JELI MELIHAT STATUS, JANGAN MUDAH TERPANCING EMOSI DAN TERPROVOKASI
Belakangan ini banyak sekali status-status yang jika dibaca kita jadi cepat terpancing emosi, marah pada orang dan pihak tertentu padahal jika di konfirmasi belum jelas kebenaran isi tulisan statusnya, lalu ikut-ikutan menyebarkannya
Teliti dulu kebenarannya sebelum menyebarkannya.
KEPALA MANUSIA BUKANLAH KEPALA KOREK API
Jangan jadikan kepala kita seperti kepala KOREK API
Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api, tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Jadi, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak, oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.
Kita mempunyai kepala, dan juga otak
Jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung.
Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita jatuh, kita baru tahu siapa sesungguhnya teman kita.
Waktu kita sakit, kita juga baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA.
Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan, dan setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA, saling menghargai, saling membantu dan memberi, juga saling mendukung.
Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat.
Believe in "Cause and Effect" Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai.
Jadilah kepala manusia sebagai kepala yang bijak dan jangan pernah jadikan kepala kita sepert pentol korek api.
di share oleh Mas Gunawan P
KEPALA MANUSIA BUKANLAH KEPALA KOREK API
Jangan jadikan kepala kita seperti kepala KOREK API
Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api, tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Jadi, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak, oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.
Kita mempunyai kepala, dan juga otak
Jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung.
Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita jatuh, kita baru tahu siapa sesungguhnya teman kita.
Waktu kita sakit, kita juga baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA.
Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan, dan setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA, saling menghargai, saling membantu dan memberi, juga saling mendukung.
Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat.
Believe in "Cause and Effect" Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai.
Jadilah kepala manusia sebagai kepala yang bijak dan jangan pernah jadikan kepala kita sepert pentol korek api.
di share oleh Mas Gunawan P
No comments:
Post a Comment