Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Thursday, January 18, 2018
MEMAHAMI PESAN
PESAN AYAH PADA ANAKNYA
Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia
memberi pesan kepada kedua anaknya :
“Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan
kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
“Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada
siapapun”
“Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik
matahari secara langsung”
…..5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya
dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan,
ibu pun bertanya “Wahai anak sulungku kenapa kondisi
bisnismu demikian?”.
Si sulung menjawab : “Saya mengikuti pesan ayah bu…
Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun
sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama²
habislah modal saya..
Pesan yang kedua ayah melarang saya terkena sinar
matahari secara langsung dan saya hanya punya
sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang
kantor saya selalu naik taxi”.
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang
keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses
menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu
sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti
pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang
menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu
saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun
sehingga modal saya tetap utuh”.
“Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari
secara langsung, maka dengan motor yang saya punya
saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan
pulang setelah matahari terbenam, sehingga para
pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup
lebih sore”.
Perhatikan..
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA,
namun masing² memiliki penafsiran dan sudut pandang
atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang
berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda
pula.
Hati² lah dengan Mindset kita..
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya
mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours..!
Share dgn ikhlas.. Indahnya saling membahagiakan..
Ditulis oleh sahabat fb kita: WS Wilham Spaer
Sama juga dengan kita semua disini, jika kita memaknai pesan secara keliru maka yang kita dapat bukannya ilmu dan manfaat melainkan hanya perdebatan tiada ujung dan permusuhan.
Mari kita belajar memaknai pesan dengan menggunakan hati, pikiran positif dan kecerdasan akal sehat. Agar fb ini bisa memberikan pelajaran dan manfaat dan bukan sebaliknya.
Perhatikan baik-baik film ini silahkan klik link di bawah ini:
http://www.youtube.com/watch?v=FTnc67wd5b0
Wednesday, January 17, 2018
KISAH KOMANG
KEKUATAN DAN KEAJAIBAN CINTA SEORANG IBU
(kisah nyata dari desa Nyuh Kuning, Ubud, Bali)
Suatu ketika saya memberikan Materi di acara Parenting dari Desa ke Desa (Program Sosial dari Banjar ke Banjar di berbagai kabupaten di Bali.
Kali ini mengambil tema MENEMUKAN POTENSI EMAS ANAK SEJAK DINI, DENGAN MEMBACA TANDA-TANDA YANG DIBERIKAN TUHAN DALAM DIRINYA.
Rupanya pemaparan saya banyak menggugah orang tua yang hadir, sebagian orang tua bahkan ada yang menangis.
Diantara orang tua yang menangis, ada seorang ibu yang bertanya; bagaimana dengan anaknya yang katanya didiagnosis mengalami down syndrome, apakah juga bisa memiliki harapan yang sama dengan anak-anak lainnya?
Saya sempat tertegun sejenak, menanggapi pertanyaan ini; karena dari beberapa referensi yang pernah saya baca, anak yang mengalami Down Syndrome kemungkinan besar tidak bisa disembuhkan.
Namun setelah termenung sejenak saya teringat tentang system Terapi Kasih sayang yang diterapkan di sekolah kami. Yakni Terapi yang mengadopsi hasil temuan Prof. Kazuo Murakami tentang System Gen Dorman dan Terapi Reconnected Healing yang dilakukan oleh Dr. Erick Pearl.
Dr. Murakami mendapat penghargaan Japan Research Awards atas penemuannya bahwa kita bisa memperbaiki sistem genetika anak yang kurang sempurna melalui pikiran, ucapan dan tindakan kita.
Sedangkan Dr Pearl mengajarkan pada kita bahwa kita bisa menjadikan diri kita sebagai perantara dari Kuasa Tuhan untuk menyembuhkan orang lain.
Saya menggabungkan teknik kedua terapi ini menjadi TERAPI KASIH SAYANG.
Saya jelaskan ini pada ibu penanya apa yang saya pelajari dan saya praktekkan tentang kedua sistem terapi ini.
Singkat cerita si Ibu dan anaknya saya undang untuk naik ke panggung, lalu saya ajarkan caranya melakukan proses terapi pada anaknya.
Setahap demi setahap si ibu mencoba mempraktekkannya.
Dan saya meminta beliau untuk melakukannya setiap anaknya tidur malam dan sebelum bangun pagi.
Kami sudah banyak melakukan terapi ini pada setiap anak yang mengalami masalah dengan keluarganya, namun belum pernah melakukannya pada anak yang mengalami fenomena Down Syndrome.
Meskipun agak ragu apakah ini akan berhasil, namun saya tetap meyakinkan diri dan si orang tua anak tersebut untuk melakukannya dengan totalitas sepenuh hati setiap hari.
Dua tahun berlalu sudah, saya sudah hampir lupa kejadian tersebut.
Dan ketika saya ke Bali minggu lalu, saat makan malam tiba-tiba Pak Made menunjukkan sebuah foto di Hpnya.
“Ayah masih ingat ini siapa...?” katanya.
Lalu saya perhatikan wajah seorang anak di HP tersebut.
“Tidak tahu siapa ini pak...?” tanya saya pada pak Made.
“Ini foto Komang!” jawabnya lirih
“Komang yang mana ya pak? tanya saya lagi” Maklu di Bali banyak sekali nama Komang.
“Komang yang dulu, ayah pernah terapi, saat acara Parenting dari Banjar-ke Banjar di Kramas”.
“Ah masa iya pak Made, kok wajahnya berbeda jauh dan berubah banyak, tidak lagi seperti anak yang mengalami Down Sysdrome ya...” kata saya tak percaya.
“Iya ini benar, ini foto Komang, ini yang kirim fotonya ke WA saya itu ibunya langsung lho..” ucap pak Made meyakinkan dengan logat Balinya yang kental.
Lama saya pandangi fotonya, saya masih antara percaya dan tak percaya.
Lalu saya bertanya penasaran; “Apa yang dilakukan ibunya kok wajah Komang bisa berubah seperti ini...?”
“Itu dah, kata ibunya semua yang ayah ucapkan dan sarankan semua dilakukan sepenuh hati, setiap hari sudah hapal di luar kepala”
Kebetulan disebelah saya duduk seorang ibu yang orang tuanya Tinggal di Amerika dan memiliki Rumah Rawat untuk orang-orang yang mengalami Down Syndrome;
Beliau ketika melihat fotonya berkata “Oh My God !”, kok bisa ya.... di Amerika saja Down Syndrome terbawa dari kecil hingga dewasa dan sepertinya belum bisa disembuhkan atau setidaknya mengalami perubahan yang sebesar ini”
Sahabat ayah bunda yang dimuliakan Tuhan,
Segera saja saya mengusulkan untuk membuat video wawancara pada ibunya, agar kita semua bisa mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Ibunya Komang pada anaknya setiap hari, agar bisa menjadi pengetahuan juga pelajaran bagi kita semua.
Dan ketika saya pulang dari Bali, Pak Made dan Tim sedang mempersiapkan proses video dokumentasi untuk mewawancarai orang tua Dik Komang.
Terimakasih untuk Pak Made, Bu Aryati, Dr. Wayan Mustika, Pak Surya dan Teman-teman yang telah setia menjadi Relawan dan Pendukung Program Parenting dari Banjar ke Banjar, dari desa ke desa, di berbagai Kabupaten yang ada di Bali.
Matursukma, terimakasih... Terimakasih Tuhan untuk semua pelajaran yang Engkau berikan pada kita semua. Yang tidak mungkin bagi kita, mungkin saja bagi Tuhan.
Betapa luar biasanya kekuatan kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
By Ayah Edy
Guru Parenting Indonesia
www.ayahkita.blogspot.com
Masa kanak-kanak itu berakhir sudah.....
Sekarang kedua anakku sudah berubah suara.....
Tidak lagi terdengar suara anak-anak di rumahku
ketika mereka tertawa terdengar suara tertawa seperti orang dewasa....
Sering aku tak sadar dan kaget, suara siapa itu gerangan, ya kaget mendengar ada suara orang dewasa dirumahku....
Dia sudah sebesar tubuhku, bahkan tingginya mulai melampauiku.....
Bersyukur aku termasuk orang tua yang tidak menyesali ini, karena aku selalu memberikan waktu terbaikku untuk mereka setiap hari....
Akupun membiarkan mereka bermain puas sampai masa kanak-kanak mereka usai...., 7 tahun masa SDnya diisi penuh dengan bermain, bermain dan bermain sampai puas.
Bermainlah sepuasmu seperti alamiahnya fitrah seorang anak, karena masa ini akan segera berlalu..., Ayah ingin kamu puas bermain saat ini....
karena ketika kelak kamu menjadi ayah dan pemimpin keluarga janganlah pernah kamu bermain-main lagi dengan hidupmu dan hidup keluargamu.
Dan saya merasa mereka kini lebih menjadi sahabatku ketimbang anakku....
Kini mereka sudah puas bermain.....
dan mulai suka bertanya dengan hal-hal yang lebih serius...
Dan alhamdullilah mereka mulai siap untuk diajak serius membicarakan perencanaan hidup bagi mereka....
Betapa bersyukurnya aku dulu telah belajar parenting, hingga setidaknya tahu apa yang mesti aku lakukan pada anakku sebagai seorang ayah.
Sehingga aku siap dan bahagia (campur sedih dengan cepatnya waktu berlalu) menyambut fase-fase perubahan anaku mulai Batita, Balita, Anak-anak hingga sekarang memasuki usia pra remaja.
Aku yakin waktu pun akan berlalu begitu cepat berlalu membawa mereka ke fase remaja, saya sering berbisik pada istri saya, kita harus siap-siap dari sekarang sebelum mereka kelak harus meninggalkan rumah untuk menempuh pendidikan di kota lain atau bahkan di negeri lain.
Siap-siap untuk mengisi kehidupan berdua, jauh dari anak-anak kita.
Dulu kita berdua, lalu berempat dan kembali kita akan berdua lagi.
Terima kasih Tuhan Engkau telah menunjukkan dan menuntun aku untuk menjadi seorang ayah yang bisa lebih baik dari hari ke hari untuk kedua anakku dan keluargaku.
Sungguh masa bahagia kanak-kanak itu berlalu begitu cepat dan sangat singkat sekali....
Jangan biarkan masa emas ini berlalu tanpa kenangan manis bagi anak-anak kita dan keluarga kita.
Karena pada akhirnya semua hanya tinggal kenangan....
Dan sebaik-baiknya warisan pada anak kita adalah kenangan yang tak terlupakan bersama orang tuanya.
Salam Indonesian Strong from Home !
ayah edy
Guru Parenting Indonesia.
Monday, January 15, 2018
SEPERTI APA PENDIDIKAN TERBAIK DUNIA..?
OBROLAN AYAH DENGAN CHANTALL SEPUTAR NEGARA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA
DIMANA LETAK PERBEDAANNYA ?????
Satu ketika setelah kami selesai siaran di Sindo TV, sempat berbincang2 dengan Chantall Della Concetta, presenter acara tsb melanjutkan obrolan kita.
Saya bercerita tentang sistem pendidikan di FINLANDIA pada Chantall, yang diakui menerapkan sistem Pendidikan (Sekolah) terbaik di dunia.
Tiba2 saja Chantall menimpali, katanya dulu ia semasa masih di Metro TV pernah dikirim meliput di Finlandia,
"Wah ayah...katanya..., penduduknya luar biasa.... santun ramah, dan yg menakjubkan katanya jika kita parkir mobil dimana saja tidak perlu di kunci, dan jika ada benda2 berharga bisa ditinggal di mobil tanpa perlu khawatir ada yg mencurinya...." Begitu katanya....
Jadi ternyata SISTEM PENDIDIKAN itu yg menentukan potret sebuah bangsa, jadi jika potret bangsanya Amburadul, pasti sistem Pendidikan dan para penyelenggaranya juga amburadul
Begitulah kira-kira kesimpulan dari obrolan kami malam itu di Studio Sindo TV.
Lalu seperti apa sich SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA ITU ???
