SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Monday, March 21, 2016



Jangan sampai kita lupa bahwa di atas semua gelar-gelar akademik serta jabatan tinggi nan mentereng yang kita miliki, dirumah kita tetap dipanggil sebagai Ayah.

-ayah edy-


APA MAKNA KISAH INI BAGI KITA ?



Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan.

Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya.  Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu, " ujar sang Istri. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan.

Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat  keriput si kakek.  Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?". Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan."

Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul.  Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

Teman, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka ada peniru.

Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.

Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya.

Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Terimakasih sahabatku telah berkenan untuk membaca kisah ini sampai akhir.  Semoga kisah ini bisa memberikan hikmah dan manfaat bagi kita semua.

Ditulis ulang oleh
-ayah edy-

SEBUAH RUMAH KECIL UNTUK AYAH



Dimas anakku, terlahir sebagai anak yang lebih dominan otak kanannya dengan memiliki sebagian ciri-ciri yang biasa dimiliki oleh anak otak kanan lainnya.

ciri anak otak kanan bisa dibaca selengkapnya di : http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html

Pada umumnya anak-anak yang lebih dominan otak kanannya sering dianggap sebagai anak dengan berbagai permasalahan seperti ADD, ADHD, Speech Delay, Learning Disabilities, Asperger Syndrome atau bahkan Autis Ringan.

Namun aku mencintai anakku apa adanya, dialah hadiah terindah dari Tuhan untuk keluarga kami.

Meskipun mungkin untuk ukuran orang tua lain anakku kurang berprestasi dalam bidang akademik, tapi aku selalu membisikkan di telinganya, "Dimas itu anak ayah yang paling hebat, paling disayang sama ayah, jadilah anak baik ya nak, itulah yang membuat ayah bahagia dan bangga punya anak yang bernama Dimas".


Itulah pesan yang berulang-ulang saya bisikkan di telinganya ketika saya memeluknya dan mencium pipinya ketika dia melakukan satu hal baik setiap harinya atau ketika ia hendak tidur.

Hari demi hari berlalu, Dimas mulai tumbuh menjadi anak yang aktif, kreatif, ramah, baik dan penolong, namun ia tetap saja tidak mau belajar tentang hal-hal yang bersifat akademik.

Jika bundanya khawatir saya malah selalu menenengakan bundanya bahwa anak berkembang sesuai ciri khasnya masing-masing. Dia sudah membawa takdir Tuhan bagi dirinya tidak ada yang perlu dikhawtirkan, tugas kita adalah mendoronya untuk menekuni kegiatan yang dia sukai. Dan bukan memaksakan dia melakukan hal-hal yang kita anggap baik baginya tapi dia tertekan untuk melakukannya.

Dimas anakku suka sekali dengan lego dan mobil, setiap ada info tentang mobil matanya berbinar-binar, dia hapal semua merek, jenis tipe berikut harganya, panjang, tinggi serta fasilitas dan teknologinya, ia selalu bilang ingin jadi penjual mobil yang hebat.  Ia bahkan lebih tahu tentang mobil dari pada seles mobilnya sendiri.

Ada satu hal yang selalu di ucapkan Dimas adalah jika ia kelak sudah jadi orang sukses ingin membelikan ayah sebuah rumah yang indah dan cantik berlantai 2, agar masa tua ayah bisa hidup bahagia sama bunda.



Saya sering menitikkan air mata terharu, jika Dimas sudah mengucapkan ini berulang-ulang dalam doa bersama kami menjelang tidur.

Dan kemarin tanpa sengaja kami membeli sebuah mainan Lego, yang menurut saya cukup rumit, karena bahannya kecil-kecil dan banyak sekali berjumlah lebih dari 900 keping.

Dimas berdua kakaknya Dido asyik menyusunnya keping demi keping selama lebih kurang 2 hari, wah betapa antusias dan tekunnya mereka.

Dan ketika hari kedua, maka jadilah rumah tersebut, dan Dimas berkata, Ayah Rumahnya sudah jadi Rumah untuk Ayah...mereka berdua membawa rumah hasil karya mereka berdua ke kamar kami,

"Ayah nanti kalau sudah besar Dimas belikan rumah yang sungguhan ya... sekarang rumahnya dari lego dulu..." ucapnya dengan polos dan lugu.

Ya Tuhan ku tatap mata anakku dalam-dalam, dengan wajahnya yang masih polos, lugu lalu ku peluk dan kucium pipinya sambil ku bisikkan di telinga kecilnya, terima kasih ya nak, Dimas benar-benar anak ayah yang hebat, semoga Allah SWT mengabulkan segenap cita-cita muliamu ya nak.

Dan Dimaspun mengangguk-anggukan kepalanya.

Lalu mereka berduapun kembali bermain,  ketika mereka berlalu sayapun tak kuasa menahan air mata, menangis terharu.

-ayah Edy, ayah dari Dimas dan Dido-
www.ayahkita.com

UJIAN AKHIR NASIONAL ?


UAN

Apakah telah terbukti berhasil meningkatkan potensi emas anak atau sekedar meningkatkan potensi bisnis?

Apakah setelah UAN anak kita terlihat jadi lebih cerdas, atau malah apa yang dihapalnya dilupakan semuanya setelahnya.....?

Bagaimana menurut pendapat dan pengalaman kita ?

RENUNGAN TENTANG SEKOLAH

"Setelah belajar sampai larut malam apa hasil dan pelajaran yang kamu dapat dari UAN nak?"

 tanya seorang ayah pada anaknya.

KISAH YANG PERLU KITA BACA UNTUK MENGAWALI HARI INI



- MENGGENGGAM MASALAH.-

Di Afrika, ada sebuah teknik yang unik untuk berburu monyet di hutan Afrika. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup2 tanpa harus menggunakan senapan dan obat bius, dan tanpa cidera.

Cara menangkapnya sederhana saja, pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma untuk mengundang monyet2 datang.

Setelah diisi kacang, toples2 itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya disore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet2 yang tangannya terjebak didalam botol tak bisa dikeluarkan.

Kok, bisa ?

Monyet2 itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang2 yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, maka monyet2 itu tidak bisa menarik keluar tangannya.

Selama mempertahankan kacang2 itu, selama itu pula mereka terjebak.

Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet2 itu tidak akan dapat pergi ke-mana2 .. !!

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah monyet2 itu.

Tapi, tanpa sadar sebenarnya banyak manusia melakukan hal yang sama seperti monyet2 itu.

Mereka mengenggam erat setiap permasalahan yang dimiliki layaknya monyet mengenggam kacang.

Mereka sering menyimpan dendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah mengampuni.

Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Sehingga tak pernah bisa melepasnya.

Bahkan, terkadang membawa "toples2" itu ke mana pun mereka pergi. Mereka terus berusaha jalan dengan beban berat itu.

Tanpa sadar, mereka sebenamya sudah terperangkap penyakit kepahitan yang akut.

Sebenarnya monyet2 itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya dan begitu pun manusia...

Mereka akan selamat dari sakit hati jika sebelum matahari terbenam mereka mau melepaskan semua perasaan negatif terhadap siapapun.

Ayo segerakan buka genggaman kita...
Jangan tiru tingkah monyet-monyet itu.

Selamat beraktivitas ya... , semoga hari ini semua masalah kita bisa kita lepaskan satu demi satu....

a shrare story from mom Popie Susany

Tausiah Parenting Masjid @ Jabbal Rahman .... Membaca petunjuk Allah dalam diri seorang anak




BISAKAH ORANG TUA MENEMUKAN POTENSI EMAS ANAKNYA SEJAK DINI...??



Tanya:
Nama saya Mia, baru memiliki anak pertama, laki-laki Aldo berusia 22 bulan. Saya tertarik dengan uraian Ayah pada Edisi bulan lalu mengenai menggali kecerdasan anak. Apakah saya sudah bisa melakukannya pada anak saya dan bagaimana caranya..?

Jawab:
Bu Mia yang baik, memang benar bahwa kita bisa menggali kecerdasan anak sejak usia anak dini. Adapun rentang penggalian itu bisa dimulai sejak usia 1 tahun dan paling lambat usia 12 tahun. Semakin awal kita mengetahuinya akan semakin baik bagi kita untuk mengambil keputusan dan mengarahkan anak kita pada bidang/profesi yang kelak akan membawa sukses bagi dirinya.

Namun demikian sebelum saya menjelaskan caranya; kita perlu pahami bersama bahwa yang dimaksud dengan “Kecerdasan” dalam konteks Multiple Intelligence adalah bukan kemampuan yang bagus hanya pada bidang-bidang yang bersifat Akademis saja, melainkan pada semua bidang kehidupan. 

Karena pada dasarnya setiap anak di rancang oleh TuhanNya untuk mengisi berbagai bidang kehidupan yang berbeda dan spesifik yang menjadi keunggulannya, tidak terbatas hanya pada bidang/profesi yang sebagian besar kita kenal selama ini, yakni Dokter, Insinyur, Pilot, Presiden dsb, melainkan jauh lebih luas lagi. Itulah sebabnya mengapa dalam satu keluarga kita memiliki anak yang cendrung berbeda-beda dalam banyak hal, termasuk bidang-bidang yang diminatinya.

Pada saat konsep ini mulai di perkenalkan di Amerika pada tahun 90-an, maka efeknya telah di rasakan bahwa banyak anak-anak di negara maju yang pada akhirnya memilih bidang yang sangat bervariasi dan spesifik, yang menjadi keunggulannya, sehingga mereka menjadi orang yang sangat ahli dan bisa berkiprah di negara mana saja, karena kualifikasinya sudah berada pada standar Internasional. 

Lihatlah betapa orang-orang di negara maju begitu unggul mulai dari bidang oleh raga, sains, sosial, ekonomi, seni dan sebagainya. Sementara tanpa kosep Multiple Intelligence biasanya kita para orang tua cenderung mengarahkan anak kita pada bidang-bidang tertentu yang kita anggap bisa memberi kecukupan finansial.

Konsep Multiple Intelligence memandang bahwa Kecukupan Financial bukanlah Tujuan, melainkan Efek dari profesi yang tepat dari keahlian terbaik yang dimiliki seorang anak. Siapapun dengan profesi apapun apa bila dia menjadi orang yang terbaik di bidangnya maka secara otomatis akan mendapatkan efek finansial yang sangat baik bagi diri dan profesinya. 

Jadi konsepsi Multiple Intelligence adalah membantu anak menemukan bidang yang sangat diminatinya serta mendukungnya untuk menjadi yang terbaik pada bidang tersebut.

Oleh karena itu proses penggalian akan dimulai dengan mengetahui bidang-bidang apa yang menjadi minat terbesar anak kita. 

Memang benar dalam usia dini seorang anak cenderung berpindah dan berganti-ganti minat, namun jika kita sabar dan telaten untuk mencatat dan membimbingnya maka lambat laun akan kita temukan minat yang benar-benar konsisten yang ditunjukan anak kita.

Penemuan Minat terbesar ini merupakan titik kunci dan akan kita uji dengan bakat yang dimikinya, artinya apabila anak kita meminati suatu bidang, apakah ia juga cepat sekali menguasai bidang yang diminatinya tersebut. 

Jika kedua hal tersebut saling melengkapi, maka itulah yang dimaksud sebagai potensi dasar anak yang siap di kembangkan untuk menjadi profesinya kelak. 

Baru setelah itu orang tua bisa menentukan langkah strategis, jalur pendidikan apakah yang paling cocok ditempuh untuk menjadikan anaknya yang terbaik dibidang tersebut.

Proses pencarian ini akan sangat berbeda antara satu anak dengan lainnya, bisa memakan waktu mulai 1 tahun hingga 12 tahun. Tergantung pada banyaknya Stimulasi yang diberikan orang tuanya. Tapi jika kita sudah menemukannya, maka segeralah kita memutuskan untuk mengambil jalur pendidikan yang tepat.

Salah satu contoh konkret di Indonesia adalah Kevin Suherman, putera dari Priyatna Suherman. Pada usia 6 tahun Kevin sudah menunjukkan minatnya yang besar pada bidang seni musik klasik. Dan Priyatna Suherman dengan berani memfasilitasi Kevin untuk hanya fokus mempelajari Musik Klasik dengan Piano. Dalam usia 12 tahun, Kevin sudah menjadi Pianis Cilik Kelas Dunia yang berhasil memegang Rekor Muri, memainkan 30 lagu klasik tanpa partitur. Dan kini Kevin mendapatkan Bea Siswa Penuh dari Pemerintah Australia untuk melanjutkan sekolah Bahasa dan Musik di negeri Kanguru tersebut.

Demikian juga yang terjadi pada Maria Sharapova, petenis puteri dunia. Maria yang pada waktu itu masih berusia 6 tahun dan tinggal di Rusia, tanpa sengaja suatu ketika Martina Navratilova (petinis dunia) berkunjung ke sekolahnya, melihat bakat yang luar biasa pada anak ini ketika ia bersekolah dasar. Kemudian Martina menawarkan orang tuanya untuk di ijinkan membawa Maria Sharapova melanjutkan sekolahnya di sekolah Tenis Bollitary di Amerika Serikat. Singgkat cerita Maria Sharapova bersekolah di AS, dan pada usia 15 tahun Maria Sharapova sudah menjadi juara Tennis Japan Open dan pada usia 17 tahun berhasil menjadi juara Tennis Wimbledon.

Begitu juga dengan Tokoh2 besar Indonesia lainnya, pernah dengar 1 Rudi dengan 3 Professi Kecerdasan yang berbeda ???

Juga seorang dalang Cilik yang bernama Harlindar anak Pak Darko sahabat komunitas kita disini. 

Mesing2 secara spesifik berhasil menggali dan mengembangkan potensi unggul yg dimilikinya sejak kecil, hingga akhirnya menjadi Maestro di bidangnya masing-masing.   Mau ???

Ini adalah sebagian kecil dari contoh aplikasi konsep penggalian “Kecerdasan” anak dengan berbasiskan Multiple Intelligence. Mungkin bagi kita para orang tua Indonesia masih terasa asing dengan konsep ini, akan tetapi di belahan dunia lain dan khususnya di negara-negara maju, para orang tua disana mulai mengarahkan masa depan anaknya dengan menggunakan pola dan konsep ini. 

Dan yang sangat menarik adalah, pada saat saya berbicara pada salah satu sekolah Singapore yang berada di Indonesia, merekapun mengatakan mulai menerapkan konsep Multiple Intelligence dalam sistem pendidikannya sejak 7 tahun yg lalu.

Salam hangat,
Ayah Edy
Praktisi dan Guru Multiple Intelligence
Founder Indonesian Strong from Home
www.ayahkita.blogspot.com

APA SIH CIRI-CIRI ANAK YANG CERDAS ITU ??



TERUS MENGAPA ANAK KECIL SERING BERTANYA TERUS GAK ADA HABISNYA..?

Para orang tua dan guru yg berbahagia,

Anak yg cerdas itu bukanlah anak2 pandai menjawab melainkan justru anak2 yg pandai bertanya.

Anak yg pandai juga bukanlah anak2 yg bisa menjawab pertanyaan2 yg diajukan gurunya dari buku yg harus dihapalnya, melainkan pertanyaan2 fantasi yg lahir dari dalam dirinya dan kerap tidak masuk akal atau logika orang dewasa, semisal kereta api bisa terbang, lift bisa memindahkan orang dari satu kota ke kota lainnya, mengapa daun warnanya ada yang merah dan hijau serta kuning dsb.

Maka ajarilah anak untuk pandai bertanya dan bukan pandai menjawab soal-soal, dan biarkan mereka berfantasi dengan pertanyaannya hingga pada akhirnya mereka sendiri yang berusaha menemukan jawabannya.

Itulah proses bagaimana para ilmuan menemukan berbagai macam rumus, yang kita pakai hingga saat ini.

Karena ketika seorang anak penuh dengan rasa ingin tahu dan bertanya terus menerus pada orang tuanya atau siapaun maka syaraf-syaraf diotaknya sedang bertumbuh dengan pesat dan lebat, dan ketika ia memikirkan jawabannya untuk pertanyaannya sendiri maka syaraf-syaraf kreatifitas kecerdasannya sedang berbumbuh cepat.

Sedangkan berdasarkan ilmu sains otak, kecerdasan seseorang itu ditentukan berapa banyak jumlah syaraf2 yang berkembang di otaknya.

Sementara jika seorang anak diminta menghapal jawaban soal, yang berkembang hanyalah kemampuan memori jangka pendek saja dan bukan memori jangka panjang, jadi dalam singkat apa yang dihapalkannya akan segera ia lupakan kembali.

Itulah mengapa saat ini anak-anak kita belum berhasil menemukan berbagai macam rumus baru karena mereka dididik untuk pandai menjawab dan bukan pandai bertanya, jika seorang anak isi kepalanya penuh dengan pertanyaan maka  pada akhirnya mereka terdorong untuk menemukan jawabannya sendiri, seperti para Ilmuan zaman dulu.

Sahabat para orang tua tercinta,

Jadi berhati-hatilah jika anak kita dulu sangat suka sekali bertanya apa saja, namun sakarang menjadi anak yang pendiam dan tidak pernah banyak bertanya lagi.

Berhati-hatilah jika anak kita dulu banyak memiliki rasa ingin tahu akan berbagai macam barang, hingga akhirnya sering kali banyak perabot kita yang rusak dibongkarnya, tapi sekarang sudah tidak lagi tertarik pada benda apapun.

Mari kita renungkan bersama...

-ayah edy-
dari catatan biografi masa kecil para Ilmuan dunia.


BUKU BACAAN TERBAIK, BAGI AYAH BUNDA YANG INGIN MENGETAHUI SEKOLAH APA YANG TERBAIK BUAT PUTERA PUTERI TERCINTA



Ada seorang anak yang sebenarnya "sangat cerdas dan murah hati" hanya saja suka bicara, dan lincah bergerak Toto Chan namanya, namun sekolah di Jepang kala itu lebih menyukai anak yang diam, duduk dan menuruti semua perintah gurunya.

Al hasil Toto Chan selalu dianggap bermasalah, sampai ia akhirnya menemukan sebuah sekolah yang bernama Tomugakuen yang di kepalai oleh Sosaku Kobayashi San (seorang seniman). Seorang yang sabar, lembut dan sangat memahami dan mengerti dunia anak.

Dan akhirnya Totochan bersekolah disana bersama anak2 lainnya yang senasib. dan Hasilnya anak2 lulusan sekolah ini SEMUANYA menjadi anak2 yang sukses di kehidupan, termasuk Toto Chan sendiri yang sekarang menjadi Duta Kemanusiaan PBB.

Kisahnya sangat menarik dan menawan, ringan enak di baca namun penuh akan makna yang menyadarkan para orang tua dan guru akan pentingnya sebuah sekolah yang memahami anak dan bukan anak yang harus memahami guru dan sekolahnya.

Segera pesan bukunya sekarang juga melalui Ayah Edy on line Shopping.

EDISI BAHASA INDONESIA (terjamahan kisah true story dari Jepang)
Caranya:
1. Klik https://www.facebook.com/NBTravelnTour
2. Klik: Like
3. Tulis buku yg dipesan di email, gambar amplop atau in boxnya
Nanti akan di infokan berapa biayanya. tksh

BERHADIAH 1 KEPING CD TALKSHOW PARENTING AYAH EDY GRATIS !

RENUNGKANLAH


RENUNGKANLAH


SEBUAH BINGKISAN UNTUK SEORANG GURU DAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI YANG LUAR BIASA !



Kami baru saja mengirimkan seluruh buku-buku parenting yang kami punya serta 1 keping CD Parenting senilai Rp. 600.000,- secara gratis plus Kaos Parenting kepada Bunda Nunung, seorang guru dan kepala sekolah Dasar Negeri yang hadir di Parenting Seminar, Masjid As Salaam, Gunung Puteri Bogor, yang baru lalu.

Seorang guru dan kepala sekolah yang sangat peduli dengan sekolah dan para siswanya, hadir di seminar mendengarkan dengan seksama, duduk di baris paling depan.

Semoga seluruh buku-buku parenting yang kami kirimkan bisa membantu bunda dalam menjalankan tugas selaku guru dan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Bogor.

Doa kami, semoga jejak beliau diikuti oleh para guru dan pimpinan sekolah negeri lainnya.

Mohon kiranya kami di kabari jika kirimannya sudah sampai di tangan bunda Nunung.

Salam syukur penuh berkah,
ayah edy


PR UNTUK ORANG TUA DAN GURU


Para sahabat keluarga dan guru di seluruh Indonesia,

Jika selama ini anak2 kita yg selalu mendapat pekerjaan rumah, nah kali ini para guru dan orang tua yg akan mendapatkan pekerjaan rumah .

Tolong di kerjakan ya....

Siapa yg tahu apa PERBEDAAN DAN PERSAMAAN dari 3 Rudy berikut ini..?

1. Rudy Hadi Suwarno
2. Rudy Choiruddin
3. Rudi Hartono

Mengapa Tuhan telah menciptakan 3 Rudy ini untuk Indonesia dan apa pelajaran yg kita bisa ambil darinya...?

Selamat mengerjakan tugas masing2, jawabannya boleh bebas sesuai logika masing2, jadi tidak perlu saling mencontek.

Jawaban adalah untuk di RENUNGKAN dan tidak untuk di kumpulkan, apa lagi dinilai.

Karena orang2 yg sukses adalah orang2 yg banyak merenung dan banyak belajar dari kehidupan.

SUKSES ATAU GAGAL ADALAH PILIHAN ANDA



RIGHT RESPONSE - Memberikan Respon yang Benar.

Nasib seseorang itu sukses atau gagal di tentukan bagaimana ia merespon keadaan;

Orang yang sukses selalu memiliki respon yang benar pada setiap kondisi kehidupan yang dialaminya.

Contoh konkretnya begini deh...

Fakta dan Keadaan:
Bu Susi tidak sekolah tinggi bisa jadi orang sukses dan jadi menteri.

Respon orang sukses:
"Wah saya malu dong kalau saya yang berpendidikan tinggi tidak bisa sesukses atau lebih sukses dari bu Susi"

Maka respon ini akan mendorong orang tersebut terus berusaha keras paling tidak bisa sesukses bu Susi atau bahkan lebih sukses lagi. "

Response orang gagal:
Bu Susi saja tidak sekolah bisa sukses dan jadi menteri, jadi buat apa saya harus sekolah tinggi-tinggi.

Maka respon ini akan mendorong dia untuk bermalas-malasan dan menjadikan ini sebagai alasan baginya untuk tidak bersekolah.

Jadi sekali lagi tolong dicatat dan direnungkan kembali bahwa sesungguhnya nasib hidup kita saat ini itu sesungguhnya ditentukan oleh bagaimana kita memberikan respon terhadap masalah yang kita hadapi di masa lalu.

Tiap orang bebas memilih bagaimana dia merespon berikut efek dan konsekuensi bagi nasib dan kehidupannya, termasuk juga  memilih respon kita terhadap tulisan ini.

Percaya atau tidak dengan tulisan ini itu adalah pilihan respon kita sendiri, yang kelak akan menentukan nasib kita dimasa depan.

Apakah sahabat keluarga Indonesia punya contoh lainnya mengenai Right Respon/Respon yang benar dalam pengalaman hidup kita sendiri ?

Silahkan di share di sini semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Selamat beraktivitas
-ayah edy-
Pendiri Gerakan Membangun Indonesia yg kuat dari keluarga-
Pimpinan Sekolah Maha Karya Gangga.
Singaraja, Buleleng, Bali.

DI MANA POSISI MU DULU WAKTU BERSEKOLAH ???


Jika ketika kita bersekolah dulu gambarannya peta kelasnya sepeti ini MUNGKIN KITA SE-ANGKATAN, atau mungkin juga DARI ZAMAN KE ZAMAN SISTEM PENDIDIKAN KITA TIDAK PERNAH ADA YANG BERUBAH.

Padahal zaman terus berubah dan kebutuhan kualitas SDM zaman dulu jauh berbeda dengan zaman sekarang.

-ayah edy-

MAKANAN KESUKAANKU SAAT MENGAJAR



Inilah makanan kesukaanku, kapanpun dan dimanapun aku memberikan Seminar Parenting, aku selalu meminta di sediakan kue-kue cemilan semacam ini.

Ramah tubuh dan ramah kesehatan.

Terimakasih untuk seluruh panitia acara di seluruh Indonesia yang sudah menyediakan makanan ini bagi kami.

-ayah edy-

MENDIDIK DENGAN LOGIKA DAN BUKAN DENGAN EMOSI



Sahabat keluarga Indonesia yang berbahagia,

Apa kabarnya hari ini ????

Semoga selalu sehat, berkah dan bahagia bersama keluarga tercinta di akhir pekan.

Mengapa para orang tua perlu belajar parenting ?

Karena jadi orang tua tidak ada sekolahnya,  jadi dalam mendidik anak kita sering kali lebih mengedepankan EMOSI ketimbang LOGIKA.

ini salah satu contohnya;

Adi adalah anak kedua Bunda Dian (bukan nama sesungguhnya)
Setiap sore dia mendapat tugas untuk menyiram taman di rumahnya.

Bunda : Adi ayo sana siram tamannya jgn main komputer terus,
              sudah sore kan ?

Adi      :  sedang hujan di luar bun !

Bunda :  Ah kamu ini kebiasaan gak usah banyak alasan deh,
               kamukan bisa pake payung.

So sebelum marah pada anak, coba cek n re cek dulu pake logika, jangan-jangan sumber masalahnya justru ada di kita yang cepat emosi dan gampang marah ....

by ayah edy
www.ayahkit.com

KISAH DI BALIK PENULISAN BUKU AYAH EDY YANG BERJUDUL 37 KEBIASAAN ORANG TUA YANG MELAHIRKAN PERILAKU BURUK PADA ANAK



Suatu ketika ada seorang  sahabat yang bertemu dengan nabi yang agung, sahabat ini adalah ayah dari 5 orang anak.

Setelah bertemu sang ayah bertanya, "Wahai nabi yang mulia saya ini ayah dari 5 orang anak, ingin meminta nasihat kapada yang mulia tentang prilaku anak-anak saya" katanya.

"Memang ada apa dengan prilaku anak-anak mu..?"  Tanya nabi yang mulia.  

"Iya kelima anakku prilakunya tidak ada yang beres dan telah membuatku pusing, kesal. hampir setiap hari saya marah dibuatnya."

Lalu mulailah satu demi satu diceritakan prilaku anaknya mulai dari yang paling tua hingga yang bungsu.  Hampir satu jam ia bercerita tentang prilaku buruk anak-anaknya, dan ia berharap akan mendapat nasihat yang panjang lebar dari Nabi yang dicaintainya.

 Setelah ia selesai dengan segala penuturan dan keluh kesahnya lalu Nabi yang bijak berkata:  Begini..,  "Apakah engkau ingin prilaku semua anakmu berubah menjadi baik? "

Ya betul sekali yang mulia, jawab sang Ayah.  “baiklah kalau begitu, mulai sekarang ubahlah satu demi satu prilakumu yang kurang baik, nanti InsyaAllah anakmu akan berubah mengikutinya”.

Para orang tua dan guru yang berbahagia, Pesan Nabi yang bijak dan mulia ini sungguh sangat singkat namun memiliki arti yang jelas, gamblang dan dalam sekali bahwa sesungguhnya Kita para orang tua adalah contoh langsung bagi anak-anak kita.

Jika kita ingin anak kita tidak bicara keras dan membentak maka berhentilah kita membentaknya, jika kita tidak mau anak kita merokok maka berhentilah merokok, jika kita ingin anak kita suka membaca, maka sering-seringlah kita membaca buku di hadapannya.

Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, selama lebih dari 8 tahun saya melakukan pengamatan terhadap penyimpangan prilaku anak, saya menemukan hampir semuanya bersumber dan berakar dari prilaku orang tua dan lingkungannya.

Dan selama lebih dari 8 tahun itu pula saya telah menemukan paling tidak ada 37 kebiasaan buruk yang tanpa sadar dilakukan oleh para orang tua yang telah menghasilkan prilaku buruk bagi anaknya.

kabar baiknya adalah anda tidak perlu lagi berpikir keras untuk menemukan prilaku dan kebiasan mana yang salah dan perlu di ubah karena kami telah menulikan dan membukuannya bagi anda.

Bagi siapapun yang ingin prilaku anaknya berubah menjadi baik silahkan temukan, baca dan ubah satu demi satu kebiasaan buruk kita dalam mendidik anak.

Anda bisa menemukannya dengan mudah  dalam buku kami yang berjudul Ayah Edy mengapa anak saya suka melawan dan sulit di atur.? di Gramedia atau toko buku lainnya, juga bisa di pesan on line via fb pusat pemesanan buku AYAH EDY

Kami telah menggunakan buku ini untuk memperbaiki prilaku yang kurang patut dari murid-murid kami di sekolah, dengan melibatkan kedua orang tuanya.

Dalam proses perbaikan prilaku ini kami menemukan bahwa paling lama 3 bulan prilaku anak-anak didik kami sudah berubah menjadi baik kembali dan bahkan sering kali kami menemukan sesungguhnya lamanya waktu perbaikan prilaku hingga tiga bulan itu bukanlah untuk mengubah prilaku anaknya melainkan waktu yang dibutuhkan untuk mengubah prilaku orang tuanya yang ternyata jauh lebih sulit dari pada mengubah prilaku anaknya.

Semoga buku ini bisa membantu kita semua,

Salam hangat,
ayah edy
www.ayahkita.com

Buku ini tersedia di Gramedia atau bisa di pesan on line via link berikut ini: https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

PILIH KARPET KOTOR ATAU KARPET BERSIH ?



Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih, bersih dan teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan berkata kepada sang ibu :

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.
Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tersebut.

"Sekarang bukalah mata ibu." Ibu itu membuka matanya. "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah
buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya."Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif
dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP
(Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga
sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :
Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.

4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi.

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.

10. Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi.

Sumber: alumni.ugm.ac.id
Please Like and Share

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Virginia_Satir
Share from pak Darko 
re share by Ayah Edy

BEBERAPA CONTOH KEBIASAAN ORANG TUA YANG MENGHASILKAN PERILAKU BURUK PADA ANAKNYA



Kebiasaan manakah yang pernah kita lakukan dari beberapa contoh kebiasaan berikut ini ???

6. Merendahkan Diri Sendiri

Apa yang anda lakukan kalau melihat anak anda bermain Playstation lebih dari belajar? Mungkin yang sering kita ucapkan pada mereka, “Woy… mati in tuh PS nya, ntar dimarahin loh sama papa kalo pulang kerja!” Atau kita ungkapkan dengan pernyataan lain, namun tetap dengan figur yang mungkin ditakuti oleh anak pada saat itu. Contoh pernyataan ancaman diatas adalah ketika yang ditakuti adalah figur Papa.

Perhatikanlah kalimat ancaman tersebut. Kita tidak sadar bahwa kita telah mengajarkan pada anak bahwa yang mampu untuk menghentikan mereka maen ps adalah bapaknya, artinya figure yang hanya ditakuti adalah sang bapak. Maka jangan heran kalau jika anak tidak mengindahkan perkataan kita karena kita tidak mampu menghentikan mereka maen ps.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?

Siapkanlah aturan main sebelum kita bicara; setelah siap, dekati anak, tatap matanya, dan katakan dengan nada serius bahwa kita ingin ia berhenti main sekarang atau berikan pilihan, misal “Sayang, Papa/Mama ingin kamu mandi. Kamu mau mandi sekarang atau lima menit lagi?” bila jawabannya “lima menit lagi Pa/Ma”. Kita jawab kembali, “Baik, kita sepakat setelah lima menit kamu mandi ya. Tapi jika tidak berhenti setelah lima menit, dengan terpaksa papa/mama akan simpan PS nya di lemari sampai lusa”. Nah, persis setelah lima menit, dekati si anak, tatap matanya dan katakan sudah lima menit, tanpa tawar menawar atau kompromi lagi. Jika sang anak tidak nurut, segera laksanakan konsekuensinya.

7. Papa dan Mama Tidak Kompak

Mendidik abak bukan hanya tanggung jawab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya. Orang tua harus memiliki kata sepakat dalam mendidik anak2nya. Anak dapat dengan mudah menangkap rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya. Misal, seorang Ibu melarang anaknya menonton TV dan memintanya untuk mengerjakan PR, namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih tidak mengapa nonton TV terus agar anak tidak stress. Jika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung di balik pembelaan bapaknya. Demikian juga pada kasus sebaliknya. Oleh karena itu, orang tua harus kompak dalam mendidik anak. Di hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal2 yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. Pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si Ibu mendidik anaknya untuk berlaku baik terhadap si Kakak, dan si Ayah mengatakan ,”Kakak juga sih yang mulai duluan buat gara2…”. Idealnya, si Ayah mendukung pernyataan, “Betul kata Mama, Dik. Kakak juga perlu kamu sayang dan hormati….”

8. Campur Tangan Kakek, Nenek, Tante, atau Pihak Lain

Pada saat kita sebagai orang tua sudah berusaha untuk kompak dan sepaham satu sama lain dalam mendidik anak-anak kita, tiba-tiba ada pihak ke-3 yang muncul dan cenderung membela si anak. Pihak ke-3 yang dimaksud seperti kakek, nenek, om, tante, atau pihak lain di luar keluarga inti.

Seperti pada kebiasaan ke-7 (Papa dan Mama tidak Kompak), dampak ke anak tetap negatif bila dalam satu rumah terdapat pihak di luar keluarga inti yang ikut mendidik pada saat keluarga inti mendidik; Anak akan cenderung berlindung di balik orang yang membelanya. Anak juga cenderung melawan orang tuanya.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?

Pastikan dan yakinkan kepada siapa pun yang tinggal di rumah kita untuk memiliki kesepakatan dalam mendidik dan tidak ikut campur pada saat proses pendidikan sedang dilakukan oleh kita sebagai orang tua si anak. Berikan pengertian sedemikian rupa dengan bahasa yang bisa diterima dengan baik oleh para pihak ke-3.

9. Menakuti Anak

Kebiasaan ini lazim dilakukan oleh para orang tua pada saat anak menangis dan berusaha untuk menenangkannya. Kita juga terbiasa mengancam anak untuk mengalihkan perhatiannya, “Awas ada Pak Satpam, ga boleh beli mainan itu!” Hasilnya memang anak sering kali berhenti merengek atau menangis, namun secara tidak sadar kita telah menanamkan rasa takut atau benci pada institusi atau pihak yang kita sebutkan.

Sebaiknya, berkatalah jujur dan berikan pengertian pada anak seperti kita memberi pengertian kepada orang dewasa karena sesungguhnya anak2 juga mampu berpikir dewasa. Jika anak tetap memaksa, katakanlah dengan penuh pengertian dan tataplah matanya, “Kamu boleh menangis, tapi Papa/Mama tetap tidak akan membelikan permen.” Biarkan anak kita yang memaksa tadi menangis hingga diam dengan sendirinya.

10. Ucapan dan Tindakan Tidak Sesuai

Berlaku konsisten mutlak diperlukan dalam mendidk anak. Konsisten merupakan keseuaian antara yang dinyatakan dan tidakan. Anak memiliki ingatan yang tajam terhadap suatu janji, dan ia sanga menghormati orang-orang yang menepati janji baik untuk beri hadiah atau janji untuk memberi sanksi. So, jangan pernah mengumbar janji ada anak dengan tujuan untuk merayunya, agar ia mengikuti permintaan kita seperti segera mandi, selalu belajar, tidak menonton televisi. Pikirlah terlebih dahulu sebelum berjanji apakah kita benar-benar bisa memenuhi janji tersebut. Jika ada janji yang tidak bisa terpenuhi segeralah minta maaf, berikan alasan yang jujur dan minta dia untuk menentukan apa yang kita bisa lakukan bersama anak untuk mengganti janji itu.

11. Hadiah untuk Perilaku Buruk Anak

Acapkali kita tidak konsisten dengan pernyataan yang pernah kita nyatakan. Bila hal ini terjadi, tanpa kita sadari kita telah mengajari anak untuk melawan kita. Contoh klasik dan sering terjadi adalah pada saat kita bersama anak di tempat umum, anak merengek meminta sesuatu dan rengekennya menjadi teriakan dan ada gerak perlawanan. Anak terus mencari akal agar keinginnanya dikabulkan, bahkan seringkali membuat kita sebagai orang tua malu. Pada saat inilah kita seringkali luluh karena tidak sabar lagi dengan rengekan anak kita. Akhirnya kita mengiyakan keinginan si Anak. “Ya sudah;kamu ambil satu permennya. Satu saja ya!”

Pernyataan tersebut adalah sebagai hadiah bagi perilaku buruk si Anak. Anak akan mempelajarinya dna menerapkannya pada kesempatan lain bahkan mungkin dengan cara yang lebih heboh lagi.

Menghadapi kondisi seperti ini, tetaplah konsisten; tidak perlu malu atau takut dikatakan sebagai orang tua yang kikir atau tega. Orang beefikir demikian belum membaca buku tentang ini dan mengalami masalah yang sama dengan kita. Ingatlah selalu bahwa kita sedang mendidik anak, Sekali kite konsisten anak tak akan pernah mencobanya lagi. Tetaplah KONSISTEN dan pantang menyerah! Apapun alasannya, jangang pernah memberi hadiah pada perilaku buruk si anak.

Selegkapnya bisa di baca dalam bukuu 37 Kebiasaan Orang Tua yang menghasilkan Perilaku buruk pada anaknya.

Tersedia lengkap di Gramedia atau bisa dipesan secara on line melalui link berikut ini

Klik:
https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

berhadiah 1 keping CD Parenting Ayah Edy senilai Rp. 600,000,-


MARI KITA HENTIKAN KEBIASAN MEMBOHONGI DAN MENYINDIR ANAK



Sahabat keluarga Indonesia yang berbahagia,

Apa kabarnya hari ini ????

Semoga selalu sehat, berkah dan bahagia bersama keluarga tercinta di akhir pekan.

Mengapa para orang tua perlu belajar parenting ?

Karena jadi orang tua tidak ada sekolahnya, jadi sering kali kita melakukan kesalahan dalam mendidik anak kita, dan kesalahan ini jika tidak segera diperbaiki akan menjadi kebiasaan dan tentu saja akan ditiru oleh anak kita.

Semisal menjawab pertanyaan anak dengan berbohong berikut ini;

Anak : Ayah kenapa rambut ayah kok mulai ada yang berwarna putih?

Ayah : Ya itu dia setiap kamu buat masalah, ada satu rambut ayah yang
            berubah menjadi putih.

Anak : Oh... pantes.. sekarang aku jadi ngerti kenapa rambut kakek
            putih semuanya..



CONTOH LAINNYA:

Anak :  Ma..., kenapa ya kok Mahatma Gandhi kepalanya tidak ada
            rambutnya ???

Mama:  Karena dia orang yang selalu berkata jujur dan sabar

Anak  :  Oh... pantesan....., aku sekarang mengerti kenapa Rambutnya
              mama panjang.



So.... kenapa juga harus berbohong  ?  kenapa juga asal jawab ?

Jawablah pertanyaan anak apa adanya sesuai ilmu pengetahuan agar anak bisa belajar tentang sains, logika yang benar juga kejujuran dari orang tuanya.

Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta,

by Ayah Edy
www.ayahkita.com

Silahkan di share jika bermanfaat....

MENGATASI ANAK YANG SUKA MERENGEK, MEMAKSA DENGAN CARA MENGAMUK JIKA KEINGINANNYA TIDAK DIKABULKAN



Pernah mengalaminya ? terutama ketika anak sedang kita ajak ketempat-tempat umum semisal pusat perbelanjaan, pameran, atau acara lainnya.

Ketika seorang anak merengek menginginkan sesuatu kebanyakan orang tua yang kebetulaN saya temui mengatasi dengan berkata seperti ini....

Tuh lihat tuh ada ondel-ondel...
Tuh lihat tuh lampunya bagus sekali bisa joget...
Tuh lihat tuh ada balon besar banget....
Tuh lihat tuh ada pak Satpam.. nanti pak satpam marah lho...
Tuh... lihat. tuh....  dst...

Ini adalah teknik pengalihan perhatian yang kerap dilakukan orang tua...

Dan hasilnya bisa jadi si anak teralihkan sekejap, tapi akan kembali merengek dan bahkan lebih keras lagi...

Mengapa ?

Karena anak-anak itu cerdas dan konsisten !

Ketika apa yang diinginkannya tidak coba di penuhi orang tuanya, melainkan hanya di alihkan perhatiannya. Maka ia tahu benar bahwa dirinya sedang dialihkan perhatiannya.

Dan karena itu dia menjadi lebih marah.

Stop cara itu....
Gunakan cara ini...

Ketika anak kita merengek stop semua aktivitas yang sedang kita lakukan; lalu

1. Dekati anak, pegang tangannya dan tatap matanya.

2. Katakan Sayang apa yang kamu inginkan, kalau kamu merengek bunda tidak tahu apa yang kamu mau.

3.  Jika dia tetap merengek, katakan pada oke kalau kamu tidak mau bicara, bunda akan carikan tempat yang tepat untuk mu merengek sampai kamu mau bicara.

4. Jika ia tetap merenget laksanakan janji kita bawa dia ketempat yang lapang dan sepi (agar tidak mengganggu orang) dan katakan padanya oke silahkan kami merengek disini. Sampai kamu mau bicara. Biarkan dia terus merengek jika pun itu memerlukan waktu lebih dari 30 menit.

5. Jika dia mulai mau bicara, dengarkan dengan seksama, dan jelaskan apakah yang ia minta itu bisa atau tidak kita penuhi.  Jangan berdalih, gunakan alasan yang logis dan masuk akal karena anak itu sangat logis dan cerdas.  Jika anda menggunakan alasan itu hanya akan membuatnya kembali merengek dan tidak percaya pada kita.

6.  Jika ternyata kita tidak bisa memenuhinya, tawarkan apa jalan keluarnya, dan sepakati bersama.

7.  Jika ia kembali merengek katakan padanya:  Oke silahkan kamu merengek lagi bunda akan tunggu kami sampai mau bicara baik-baik, tapi itu tidak akan merubah apapun.  Tapi jika kami bersikap baik mungkin bunda akan coba upayakan (solusi lainnya)

Dan biasanya dengan cara ini anak akan menjadi lebih baik dan berhenti merengek dan terbiasa bicara baik-baik jika ia menginginkan sesuatu.

Lakukan ini dengan konsisten dan sabar... jangan terpancing emosi. maka lama-lama anak kita menjadi lebih kooperatif dengan orang tuanya.

Jika kita yang menyerah pada keinginan anak maka ia yang akan merasa menang dan lain waktu cara itu akan ia gunakan lagi, lagi dan lagi.

Tulisan ini kami kembangkan dari buku 37 Kebiasaan Orang Tua yang melahirkan PERILAKU BURUK PADA ANAKNYA.  Kebiasaan ke 11 MEMBERI HADIAH UNTUK PERILAKU BURUK ANAK.

Bukunya tersedia di Gramedia dan berbagai toko buku lainnya.

Atau bisa di pesan melalui link berikut ini:
https://www.facebook.com/Pusat-pemesanan-buku-AYAH-EDY-1538959983042274/

Di tulis oleh Ayah Edy

Selamat mencoba dan semoga berhasil..., jika kita konsisten, tegas dan tabah pasti berhasil.....

Friday, March 18, 2016

BETAPA PENTINGNYA ORANG TUA UNTUK BISA MENEMUKAN POTENSI EMAS ANAKNYA SEJAK DINI




Beberapa waktku yang lalu kami melakukan perjalanan Roadshow ke salah satu daerah di timur pulau Bali.

Saat acara berlangsung sy bertemu dengan seorang anak yang bernama Gung Is, dia datang mendekati saya, dan sy mendengar ceritanya bahwa dia adalah seorang anak yang suka sekali menari, dan setiap hari kerjanya cuma menari dan menari saja, sampai2 orang menggap anak ini gila.

Rupanya orang tuanya termakan omongan para tetangga, hingga pada akhirnya sering memarahi anaknya yang di anggap gila tersebut, dan bahkan sempat melarang anaknya untuk menari.

Padahal menurut saya Gung Is ini anak yang waras se waras-warasnya, cerdas dan berani dan ketika saya minta menari, lenggak, lenggoknya luar biasa sangat bagus sekali.

Yang lebih parah lagi mengapa anak ini dibilang gila adalah karena ia juga tidak hanya suka menari tapi juga suka bersolek sebelum menari, seperti layaknya orang dewasa, dan hal ini rupanya dianggap tidak biasa di kalangan masyarakat setempat seorang anak kecil bersolek mendandani dirinya.

Setelah bertemu dengan saya, lalu saya coba petakan potensi emas Gung Is di depan orang tua dan seluruh masyarakat Karang Asem.

Hasilnya menunjukkan Gung Is memiliki potensi emas untuk menjadi seorang guru tari dan sekaligus penata tari dan rias.  Ia sangat berpotensi untuk menjadi pelatih dan pemimpin sebuah sanggar tari dan bahkan menjadi pemilik sangar tersebut berikut proses pementasannya.

Para orang tua yang menyaksikan proses ini banyak yang merasa terharu, juga termasuk kedua orang tuanya.  Yang selama ini telah salah menilai anaknya, dan telah terpengaruh oleh bisik-bisik miring para tetangga.

Dengan kejadian ini masyarakat Karang Asem mulai terbuka mata dan hatinya, menyaksikan proses pemetaan potensi emas yang kami lakukan pada Gung Is.

Setelah prosesi ini Gung Is terus ingin dekat dengan saya, dan bahkan ketika acara sudah selesai, ia tidak mau diajak pulang oleh orang tuanya.

Gung Is terus berdiri di depan pintu gerbang, rupanya ia menunggu saya keluar dan ingin memeluk saya sebelum saya berangkat melanjutkan perjalanan Road Show Berbagi CD Parenting  ke kota berikutnya Singaraja, Buleleng, Bali.

Saat sebelum berpisah sy bisikan pada Gung Is,  Gung Is sekarang Gung Is boleh nari lagi, Gung Is boleh berhias wajah lagi tanpa harus dimarahi oleh Meme ya...

Ingat pesan Ayah Gung Is suatu ketika akan menjadi seorang penari yang hebat, yang mampu mementaskan berbagai macam tari Bali dengan baik. Gung Is akan menjadi terkenal karena kehebatan narinya.

Biar Gung Is dan Meme selalu ingat pesan Ayah, nanti foto Gung Is bersama ayah tolong di pajang dan diletakkan di kamar tidurnya Gung Is ya.....

Dan Gung Is terus berdiri melepas kepergian saya ke Singaraja, melambaikan tangan sampai kendaraan kami hilang dari pandangan matanya.

Terimakasih untuk para relawan ku di Bali, terimakasih bu Dokter yang telah menjadi panitia dan sekaligus fasilitator acara ini, terimakasih juga untuk Yayasan Bali Kumara.

Mohon doanya selalu agar kami selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan umur panjang untuk bisa menjalani misi hidup tyang untuk anak-anak Indonesia.

Salam syukur penuh berkah,
-ayah edy-
www.ayahkita.com
Founder Indonesian Strong from Home

Dan akhirnya foto kami pun di cetak dan di bingkai dengan pigura yang indah untuk di pajang di kamar tidurnya Gung Is.

Foto; Gung Is dan ibunya di apit oleh bu Dokter Penitia Acara Berbagi CD gratis di Karang Asem, Bali.

Berikut adalah efek pada Gung Is setelah mengikuti Parenting bersama Ayah Edy




KIRA-KIRA ANAK KITA KELAK AKAN DI KENAL SEBAGAI APA DAN SIAPA YA....???



Jika Bung Karno dan Bung Hatta di kenang sebagai sang Proklamator, WS Rendra di kenang sebagai Diva Puisi Indonesia, Iwan Fals di kenal sebagai maestro musik Indonesia, Mira Lesmana di kenal sebagai Diva Sineas Indonesia, Basoeki Adbullah di kenal oleh dunia sebagai Maestro Lukis Indonesia, Adi MS di kenal dunia sebagai Maestro Orchestra, Yohanes Surya di kenal sebagai Bapak Olimpiade Matematika Indonesia, Uttut Adianto di kenal sebagai Grand Master Catur International, Rudi Hartono di kenal sebagai Meastro Bulutangkis Dunia pemegang rekor 8 kali berturut All England. Agnes Monica di kenal sebagai Diva Dancer Indonesia, Rio di kenal dunia sebagai juara Balap Mobil Formula (yg di kira orang Malaysia).


Mereka semua di atas adalah segelintir di antara orang2 yg berhasil menemukan dan berani memilih untuk hanya fokus mengembangkan minat dan bakat terbesarnya masing2 dan akhirnya di kenal semua orang di negeri ini atau bahkan di dunia internasional.



Pertanyaan besar buat kita semua?

Jika setiap hari kita sibuk untuk menekan anak2 kita  untuk memperolah nilai yg tinggi di SEMUA BIDANG MATA PELAJARAN dan sibuk mengkursuskan, me leskan anaknya di bidang2 yg ia jelas2 lemah dan tidak berminat.  

Kira2 kelak jika sudah besar  ia akan di kenal sebagai apa or siapa  ya......?

Mari kita renungkan bersama.

Semoga kita bisa mengambil keputusan yg tepat saat ini juga, karena masa depan anak2 kita di tentukan oleh keputusan kita sekarang...!!!!

-ayah edy-
Pimpinan Sekolah Maha Karya Gangga
Singaraja, Buleleng, Bali
www.ayahkita.com

SEBUAH BINGKISAN UNTUK SEORANG GURU DAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI YANG LUAR BIASA !




Kami baru saja mengirimkan seluruh buku-buku parenting yang kami punya serta 1 keping CD Parenting senilai Rp. 600.000,- secara gratis plus Kaos Parenting kepada Bunda Nunung, seorang guru dan kepala sekolah Dasar Negeri yang hadir di Parenting Seminar, Masjid As Salaam, Gunung Puteri Bogor, yang baru lalu.

Seorang guru dan kepala sekolah yang sangat peduli dengan sekolah dan para siswanya, hadir di seminar mendengarkan dengan seksama, duduk di baris paling depan.

Semoga seluruh buku-buku parenting yang kami kirimkan bisa membantu bunda dalam menjalankan tugas selaku guru dan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri di Bogor.

Doa kami, semoga jejak beliau diikuti oleh para guru dan pimpinan sekolah negeri lainnya.

Mohon kiranya kami di kabari jika kirimannya sudah sampai di tangan bunda Nunung.

Salam syukur penuh berkah,
ayah edy


KISAH DI BALIK PARENTING DAN PENULISAN BUKU AYAH EDY



Suatu hari ada seorang  sahabat yang bertemu dengan nabi yang agung, sahabat ini adalah ayah dari 5 orang anak.

Setelah bertemu sang ayah bertanya, "Wahai nabi yang mulia saya ini ayah dari 5 orang anak, ingin meminta nasihat kapada yang mulia tentang prilaku anak-anak saya" katanya.

"Memang ada apa dengan prilaku anak-anak mu..?"  Tanya nabi yang mulia.  

"Iya kelima anakku prilakunya tidak ada yang beres dan telah membuatku pusing, kesal. hampir setiap hari saya marah dibuatnya."

Lalu mulailah satu demi satu diceritakan prilaku anaknya mulai dari yang paling tua hingga yang bungsu.  Hampir satu jam ia bercerita tentang prilaku buruk anak-anaknya, dan ia berharap akan mendapat nasihat yang panjang lebar dari Nabi yang dicaintainya.

 Setelah ia selesai dengan segala penuturan dan keluh kesahnya lalu Nabi yang bijak berkata:  Begini..,  "Apakah engkau ingin prilaku semua anakmu berubah menjadi baik? "

Ya betul sekali yang mulia, jawab sang Ayah.  “baiklah kalau begitu, mulai sekarang ubahlah satu demi satu prilakumu yang kurang baik, nanti InsyaAllah anakmu akan berubah mengikutinya”.

Para orang tua dan guru yang berbahagia, Pesan Nabi yang bijak dan mulia ini sungguh sangat singkat namun memiliki arti yang jelas, gamblang dan dalam sekali bahwa sesungguhnya Kita para orang tua adalah contoh langsung bagi anak-anak kita.

Jika kita ingin anak kita tidak bicara keras dan membentak maka berhentilah kita membentaknya, jika kita tidak mau anak kita merokok maka berhentilah merokok, jika kita ingin anak kita suka membaca, maka sering-seringlah kita membaca buku di hadapannya.

Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, selama lebih dari 8 tahun saya melakukan pengamatan terhadap penyimpangan prilaku anak, saya menemukan hampir semuanya bersumber dan berakar dari prilaku orang tua dan lingkungannya.

Dan selama lebih dari 8 tahun itu pula saya telah menemukan paling tidak ada 37 kebiasaan buruk yang tanpa sadar dilakukan oleh para orang tua yang telah menghasilkan prilaku buruk bagi anaknya.

kabar baiknya adalah anda tidak perlu lagi berpikir keras untuk menemukan prilaku dan kebiasan mana yang salah dan perlu di ubah karena kami telah menulikan dan membukuannya bagi anda.

Bagi siapapun yang ingin prilaku anaknya berubah menjadi baik silahkan temukan, baca dan ubah satu demi satu kebiasaan buruk kita dalam mendidik anak.

Anda bisa menemukannya dengan mudah  dalam buku kami yang berjudul Ayah Edy mengapa anak saya suka melawan dan sulit di atur.? di Gramedia atau toko buku lainnya, juga bisa di pesan on line via fb pusat pemesanan buku AYAH EDY

Kami telah menggunakan buku ini untuk memperbaiki prilaku yang kurang patut dari murid-murid kami di sekolah, dengan melibatkan kedua orang tuanya.

Dalam proses perbaikan prilaku ini kami menemukan bahwa paling lama 3 bulan prilaku anak-anak didik kami sudah berubah menjadi baik kembali dan bahkan sering kali kami menemukan sesungguhnya lamanya waktu perbaikan prilaku hingga tiga bulan itu bukanlah untuk mengubah prilaku anaknya melainkan waktu yang dibutuhkan untuk mengubah prilaku orang tuanya yang ternyata jauh lebih sulit dari pada mengubah prilaku anaknya.

Semoga buku ini bisa membantu kita semua,

Salam hangat,
ayah edy
www.ayahkita.com

KETIKA ANAK-ANAK DIDIDIK HANYA UNTUK SEKEDAR TAHU SAJA



Lihatlah gambar dibawah ini yang di share oleh seorang teman di fb kita disini;

Gambar tentang orang asing yang sedang melakukan aksi pungut sampah, namun orang-orang Indonesia bukan membantunya malah diam saja melihatnya, dan tidak malu pada tulisan yang ada di kaos mereka "Malu dong buang sampah sembarangan", malah seorang anak kecil yang lebih tergerak untuk membantunya.

Moho baca artikel di bawah ini sampai akhir ya ayah bunda.

Para orang tua dan guru yang berbahagia....,

Satu hari saya kedatangan seorang tamu dari negeri Eropa, dan seperti biasa setelah tugas-tugas utama kami selesai, saya selalu menawarkan dan mengajak rekan saya untuk berjalan-jalan melihat-lihat keindahan objek-objek wisata kota Jakarta dan sekitarnya.

Dan sepanjang jalan kami terus berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Dan pada saat kami ingin menyeberang jalan kawan saya ini selalu berusaha untuk mencari zebra cross untuk tempat kita menyebrang.

Berbeda dengan saya sendiri dan kebanyakan orang Jakarta pada umumnya yang dengan mudahnya menyeberang jalan dimana saja ia suka, bahkan tidak hanya menyebrang jalan, banyak dari mereka yang dengan santainya melompati pagar pembatas jalan yang tingginya hampir satu meter.

Dan sungguh aneh bahwa teman saya ini tetap saja tidak terpengaruh oleh situasi, dan masih saja terus mencari zabra cross setiap kali dia mau menyeberang. Meskipun saya tahu bahwa di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dengan zebra cross.

Dan yang lebih memalukan lagi adalah bahwa meskipun sudah ada zebra cross tetap saja para pengemudi tidak mau memberikan kita jalan dan tetap menancap gasnya sehingga rekan saya ini sering menggeleng-gelengkan kepalanya tanda begitu kagumnya terhadap prilaku bangsa kita.

Sebuah fenomena yang cukup menggelitik yang tampak nyata di depan saya, perbedaan antara teman saya yang dari Eropa ini dengan saya dan bangsa saya.

Dan pada saat kami sedang beristirahat disalah satu tempat wisata, akhirnya tak tahan lagi bagi saya untuk menanyakan pandangan teman saya ini mengenai fenomena menyebrang jalan tadi, meskipun sebenarnya dalam hati kecil saya merasa agak malu juga.

Saya bertanya mengapa orang-orang di negara kami menyebrang tidak pada tempatnya, meskipun sesungguhnya jika ditanya mereka tahu bahwa Zebra Cross itu adalah tempat untuk menyebrang jalan. Sementara saya perhatikan, anda selalu konsisten mencari zebra Cross untuk tempat menyebrang meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dengan zebra cross, tanya saya padanya.

Setelah selesai menyantap makan siangnya lalu pelan-pelan dia mulai menjawab pertanyaan saya. Katanya...." Edy...Its all happen because of The Education System."

Edy semua ini terjadi penyebabnya adalah karena sistem pendidikan, katanya.

Wah.. bukan main kagetnya saya mendengar jawaban rekan saya ini,apa hubungannya antara menyebrang jalan sembarangan dengan sistem pendidikan...? dalam hati saya berpikir.

Lalu teman saya ini melanjutkan penjelasannya, Di dunia ini ada dua jenis sistem pendidikan, yang pertama adalah sistem pendidikan yang hanya menjadikan anak-anak kita menjadi mahluk “Knowing” atau sekedar tahu saja, sedangkan yang lainnya sistem pendidikan yang mencetak anak-anak menjadi mahluk “Being”.

Lalu saya katakan apa maksudnya....?

Ya kebanyakan sekolah yang ada hanya bisa mengajarkan banyak hal untuk diketahui para siswanya...sementara sekolah tadi tidak mampu membangun kesadaran siswanya untuk mau melakukan apa yang dia ketahui itu sebagai bagian dari kehidupannya.

Sehingga anak-anak tumbuh hanya menjadi “Mahluk Knowing” hanya sekedar mengetahui bahwa zebra cross adalah tempat menyeberang, tempat sampah adalah untuk menaruh sampah tapi mereka tetap menyebrang dan membuang sampah sembarangan.

Ciri-ciri sekolah semacam ini biasanya memiliki banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan pada siswanya...hingga tak jarang membuat para siswanya stress dan mogok sekolah, segala macam di ajarkan dan banyak hal yang di ujikan...tetapi tak satupun dari siswa yang menerapkannya setelah ujian dilakukan ya... karena ujiannyapun hanya sekedar tahu saja “Knowing”.

Sementara di negara kami... sistem pendidikan benar-benar di arahkan untuk mencetak manusia-manusia Being, yang tidak hanya tahu apa yang benar akan tetapi mereka juga mau melakukan apa yang benar sebagai bagian dari kehidupannya.

Di negara kami anak-anak hanya di ajarkan 3 mata pelajaran pokok yakni Basic Sains, Basic Art dan Social yang semuanya dikembangkan melalui praktek langsung dan studi kasus terhadap kejadian nyata yang terjadi diseputar kehidupan mereka. sehingga mereka tidak hanya tahu, malainkan mereka jugamau menerapkan ilmu yang diketahuinya dalam keseharian kehidupan mereka.

Anak-anak ini juga tahu persis alasan mengapa mereka mau atau tidak mau melakukan sesuatu.

Cara ini mulai di ajarkan pada anak sejak usia mereka masih sangat dini agar terbentuk sebuah kebiasaan yang kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk “Being”. Yakni manusia-manusia yang melakukan apa yang mereka tahu.

Wow...! sungguh penjelasan yang luar biasa dan telah membuat saya begitu tercengang...!

Betapa sekolah itu sesungguhnya begitu memegang peran yang sangat penting bagi pembentukan prilaku dan mental anak-anak bangsa. Betapa sebenarnya sekolah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga sertifikasi yang hanya mampu memberi ijazah para anak bangsa.

Ya...kini saya mulai menyadari bahwa sekolah-sekolah kita mestinya lebih di arahkan untuk mencetak generasi yang tidak hanya sekedar tahu tentang hal-hal yang benar tapi jauh lebih penting untuk mencetak anak-anak yang mau melakukan apa-apa yang mereka ketahui itu benar....

Ya...Mencetak manusia-manusia yang “Being”. tidak hanya sekedar tahu tapi melakukan apa yang mereka tahu.

Para orang-orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada...,

Mari kita renungkan bersama...

Apakah sekolah-sekolah kita...?

ya..!  Tempat anak-anak kita bersekolah telah menerapkan sistem pendidikan dan kurikulum yang akan menjadikan anak-anak kita untuk menjadi mahluk “Being” atau hanya sekedar menjadi Mahluk “Knowing” saja..?

sumber: http://ayahkita.blogspot.co.id/2008/09/sekolah-knowing-vs-being.html

SEBUAH GERAKAN YANG MENJADI HARAPAN BAGI BANGSA



Jika kita merasa pesimis dengan kondisi pendidikan yg ada di negeri dan kondisi bangsa kita saat ini.

 maka ingatlah selalu tulisan yg tertera di Blog Ayah Edy ini:

Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga-keluarga yang tersebar dilebih dari 12.000 pulau yang ada di Nusantara.

Apabila keluarga-keluarga ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa dan Negara yang Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit dan biaya yang membebani negara.

Pastikan keluarga kita dan keluarga sanak famili kita di seluruh tanah air telah menjadi bagian dari GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA !

Mari kita belajar parenting..
Klik: www.ayahkita.blogspot.com

PR UNTUK ORANG TUA DAN GURU




Para sahabat keluarga dan guru di seluruh Indonesia,

Jika selama ini anak2 kita yg selalu mendapat pekerjaan rumah, nah kali ini para guru dan orang tua yg akan mendapatkan pekerjaan rumah .

Tolong di kerjakan ya....

Siapa yg tahu apa PERBEDAAN DAN PERSAMAAN dari 3 Rudy berikut ini..?

1. Rudy Hadi Suwarno
2. Rudy Choiruddin
3. Rudi Hartono

Mengapa Tuhan telah menciptakan 3 Rudy ini untuk Indonesia dan apa pelajaran yg kita bisa ambil darinya...?

Selamat mengerjakan tugas masing2, jawabannya boleh bebas sesuai logika masing2, jadi tidak perlu saling mencontek.

Jawaban adalah untuk di RENUNGKAN dan tidak untuk di kumpulkan, apa lagi dinilai.

Karena orang2 yg sukses adalah orang2 yg banyak merenung dan banyak belajar dari kehidupan.