MENGAPA ANAKKU MALAH MELAKUKAN HAL SEBELIKNYA DARI YANG AKU KATAKAN..?
Ayah-Bunda, hal ini terjadi karena orangtua tidak mendengarkan.
Kalau ada anak yang diminta untuk tidak memukul adiknya tetapi malah melakukannya, cobalah tanyakan dan dengarkan jawabannya mengapa ia memukul. Lebih baik lagi jika bertanya ke Kakak maupun ke Adik.
“Sayang, mengapa tadi pukul Adik?”
“Soalnya Adik pukul Kakak duluan,”
Lalu kita tanya adiknya, “Siapa tadi yang memukul duluan?”
Adiknya menjawab, “Adik.”
“Jadi siapa yang bersalah?”
Adiknya menjawab lagi, “Adik.”
“Baik, jadi siapa yang perlu meminta maaf duluan?”
Begitulah cara saya menyelesaikan masalah pertengkaran antara kakak dan adik di rumah saya. Setelah itu jarang sekali terjadi pukul-memukul lagi, karena kita telah mendengarkan dan memahami duduk masalahnya dari kedua belah pihak.
Mereka pun akan belajar untuk mengetahui asal-usul masalah dan bagaimana menyelesaikannya. Semuanya dibuat jelas karena segala sesuatu kan ada asal mulanya. Apakah ia memukul karena memang memulai lebih dulu, atau karena bentuk pertahanan diri.
Kalau ia mempertahankan diri, lalu orangtua menyalahkannya, ia akan kembali balas memukul. Jangan ada kebiasaaan yang mengatakan, “Kamu kan Kakak, jauh lebih besar, mengalah dong sama adikmu yang lebih kecil.”
Jika ini biasa Ayah dan Bunda lakukan, maka akan menjadi sumber pertengkaran setiap hari dan sumber permusuhan antara adik dan kakak.
Setelah anak menyadari, tetapkan aturan main: siapa yang melanggar apa yang telah disepakati, maka ia akan dikenakan sanksi (buatlah daftar sanksi yang seimbang dengan jenis pelanggarannya, misalnya tidak main sepeda, tidak jalan-jalan, dan sebagainya).
Apabila anak mencoba-coba sengaja melanggarnya, berlakukan sanksi tersebut saat itu juga tanpa kompromi. Ini penting agar anak belajar bahwa orangtuanya bisa dipercaya dan serius dengan aturan yang telah ditetapkan tersebut.
Jika Anda konsisten menegakkannya, maka bisa dipastikan perilaku ini akan berubah ke arah yang Ayah-Bunda harapkan.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
Kuncinya sabar, tegas dan konsisten tidak perlu malu dilihat atau diomongi orang lain (yang sebenarnya punya masalah yg sama tapi tidak tahu caranya)
Salam Indonesian Strong from Home !
Ayah Edy
Guru Parenting Indonesia
www.ayahkita.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment