SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY

SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Bagaimana caranya..? Gabung di FB: komunitas ayah edy, download talkshow di www.ayahedy.tk

Saturday, June 3, 2017

JANGAN SALAH KAPRAH, CERDAS ITU BAWAAN LAHIR SETIAP ANAK


TAPI JUSTRU AKHLAK DAN ETIKA ITULAH YG HARUS DIBANGUN DAN DILATIH MULAI DARI KECIL HINGGA DEWASA.

Keluarga Indonesia yang berbahagia, apa kabarnya hari ini..????

Selama lebih dari 32 Tauhun para orang tua dan guru Indonesia telah di yakinkan bahwa anak-anak kita itu terlahir tidak tahu apapa, tidak pintar, tidak cerdas dan harus di pintarkan atau di cerdaskan.

Kita terus di takut2i tentang anak kita yang tidak pintar dan tidak cerdas ini hampir sepanjang hari orang orang2 di sekitar kita, lingkungan kita, tetangga kita, saudara kita bahkan orang tua dan mertua kita sendiri.

Akibatnya orang tua dan guru berlomba2 untuk memintarkan dan mencerdaskan anaknya, dengan berbagai macam cara yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal seperti PELATIHAN OTAK TENGAH misalnya, atau berbagai  bimbel lainnya yang bukannya membuat anak lebih cerdas dan bahagia melainkan menjadi lebih stress dan makin suka melawan orang tuanya.

Bisnis Bimbel tumbuh menjamur, les2 menjadi makanan sehari2 anak kita,  persis seperti obat wajib yang di cekoki ke hampir setiap pelajar Indonesia.

Kurikulum terus di buat bertambah banyak, pelajaran terus dibuat bertambah sulit, dengan harapan setiap anak Indonesia akan semakin cerdas.  Namun sayangnya yang ada malah kita telah mencetak generasi Stress, Makin banyak penyimpangan prilaku anak usia dini dan makin hancur saja moral bangsa ini.

Dimana masalahnya ? dimana letak kekeliruaanya ?

Ternyata berbagai temuan sains juga stement dari professor akhli otak (salah satunya Howard Gardner -Multiple Intelligences) mengatakan bahwa sesungguhnya setiap anak yang terlahir itu SUDAH CERDAS, mereka cerdas di bidangnya masing2 dan tiap anak itu memiliki potensi kecerdasan yang sama, hanya pada bidang yang berbeda2 ada yang matematika, ada yang desain gambar, ada yang berbahasa, ada yang bergaul dan membangun network, ada yang berbisnis sampai sosial, dan jenis kecerdasan itu banyak sekali.

Sebenarnya tugas kita bukan mencerdaskan mereka melainkan menggali jenis kecerdasan apa yang mereka bawa sejak lahir, lalu kita fasilitasi dan dukung hingga mencapai potensi terbaiknya.

Jadi dengan kata lain, jika anak kita tidak suka matematika ya jangan paksa dia ambil bimbel matematika, dan jika anak kita ternyata lebih suka menulis maka dukunglah ia untuk mengambil kursus atau pelatihan cara menulis dan membuat cerita yang baik dan profesional.  Karena kelak jika ia sudah dewasa tidak akan pernah mengambil profesi yang menjadi kelemahannya tadi.

Lebih lanjut lagi para ahli menyatakan bahwa sesungguhnya yang harus dibangun itu adalah etika prilaku moral seorang anak; karena ini tidak di bawa sejak lahir melainkan di bentuk sepanjang hidupnya sejak ia lahir hingga dewasa.

Pembentukan Etika prilaku moral dan akhlak ini memiliki periode waktu kritis yakni mulai SD hingga SMA jika sudah terlewati batas waktu kritis tersebut maka prilaku buruk  yang sudah terbentuk pada seorang anak akan sangat sulit sekali untuk di perbaiki.

Jadi seharusnya fokus setiap orang tua, guru dan kurikulum sekolah adalah mengembangkan akhlak dan etika prilaku moral, dan sisanya anak boleh memilih mata pelajaran atau bidang apa yang sesuai dengan kecerdasan mereka masing2.

Keluarga Indonesia yang berbahagia,

Ternyata semua penjelasan mengenai kecerdasan anak itu adalah bawaan lahir di atas baru saja terbukti pada anak-anak kami.

1 jam lalu baru saja kami mengajari mereka tentang bagaimana menggunakan program /softwere komputer.  Eh ternyata 1 jam kemudian saya yang di ajarinya bagaimana menggunakan semua fasilitas yang ada di program tersebut.

Sungguh menakjubkan dalam waktu 1 jam anak kami mampu menguasai sebuah program komputer padahal ia sama sekali belum memahami bahasa dan penjelasan yang ada di program tersebut seperti saya ayahnya.

Itulah mengapa saat ini saya memilih untuk lebih fokus mengembangkan etika moral, karakter anak-anak kami ketimbang kepintaran atau kecerdasannya.  Karena para Nabi dan orang-orang bijak pun ternyata menganjurkan atau bahkan mewajibkan hal yang sama.

Dan melalui tulisan ini kami ingin mengajak seluruh sahabat komunitas mulai saat ini untuk tidak lagi risau dengan kecedasan anak kita dan tidak lagi sibuk memberikan segudang bimbel (kecuali yang sesuai minat dan kecerdasannya).

Dan marilah kita fokuskan perhatian kita untuk memantau prilaku anak kita, apakah semakin hari semain baik atau malah sebaliknya.

Mari kita renungkan bersama.

by ayah edy
www.ayahkita.blogspot.com

No comments:

Post a Comment