Berikut penuturan dari Syed Abdul Rahman Alsagoff
Foundar Arabic School in Singapore
Sekolah tertua yg didirikan oleh Swasta di Singapura; Sumber; Channel News Asia , 6 Mei 2009
Mengatakan bahwa ternyata di Finlandia itu tidak ada:
1. Akreditasi (Pemeringkatan) sekolah oleh pemerintah, yg ada akreditasi oleh Masyarakat; Jadi masyarakat melihat langsung apakah anak mereka yg didik di sekolah tersebut menjadi semakin baik, beretika dan cerdas atau malah sebaliknya.
Jadi sekolah tidak dinilai oleh satu pihak saja, yakni Pemerintah, melalui Stnadar tunggal yg bisa saja keliru (dan jika keliru maka seluruh bangsa akan menganggung akibatnya) ; melainkan langsung oleh usernya yakni masyarakat.
Jadi sekolah berusaha untuk menjadi yg terbaik dengan memberikan bukti langsung kepada masyarakat yg menilainya.
Fungsi pemerintah lebih sebagai konselor atau Konsultan Pembimbing bagi sekolah dan mengembangkan sistem sekolahnya bukan Lembaga Akreditasi.
Mencatat sekolah2 yg dianggap berhasil oleh masyarakat dan membantu sekolah2 yg belum dianggap berhasil.
2. Tidak ada kurikulum tunggal yg ditetapkan oleh Pemerintah pusat,
Setiap sekolah diberikan kebebasan mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan potensi unggul daerahnya masing2.
Jadi sepertinya jika sekolah itu di terletak di Bali mungkin yg lebih di utamakan adalah kurikulum pengembangan Budaya, Seni Tari, Ukir, Pahat dan sejnisnya.
Jika dikalimantan mungkin tentang Batuan berharga, Gambut, Batubara, dan Budidaya Hutan, Jika di Maluku mungkin Perikanan dan budidaya kelautan dan sejenisnya.
Wow !!! Pastinya akan banyak para ahli lokal yg pandai memanfaatkan potensi daerahnya.
3. Tidak ada standar ujian negara, melain berbasiskan pada proses hasil pembelajaran dari hari ke hari dari masing-masing anak, tanpa dibandingkan melalui sistem Rangking.
Jadi tujuan pembelajaran adalah untuk menjadikan anak yg terbaik sesuai bidang yg diminati dan kemampuannya sendiri-sendiri bukan untuk mengejar peringkat dalam satu kelas atau satu sekolah.
(karena prinsip pendidikan adalah mencerdaskan semua anak bukan untuk Merangking mereka dari yg terpintar hingga yg terbodoh)
4. Dan yg paling mengesankan adalah tidak ada standar Nasional KECUKUPAN MINIMAL untuk Nilai masing2 pelajaran (karena tiap anak memiliki kecepatan belajar yg berbeda2 dan kemampuan berbeda untuk bidang pelajaran yg berbeda).
Yang ada justru STANDAR NASIONAL ETIKA MORAL ANAK.
Jadi setiap sekolah wajib mendidik setiap murid mereka memenuhi STANDAR ETIKA MORAL NASIONAL sebagai Pondasi Dasar membantuk Bangsa Yang Kuat dan Cerdas.
Jadi meskipun sekolah mereka memiliki kurikulum yg berbeda2 dengan spesialisasi kecakapan Bidang yg berbeda di sesuaikan dengan potensi daerahnya masing2 Namun setiap sekolah harus bisa menjamin bahwa setiap muridnya memiliki ETIKA MORAL YG STANDAR SECARA NASIONAL.
Wah.... sepertinya kok tidak terlalu sulit ya untuk mengikuti dan menjadi Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia.
Tentunya jika kita mau !!
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Seandainya anak kita bersekolah dengan sistem seperti ini sudah kebayang ya akan menjadi sangat luar biasa !!!.
Bersekolah akan menjadi hal yg menarik, menyenangkan sekaligus menantang dan tidak lagi membosankan dan menekan kejiwaan anak.
Dengan adanya Etika Moral yg di Standardisasi secara Nasional pastinya tidak akan ada lagi TAWURAN MASAL PELAJAR, Genk Nero, Genk Motor, dan sejenisnya di Jalanan. Anak akan menjadi respect pada guru dan orang tua, lebih beretika di sekolah, di jalan dan dirumah.
Dengan adanya sistem yg mengedepankan kecakapan individual dan tidak ada lagi sistem ujian dengan standar soal dan jawaban yg sama pastinya tidak akan ada lagi contek mencontek.
Tiap siswa akan tampil menjadi terbaik pada bidang kecakapan masing-masing yg memang menjadi bakat dan kelebihannya dan bukan dipacu dan ditekan untuk meningkatkan nilai atau bidang yg menjadi kelemahanya dengan cara ikut Bimbel atau Les siang, malam, pagi, sore.
Sekaligus masing2 anak-anak, Guru dan Orang Tuanya gak Stress lagi oleh Momok Nasional yg bernama Ujian Nasional, karena mereka di nilai bukan dari Ujian Akhir melainkan melalui proses perkembangan belajar dan penguasaan dari hari ke hari.
Sekaligus mereka juga dikembangkan berdasarkan kemampuan dan kecakapan bidang masing-masing, tidak untuk di Rangking, yg bisa berakibat sangat memalukan jika mereka termasuk 10 besar dari bawah.
Berkaca pada Syed Abdul Rahman Alsagoff sang Founder Arabic School di Singapore yg mau dan bisa melakukan perubahan dengan memulainya dari dirisendiri dan sekolahnya sendiri, kitapun mestinya bisa melakukan hal yg sama di Indonesia.
Jika Singapura bisa Indonesia Pasti Bisa !!!
Jika kita mau pasti bisa !!!
dan bukan sebaliknya,
Jika bisa sich sebenarnya kita mau !!!!
Ya Persis memulai perubahan mulai dari diri sendiri dan sekolah kita sendiri !!!
by ayah edy
www.ayahkita.blogspot.com
GAGAK YANG PINTAR DAN CERDAS..?
Mengapa saya sering mengajak untuk merenung...?
Kata guru saya;
karena banyak orang yang merasa diri sudah melakukan hal cerdas. Namun setelah merenung ia akan segera menyadarinya....
Apakah ia memang cerdas atau malah sebaliknya...?
BELAJAR DARI RUSA
Seorang pengamat dunia fauna bertanya dalam batinnya.
"Wahaipara rusa, singa-singa itu bergitu kejam membunuh kaum kalian, bahkan anak-anak kalian yang masih tak berdaya, kenapa kalian tidak membalas ikut membunuh anak-anak singa itu dengan tanduk kalian yang runcing itu agar mereka tidak sempat tumbuh menjadi singa dewasa dan memburu kalian sebagai mangsa..?
Dengan tenang rusa itu menyahut,
"Hai manusia jika bagimu singa-singa itu adalah mahluk BUAS dan KEJAM karena telah memangsa anak-anak kami, lalu kau suruh kami melakukan hal yang sama, maka apa bedanya kami dengan kekejaman dan kebuasan mereka."
"Biarlah mereka menjadi diri mereka dan kami menjadi dari kami"
"Begitu juga kalian manusia, pun tidak perlu berubah menjadi pribadi yang buruk "buas" hanya karena orang lain berperilaku buruk padamu"
"Jika memang kau pribadi yang baik, bangga dan tetaplah demikian adanya karena itulah karakter dirimu"
***
dipetik dari buku Dr. Mustika berguru pada langit dan bumi.
Silahkan di share jika bisa memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua.
sumber gambar:
http://dearcerita.blogspot.co.id/2016/02/berlarilah-cepat.html
BERDEBAT DENGAN ORANG BODOH
Komentar kita itu sesungguhnya hanyalah cermin isi kepala kita, ada yang bersifat mencerahkan dan ada yang sebaliknya,
Oleh karena itu tidak semua komentar perlu ditanggapi......
Berikut penjelasannya lengkapnya....
Saya selalu berusaha menulis dan membuat postingan yang edukatif dan menginspirasi,
Namun sebarapa baiknyapun isi postingan yang kami buat selalu saja ada yang komentar negatif dan bahkan cenderung menghujat.
Dulu kami sering menanggapi komentar semacam ini dengan itikad baik untuk menjelaskan dan lebih mencerahkan.
Namun hasilnya malah menjadi semacam debat kusir, karena mungkin dari komentator tidak bisa lagi menerima pencerahan.
Namun saat ini saya tidak lagi menanggapi komentar-komentar dari orang-orang yang seperti itu dan lebih tertarik mengamatinya saja serta mengintip apa isi posting-posting yang ada di akunnya..
Hal ini terjadi ketika saya membaca sebuah kisah yang inspiratif yang terus saya ingat sampai saat ini.
Yuk mari kita baca perlahan-lahan sampai akhir ya...,
==================
Suatu hari ada seorang ahli Matematika yang terkenal bijak dan cerdas bernama Ibnu Abdul Jabbar, beliau memiliki beberapa murid yang juga cerdas dan pandai yang terkenal oleh masyarakat sekitarnya.
Suatu hari, ada salah satu muridnya bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik pada saat ia berbelanja di pasar.
Pasalnya sang murid ingin membeli kurma, harga 1 kg kurma adalah 2 dinar dan ia ingin membeli 6 kg kurma. Sehingga iapun membayar senilai 12 Dinar. (mata uang saat itu)
Tapi kata si penjual salah, uangnya kurang, menurutnya ia harus membayar 14 Dinar.
Si penjual menjelaskan kalau 1 x 2 x 6 = 14
Dengan susah payah, si Murid menjelaskan berkali-kali pada si penjual bahwa
1 x 2 x 6 itu sama dengan 12 dan bukan 14.
Namun betapapun si murid berusaha menjelaskan, si penjual di pasar tetap ngotot bahwa jumlah yang harus di bayar adalah 14 Dinar.
Si penjual tersebut akhirnya menantang murid pandai tsb untuk meminta Ibnu Adbul Jabbar sebagai juri, untuk menentukan siapa yg benar diantara mereka.
Si penjual pasar mengatakan :
"Jika saya yg benar 1 x 2 x 6 = 14, maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh Ibnu Adbul Jabbar.
Tetapi kalau kamu yg benar (1 x 2 x 6 = 12), maka saya bersedia kepala saya di penggal.
Haaaaaa...hhaa.." Demikian si penjual pasar menantang dengan sangat yakin akan pendapatnya. disaksikan oleh orang satu pasar.
"Wahai Ibu Adbul Jabbar yang bijak dan pandai tolong katakan , mana yg benar diantara kita ?" ujar si penjual pasar pada sang Ahli Matematika dengan gaya sok pintarnya.
Ternyata Ibnu Abdul Jabbar memvonis cambuk 10x bagi murid nya yang menjawab (1 x 2 x 6 = 12)
Si murid pun protes pada Sang Guru karena ia tahu jawabannyalah yang benar, dan gurunya juga tahu bahwa jawabannyalah yang benar. Tapi mengapa justru ia yang di cambuk..?
Setelah selesai mencambuk muridnya, Ibnu Abdul Jabbar pun kemudian berkata,
Ketahuilah muridku, "Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK bijakan mu yg mau-maunya berdebat dan bertengkar dengan orang bodoh yg tidak tahu kalau (1 x 2 x 6 = 12)"
Guru melanjutkan : "lebih baik aku melihatmu dicambuk dan menjadi sadar dan lebih bijak dari pada kita harus harus melihat 1 nyawa terbuang sia2 karena sebuah KEBODOHAN DARI ORANG YANG TIDAK MUNGKIN BISA DIUBAH LAGI AKAL DAN PIKIRANNYA".
Mungkin salah satu pesan moral yang bisa kita petik adalah:
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yg tidak berguna dengan orang yang tidak paham, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada orang yg memulai perdebatan, sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yang tidak perlu...
Orang-orang semacam ini hadir dengan komentarnya bukan untuk membuat diri belajar menjadi lebih paham dan mengerti tentang kebenaran, melainkan hanya sekedar ingin Eksis dan agar terlihat pintar dan paham saja. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, dia tidak paham itulah mengapa ia berdebat.
Ada saatnya kita diam, untuk menghindari perdebatan/pertengkaran sia-sia.
Ingat ! Diam bukan berarti kalah, bukan? Diam untuk menjadi lebih bijak dan paham.
Memang bukan hal yg mudah, tetapi jangan sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yg tidak menguasai permasalahan…
Dan semoga kita bisa menjadi lebih bijak.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas ..
Dari kisah inspirasi yang di share oleh seorang teman di group ya... tksh.
di tulis ulang oleh
-ayah edy-
www.ayahkita.blogspot.com
FITNAH
Ketika seseorang tidak berhasil menemukan kekurangan orang lain maka satu-satunya cara yang ditempuh oleh orang tersebut adalah dengan menebarkan fitnah.
BATIN BERSIH VS BATIN KOTOR
Seekor kucing masuk kamar dan buang kotoran dibawah kolong tempat tidur.
Sejak itu betapapun banyak pengharum ruangan disemprotkan untuk mengatasinya tidak akan mudah untuk mengusir bau tak sedapnya.
Hanya bila jendela di buka dan udara kotor dikeluarkan usai kotoran tersebut dibersihkan, maka semua akan kembali segar.
Begitu pula bila tanpa sadar kau telah memiarkan kekotoran batin, kemarahan, kebencian, kecemasan dan lainnya masuk dan menendap di batin bawah sadarmu, maka betapapun banyak nasehat di jejalkan ke pikiran sadarmu, tidaklah mudah menyegarkan kembali batinmu yang tersakiti.
Hanya bila kau ikhlas membuka diri untuk menerima dan memaafkan, maka sekelumit kata pencerahan pun sudah cukup untuk menyegarkan kembali batinmu yang pernah terluka.
sumber; buku Dr. Musktika W
Berguru pada langit dan bumi.
Wednesday, January 10, 2018
SEKOLAH MONYET DI THAILAND
ADA YANG PERNAH DENGAR DI THAILAND ADA SEKOLAH UNTUK MONYET...?
Para orang tua dan guru yang berbahagia....
Sudah tahukah anda bahwa di Thailand ada sebuah Sekolah Akedemi yang didirikan dengan siswanya terdiri dari para monyet
ya...para monyet yang nantinya akan dipekerjakan di perkebunan-perkebunan besar di Thailand..?
Jadi ternyata Thailand si Negara penghasil perkebunan nomer satu didunia tersebut, pekerjanya sebagaian adalah para Monyet...
ya para monyet yang dididik di sekolah akedemi monyet milik Khuru Samporn. Atau yang lebih terkenal sebagai Samporn Monkey Training College. yang didirikan pada tahun 1957 di District Kancha-nadit, Provinsi Surat Thani.
Ternyata tempat ini tidak hanya sebagai akademi pelatihan monyet saja, melainkan telah berkembang menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh Turis Asing Manca Negara, dan tak jarang dari mereka adalah para pendidik yang khusus berkunjung untuk melihat langsung dan mempelajari metode pendidikan disana...
Mengapa mereka belajar dari Sekolah Monyet...?
Para orang tua dan guru yang berbahagia....
Sungguh suatu kebesaran jiwa yang luar biasa dari para turis asing yang telah mau belajar dari sekolah ini...
ya belajar dari Sekolah Monyet., karena banyak dari mereka yang datang ternyata berprofesi sebagai pendidik dan pemimpin lembaga pendidikan di negaranya
Ada apakah gerangan yang menarik dari sekolah ini, hingga berhasil mengundang para pendidik dari sekolah manusia untuk studi banding ke sekolah monyet...?
Para orang tua dan guru yang berbahagia mari kita simak apa saja keunikan yang dimilikinya....
1. Sekolah adalah tempat yang dibuat senyaman mungkin untuk para monyet.Khuru Samporn menjelaskan bahwa para monyet ini akan dapat menyerap ilmu pelajaran dengan baik, apa bila dia benar-benar merasa nyaman dan menganggap bahwa sekolah adalah tempat favoritnya Oleh karena itu bentuk sekolahnya dibuat sedemikian mirip dengan tempat habitat alami para monyet dulu berada.
2. Proses Penerimaan SiswaKhuru Samporn tidak pernah membeda-bedakan calon siswa, baik yang jinak, liar, setengah liar atau amat sangat liar.
Semua calon siswa diterima dengan tangan terbuka tanpa perlu ada ujian saringan, asalkan usianya sudah mencukupi. Karena Usia yang kurang dari 2 tahun, mestinya monyet tersebut masih harus hidup dengan ibunya untuk mendapatkan kasih sayang sebagai anak-anak dan belum layak untuk dipaksa menjadi pekerja perkebunan. Kata Khuru Samporn, ....
Bukan main...betapa arif dan bijaksananya beliau...
3. Mendidik dengan penuh kasih sayang...
Khuru Samporn selalu menekankan tidak boleh digunakan kekerasan, pukulan dan hukuman kepada para monyet; melainkan melalui pendekatan dengan penuh kasih sayang sebagaimana layaknya orang tua pada anaknya.
Khuru Samporn melakukan pendekatan mulai sejak monyet tersebut berprilaku sangat liar hingga saat lulus nanti prilakunya akan menjadi sangat jinak dan kooperatif dengan metode yang penuh kelembutan. Mulai dari memberi makan, mengajak main, membelai dan sebagainya.
4. Setiap monyet yang ingin bersekolah dapat masuk kapan saja sepanjang tahun asalkan usianya sudah mencukupi. Disana tidak mengenal dan tidak ada yang namanya tahun ajaran monyet.
5. Mendidik monyet berdasarkan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing; dimana ternyata masing-masing monyet memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Tutur Khuru Samporn.
6. Setiap siswa di didik untuk berhasil menguasai keahlian-keahlian dasar, menengah dan tinggi. Tanpa ada satu siswapun yang gagal. Jadi saat mereka lulus masing-masing monyet memiliki keahlian yang lebih kurang sama, satu sama lainnya.
7. Khuru samporn juga bertanggung jawab untuk memperbaiki prilaku monyet termasuk ada kalanya ada monyet yang kecanduan rokok, dan gemar merokok akibat kebiasaan orang membuang puntung sembarangan dan dipungut oleh monyet tersebut.
Dengan sabar Khuru Samporn melakukan terapi penyembuhan bagi sang monyet hingga ia benar-benar berhenti merokok. Khuru Samporn belum pernah mengeluarkan siswanya karena prilaku bermasalah ataupun dengan alasan ketidak mampuan belajar.
Khuru Samporn merasa bertanggung jawab terhadap setiap muridnya meskipun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki
Teruslah membaca.....
Ternyata masih banyak lagi nilai-nilai luhur pendidikan yang diterapkan di akademi ini dalam proses belajar mengajar seperti belajar dengan melakukan (Leaning by experience), belajar dari yang mudah ke yang semakin sulit, guru adalah sahabat bagi siswa,
Proses belajar harus menyenangkan, memperlakukan siswa sesuai kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.
Dan yang paling mengagumkan adalah bahwa Akademi ini tidak melakukan ujian akhir bagi kelulusan para siswanya juga tidak mengeluarkan ijasah atau gelar bagi para lulusannya.
Melainkan meng-garansi setiap siswa lulusannya akan dapat melakukan pekerjaanya dengan sangat mahir sesuai tingkatan pendidikan yang diikutinya.
Dan apa bila ternyata ada siswa yang dianggap tidak memuaskan, maka siswa tersebut berhak untuk mendapatkan pendidikan ulang tanpa dipungut biaya tambahan.
teruslah membaca....
Para orang tua dan guru yang berbahagia......
Namun ternyata hingga saat ini para pemilik monyet yang menyekolahkan monyetnya di Samporn Monkey Training College merasa sangat puas dan belum pernah ada komplain terhadap hasil kerja para monyet lulusan akademi ini.
Para orang tua dan guru yang berbahagia....sungguh sekolah yang luar biasa bukan....?
Coba bandingkan dengan Sekolah tempat anak kita saat ini bersekolah, Apakah lebih baik atau malah lebih buruk dari sekolah Monyet ini..?
Semakin hari sekolah ini semakin terkenal dan dipenuhi oleh para siswa dari berbagai pelosok daerah di Thailand karena keberhasilnya mencetak lulusan-lulusan unggul berkualitas bagi para pemilik perkebunan.
Sekolah ini juga telah dikunjungi oleh para praktisi pendidikan dan organisasi-organisasi pendidikan dunia, seperti UNESCO, UNICEF, ONEC dsb untuk dijadikan sebagai sumber pembelajaran moral dan wacana membuka wawasan untuk dapat membangun konsep pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak manusia.
Para orang tua dan guru yang berbahagia....
jika anda penasaran dan kebetulan berkunjung ke Thailand mungkin anda bisa mampir sebentar ke Samporn Monkey Training College untuk dapat melihat langsung barang sejenak agar nantinya dapat berbagi cerita pada para guru ditempat anak-anak kita bersekolah atau pada siapapun yang peduli akan nasib pendidikan bangsa ini.
Sumber: Buku Ayah Edy Judul: Ayah Edy punya cerita, Penerbit: Penerbit Nourabooks
Friday, January 5, 2018
KOMENTAR MU CERMIN ISI KEPALA MU
HATI-HATI KOMENTARMU
karena sesungguhnya hanyalah MENCERMINKAN KUALITAS ISI KEPALAMU bukan orang yang kamu komentari.
Kepala kita itu mirip seperti botol kosong.
Tergantung apa yang sering di isikan kedalam botol kosong tersebut setiap hari, maka itu pulalah yang di keluarkannya.
ISI BOTOL TERSEBUT MENENTUKAN KUALITAS HARGANYA..!
Nah coba kita ingat-ingat lagi, info apa yang sering kita baca dan kita masukkan kedalam kepala kita.
Apakah pengetahuan berharga ?
Atau ISU-ISU sampah yang membuat kotor pikiran kita ?
Harga & Kualitas Manusia itu ditentukan oleh isinya,
Botol kosong...
1. Kalau diisi air mineral, harganya 4 ribuan…
2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu…
3. Kalau diisi Madu Asli, harganya bisa puluhan ribu.
4. Kalau diisi minyak wangi essence oil harganya bisa ratusan ribu atau bahkan jutaan.
5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada yang membutuhkannya.
Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…
Orang yang sama juga sering kali berbeda nasibnya, karena isi pikirannya di kepala mereka berbeda-beda.
Nah jika selama ini banyak orang yang tidak menghargai kita atau hidup kita selalu penuh masalah, mari kita periksa pikiran kita, apakah yang selama ini sudah kita masukkan ke dalamnya?
Apakah ilmu dan pengetahuan berharga ?
Atau hanya isu-isu, fitnah dan kebencian yang mengotori jiwa ..?
Segera kosongkan isi kepala mu yang kotor dan segera ganti dengan membaca postingan-postingan yang positif dan bermanfaat.
Kalau ingin hidup kita berubahmenjadi lebih baik dan berkualitas.
share dari teman yang ditulis ulang oleh Ayah Edy untuk komunitas parenting.
KURIKULUM ANAK SD
Anak SD tidak perlulah diberi pelajaran dan ujian yang rumit-rumit dulu... yang bikin pusing dan stress anak, orang tua juga gurunya.
Cukuplah jika ia bisa berkata sopan dan tidak memanggil temannya dengan sebutan "kebun binatang".
Cukuplah jika ia mampu menghormati orang tua dan gurunya.
Cukuplalh jika ia mampu membuang sampah pada tempatnya.
Cukuplah jika ia tahu bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatannya juga orang lain.
Cukuplah jika ia mampu mengantri dan tidak menyerobot antrian seperti kebanyakan orang dewasa.
Cukuplah bahwa PACARAN itu bukan hal yang pantas baginya.
Cukuplah bahwa membully temannya itu perbuatan yang keji
MAKNA KEJUJURAN YANG SESUNGGUHNYA
TANYA:
Gus Manz :
Ayah Edi yang baik hati, jujur itu seperti apa dan bagaimana ? (maklum sudah biasa hidup di lingkungan tidak jujur dimana-mana).
Jawab:
Saya sendiri juga sama pak Gus, tidak paham arti jujur sampai suatu ketika kedua anak saya mengajari saya tentang kejujuran.
Suatu hari sy bersama anak saya menemukan UANG Rp. 10.000,- di lantai sebuah gedung tempat kami bersiaran. Dan malam itu ruangan sudah kosong tidak ada orang kecuali kami.
Lalu uang itu saya pungut, dan saya berkata dengan girang kepada anak saya; "Hore ayah nemu uang..., nemu uang Rp. 10.000,-"
"Ini simpan nak kamu simpan, rejeki bisa kamu tabung atau kamu sedekahkan."
Diluar dugaan saya pak, kedua anak saya malah berkata:
"Apakah itu uang ayah yang jatuh?" tanya kedua anak saya.
"bukan nak, ini nemu uang namanya, ini rejeki kita" jawab saya
Maklum karena sejak kecil secara tradisi apa bila ada peristiwa seperti ini disebut nemu uang dan itu rejeki, katanya.
"Loh... kalo bukan uang ayah kenapa ayah ambil ?", "Jangan di ambil, taruh lagi pada tempatnya, kasihankan om yang kehilangan uang tersebut, jika nanti dia datang lagi kesini dan mencarinya dan ternyata uangnya sudah di ambil sama ayah?" Anak saya Dimas berkata dengan nada serius pada saya dan sama sekali tidak berminat untuk mengambil uang itu.
"Sejak tadi Mas Dido juga sudah tahu ada uang di lantai, tapi itukan bukan uang mas jadi tidak mau ambil" kata kakaknya menimpali.
Lalu saya pandangi kedua anak saya, muka saya merah karena malu, tapi juga bangga dan bahagia memiliki kedua orang anak yang mampu berpikir kritis dan sama sekali tidak tertarik untuk menerima uang pemberian saya itu. Dia sama sekali tidak merasa nemu uang itu adalah rejeki baginya.
Dan akhirnya saya peluk kedua anak saya; setelah itu saya letakkan kembali uang itu di tempat saya mengambilnya. Dan kamipun berlalu pergi meninggalkan gedung itu.
Sesampainya di rumah sayapun langsung bersujud, bersyukur pada Tuhan, telah mendapat sebuah pelajaran berharga tentang arti sebuah kejujuran dari kedua orang malaikat kecilku.
Dan sejak saat itu sy tidak pernah lagi mau mengambil uang di jalan yang saya temukan, karena itu memang bukan hak saya, apa lagi REJEKI saya.
Mungkin itulah salah satu arti kejujuran pak Gus, tidak mengambil apapun yang bukan menjadi hak kita (DENGAN ALASAN PEMBENARAN APAPUN),
Saya pikir jika ini bisa dilakukan setiap orang Indonesia maka orang yang kehilangan barang atau uang segera akan menemukan kembali di tempat ia merasa kehilangan.
Mungkin jika ada lagi kisah lain yang di alami keluarga Indonesia tentang arti sebuah kejujuran ? Silahkan di share di kolom komentar ini.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.
by ayah edy
www.ayahkita.com
Gus Manz :
Ayah Edi yang baik hati, jujur itu seperti apa dan bagaimana ? (maklum sudah biasa hidup di lingkungan tidak jujur dimana-mana).
Jawab:
Saya sendiri juga sama pak Gus, tidak paham arti jujur sampai suatu ketika kedua anak saya mengajari saya tentang kejujuran.
Suatu hari sy bersama anak saya menemukan UANG Rp. 10.000,- di lantai sebuah gedung tempat kami bersiaran. Dan malam itu ruangan sudah kosong tidak ada orang kecuali kami.
Lalu uang itu saya pungut, dan saya berkata dengan girang kepada anak saya; "Hore ayah nemu uang..., nemu uang Rp. 10.000,-"
"Ini simpan nak kamu simpan, rejeki bisa kamu tabung atau kamu sedekahkan."
Diluar dugaan saya pak, kedua anak saya malah berkata:
"Apakah itu uang ayah yang jatuh?" tanya kedua anak saya.
"bukan nak, ini nemu uang namanya, ini rejeki kita" jawab saya
Maklum karena sejak kecil secara tradisi apa bila ada peristiwa seperti ini disebut nemu uang dan itu rejeki, katanya.
"Loh... kalo bukan uang ayah kenapa ayah ambil ?", "Jangan di ambil, taruh lagi pada tempatnya, kasihankan om yang kehilangan uang tersebut, jika nanti dia datang lagi kesini dan mencarinya dan ternyata uangnya sudah di ambil sama ayah?" Anak saya Dimas berkata dengan nada serius pada saya dan sama sekali tidak berminat untuk mengambil uang itu.
"Sejak tadi Mas Dido juga sudah tahu ada uang di lantai, tapi itukan bukan uang mas jadi tidak mau ambil" kata kakaknya menimpali.
Lalu saya pandangi kedua anak saya, muka saya merah karena malu, tapi juga bangga dan bahagia memiliki kedua orang anak yang mampu berpikir kritis dan sama sekali tidak tertarik untuk menerima uang pemberian saya itu. Dia sama sekali tidak merasa nemu uang itu adalah rejeki baginya.
Dan akhirnya saya peluk kedua anak saya; setelah itu saya letakkan kembali uang itu di tempat saya mengambilnya. Dan kamipun berlalu pergi meninggalkan gedung itu.
Sesampainya di rumah sayapun langsung bersujud, bersyukur pada Tuhan, telah mendapat sebuah pelajaran berharga tentang arti sebuah kejujuran dari kedua orang malaikat kecilku.
Dan sejak saat itu sy tidak pernah lagi mau mengambil uang di jalan yang saya temukan, karena itu memang bukan hak saya, apa lagi REJEKI saya.
Mungkin itulah salah satu arti kejujuran pak Gus, tidak mengambil apapun yang bukan menjadi hak kita (DENGAN ALASAN PEMBENARAN APAPUN),
Saya pikir jika ini bisa dilakukan setiap orang Indonesia maka orang yang kehilangan barang atau uang segera akan menemukan kembali di tempat ia merasa kehilangan.
Mungkin jika ada lagi kisah lain yang di alami keluarga Indonesia tentang arti sebuah kejujuran ? Silahkan di share di kolom komentar ini.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.
by ayah edy
www.ayahkita.com
BERSIHKAN DIRIMU DARI KEBENCIAN YANG MEMBELENGGU "CULA" MU
BANYAK ORANG TIDAK BISA MELIHAT KEBAIKAN DAN KEINDAHAN KARENA TERHALANG OLEH EGO DAN KEBENCIANNYA SENDIRI
Ketika hati kita dipenuhi kebencian maka kita akan suka membaca berita yang isinya penuh kebencian.
Ketika hati kita bersih dari rasa benci maka kita akan suka membaca berita yang isinya penuh mafaat dan kebaikan.
Yuk jaga hati kita, semoga malam Jum'at ini akan membawa berkah bagi kita semua.
Klik: https://web.facebook.com/AYAH-EDY-Parenting-141694892568287/?ref=ts&fref=ts
Salam syukur penuh berkah,
-ayah edy-
MUNGKINKAH NEGERI INI BISA BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK ?
Semua orang ingin perubahan;
Perubahan negeri ini menjadi lebih baik,
Perubahan agar anak-anak kita jadi lebih baik,
Perubahan apapun untuk menjadi lebih baik,
Tapi pertanyaannya semua berharap orang lainlah yang berubah, bukan dirinya.
Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, pernahkah kita merasa kesulitan untuk mengubah prilaku anak-anak kita yang sepertinya sudah agak-agak menyimpang dari yang kita harapkan.
Atau mungkin kita juga pernah merasa kesulitan untuk mengubah prilaku pasangan kita yang selama ini selalu saja berbeda pendapat dan tidak pernah sepaham. Padahal salah satu yang menjadi prinsip dalam mendidik anak untuk bisa menjadi lebih baik, adalah kekompakan dari kita para orang tuanya.
Jika kita adalah salah satu dari orang merasa demikian; mungkin ada baiknya kita belajar dari sejarah, tetang bagaimana kita bisa mengubah orang lain melalui diri kita.
Para orang tua dan guru tercinta saya ingin mengajak anda untuk meluangkan waktu sejenak saja guna menyimak sebuah tulisan luar biasa yang tertera di atas Batu Nisan, makam seorang jenius besar dunia .....Westminster Abbey, seorang arsitek kerajaan Inggris yang telah merancang Maha Karya, Gereja Kathedral di London.
Mari kita simak bersama;
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. Lalu Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itupun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri. Namun tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni orang-orang yang paling dekat denganku, namun celakanya merekapun ternyata tidak mau berubah !
Dan hari ini sementara aku berbaring untuk menanti ajal, tiba-tiba saja kusadari;
Seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku, Kemudian siapa tahu, dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini !”
Tulisan ini,
Terukir diatas batu nisan makam
Westminster Abbey,
Orang dekat Kerajaan Inggris
Arsitek Kerajaan, 1100 M.
Sungguh sebuah tulisan yang luar biasa..!
Para orang tua dan guru ....yang saya cintai, dimanapun anda berada, sesungguhnya kita tidak akan bisa mengubah siapapun sebelum kita mampu mengubah diri kita sendiri, semoga kita mau belajar dari sejarah dan bisa memetik hikmah yang terkandung didalamnya.
By Ayah Edy
Perubahan negeri ini menjadi lebih baik,
Perubahan agar anak-anak kita jadi lebih baik,
Perubahan apapun untuk menjadi lebih baik,
Tapi pertanyaannya semua berharap orang lainlah yang berubah, bukan dirinya.
Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, pernahkah kita merasa kesulitan untuk mengubah prilaku anak-anak kita yang sepertinya sudah agak-agak menyimpang dari yang kita harapkan.
Atau mungkin kita juga pernah merasa kesulitan untuk mengubah prilaku pasangan kita yang selama ini selalu saja berbeda pendapat dan tidak pernah sepaham. Padahal salah satu yang menjadi prinsip dalam mendidik anak untuk bisa menjadi lebih baik, adalah kekompakan dari kita para orang tuanya.
Jika kita adalah salah satu dari orang merasa demikian; mungkin ada baiknya kita belajar dari sejarah, tetang bagaimana kita bisa mengubah orang lain melalui diri kita.
Para orang tua dan guru tercinta saya ingin mengajak anda untuk meluangkan waktu sejenak saja guna menyimak sebuah tulisan luar biasa yang tertera di atas Batu Nisan, makam seorang jenius besar dunia .....Westminster Abbey, seorang arsitek kerajaan Inggris yang telah merancang Maha Karya, Gereja Kathedral di London.
Mari kita simak bersama;
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. Lalu Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itupun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri. Namun tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni orang-orang yang paling dekat denganku, namun celakanya merekapun ternyata tidak mau berubah !
Dan hari ini sementara aku berbaring untuk menanti ajal, tiba-tiba saja kusadari;
Seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku, Kemudian siapa tahu, dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini !”
Tulisan ini,
Terukir diatas batu nisan makam
Westminster Abbey,
Orang dekat Kerajaan Inggris
Arsitek Kerajaan, 1100 M.
Sungguh sebuah tulisan yang luar biasa..!
Para orang tua dan guru ....yang saya cintai, dimanapun anda berada, sesungguhnya kita tidak akan bisa mengubah siapapun sebelum kita mampu mengubah diri kita sendiri, semoga kita mau belajar dari sejarah dan bisa memetik hikmah yang terkandung didalamnya.
By Ayah Edy
AMBISI DAN KEPANTASAN
TIDAK USAH TERLALU BERAMBISI DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA....
Karena Tuhan akan selalu MEMANTASKAN rezeki yang kita terima dengan daya terima kita.
Tidak akan Tuhan memeberikan kita sesuatu yang kita tidak sanggup untuk menerimanya.
Percayalah SETIAP MANUSIA SUDAH ADA TAKARAN DAN TAKDIR REZEKINYA. MASING-MASING !
TEBERLAH KEBAIKAN
Didunia ini selalu ada orang yang menebar keburukan dan kebaikan, tapi jika orang yang menebar keburukan lebih banyak dari yang menebarkan kebaikan maka dunia ini menjadi tidak seimbang.
Jika kita merasa orang baik, mari kita tebar banyak kebaikan dan lakukan sekarang juga.
Terinpirasi dari film 47 Ronin
Subscribe to:
Posts (Atom)