Beberapa waktku yang lalu kami melakukan perjalanan Roadshow ke salah satu daerah di timur pulau Bali.
Saat acara berlangsung sy bertemu dengan seorang anak yang bernama Gung Is, dia datang mendekati saya, dan sy mendengar ceritanya bahwa dia adalah seorang anak yang suka sekali menari, dan setiap hari kerjanya cuma menari dan menari saja, sampai2 orang menggap anak ini gila.
Rupanya orang tuanya termakan omongan para tetangga, hingga pada akhirnya sering memarahi anaknya yang di anggap gila tersebut, dan bahkan sempat melarang anaknya untuk menari.
Padahal menurut saya Gung Is ini anak yang waras se waras-warasnya, cerdas dan berani dan ketika saya minta menari, lenggak, lenggoknya luar biasa sangat bagus sekali.
Yang lebih parah lagi mengapa anak ini dibilang gila adalah karena ia juga tidak hanya suka menari tapi juga suka bersolek sebelum menari, seperti layaknya orang dewasa, dan hal ini rupanya dianggap tidak biasa di kalangan masyarakat setempat seorang anak kecil bersolek mendandani dirinya.
Setelah bertemu dengan saya, lalu saya coba petakan potensi emas Gung Is di depan orang tua dan seluruh masyarakat Karang Asem.
Hasilnya menunjukkan Gung Is memiliki potensi emas untuk menjadi seorang guru tari dan sekaligus penata tari dan rias. Ia sangat berpotensi untuk menjadi pelatih dan pemimpin sebuah sanggar tari dan bahkan menjadi pemilik sangar tersebut berikut proses pementasannya.
Para orang tua yang menyaksikan proses ini banyak yang merasa terharu, juga termasuk kedua orang tuanya. Yang selama ini telah salah menilai anaknya, dan telah terpengaruh oleh bisik-bisik miring para tetangga.
Dengan kejadian ini masyarakat Karang Asem mulai terbuka mata dan hatinya, menyaksikan proses pemetaan potensi emas yang kami lakukan pada Gung Is.
Setelah prosesi ini Gung Is terus ingin dekat dengan saya, dan bahkan ketika acara sudah selesai, ia tidak mau diajak pulang oleh orang tuanya.
Gung Is terus berdiri di depan pintu gerbang, rupanya ia menunggu saya keluar dan ingin memeluk saya sebelum saya berangkat melanjutkan perjalanan Road Show Berbagi CD Parenting ke kota berikutnya Singaraja, Buleleng, Bali.
Saat sebelum berpisah sy bisikan pada Gung Is, Gung Is sekarang Gung Is boleh nari lagi, Gung Is boleh berhias wajah lagi tanpa harus dimarahi oleh Meme ya...
Ingat pesan Ayah Gung Is suatu ketika akan menjadi seorang penari yang hebat, yang mampu mementaskan berbagai macam tari Bali dengan baik. Gung Is akan menjadi terkenal karena kehebatan narinya.
Biar Gung Is dan Meme selalu ingat pesan Ayah, nanti foto Gung Is bersama ayah tolong di pajang dan diletakkan di kamar tidurnya Gung Is ya.....
Dan Gung Is terus berdiri melepas kepergian saya ke Singaraja, melambaikan tangan sampai kendaraan kami hilang dari pandangan matanya.
Terimakasih untuk para relawan ku di Bali, terimakasih bu Dokter yang telah menjadi panitia dan sekaligus fasilitator acara ini, terimakasih juga untuk Yayasan Bali Kumara.
Mohon doanya selalu agar kami selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan umur panjang untuk bisa menjalani misi hidup tyang untuk anak-anak Indonesia.
Salam syukur penuh berkah,
-ayah edy-
www.ayahkita.com
Founder Indonesian Strong from Home
Dan akhirnya foto kami pun di cetak dan di bingkai dengan pigura yang indah untuk di pajang di kamar tidurnya Gung Is.
Foto; Gung Is dan ibunya di apit oleh bu Dokter Penitia Acara Berbagi CD gratis di Karang Asem, Bali.
Berikut adalah efek pada Gung Is setelah mengikuti Parenting bersama Ayah Edy
ayah,minta izin beberpa artikelnya di copy di web blog saya :)
ReplyDelete