Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Wednesday, October 3, 2018
RAPORT ORANG TUA
JIKA ORANG TUA JUGA PUNYA RAPORT, KIRA-KIRA NILAINYA RATA-RATANYA BARAPA YA ????
Di sekolah kami Maha Karya Gangga di Buleleng Bali, setiap orang tua juga mendapatkan Raport dan akan di evaluasi hasilnya setiap 3 bulan sekali....
Nah ngomong-ngomong kalau orang tua diberikan raport kira-kira hasilnya seperti apa ya...?
Sahabat komunitas tercinta berikut ini ada sebuah kisah renungan menarik yang dikirim oleh sahabat kita:
Benedicta Carine
Yesterday at 1:47pm •
Barusan saya berbincang dengan ART saya, dia minta ijin untuk pulang lebih awal untuk ambil Raport anaknya di sekolah. Lantas saya berpesan padany, untuk tidak perlu harapkan anak bagus di semua bidang, melainkan fokuslah pada apa yg jadi keahlian anak. Bahwa setiap anak punya potensi n minat yg beda2, tak perlu dipaksakan.
Lantas ia pun bercerita, bahwa dia melihat anak tetangganya kepalanya pitak2 karena di potong rambutnya oleh ortunya sendiri. Alasan ortu tsb karena nilai raport anaknya mengecewakan.
Mendengar itu hati saya tersayat, tak terbayang bagaimana PERASAAN anak tsb ; MALU, MARAH, KECEWA, merasa diri TAK BERHARGA??
Tiba2 terbesit dalam hati saya, bagaimana biar adil jika bukan hanya anak saja yg memiliki nilai2 Rapor? Bagaimana jika sekarang Anak2 kita memiliki KESEMPATAN untuk MEMBUATKAN nilai2 di Raport kita?
Hhmmmm..... Bagaimana ya kira2 isinya?
- Agama (teori):
Nilai 9( hapal sekali isi kitab suci)
- Agama (praktek):
Nilai 4 ( ajar tak boleh bohong, tp tiap hari selalu bohong - bilang ayah/bunda hanya ke warung sebentar, pdhl pergi kerja sampai malam)
- Matematika. :
Nilai 5 (Ga pandai berhitung. Tiap hari selalu bertanya : 'mama udah bilang BERAPA KALI?? Kok ga nurut2 juga sih!!!!')
- PPKN :
Nilai 4 ( ajarin suruh taat aturan, tapi suka nyebrang jalan sembarangan, naik motor ga pake helm, buang sampah sembarangan, ga mau ngantri, merokok di tempat AC/Umum dll)
- Sejarah :
Nilai 8 ( suka ungkit2 masa lalu. 'Baru aja 4 hari yg lalu kamu pecahin Vas, trus 2 hari lalu pecahin piring, eh sekarang gelas kamu pecahin, besok apalagi??')
- Kesabaran :
Nilai 3 ( ngomel mulu kerjanya tiap hari)
- Olah raga :
Nilai 8 (jago sekali menampar, mencubit, memukul, menendang, menarik rambut alias menjambak ketika marah.. Mungkin bisa dapat Medali Emas jika diikutkan di Olympiade)
Kesimpulan:
*perlu belajar lebih sabar n kendalikan emosi
*belajar mendengar, karena selama ini terlalu banyak bicara sepanjang hari
* harus lebih banyak belajar bagaimana berSOSIALISASI yg BAIK dengan ANAK
*belajar memberi diri sendiri KONSEKWENSI, karena selama ini sukanya hanya anak saja yg dihukum ketika salah, namun kesalahan diri sendiri mudah sekali ditoleransi..
* harus lebih RAJIN BELAJAR. Karena selama ini hanya anak yg disuruh rajin belajar, tp diri sendiri malah malas belajar - lebih suka nonton sinetron.
Para parents terkasih, mari kita renungkan sama2. Betapa kita sudah bertindak sangat tidak adil kepada anak. Kita menuntut anak harus nurut, pintar di hampir semua bidang, rajin belajar, sopan, anak harus sempurna, dan berbagai tuntutan kita lainnya.
Sementara anak? Apa yg mereka tuntut? Hanya Perhatian, Pengertian, Penerimaan, Contoh yg Baik.
Namun ketika mereka tak dapatkan semua itu dari kita, apakah anak ada 'Hak' untuk marah - seperti di saat kita marah ketika anak tak sesuai tuntutan kita?
Tak ada, bukan?? Yg ada ketika anak 'rewel', berusaha sampaikan perasaanny, kita malah makin mengomeli dia bahkan sampai ada yg 'dihukum' karena itu..
Apakah ini yg dinamakan ADIL??
Mari kita sama2 merenungkan dengan hati nurani masing2..
(◦'⌣'◦)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment