Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Friday, April 21, 2017
BELAJARLAH DARI AHLINYA ATAU TUNGGU KEHANCURANNYA
Sebuah perumpamaan yang menarik
Seperti juga pisau ditangan seorang juru masak, maka akan bisa menjadi alat yang bisa menghasilkan masakan lezat dan menyehatkan tubuh
Seperti yang diilustrasikan dalam sebuah kisah berikut ini:
Sahabatku tercinta,
Saya percaya bahwa Islam itu indah, teduh, damai, penuh kasih sayang dan Rahmatan Lil alamin atau membawa berkah bagi alam semesta atau Blessing for All Universes.......
Tentu saja asalkan kita mau belajar dari orang-orang dan para guru agama Islam yang benar-benar memahami esensi dari keindahan Ajaran Islam.
Dan saya yakin jika tidak teduh, damai, indah dan tidak membawa berkah bagi semua orang dan seluruh alam kemungkinan itu bukanlah Islam yang sesungguhnya.
Itulah mengapa saya selalu memilih pada siapa saya belajar agama dan memahami ajaran Islam.
Inilah salah seorang guru yang kami maksudkan tersebut, tempat kita bs belajar tentang keindahan ajaran Islam
================================
Suatu ketika terjadi dialog antara Seorang Guru Agama dengan muridnya;
"Yang disebut agama itu sebenarnya apa, Kiai?" Tanya seorang santri kepada KH Ahmad Dahlan.
KH Ahmad Dahlan justru mengambil Biola dan memainkan tembang/lagu "Asmaradhana” hingga membuat para santrinya terbuai.
Lalu beliau bertanya, "Apa yg kalian rasakan setelah mendengar alunan musik tadi?"
"Aku rasakan keindahan, Kiai," jawab salah satu muridnya..
"Seperti mimpi rasanya" sambung Sangidu." Semua persoalan seperti mendadak hilang.
Tentram" tambah Jazuli, santri lainnya.
"Damai sekali" tukas Hisman, ucap salah santri yang berada disana..
"Nah, itulah agama" Jawab KH Ahmad Dahlan.
"Orang beragama adalah orang yg merasakan keindahan, rasa tenteram, damai karena hakikat agama itu sendiri seperti musik. Mengayomi dan menyelimuti."
Setelah itu salah seorang santri (Hisman) mencoba biola tersebut, dan menghasilkan suara “menderit” dan memekakkan telinga membuat semua orang merasa tidak nyaman dan sakit mendengarnya.
"Wah, suaranya berantakan ya kiai..?" tanya Hisman sambil tersipu malu...
"Nah, begitu juga agama. Jika Kita tak mempelajarinya dgn baik, maka agama hanya akan membuat diri sendiri dan lingkungan terganggu" jawab beliau.
"Oooo begitu….
"Jadi utk bisa beragama dgn Baik itu, kita tidak boleh ikut2-an saja, tapi harus mengerti ilmunya juga."
"Seperti tadi, hanya karena melihat Kiai bermain biola, jgn langsung berpikir bahwa kita juga pasti bisa main biola." tambah Jazuli..
"Kesimpulan yg bagus" jawab beliau..
"Ada kesimpulan lain?"
"Dalam beragama, kita tdk bisa hanya mengandalkan keinginan, hanya karena merasa bahwa keinginan itu baik dan benar menurut kita. Misalnya, tadi saya merasa punya keinginan baik utk bermain biola, tapi ternyata keinginan saya malah mengganggu saya dan orang lain" ulas Hisman.
"Kesimpulan yg jeli! Terima kasih." Puji beliau.
Semoga dgn menjalani agama yg kita imani, kita mampu menghormati orang lain dan membawa kedamaian dalam hidup bersama.
MARI BELAJAR DARI PARA GURU AGAMA YANG MENGAJARKAN KETEDUHAN, KEINDAHAN DAN KEDAMAIAN DI HATI.
Dan segera bagiknalah artikel ini pada siapapun, semoga ada lebih banyak orang yang tercerahkan dan hidup kita menjadi lebih rukun, harmonis dan damai.
a share original story from pak Pindo Bintoro Mn dari Kisah Butir-butir Mutiara dari Sang Pencerah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment