foto awal kami berjumpa
Kira-kira 4 tahun yang lalu datang seorang ibu bersama anaknya yang berusia kelas 6 SD. Yang sedang mengalami berbagai masalah keluarga, terutama adalah anaknya yang SD tidak mau sekolah lagi.
Telusur punya telusur mengapa ibu ini mencari saya, karena ternyata anaknya menemukan buku saya yang berjudul ANAK YANG TIDAK BISA DIDIDIK ATAU ORANG TUA YANG TIDAK BISA MENDIDIK, mengapa anakku suka melawan.
Setelah membaca buku tersebut rupanya si Ibu tersadarkan dan ingin bertemu langsung dengan penulisnya.
Dan proses konsultasipun di mulai.......
Tugas pertama yang saya berikan adalah pada ibunya untuk mengubah semua pola asuhnya yang salah dan memperbaikinya setiap hari, melalui buku penuntun yang berjudul 37 Kebiasaan orang tua yang menghasilkan perilaku buruk anak.
Setelah itu anaknya mulai mau bersekolah, tapi secara formal melainkan melalui Home Schooling.
Tahap kedua yang kami lakukan adalah pemetaan potensi emas minat dan bakat anak....
Setelah melalui berbagai uji coba panjang, ketemulah minatnya adalah ingin jadi seorang peternak, mulailah di uji dengan cara memelihara ternak, mulai dari ayam sampai sapi.
Dan ternyata anak ini benar2 mencintai ternak dan bahkan ia bisa setiap hari di kandang ternak membersih kotoran dan merawat ternak seperti merawat seorang anak, di mandikan sapinya dan sebagainya.
Tahap uji berikutnya adalah ia ditempatkan di sebuah KUD yang memiliki kandang Sapi Perah... dan selama praktek kerja disana anak yang baru berusia SMP awal ini tekun sekali merawat sapi2 yang ada disana, dan kebetulan saya juga mengunjinginya untuk melihat langsung bagaimana hasil uji saya pada anak ini di peternakan sapi di Boyolali.
foto setelah potensi emasnya terpetakan
Tahap berikutnya anak ini mulai rajin sekolah dan belajar, karena ia bercita-cita ingin sekolah di LN jurusan Peternakan.
Ujian berikutnya adalah saya minta ia merawat sapinya sendiri... apakah ia cukup telaten.
Lalu ibunya membelikan seekor sapi usia 4 bulan yang diberi nama si "Bejo"
Dan mulailah ia belajar tentang merawat sapi.... dan saya datang lagi ke Boyolali untuk melihat langsung sapinya. Wah ternyata bersih, gemuk dan Ganteng sekali....
foto saya dan si bejo di kandang sapi Boyolali
Tahun demi tahunpun berlalu, tak terasa sudah tahun ke 4 proses pembimbingan dan konsultasi.
Saya datang lagi ke Solo untuk memastikan rencana kerja si anak, dan Alhamdullilah ia sekarang sangat super rajin belajar, dan bahkan ia sekarang sedang berusaha menyelesaikan studi tingkat SMAnya dalam 1 tahun kedepan dan bersiap-siap untuk mengikuti persiapan masuk sekolah Ternak di New Zealand, jurusan Animal Science.
Dan tidak hanya itu keluarganyapun mendapatkan dampak positif yang luar biasa, adiknya ikut berhasil dipetakan pada bidang desain interior, sementara adiknya yang paling kecil terlihat arahnya pada bidang enterpreneur.
Kemarin kami di undang khusus untuk acara syukuran keluarga atas semua pencapaian selama 4 tahun ini. Puncak acara syukuran adalah beliau sekeluarga membuka semacam sekolah pembimbingan potensi anak di Solo.
Saya sungguh bersyukur atas segala kemurahan Tuhan dan Bimbingan Tuhan pada kami semua sehingga kisah ini bisa berakhir dengan amat sangat membahagiakan bagi kami juga bagi keluarga besar si anak dan orang tuanya.
InsyaAllah kami juga sedang berupaya untuk membangun sebuah lembaga yang kami sebut sebagai TALENT CENTER yang berlokasi di Bali atau Denpasar, yakni lembaga yang akan memetakan potensi emas anak-anak dan remaja yang belum terpetakan.
Mohon doanya agar semua rencana baik ini bisa terwujud secepatnya, agar tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang dengan mudah dinyatakan bermasalah, padahal ia menyimpan potensi emas yang belum tergali oleh sistem pendidikan kita.
Foto bahagia setelah acara syukuran di Solo
Salam syukur penuh berkah,
Solo 17-02-2017
ayah edy
Foto:
1 bersama Bejo di Kandang Boyolali
2 Keluarga Besar bu Nita dan anaknya Yefta pasca syukuran.
3. foto di Bandara Adisumarmo, Boyolali.
No comments:
Post a Comment