Penting dibaca oleh para orang tua dan guru π
BERKOMPETISI VS BERSINERGI
Apakabar sahabat orang tua dan guru tercinta ?
π
Nah kalau saat ini kita sedang senggang, yuk kita coba angkat kedua tangan kita dan fokuskan pandangan kita pada jari jemari yang ada di tangan kita.
π
Apakah kira-kira pelajaran yang Tuhan sampaikan melalui jari jemari kita ini ?
π
Jari jemari kita juga sama dengan jari jemari anak kita. hanya beda ukuran saja
Tapi yang menarik dilhat dari bentuk dan fungsinya kelima jari yang kita miliki tersebut tidak ada yang sama.
Tidakkah kita menyadari apa artinya ini semua ?
π
Ya mungkin salah satunya ini mencerminkan setiap anak yang kita lahirkan atau terlahir di dunia ini tidak pernah ada yang sama, kalau yang mirip-mirip mungkin ada tapi yang sama persis saya rasa tidak ada.
π
Melalui perbedaan jari jemari ini kita bisa melihat bahwa dari bentuknya mereka memiliki ciri khas masing-masing denga tujuan khususnya masing-masing.
π
Siapapun anda, pasti memiliki Ibu jari yang bentuknya paling pendek dan paling gemuk diantara jari lainnya bukan?
π
Namun terlepas dari bentuknya yang sering kali menjadi olok-olok di kehidupan ini, (jika bentuk tubuh ini dimiliki oleh seseorang)
π
Namun lihatlah apa yang dilakukannya. Ia selalu memberi kebahagiaan bagi orang lain mana kala tangan kita mengacungkan "Jempol" pada orang lain.
ππ
Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik bentuknya yang sering kali menjadi olok2 tapi ia justru mampu melahirkan kebahagiaan dan semangat bagi orang lain.
ππ
Disebelahnya ada jari telunjuk yang bentuknya paling seimbang dan nyaris sempurna tanpa kekurangan, namun lihatlah ketika ia digunakan cenderung menyakiti orang yang melihatnya, betapa kita jika sedang marah pada anak cenderung untuk menunjuk2 wajahnya dan anak kita melihatnya dengan penuh ketakutan.
Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik bentuknya yang elok dan nyaris sempurna tapi ia justru jika ia digunakan akan memberikan efek kesedihan dan ketakutan pada orang lain.
ππ
Lalu jari tengah yang biasanya paling tinggi dibanding jari-jari yang lain namun jari tengah ini cenderung jarang memberikan kontribusi apapun dalam kehidupan bahkan di tradisi barat ini cenderung untuk memaki-maki orang lain.
ππ
Jelas Tuhan berpesan bahwa dibalik jabatannya yang paling tinggi, hartanya yang paling banyak, di kantor atau masyarakat tapi ia justru sering kali malah tidak memberikan kontribusi positif apapun bagi kebaikan, dan bahkan sering kali digunakan untuk menghina, mengumpat dan memaki orang lain. (dalam budaya barat)
ππ
Jari manis, yang cenderung lebih pendek dari jari tengah tapi kerap kali di gunakan untuk menjalin ikatan setia antara kedua pasangan yang hendak menikah, dialah jari tempat dimana cincin disematkan.
ππ
Dan terakhir adalah jari kelingking, bentuknya pendek, kurus ceking, namun dia sering kali berfungsi mendamaikan kedua anak yang bertengkar. Biasanya anak yang baikan kembali setelah bertengkar akan saling mengaitkan jari kelingkingnya.
ππ
Pelajaran berharga yang di titipkan Tuhan melalui jari-jari kita salah satunya adalah tidak ada anak yang sempurna, tiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap anak terlahir berbeda, untuk tujuan dan peran yang berbeda dalam kehidupan ini.
ππΉπ
Mereka berbeda bukan untuk bersaing atau berlomba untuk saling menjatuhkan atau berebut juara meraih nilai atau rangking tertinggi
ππΉπ
Sebenarnya mereka berbeda untuk bekerjasama, mengerjakan sesuatu apapun dengan lebih baik secara bersama-sama.
ππΉπ
Perhatikanlah baik-baik apa yang dilakukan oleh kelima jari kita di tangan kiri dan tangan kanan. Mereka semua akan bekerjsama untuk mengangkat beban-beban yang berat bukan?
ππΉπ
Bayangkan jika anda menganggkat beban hanya dengan hanya menggunakan satu jari saja, semisal telunjuk atau jari tengah, apa yang terjadi ?
ππΉπ
Jadi ternyata tanpa kita sadari, jari jemari kita tahu betul bahwa perbedaan mereka adalah untuk saling menguatkan dan saling mendukung dalam sebuah kerjasama sehingga bebas seberat apapun bisa diangkat jika kelima jari tersebut bekerjasama.
Dan tentunya bukan untuk bersaing, saling menjatuhkan dan menghina satu sama lain.
π₯π₯π₯
Ah tapi sayangnya sistem pendidikan kita malah melakukan yang sebaliknya, setiap anak diminta untuk berlomba-lomba bak pacuan kuda untuk mendapat nilai tertinggi, rangking tertinggi dengan cara apapun dan bukannya anak-anak yang berbeda kemampuan ini dilatih untuk saling bekerjasama dan bersinergi
π€π€π€
Jadi jangan kaget jika kelak setelah mereka tumbuh dewasa akan menjadi orang-orang yang suka bersaing dan saling menjatuhkan dengan cara apapun. Dan bukannya orang yang suka bersinergi mengatasi persoalan negeri ini secara bersama-sama
π₯π₯π₯
So tak perlu kaget jika Indonesia saat ini jadinya seperti ini.
πππ
Padahal seandainya saja masyarakat kita menyadari ini dan menjadikan perbedaan-perbedaan yang kita miliki untuk saling bersinergi dan bekerjasama layaknya jari jemari kita, maka seberat apapun masalah dan beban negeri ini pasti akan bisa kita angkat dan atasi bersama.
Pertanyaan besarnya adalah....
Apakah anak-anak kita akan kita didik dengan cara seperti ini lagi..?
π€π€π€
Namun demikian, ada satu hal yang sungguh membahagiakan, bahwa saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang mendidik muridnya tidak lagi untuk berlomba adu cepat atau adu tinggi meraih rangking dalam kelas atau di sekolahnya, melainkan untuk saling bersinergi dan bekerjasama untuk menciptkan sesuatu yang berharga bagi diri mereka dan masyakat.
Semoga sekolah-sekolah semacam ini bisa terus bertumbuh semakin banyak di seluruh wilayah Indonesia.
Mohon doanya selalu,
Salam syukur sehat, bahagia, penuh berkah, melimpah.
ayah edy
Silahkan di sharing jika dirasa berguna dan bermanfaat. ππ
No comments:
Post a Comment