Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Thursday, August 18, 2016
KOREA DAN INDONESIA MERDEKA HANYA SELANG 2 HARI SAJA....?
Indonesia dan Korea Selatan merdeka pada hari yang berdekatan.
-Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945,
-Korea Selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945.
Walaupun hanya beda 2 hari, Korea Selatan yang dahulu "LEBIH MISKIN" dari Indonesia.
Tapi sekarang Korea berhasil menempati urutan papan atas Negara Maju. di Dunia. Padahal kita memulai titik start membangun bangsa hanya selisih dua hari saja.
Hmmm .... hanya berbeda 2 hari tapi bisa berbeda segalanya … !
Kok bisa ya...?
Mari kita cermati beberapa persamaan dan perbedaan Pola Pikir dan Pola Hidup Bangsa Korea dan Bangsa Indonesia.
Orang Korea tidak merayakan 15 Agustus-an seperti kita di Indonesia.
Mereka hanya mengibarkan bendera, sudah.
Tidak ada umbul-umbul, spanduk, lomba-lomba, apalagi peringatan yang meriah.
Apakah tanpa semua itu mereka tidak cinta negaranya?
Jawabannya, pasti tidak!
Orang Korea, tidak ada yang tidak cinta negaranya.
Jika di Indonesia sejak zaman Orde Baru di tiap kantor dipasang foto presiden dan wakil presiden, di Korea mereka hanya memasang bendera negaranya. Mengapa...?
Bagi mereka, "Siapapun presidennya, negaraku tetap Korea".
Bagi mereka, Presiden dan Wakil Presiden bukanlah Negara tapi hanya pengemban Tugas Negara.
Presiden adalah milik semua bangsa Korea dan bukan hanya sebagian golongan saja. Jadi semua bangsa bersatu membangun Korea siapapun presidennya.
Setelah kemerdekaan Korea dari Jepang, mereka masih harus melewati fase perang saudara hingga akhirnya pecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Saat itu, orang Korea teramat miskin, hingga makan nasi (yang merupakan kebutuhan pokok) saja susah.
Sehingga setiap bertemu, satu sama lain mereka akan bertanya “밥을 먹었어요?” (“Sudah makan nasi?”), jika belum maka akan diajak makan. Begitulah solidaritas kebangsaan yang dimiliki oleh setiap orang di KOREA.
Begitu pula dengan kerja keras, sudah tidak diragukan lagi hasil nyata dari kerja keras Korea Selatan saat ini. Kita bisa lihat dari banyaknya produk berteknologi canggih yang membanjiri dunia termasuk Indonesia.
Pesan dari Presiden Korea saat itu,
“Let’s work harder and harder. Let’s work much harder not to make our sons and daughters sold to foreign countries.”
"Ayo kita bekerja lebih keras dan lebih keras, Ayo kita bekerja lebih keras untuk tidak membuat anak-anak kita dijual ke luar negeri"
Dan kemudian ditutup oleh quote ini,
“Now, we promise that we will hand over a good country to our sons and daughters, we will give you the country worthy to be proud as well.”
"Sekarang, kita berjanji bahwa kita akan menyerahkan sebuah negara yang baik untuk putra dan putri kita, kita akan memberikan negara yg layak untuk dibanggakan oleh anak-anak kita"
Lihatlah betapa nasionalisnya orang Korea, ketika mereka merantau di negara asing semisal Indonesia, mereka hanya mau membeli produk-produk bermerek "Korea" kecuali jika memang tidak ada produk Korea yang di jual di negera tersebut.
Bisakah kita Indonesia seperti Korea...???
Bisakah kita bersatu dan berpikir seperti mereka..???
Bisakah kita memiliki Nasionalisme seperti bangsa Korea...???
Jika tidak, jangan Mimpi Indonesia bisa menjadi negara Maju seperti Korea.
Tolong sebarkan pesan ini untuk seluruh anak bangsa
Terimakasih untuk anda yang telah ikut membangunkan anak bangsa melalui artikel ini.
Salam Kemerdekaan INDONESIA
tulisan ini di share dari sahabat Yayoek,
Anggota Resimen Mahasiwa, Batalion 8 UI 1989-1994
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Right or Wrong Indonesia is my Country, so Kepentingan negara lebih diutamakan drpd kepentingan pribadi. ketika terpilih menjadi Pemimpin tentulah tugas negara jd prioritas...
ReplyDelete