HATI-HATI KETIKA ANAK KITA MULAI MALAS ATAU BERHENTI BERTANYA..?

Ketika anak balita kita sedang bertanya...

Mama mengapa bunga ini berwarna merah, mengapa daun ini berwarna kuning....?

Mengapa Burung kok ada sayapnya, mengapa kucing kok ada kumisnya, padahal dia perempuan...?

Mengapa kambing kakinya 4 tapi ayam kakinya 2..?

dan terus bertanya.... tanpa henti setiap hari...?

Apa yang biasa orang tua lakukan...?

Tahukah kita bahwa saat anak bertanya maka satu syaraf kecerdasan dalam otaknya sedang bertumbuh...?

Dan setiap kita jawab satu syaraf kecerdasan sedang merekamnya dan kemudian bertumbuh lagi bak cabang pohon karena ia akan terus lanjut bretanya sampai ia puas.

Dan ketika puas maka syaraf kecerdasannya telah tumbuh sempurna untuk saat itu....

Tapi jika malas menjawabnya maka syarafnya berhenti bertumbuh, dan parahnya ketika kita membentaknya dengan kata keras semisal "Diam, cerewet amat sih kamu !!!"

Maka perlahan-lahan syarafnya mogok bertumbuh dan Mati.

Ketahuilah bahwa setiap anak diberikan modalitas jumlah syaraf yang kurang lebih sama oleh Tuhan dalam otaknya. 

Nah permasalahannya adalah apakah modal dasar yang sama itu akan terus berkembang pesat atau menyusut dan mati itu tergantung dari response kita pada setiap pertanyaaan anak.

Semakin berkembang maka semakin cerdaslah seorang anak, dan sebaliknya.

Jadi jika suatu saat nanti anak kita tidak bertumbuh dengan cerdas, kita sudah tahu apa penyebabnya dan siapa yang menyebabkannya.

Setelah menyadari hal ini semua, saya sungguh sangat berhati-hati pada kedua anak saya,  karena jika kita salah maka anak-anak kita mulai usia SD dst akan mulai malas dan berhenti bertanya tentang apapun.  Dan itu pertanda syaraf otaknya mulai pasif dan tidak lagi bertumbuh

Saya sungguh sangat bersyukur mengetahui hal ini lebih awal, jadi  hingga usia 12 tahun saat ini anak-anak saya masih terus gemar bertanya dan bertanya. Sebagai pertanda bahwa pertumbuhan syaraf-syaraf kecerdasannya masih terus berlangsung pesat.

Beruntung pula bahwa anak kami saat ini bersekolah di rumah (HS) dengan ayah bunda sebagai guru utamanya.  Karena dulu berdasarkan pengalaman saya bersekolah, biasanya para guru disekolah paling tidak suka dengan anak-anak yang terlalu banyak bertanya.  Dan banyak sekali anak-anak yang awalnya suka sekali bertanya jadi malas dan berhenti bertanya ketika disekolahkan.

Entah karena tidak tahu tentang fakta diatas atau memang karena tidak tahu harus menjawab apa dan terlalu banyak target kurikulum yang ditetapkan padanya dan harus diselesaikan tepat waktu.

Mari kita renungkan dan bagikan, barangkali berguna bagi para orang tua dan guru.

Salam hangat,
ayah edy
web: www.ayahkita.com