Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Sunday, June 18, 2017
MOGOK SEKOLAH VS HOME SCHOOLING
JIKA ANAK SAYA MOGOK SEKOLAH APAKAH SOLUSINYA HANYA HOME SCHOOLING..?
Ayah please help me dong....please..., saya Dian, anak sy yg pertama sekarang sudah usia 8 tahun, dulu waktu masih TK dia oke2 aja sekolah, tapi sekarang kok dia gak mau ke sekolah, mogok dan sama sekali gak mau pergi kesekolah, ia nangis kalo di paksa sy jadi bingung apakah sy harus terus paksa, pindahkan sekolah atau apa ya ???. Sy pernah lihat teman sy menghome schoolingkan anaknya, tapi sy sendiri juga gak jelas Home Schooling itu apa dan untuk apa dan apa untung ruginya...? Sy bingung harus bagaimana menghadapi anak saya ini.
Bu Dian yg baik,
Banyak faktor yg menyebabkan anak mogok sekolah. Berdasarkan pengalaman saya ada faktor2 pokok yg perlu kita telusuri lebih lanjut. Yang pertama adalah apa bila seorang anak terlalu muda dimasukkan SD (dibawah 7 tahun) biasanya akan cepat kaget dan bosan dengan sistem sekolah yg cenderung formal, akademik dan serius. Gejala yg sering terjadi adalah Drop Syndrome, pada awalnya seorang anak lancar2 saja bersekolah, tapi setelah kelas 4 dan seterusnya mulai bosan, malas, nilainya menurun drastis dan mungkin puncaknya mogok.
Faktor kedua yg jauh lebih sering di sebabkan karena mengalami bulliying dari teman2 kelasnya sementara permasalahan ini tidak di tindak lanjuti serius oleh pihak guru di sekolah untuk menghentikan proses bulliying ini secara tuntas, sehingga anak mengalami trauma dan takut pergi kesekolah, dan ujung2nya mogok bersekolah.
Faktor ke tiga adalah salah satu atau banyak gurunya yg tidak ramah anak, misalnya tidak sabaran dalam mengajar, suka marah dan membentak, suka mengejek atau merendahkan anak, suka men-Strap atau menghukum anak, sehingga anak mengalami trauma secara fisik dan mental.
Faktor ke empat adalah jam belajar terlalu lama dan terlalu banyak tugas rumah sehingga anak bosan karena kehilangan waktu bermain yg merupakan kebutuhan dasar alamiahnya.
Dalam kasus ini sebaiknya kita tidak memaksa anak untuk pergi kesekolah, karena proses memaksa akan menyebabkan anak semakin takut dan truma terhadap sekolah. Berdasarkan pengalaman kami banyak sekali anak2 kita mengalami masalah ini.
Yang sebaiknya kita lakukan adalah menelusuri satu persatu kemungkinan yg menjadi penyebab mogoknya anak kita. Ajaklah dialog anak dengan ramah dan jadilah sahabat agar anak mau bercerita secara jujur kira2 apa yg menjadi penyebab pokoknya sampai ia mogok sekolah.
Jika kemungkinan disebabkan karena usianya terlalu muda hingga secara mental dia belum siap memasuki dunia yg terlalu akademis, terlalu serius dengan setumpuk beban belajar yg tinggi serta tuntutan pencapaian nilai yg fantastis. Maka coba carikanlah sekolah yg melakukan proses belajarnya dengan sambil bermain (experiental learning) seperti yg banyak di lakukan di sekolah2 alam.
Jika disebabkan oleh Bulliying teman, maka bicarakan ini dengan para guru disekolah, dan tangani permasalahannya secara serius dan tuntas hingga tidak terjadi lagi.
Jika disebabakan oleh para gurunya yg kurang ramah, mungkin sebaiknya di bicarakan pada pimpinan sekolahnya untuk di carikan jalan keluar. Tapi jika sekolahnya tidak menanggapi ada baiknya ibu munlai mencari alternatif lain seperti sekolah lain yg gurunya ramah anak, cara belajarnya sambil bermain dan jam belajarnya tidak terlalu panjang serta tidak terlau banyak PR dalam bentuk latihan soal.
Atau ibu juga bisa mulai menjajaki home schooling jika tidak berhasil menemukan sekolah yg memiliki karakteristik seperti di atas.
Home schooling di dasarkan pada prinsip bahwa setiap anak wajib belajar, dan belajar bisa dimana saja, sekolah pada dasarnya hanyalah salah satu tempat dimana anak bisa belajar tapi jika sekolah tidak lagi menjadi tempat menyenangkan anak untuk belajar maka belajar bisa dilakukan dimana saja, dirumah, di tempat perbelanjaan, di museum, di tempat wisata, di supermaket, dll.
Fenomena HS yg kita kenal sekarang ini pertama muncul di Eropa kira2 tahun 90an, ini terjadi kerena banyak kalangan terpelajar di Eropa melihat bahwa sekolah yg ada tidak lagi menjadi tempat yg ramah bagi anak baik ramah secara lingkungan sosial maupun ramah secara otak melalui sistem pembelajarannya. Sehingga mulai banyak orang tua di Eropa yg memilih menghomeschoolingkan anaknya.
Fenomena ini terus berkembang manakala paradigma tentang pencapaian sukses di negara2 maju seperti AS dan Eropa mulai berubah, dari yg dulunya menganggap bahwa satu2nya jalur sukses itu adalah melalui sekolah formal, berubah menjadi model pencarian bakat anak sejak dini dan menemukan sekolah sesuai dengan minat dan bakat anak. Sejak itulah jumlah orang tua yg menghomschoolingkan anak terus bertambah karena mulai banyak orang tua yg memfokuskan anaknya untuk misalnya sekolah khusus balet, olah vokal, musik, bola, senam dsb. sementara untuk ijazah anak di tempuh melalui jalur Homeschooling.
Untuk lebih jelasnya ibu bisa membaca tulisan kami tentang Home Schooling dan ciri2 sekolah yg ramah anak di www.ayahkita.blogspot.com
Semoga ibu bisa melakukan hal yg tepat untuk bisa membantu anak ibu memilih solusi terbaik terhadap masalah yg dihadapinya dengan sekolah.
Ayah edy
1. Download file parenting gratis: www.ayahedy.tk
2. Penjualan buku2 ayah edy on line : https://www.facebook.com/NBTravelnTour?ref=br_tf
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment