Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Friday, July 7, 2017
KETIKA TUHAN TIDAK BERSAMA LAGI DENGAN ANAK KITA
KETIKATUHAN TIDAK LAGI BERSAMA ANAK KITA?
Pada saat kita membaca penggal kalimat ini mungkin reaksi kita bermacam-macam.... ada yg percaya, ada yang antara percaya dan tidak tapi mungkin ada juga yg sama sekali tidak percaya.
Semua reaksi tersebut sangatlah wajar, mengapa...? karena memang kita semua di takdirkan untuk berbeda dalam berbagai hal termasuk dalam berfikir.
Saya pun pada awalnya demikian..... tidak terlalu yakin dan terus mempertanyakan Apa buktinya...?
Seorang Guru bijak dari dusun Kuta, Bali, menuturkan kepada saya
Bahwa sesungguhnya Tuhan sudah hadir bersama anak sejak mereka di lahirkan.... membawa cinta dan kebahagiaan bersamanya.
"Coba Mas Edy ingat2 lagi ketika kita melihat seorang bayi...." katanya.
"Tanpa perlu melucu dan di buat2 setiap tindak tanduknya sudah mengundang gelak tawa yg membahagiakan orang tuanya."
"Tawa seorang bayi akan mengundang dan menebarkan aura bahagia bagi semua yg berada di dekatnya, sampai2 banyak orang tua yg merekamnya sebagai nada dering di hp mereka"
"Pada saat ia mencium pipi kita yg terkadang di penuhi oleh air liurnya, kita malah merasa senang dan serasa mencium bau surga dari mulit mungilnya."
"Pada saat ia menangis maka semua orang akan serta merta tertarik untuk berempati dan menolongnya.
"Ketika ia pipis dan pipisnya membasahi baju orang tuanya, mereka malah tertawa geli di sampaikan pada seluruh keluarga sehingga mebuat seluruh keluarga tertawa gembira."
"Pada saat pup kita tidak merasa "jijik" untuk membersihkannya bahkan hingga berkali-kali...."
"Bahkan hanya sekedar mimpi saja, jika mimpinya menggendong bayi maka banyak yg meyakini akan segera mendapat Rezeki" "Coba bayangkan.... " tutur beliau.
Mengapa setiap tingkah laku seorang anak terutama semasa masih bayi dan balita semua tingkah polah mereka membuat kita selalu merasa senang dan terhibur dan tidak pernah merasakan kesal, marah, tersinggung, jijik dsb....?
Karena di dalam diri mereka ada Tuhan, karena di dalam setiap prilaku alamiah mereka ada Tuhan di dalamnya....
Tuhan di dalam diri anak kita akan jauh lebih tampak jelas bersinar pada saat mereka sedang tertidur pulas....
Perhatikanlah baik-baik wajahnya.... terasa damai, indah, penu cinta kasih dan menentramkan...sepertinya tak sanggup kita melukiskannya dengan kata-kata.
Sehingga sering kali di saat-saat seperti inilah banyak orang tua yg tersadarkan serta menyesali segala tindakan demi tindakan yg keliru yg dilakukan pada anaknya tadi siang. Hingga tak sadar air mata menitik sambil terus memandangi anak kita yg sedang tertidur pulas.
Itulah bukti terkuat bahwa Tuhan memang benar2 bersemayam dalam diri seorang anak.
Hampir setiap malam dan berkali-kali sudah, rupanya Tuhan telah mengajak para orang tua untuk sadar dan bertobat melalui wajah seorang anak yg sedang tertidur.
Tap masalahnya apakah kita menyadarinya....? Apakah kita mau melakukan pertobatan yg ikhlas dan tidak mengulangi prilaku yg sama esok harinya...?
Sambil merenung, Lalu saya bertanya lagi pada beliau......
"Tapi mengapa ketika anak2 ini mulai beranjak dewasa banyak orang tua yg mulai cepat merasa marah, emosi dan tersinggung terhadap prilaku mereka yg sama.....?"
Lalu beliau menjawab; "Karena Tuhan telah menjauh dari anak ini.... sehingga setiap prilakunya jadi mengundang emosi orang lain."
"Lalu mengapa Tuhan menjauh......?" tanya saya lagi
"Karena kebanyakan orang tua tidak lagi melihat ada Tuhan di dalam diri setiap anaknya, jadi hampir setiap hari anaknya di ajari, dimarahi dengan berbagai alasan dan di tekan dengan berbagai ambisi orang tua yg sering kali bertentangan dengan keinginan Tuhan yg bersemayam di dalam diri seorang anak."
"Seperti apa misalanya Mas ?" tanya saya lagi.
Beliau menjawab lagi; "Seperti biila ada orang mengetuk pintu meminta sumbangan, lalu orang tua akan bilang pada anaknya, tolong kamu ke depan dan temui dia ya, bilang mama lagi tidak ada di rumah."
"Watku seorang anak mengantiri giliran, lalu orang tuanya akan bilang kamu salip aja gak papa kok dari pada nanti kita harus nunggu lama banget lho.... tuh cepat mungpung orang lain gak ada yg lihat."
"Belum lagi bentakan demi bentakan yg di lakukan orang tua pada anaknya setiap pagi menjelang berangkat sekolah, setiap malam pada saat anaknya sulit mengerjakan PR.... Setiap akhir minggu pada saat anaknyg mendapat nilai yg kurang memuasakan orang tuanya. Setiap hari saat anaknya tidak mau berangkat ke tempat Les/kursus, setiap Bulan pada saat anaknya harus ikut REMEDIAL dari gurunya, Setiap Smester kita nilai raportnya menurun. "
"Yang sepertinya semua itu sesungguhnya tidaklah selaras dengan keinginan dan sifat-sifat Ketuhanan dalam diri seorang anak."
"Dan banyak lagi prilaku dan pola asuh orang tua lainnya yang pada akhirnya membuat Tuhan mulai menjauh dari anak tersebut sehingga tidak lagi Tampak Cahaya Tuhan di dalam diri mereka."
OMG...?!?!? pikir saya dalam hati......, saya langsung teringat pada malaikat2 kecil saya dan segera merenungi apa saja kesalahan demi kesalahan yg telah saya perbuat selama ini.
Mari kita renungkan dan mari kita sadari ini semua.....
dan bersama-sama
Mari kita bangun Indonesia yg kuat dari Keluarga!!
Agar anak2 kita bisa tetap memiliki Cahaya Tuhan di dalam dirinya dan di sepanjang hidupnya.
Ayah Edy
Pendiri Gerakan Indonesian Strong from Home
www.ayahkita.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment