MEMINTA MAAF DAN MENGUCAPKAN TERIMAKASIH, MASIH PENTINGKAH BAGI BANGSA INI ?
Keluarga Indonesia yg berbahagia,
Suatu ketika kami baru saja selesai Management Meeting, salah satu materi bahasannya adalah evaluasi laporan pengiriman hadiah buku dan CD gratis pada penerima hadiah
Seperti biasa setiap habis seminar kami sering memberikan hadiah CD dan buku atau apapun melalui acara tersebut.
Ada hadiah yg dibagi di tempat, tapi ada juga hadiah yg dikirimkan kemudian, setelah acara berlangsung oleh Mangement kami.
Kami sudah lebih dari 10 tahun bersama team management kami melakukan proses ini dan berdasarkan pengalaman kami selama lebih dari 10 tahun, orang2 terpilih tersebut dapat dikatakan sangat bertanggung jawab dan bisa dipercaya baik yg dilapangan mapun yg di Jakarta.
Meskipun selaku manusia tentu saja tetap tak luput dari khilaf dan salah.
Banyak sudah berbagai macam hadiah kami kirimkan secara Gratis, dengan ongkos pengiriman hadiah sepenuhnya ditanggung oleh pihak Management.
Namun sungguh di sayangkan ternyata tidak banyak dari orang2 yg dirikimkan tersebut yg memberikan konfirmasi, apa lagi mengucapkan terimakasih. begitu tutur Staff Management kami.
Bahkan malah ada yg marah-marah dan katanya kecewa karena kirimannya tidak sampai, seperti biasa jika ada kejadian seperti ini kami tidak berusaha saling menyalahkan melainkan menyelidiki dan menelusuri kasusnya terlebih dahulu, ternyata pihak kami sudah mengirimkan melalui PT POS INDONESIA. (bukti2 PT Pos masih lengkap). sesuai alamat yg dituliskannya sendiri. π
Tentu saja saat ditulis, kami tidak tahu apakah alamat yg ditulisnya tersebut sudah benar atau ada kesalahan karena itu adalah alamatnya sendiri.
"Sudah gratis hadiahnya juga ongkos kirimnya, plus kesalahan bukan pada PT POS dan Managment, eh masih juga ada yg marah2 pada kami dan PT POS katanya tidak profesional. πππ
" Wah...Agak aneh juga ya ?" begitu kira-kira ucap sahabat managment kami.
Padahal jika mungkin orang tersebut tidak marah atau malah minta maaf atas kesalahannya, maka hal ini akan terasa lebih santun dan bijaksana.
Namun jika malah marah2 dan menyalahkan orang/pihak lain dengan kata tidak profesional, ini mungkin yg membuat mangament kami jadi merasa aneh.
Kok bisa ya sudah salah malah lebih galak ?
Padahal kami sudah dan selalu berpesan saat acara bahwa,
Ibu atau bapak please, tolong dituliskan ALAMAT YANG LENGKAP BERIKUT KODE POS DAN NOMER TELPON YG BISA DIHUBUNGI, "Jangan sampai ada kesalahan". tapi sayangnya masih selalu ada saja alamat yg tidak di kenal plus telp yg tidak bisa dihubungi oleh PT POS.
Saya jadi tertegun,membayangkan masih ada atau malah mungkin banyak kejadian semacam ini di negeri kita.
Berdasar pengalam kami mengirim barang bersama PT POS, sangat bisa dipercaya dan bahkan masih mau membawa kembali pulang dan mengirimkan pada kami barangnya secara utuh, jika alamat tidak ditemukan.
Bukan main, mestinya menurut hitung2an matematika ini merugikan mereka membawa kembali barang yg sudah dikirim.
Hanya pernah satu kali terjadi kiriman sampai tapi dalam keadaan rusak, dan itu sudah kami sampaikan ke PT POS.
Ternyata kejadian ini tidak hanya kami alami sendiri, begitu juga dengan Manangemet Smart Radio fm yg kerap dikomplain karena hal yg serupa;
setelah dilusuri pun kejadiannya mirip, nomer telp yang bersangkutan tidak bisa di konfirmasi, atau alamat tidak ditemukan.
Saya jadi merenung, apakah budaya meminta maaf dan mengucapkan terimakasih telah hilang dari negeri yg katanya Ramah dan Santun ini?
Apakah masyarakat kita jauh lebih suka untuk menyalahkan orang dan pihak lain, ketimbang melakukan refleksi diri atas kesalahannya, agar kejadian yg sama tidak terulang lagi dimasa datang...?
Kami jadi teringat sebuah pepatah;
"Jika satu jari menunjuk pada orang lain maka sesungguhnya sisanya justru menunjuk kepada kita sendiri."
Mari kita renungkan bersama dan mari kitas sama-sama melakukan refeleksi diri untuk menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment