Yefta adalah putera dari bu Nita, yang bertemu saya kira-kira saat ia kelas 6 SD.
Saat itu Yefta mogok sekolah, meskipun Yefta sudah disekolahkan di sekolah terbaik yang ada di kota Solo ia tetap saja tidak mau bersekolah.
Orang tuanya Stress, dan kerap kali bertengkar dengan anaknya masalah sekolah. Anaknya juga semakin stress dan semakin mogok belajar. Maka jadilah keduanya sama-sama frustasi.
Sampai satu ketika Yefta sedang pergi ke Mall lalu mampir ke Toko Buku dan menemukan buku kami yang berjudul
37 Kebiasaan Orang Tua yang menghasilkan perilaku buruk pada anaknya.
Diam-diam Yefta membeli buku ini, lalu di hadiahkan pada ibunya.
Beruntunglah Yefta, memiliki orang tua seperti bu Nita.
Mendapat hadiah buku dari anaknya bukannya tersinggung tapi malah dibacanya, hingga pikirannya sedikit-demi sedikit mulai terbuka.
Sampai pada akhirnya ia penasaran untuk bisa bertemu dengan Penulisnya, untuk bisa berkonsultasi langsung tentang permasalahannya.
Singkat cerita ia mulai mencari kontak nomer kami via google, dan kala itu langsung mendaftar untuk konsultasi dan mendapat waiting list sampai hampir 1 tahun.
Ketika saatnya tiba Bu Nita datang bersama keluarga ke Jakarta bersama Yefta, untuk bertemu kami dan berkonsultasi.
Tapi sayangnya ketika berjumpa, bu Nita tidak yakin pada Penampilan Saya.... (menurut pengakuannya) apa ya bisa orang kayak gini bisa menyelesaikan permasalahan keluarga saya yang ruwet ini.
Proses konsultasipun di mulai.........
2 jam kami coba mengurai masalahnya..........
dan ternyata 2 jam ini tidak cukup......
Masih dilanjutkan lagi ketika kami ke Salatiga, saat berseminar di Hotel Wahid Salatiga......
Lanjut lagi...... lagi dan lagi.....
Sampai tak terasa 5 tahun sudah kami membimbing Yefta dan keluarganya.
Dari Yefta yang mogok sekolah sampai Yefta yang kini Rajin Sekali Belajar melalui sebuah lembaga bimbingan HomeSchooling Destiny di Salatiga.
Kini keluarga bu Nita kembali tersenyum gembira dan jauh lebih harmonis, hubungan keluarga mulai terjalin indah, dan Kakak Yefta sekarang sudah dalam proses untuk mendapatkan Bea Siswa dari salah satu perguruan tinggi di New Zealand.
InsyaAllah akhir bulan Depan kakak Yefta akan mulai survey sekolahnya di New Zealand bersama kami, rencananya untuk jurusan peternakan, teknologi ternak dan pakan ternak.
Yefta memiliki kecintaan yang tinggi dengan dunia peternakan, dan ini dibuktikannya ketika kami memintanya untuk berlatih merawat sapi dipertenakan yang ada di Boyolali, juga dibuktikan dengan kesungguhannya belajar untuk bisa menembus perguruan tinggi jurusan peternakan terbaik yang ada di New Zealand.
Bahkan ibunya bercerita Yefta selalu menantang gurunya untuk memberikan sebanyak2nya pelajaran dan ujian agar ia bisa menyelesaikan studi SMAnya lebih cepat agar bisa segera berkuliah.
Saking sudah lama kami membimbing Yefta, kami sampai akrab dengan seluruh keluarganya sampai pada nenek dan kakeknya. Dan saking senang orang tua nya sampai menyelenggarakan seminar keliling Indonesia agar byk org tua yg bisa mendapat manfaat spti dirinya
Alhamdullilah kedua adik Yefta kini juga dalam bimbingan kami, untuk menyusul sukses yang diraih oleh kakaknya.
Inilah foto keluarga Yefta bersama kami dalam proses persiapan untuk mendukung Yefta jadi ahli Peternakan Sapi Indonesia.
Mohon doa dari ayah dan bunda agar ada lebih banyak anak Indonesia yang berhasil meraih mimpi terbesarnya.
Salam syukur penuh berkah
ayah edy
Guru Parenting Indonesia.
www.ayahkita.blogspot.com
No comments:
Post a Comment