Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Saturday, April 1, 2017
GEJALA SEKS MATANG DINI LEBIH BAHAYA DARI PEDOFILIA ?
WASPADA GEJALA SEKS MATANG DINI PADA ANAK KARENA INI BISA LEBIH BERBAHAYA DARI KASUS PEDOFILIA
Apakah anak kita mengalaminya...?
Jangan Panik ! segera baca tulisan ini sampai akhir.
Pertanyaan dari Mom Hesty:
Masih kecil kok sdh seneng sama lawan jenis..?!? apakah anakku mengalami sex matang dini..?!?!? Oh...no...please.. oh God !
Hallo ayah edy, aku Hesty (bukan nama sesungguhnya)
please tolong dong... aku lagi agak2 resah nich...
masak anakku masih baru usia kira4 tahun kok udah cerita2 seneng ama teman cowoknya di Kinder Gartennya, wah... aku suprise juga.. sekaligus bingung kok bisa ya...?
trus sebagai ortu bagaimana yach... aku harus menyikapinya...?
Please tolong di jawab asap ya...please... please...please....
JAWABAN AYAH EDY:
Bu Hesty yg baik,
Kira-kira putri kecil ibu lebih mirip siapa ya...? ayahnya atau bundanya waktu masih kecil dulu..? ha..ha..maaf sekedar bergurau agar bunda tidak terlalu stress terbawa suasana.
Memang betul sekali belakangan ini sy sering mendapat keluhan dari orang tua mengenai anak-anak usia dini mereka yang sudah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan pada lawan jenis juga bertanya seputar organ dan aktivitas sex.
Cukup mengejutkan memang jika dibandingkan dengan zaman kita kecil dulu yg mungkin baru mulai tertarik pada lawan jenis saat usia SMP atau malah SMA.
Dari seorang ahli nutrisionis sy mendapatkan masukan bahwa hal ini mungkin terjadi di picu oleh jenis2 makanan yg banyak di kosumsi oleh anak kita dewasa ini yg sebagian besar telah dicampur dengan sejenis hormon pertumbuhan silahkan cari sendiri info lengkap akan kebeneran hal tersebut via google.
Faktor kedua yang tak kalah berbahayanya adalah banyaknya jenis rangsangan yg mempercepatnya matangnya hormon sexual pada anak2 terutama melalui program televisi yg menyajikan tayangan yg sangat kental sekali dengan bumbu seksual bagi anak-anak.
Jika ibu cermati tayangan sinetron anak-anak zaman sekarang hampir semuanya di bumbui kisah percintaan dan suka-sukaan meskipun pemerannya anak2 usia belia dan bahkan balita.
Bahkan sampai iklan produk pendukungnyapun disajikan dengan menampilkan adegan anak-anak yang ada hubungannya dengan suka-sukaan antara anak laki-laki dan perempuan. Coba deh perhatikan baik-baik beberapa iklan anak di tv.
Sementara jika dibandingkan dengan saat kita kecil dulu akses dan tontonan yg berbau percintaan semacam ini sangatlah terbatas (kita dulu hanya punya satu stasion TVRI yg di awasi ketat).
Menurut hemat saya faktor inilah yg menjadi pemicu terbesar prilaku sex matang dini anak.
Hal ini juga ternyata di benarkan berdasarkan teori neuro sains yg mengatakan bahwa sistem syaraf otak anak kita akan merespon hal-hal apa yg paling sering di terima oleh sistem indra penerimanya, dan hal tersebut akan mempercepat proses pertumbuhan hormon2 terkait. Sehingga pada akhirnya ini akan memicu munculnya fenomena sex matang dini. Mungkin ini mirip dengan perumpamaan buah yg di petik dan di peram/dikarbit agar lebih cepat matang atau ”matang dipercepat” sebelum waktu alamiahnya.
Masalahnya jika hal ini sudah terlanjur terjadi apa yg perlu kita lakukan?
Langkah pertama tentu saja sy menganjurkan para orang tua sedapat mungkin memilihkan makanan yg lebih alami tanpa hormon pertumbuhan (meskipun ini tidak mudah) sebagian orang sekarang mempermudahnya dengan makan makanan Vegetarian.
Dan yg jauh lebih penting adalah menghindari anak dari melihat tontonan atau tayangan yg memicu pertumbuhan hormon2 seksual anak sebelum waktunya.
Sebenarnya seks sendiri adalah sesuatu yg netral, ia tidak negatif dan tidak juga positif. Ia menjadi cenderung negatif manakala hadir tidak pada tempatnya dan belum pada waktunya.
Sesungguhnya jika kita mau belajar edukasi seks untuk anak usia dini, permasalah Seks itu bisa kita arahkan response-nya menjadi Sains biologi yg menjadi bagian kerja otak kiri anak, misalnya dengan mengarahan penjelasan ke arah sistem reproduksi yg terdapat pada hewan atau tumbuhan. Semisal penyerbukan, perkawinan silang tumbuhan dan sebagainya.
Sementara Sex akan mengarah pada pornografi jika yg ditampilkan adalah bentuk2 visual imaginasi dan erotisme (yg menjadi bagian dari fungsi otak kanan anak). ini sering dilakukan via film, sinetron, game dan beberapa buku komik dewasa tapi dibaca oleh anak2.
Untuk anak-anak usia dini akan jauh lebih baik jika pembicaraan seputar seks dan hubungan lawan jenis di arahkan pada Sains Biologi dan kedokteran ketimbang pada visualisasi imaginasi, hanya sayangnya tayangan televisi kita malah melakukan sebaliknya... Jadi hilangkanlah tv dari rumah dan ganti dengan tayangan yang lebih bermuatan pendidikan.
Ketika anak sudah terlanjur melihat dan bertanya seputar ketertarikan lawan jenis dan aktivitas seksual sebaiknya tidak perlu panik dan ditutup-tutupi, sedapat mungkin kita mengarahkan penjelasan kita pada sisi sains/ilmu pengetahuan dari organ sex dan hubungan sex misalnya dengan menjelaskan proses reproduksi pada mahluk hidup baik hewan atau tumbuhan, kemudian sedapat mungkin mengajak anak untuk mengeksplorasi aktivitas reproduksi misalnya pada serangga, pada beberapa jenis ikan, berbagai macam tumbuhan dan sebagainya agar setiap ia melihat aktivitas seksual ia terbiasa untuk melihatnya sebagai sebuah aktivitas sains biologi yg alami.
Selain ini kita juga bisa menambahkan penjelasan tentang efek2 penyakit yg ditimbulkan akibat aktivitas sexual yg tidak sehat berikut contoh2 gambar yg kita ambilkan dari buku2 sains kedokteran.
Jika ini yg lebih sering kita lakukan maka ”otak kiri” (Sains) anaklah yg akan jauh lebih dominan bekerja manakala pengaruh dari luar yang berbau pornografi dan seksual.
Cara inilah yg juga kami terapkan pada anak-anak kami juga murid kami di sekolah dan kami ajarkan pada orang tua yg menyekolahkan anaknya disana, karena proses ini perlu kekompakan antara orang tua dan pihak guru disekolahnya untuk membentengi anak kita dari fenomena bahaya sex matang dini yg saat ini marak terjadi dimana-mana.
Itulah mengapa kebijakan di sekolah kami menganjurkan atau bahkan mewajibkan setiap orang tua MENIADAKAN tayangan tv atau bahkan TVnya dirumah dan menggantinya dengan DVD program Edukasi Anak yang termonitor oleh orang tua.
Hal ini bertujuan agar setiap anak yang bersekolah di tempat kami tidak ada yang terkontaminasi dengan tayangan bermuatan pornografi di rumahnya, lalu mengkontaminasi teman-teman lainya di sekolah, seperti yang kebanyakan terjadi di sekolah-sekolah yang kurang perduli pada perkembangan ahlak dan prilaku moral anak.
Semoga bermanfaat.
-ayah edy-
Pimpinan Sekolah Maha Karya Gangga
Singaraja, Bali
web resmi: www.ayahkita.blogspot.co.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment