Pada saat kita membicarakan contoh kisah pencapaian sukses seorang anak, biasanya ada orang tua yg berpikir bahwa ah itukan anak orang mampu, tapi apa mungkin kalau seandainya kita orang yg tidak mampu atau orang kampung yg hidup pas-pasan.?
Menurut pengalaman kami, sesungguhnya Sukses seorang anak bukan di tentukan oleh banyak atau sedikit harta orang tuanya, kaya atau miskin, orang desa atau orang kota, tapi lebih kepada bagaiman
a orang tuanya bisa mengajari dan mendukung anaknya berjuang
mencapai puncak kesuksesan.
Jauh sebelum saya membimbing Nia, saya ingat dulu sy pernah membimbing seorang anak yg ingin jadi Diplomat di Jepang, waktu itu acara bimbingan Kolektif sekitar 15 orang anak yg rata2 kelas 3 SMA. Waktu di bimbing anak ini sungguh luar biasa PDnya dan punya keinginan yg kuat serta jelas sekali cita2nya ingin jadi apa.
Esoknya orang tuanya datang mengeluhkan nasibnya pada saya. "kayaknya gak mungkin dan gak masuk akal dech saya bisa menyekolahkan anak saya untuk jadi diplomat di Jepang dengan penghasilan yg dimiliki saat ini." "Apalah saya yang hanya seorang dosen negeri. Ayah tahukan maksud saya " Begitu katanya.
Orang tuanya terus saja mengeluhkan penghasilannya segala alasan bahwa meraih cita2 itu adalah hal mustahil bagi anaknya.
1 jam sy berusaha memberi penjelasan dan berusaha mengubah fokus berpikir orang tuanya dari yg tidak mungkin menjadi bagaimana caranya agar anaknya bisa ke Jepang.
Saya ingat waktu itu saya berkata: "Apakah Ibu percaya pada Tuhan..? Tanya saya. Dia jawab "Percaya Ayah", lalu saya tanya lagi "seberapa besar kepercayaan ibu pada Tuhan?" Dia termenung sejenak.... kemudian menjawab "Sepertinya cukup besar ayah!", Lalu saya jelaskan lagi : "Cita2 hidup seorang anak itu adalah misi yg berasal dari Tuhan untuknya, jadi jika Tuhan sudah menitipkan misi untuk jadi Diplomat ya tentu saja sudah berikut jalan dan rezekinya. Asalkan ibu yakin dan percaya dan mau berusaha !"
Lalu saya menambahkan lagi, "Yang merasa tidak punya uang itukan ibu, tapi Tuhan itu kaya dan bahkan Maha Kaya ! Jika membuat Matahari saja Tuhan bisa dengan mudahnya apa lagi hanya memberikan jalan dan sejumlah uang untuk puteri ibu untuk bisa menjadi diplomat.!"
Itulah lebih kurang kata2 yg telah saya ucapkan padanya, kata2 yg telah membuat ibu ini berhenti mengeluhkan nasibnya dan mudah2an saja lebih banyak merenung dan berpikir setelah kembali kerumahnya.
Waktu ikut bimbingan, anaknya berusia kira2 kelas 2 SMA. Dan selang beberapa tahun kemudian sy mendapat kabar baik katanya anak tersebut telah lulus SMA dan mendapat beasiswa dari Departement Luar Negeri.
Jadi sesungguhnya yg membuat sukses seorang anak bukanlah kaya atau miskin orang tuanya. Berapa banyak sudah kita saksikan anak orang kaya yg berakhir dengan kehidupan yg berantakan. Dan ada ribuan atau bahkan jutaan anak yg dulunya lahir dari keluarga berkekurangan sekarang menjadi orang sukses terkenal, menjadi Pimpinan2 Perusahan besar, Menteri atau bahkan Presiden di Republik ini.
Jika kita membaca buku yg berjudul 'EMAKNYA DAOED YOESOEF" maka mata kita pun akan segera terbuka semua bahwa Menteri Pendidikan pertama Indonesia yg luar biasa itu ternyata adalah anak dari seorang emak yg buta huruf, orang kampung biasa seperti orang kampung kebanyakan, namun Emaknya memiliki jiwa yg luar biasa bagi puteranya !!! Hingga mampu menjadikan anaknya sebagai Menteri Pendidikan pertama di Republik ini.
Begitu pula dengan Andrie Wongso Motivator no 1 Indonesia, yg lahir dari keluarga sangat miskin di kota Malang, Sekolah dasar saja tidak tamat karena harus membantu orang tua jualan kue keliling tapi kini menjadi Tokoh Sukses Indonesia yg LUAR BIASA !! Dengan ucapannya yg terkenal "Success is My Right". Sukses adalah HAK SAYA !!! Jadi terserah anda apakah mau atau tidak mengambil hak tersebut.
Banyak lagi kisah-kisah orang tua lainnya yg rela menjual berbagai hartanya untuk bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya yg bercita2 untuk sekolah di Jepang. "Ah harta kan bisa di cari kembali tapi kesempatan anak kita kan tidak bisa di ulang lagi". Begitu katanya.
Success is my right !! Sukses adalah hak saya, begitu kata Andrie Wongso.
Sukses itu tidak menganal miskin atau kaya, sukses hanya mengenal siapa yg mau berusaha keras dan mau berjuang meraihnya. Karena sukses adalah hak setiap orang.
Jadi terserah apakah anda mau ambil hak anda atau tidak.
Saya ingat ucapan pak Munif Chatib saat talkshow di Smart fm bersama saya; "Orang pertama yg menghancurkan cita2 dan masa depan anak seringkali adalah orang tuanya sendiri."
dan saya ingin melengkapinya menjadi;
"Orang pertama yg mampu mewujudkan cita2 dan sukses besar seorang anak juga orang tuanya sendiri !!!"
Jadi silahkan pilih termasuk orang tua yang manakah kita ?
Jika mau sukses maka mulai hari ini pusatkanlah pikiran kita pada kalimat "Bagaimana"
ya !! Bagaimana caranya ya agar anak saya bisa !!! dan bukan pada "Mengapa". Oh...mengapa ya kok saya di takdirkan sebagai orang yg tidak mampu !!!
Jadi sekali lagi jika kita mau berusaha pasti bisa !!!! dan bukannya jika saya bisa sich pasti mau berusaha !!!
Ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak akan pernah merubah nasib kita jika kita sendiri tidak berusaha untuk merubahnya !!!
Jauh sebelum saya membimbing Nia, saya ingat dulu sy pernah membimbing seorang anak yg ingin jadi Diplomat di Jepang, waktu itu acara bimbingan Kolektif sekitar 15 orang anak yg rata2 kelas 3 SMA. Waktu di bimbing anak ini sungguh luar biasa PDnya dan punya keinginan yg kuat serta jelas sekali cita2nya ingin jadi apa.
Esoknya orang tuanya datang mengeluhkan nasibnya pada saya. "kayaknya gak mungkin dan gak masuk akal dech saya bisa menyekolahkan anak saya untuk jadi diplomat di Jepang dengan penghasilan yg dimiliki saat ini." "Apalah saya yang hanya seorang dosen negeri. Ayah tahukan maksud saya " Begitu katanya.
Orang tuanya terus saja mengeluhkan penghasilannya segala alasan bahwa meraih cita2 itu adalah hal mustahil bagi anaknya.
1 jam sy berusaha memberi penjelasan dan berusaha mengubah fokus berpikir orang tuanya dari yg tidak mungkin menjadi bagaimana caranya agar anaknya bisa ke Jepang.
Saya ingat waktu itu saya berkata: "Apakah Ibu percaya pada Tuhan..? Tanya saya. Dia jawab "Percaya Ayah", lalu saya tanya lagi "seberapa besar kepercayaan ibu pada Tuhan?" Dia termenung sejenak.... kemudian menjawab "Sepertinya cukup besar ayah!", Lalu saya jelaskan lagi : "Cita2 hidup seorang anak itu adalah misi yg berasal dari Tuhan untuknya, jadi jika Tuhan sudah menitipkan misi untuk jadi Diplomat ya tentu saja sudah berikut jalan dan rezekinya. Asalkan ibu yakin dan percaya dan mau berusaha !"
Lalu saya menambahkan lagi, "Yang merasa tidak punya uang itukan ibu, tapi Tuhan itu kaya dan bahkan Maha Kaya ! Jika membuat Matahari saja Tuhan bisa dengan mudahnya apa lagi hanya memberikan jalan dan sejumlah uang untuk puteri ibu untuk bisa menjadi diplomat.!"
Itulah lebih kurang kata2 yg telah saya ucapkan padanya, kata2 yg telah membuat ibu ini berhenti mengeluhkan nasibnya dan mudah2an saja lebih banyak merenung dan berpikir setelah kembali kerumahnya.
Waktu ikut bimbingan, anaknya berusia kira2 kelas 2 SMA. Dan selang beberapa tahun kemudian sy mendapat kabar baik katanya anak tersebut telah lulus SMA dan mendapat beasiswa dari Departement Luar Negeri.
Jadi sesungguhnya yg membuat sukses seorang anak bukanlah kaya atau miskin orang tuanya. Berapa banyak sudah kita saksikan anak orang kaya yg berakhir dengan kehidupan yg berantakan. Dan ada ribuan atau bahkan jutaan anak yg dulunya lahir dari keluarga berkekurangan sekarang menjadi orang sukses terkenal, menjadi Pimpinan2 Perusahan besar, Menteri atau bahkan Presiden di Republik ini.
Jika kita membaca buku yg berjudul 'EMAKNYA DAOED YOESOEF" maka mata kita pun akan segera terbuka semua bahwa Menteri Pendidikan pertama Indonesia yg luar biasa itu ternyata adalah anak dari seorang emak yg buta huruf, orang kampung biasa seperti orang kampung kebanyakan, namun Emaknya memiliki jiwa yg luar biasa bagi puteranya !!! Hingga mampu menjadikan anaknya sebagai Menteri Pendidikan pertama di Republik ini.
Begitu pula dengan Andrie Wongso Motivator no 1 Indonesia, yg lahir dari keluarga sangat miskin di kota Malang, Sekolah dasar saja tidak tamat karena harus membantu orang tua jualan kue keliling tapi kini menjadi Tokoh Sukses Indonesia yg LUAR BIASA !! Dengan ucapannya yg terkenal "Success is My Right". Sukses adalah HAK SAYA !!! Jadi terserah anda apakah mau atau tidak mengambil hak tersebut.
Banyak lagi kisah-kisah orang tua lainnya yg rela menjual berbagai hartanya untuk bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya yg bercita2 untuk sekolah di Jepang. "Ah harta kan bisa di cari kembali tapi kesempatan anak kita kan tidak bisa di ulang lagi". Begitu katanya.
Success is my right !! Sukses adalah hak saya, begitu kata Andrie Wongso.
Sukses itu tidak menganal miskin atau kaya, sukses hanya mengenal siapa yg mau berusaha keras dan mau berjuang meraihnya. Karena sukses adalah hak setiap orang.
Jadi terserah apakah anda mau ambil hak anda atau tidak.
Saya ingat ucapan pak Munif Chatib saat talkshow di Smart fm bersama saya; "Orang pertama yg menghancurkan cita2 dan masa depan anak seringkali adalah orang tuanya sendiri."
dan saya ingin melengkapinya menjadi;
"Orang pertama yg mampu mewujudkan cita2 dan sukses besar seorang anak juga orang tuanya sendiri !!!"
Jadi silahkan pilih termasuk orang tua yang manakah kita ?
Jika mau sukses maka mulai hari ini pusatkanlah pikiran kita pada kalimat "Bagaimana"
ya !! Bagaimana caranya ya agar anak saya bisa !!! dan bukan pada "Mengapa". Oh...mengapa ya kok saya di takdirkan sebagai orang yg tidak mampu !!!
Jadi sekali lagi jika kita mau berusaha pasti bisa !!!! dan bukannya jika saya bisa sich pasti mau berusaha !!!
Ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak akan pernah merubah nasib kita jika kita sendiri tidak berusaha untuk merubahnya !!!
Terimakasih Ayah Edi, saya jadi teringat Ibu saya dan seketika merasakan kebesaranNya, tanpa sadar air mata membasahi pipi.
ReplyDeleteSaya menyadari betul tanpa kebesaran hati orang tua dimasa kecil saya, saya tidak akan sampai pada titik sekarang.
Semoga saya bisa menjadi pendidik dan kelak menjadi orang tua yg mampu menghidupkan mimpi anak2.