Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Saturday, April 1, 2017
RUMAH KECIL UNTUK AYAH dari anakku Dimas
SEBUAH RUMAH KECIL UNTUK AYAH dari anakku Dimas yang dominan otak kanannya.
Dimas anakku, terlahir sebagai anak yang lebih dominan otak kanannya dengan memiliki sebagian ciri-ciri yang biasa dimiliki oleh anak otak kanan lainnya.
ciri anak otak kanan bisa dibaca selengkapnya di :http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html
Pada umumnya anak-anak yang lebih dominan otak kanannya sering dianggap sebagai anak dengan berbagai permasalahan seperti ADD, ADHD, Speech Delay, Learning Disabilities, Asperger Syndrome atau bahkan Autis Ringan.
Namun aku mencintai anakku apa adanya, dialah hadiah terindah dari Tuhan untuk keluarga kami.
Meskipun mungkin untuk ukuran orang tua lain anakku kurang berprestasi dalam bidang akademik, tapi aku selalu membisikkan di telinganya, "Dimas itu anak ayah yang paling hebat, paling disayang sama ayah, jadilah anak baik ya nak, itulah yang membuat ayah bahagia dan bangga punya anak yang bernama Dimas".
Itulah pesan yang berulang-ulang saya bisikkan di telinganya ketika saya memeluknya dan mencium pipinya ketika dia melakukan satu hal baik setiap harinya atau ketika ia hendak tidur.
Hari demi hari berlalu, Dimas mulai tumbuh menjadi anak yang aktif, kreatif, ramah, baik dan penolong, namun ia tetap saja tidak mau belajar tentang hal-hal yang bersifat akademik.
Jika bundanya khawatir saya malah selalu menenengakan bundanya bahwa anak berkembang sesuai ciri khasnya masing-masing. Dia sudah membawa takdir Tuhan bagi dirinya tidak ada yang perlu dikhawtirkan, tugas kita adalah mendoronya untuk menekuni kegiatan yang dia sukai. Dan bukan memaksakan dia melakukan hal-hal yang kita anggap baik baginya tapi dia tertekan untuk melakukannya.
Dimas anakku suka sekali dengan lego dan mobil, setiap ada info tentang mobil matanya berbinar-binar, dia hapal semua merek, jenis tipe berikut harganya, panjang, tinggi serta fasilitas dan teknologinya, ia selalu bilang ingin jadi penjual mobil yang hebat. Ia bahkan lebih tahu tentang mobil dari pada seles mobilnya sendiri.
Ada satu hal yang selalu di ucapkan Dimas adalah jika ia kelak sudah jadi orang sukses ingin membelikan ayah sebuah rumah yang indah dan cantik berlantai 2, agar masa tua ayah bisa hidup bahagia sama bunda.
Saya sering menitikkan air mata terharu, jika Dimas sudah mengucapkan ini berulang-ulang dalam doa bersama kami menjelang tidur.
Dan kemarin tanpa sengaja kami membeli sebuah mainan Lego, yang menurut saya cukup rumit, karena bahannya kecil-kecil dan banyak sekali berjumlah lebih dari 900 keping.
Dimas berdua kakaknya Dido asyik menyusunnya keping demi keping selama lebih kurang 2 hari, wah betapa antusias dan tekunnya mereka.
Dan ketika hari kedua, maka jadilah rumah tersebut, dan Dimas berkata, Ayah Rumahnya sudah jadi Rumah untuk Ayah...mereka berdua membawa rumah hasil karya mereka berdua ke kamar kami,
"Ayah nanti kalau sudah besar Dimas belikan rumah yang sungguhan ya... sekarang rumahnya dari lego dulu..." ucapnya dengan polos dan lugu.
Ya Tuhan ku tatap mata anakku dalam-dalam, dengan wajahnya yang masih polos, lugu lalu ku peluk dan kucium pipinya sambil ku bisikkan di telinga kecilnya, terima kasih ya nak, Dimas benar-benar anak ayah yang hebat, semoga Allah SWT mengabulkan segenap cita-cita muliamu ya nak.
Dan Dimaspun mengangguk-anggukan kepalanya.
Lalu mereka berduapun kembali bermain, ketika mereka berlalu sayapun tak kuasa menahan air mata, menangis terharu.
-ayah Edy, ayah dari Dimas dan Dido-
www.ayahkita.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment