SAYA BANYAK MELIHAT ORANG TUA YANG SEPERTINYA KESULITAN MENDIDIK ANAKNYA....
Padahal jika kita mau belajar parenting mendidik anak bisa menjadi lebih mudah dan mengasyikkan...
Simak deh pengalaman kisah nyata berikut ini....
Jejak Sukses Orang Tua Peserta Parenting Ayah Edy di Bekasi
Dear Ayah Edy,
Saya adalah salah satu peserta seminar Ayah di hotel Amarossa Bekasi bulan May lalu. Satu hal yg saya terapkan sepulang dari seminar dan ijinkan saya ceritakan. Saya tunggu hingga bulan desember utk bercerita krn utk melihat konsistensi dr perubahan bagus ini.
Ayah bercerita semua hal yg dilakukan anak ayah di rmh, BERBAYAR. Ada list harga nya. Rafa anak saya (5y 8m kala itu), sangat suka jajan. Rafa tergolong anak yg mudah sekali makan sampai selesai makan besar saja dia msh sanggup mencari jajanan utk dimakan. Sudah berusaha disediakan camilan, tp tetap dia bersikeras jajan. Mungkin sensasi jual beli nya yg dicari.
Lalu saya dan suami sepakat mengadopsi cara ayah, bekerja dulu baru dpt uang dan bs jajan. Jelas Ayah, drama tangisan dan rengekan terus terjadi. Setiap dia mengancam dg tangisan, sy menekan keras ego saya utk tdk marah dan sabar menunggu hingga dia selesai menangis. Tangisan selesai, sy konsisten dg tdk memberi uang jajan. Masih saja terjadi perlawanan dan dia tdk mau "bekerja". Sampai teman dan tetangga mengatakan saya sadis kepada anak sy yg baru satu ini Ayah.
Setelah bbrp lama, akhirnya dia mulai menunjukkan perubahan itu. Bermula dari menaruh tempat makan kotor di wastafel, saya bayar 500 sambil mengucapkan kata pujian. Lalu dg uang itu dia berlari membeli permen. Lama-lama, dia membantu pekerjaan rumah yg lain sampe membantu menyapu halaman rumah tetangga yg sudah lanjut usia.
Dia tak lagi merengek mnt uang jajan, dg uangnya sendiri dia membeli makanan yg dia suka. Tetapi ternyata ada perubahan "ikutan" yg menyertai perubahan pertama. Belakangan dia tidak terlihat wara-wiri ke warung. Ternyata dia mengumpulkan uangnya utk membeli mainan yg dia mau. Dia lebih giat membantu dan bisa mengatakan tidak utk jajan sampe uangnya terkumpul.
Abang mainan yg biasa jd langganan diapun tercengang ketika digoda dg mainan, Rafa menggeleng dg ceria. Pdhl sblm nya ART kami pernah menjadi sasaran amukan di depan publik gara2 minta mainan.
Skrg, dia tak terlalu tertarik membeli mainan malahan uang dikumpulkan saja utk menabung dan saya lihat dia memasukkannya ke kotak amal bbrp kali walau dg nominal yg sedikit. Katanya "Rafa pengen dpt pahala juga mama".
Syukur saya tak terhingga krn pasangan sayapun akhirnya memberikan dukungan. Saya tdk yakin hal spt ini bs berhasil jika papanya tdk mengamini. Satu dua kali memang dia kepleset dan kami masuk dlm lubang pertengkaran, tp lambat laun dia sadar ini utk kebaikan anaknya. Papanyapun sedikit demi sedikit berubah.
Dan wow...dari yg "laki banget" tiba2 dia berjanji akan mengambilkan raport Rafa nanti Ayah..
Ya saya tahu Rafa terlihat lebih materialistis drpd temannya. Bbrp teman nyinyir "ih anak kecil kok udah diajarin uang dan di eksploitasi kerja ini itu". Tp tak apalah, drpd tdk membantu pekerjaan tapi tetap minta uang jajan, lebih bagus yg mana.
Ijinkan saya sertakan bbrp foto Rafa skrg. Tdk hanya di rumah saja dia "bekerja", tp di tempat usaha kamipun dia membantu dg msh berbayar tentunya. Tak segan pula Rafa membantu membukakan pintu utk customer. Dan ketika tiba musim "gajian" bbrp pekerjaan Rafa tdk mau dibayar. Rafa bilang "kan yg ini kewajiban ma, bukan bekerja". Bonus perubahan lagi ayah..
Terimakasih ya Ayah, sudah banyak membagi ilmu utk saya. Bersyukur mengenal ayah. Semoga ayah diberkahi Allah dan diberikan kesehatan umur panjang agar terus bisa berbagi ilmu. Satu hal yg sy pelajari dari perubahan Rafa ini, ternyata ini bukan tentang perubahan dia, tapi perubahan saya. Ini bukan sombong cerita sukses, tp hanya cerita hidup saya. Dan saya belum sukses krn saya masih menjalani..
Salam syukur, penuh berkah & kerendahan hati,
Di share oleh ayah edy untuk para orang tua Indonesia
Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
No comments:
Post a Comment