat 
 πŸ™πŸ™