Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Saturday, July 11, 2020
TEBARLAH KEBAIKAN DIMANAPUN ANDA BERADA
Sebuah kisah yg sangat menyentuh hati saya....
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan.
Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat, bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan.
Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya (mobil rakyat) masih menyala, ketika pria itu mendekati sang nyonya.
Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih terlihat ketakutan.
Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini.
Apakah pria ini akan melukainya, atau malah merampoknya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.
Sang pria dapat melihat dan merasakan bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri disana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.
Kata pria itu, “Saya disini untuk menolong anda, Nyonya.
Masuk ke dalam mobil saja, supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”
Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut usia seperti dia, kejadian itu cukup buruk.
Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu..
Namun, akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.
Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu.
Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.
Bryan hanya tersenyum, ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu.
Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar, sebagai ungkapan terima kasihnya.
Berapa pun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu.
Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.
Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih.
Meskipun ia miskin ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan dan Tuhan mengetahui, bahwa banyak orang telah ditolong dirinya pada waktu yang lalu.
Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu dan tidak pernah ia berbuat hal menyakiti orang lain.
Pria itu mengatakan kepada sang nyonya, bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, silahkan nanti pada waktu berikutnya jk nyonya melihat seseorang yang memerlukan bantuan, nyonya dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu dan Bryan menambahkan, ketika itu
“Nyonya ingatlah kepada saya.”
Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu.
Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman, ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.
Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah.
Restoran itu nampak agak kotor. Diluar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.
Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah.
Pelayan itu tersenyum manis, meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari.
Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran.
Wanita lanjut usia itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya.
Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.
Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100 (senilai Rp. 1,2jt) . Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu.
Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi.
Pelayan itu bingung, kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.
Ada butiran air mata, ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu:
“Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya.. Saya juga pernah ditolong orang. Orang itu juga telah berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan hari ini padamu.
Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan:
“Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.'”
Di bawah lap itu terdapat sepuluh lembar uang kertas $ 100 lagi.
Malam itu, ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang.
Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu.
Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan u melahirkan bayi mereka..?
Untuk kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup dgn penghasilan mereka yg terbatas.
Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan pada suaminya
“Jangan khawatir lagi tentang bayi kita ya sayang, samuanya akan beres suamiku.
Aku mengasihimu, Bryan Anderson!”
##############
RENUNGAN:
Ada pepatah lama yang berkata,
“Berilah, maka engkau diberi.” Hari ini kami mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya.
Jangan berhenti sampai di sini.
Biar terang kehidupan kita dan agar bersinar kehidupan orang yg kita kirimi kisah ini.
Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja!
Segera share kepada teman-teman kita.. !
Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Kita tidak selalu dapat melihatnya, namun kita tahu mereka selalu ada..
Yuk, kita bagikan kebaikan hari ini pada 1 orang saja, semoga rantai ini tidak akan pernah terputus;
Percayalah, energi positif ini kelak akan berputar dan kembali pada kita.
aku mencintai kalian semua.
Bryan Anderson.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment