Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Wednesday, May 2, 2018
MELANGGAR LARANGAN ORANG TUA
TIPS-TIPS PARENTING AYAH EDY
MENGAPA ANAK SERING MELANGAR LARANGAN KITA..?
Mungkin cara kita kurang tepat...?
Ayah-Bunda yang berbahagia, kita melarang anak melakukan sesuatu karena adanya kekhawatiran. Namun seringkali, justru kekhawatiran inilah yang terjadi. Ini disebabkan, saat melarang, yang kita gunakan adalah hasil akhir.
Misalnya, saat jalanan licin, kita katakan pada anak, “Jangan berlari nanti jatuh!” Pendekatan seperti ini dinamakan pendekatan kuratif karena menekankan hasil akhir.
Teknik yang digunakan ini kurang tepat dan malah seringkali benar-benar terjadi.
Seharusnya yang kita gunakan adalah pendekatan preventif. Supaya tidak jatuh, anak seharusnya berhati-hati. Jadi yang kita gunakan adalah kata-kata preventif, seperti hati-hati, berhenti, diam di tempat atau stop. Itu sebabnya kita sebaiknya tidak menggunakan kata “jangan” karena alam bawah sadar manusia tidak merespon dengan cepat kata “jangan”.
Alam bawah sadar berpikir dengan gambar. Selain itu, yang didengar anak adalah kata terakhir sehingga jika kita katakan “jangan berlari” maka yang ia dengar adalah “berlari”. Maka biasanya gerak refleknya adalah “berlari”.
Untuk itu, hindari penggunaan kata “jangan”. Jika tidak percaya, mari kita buktikan.
Jangan Anda bayangkan makanan kesukaan Anda. Jangan Anda bayangkan rasanya yang menggoda... jangan bayangkan Anda sedang ingin sekali mencicipinya sedikiiit saja. Bagaimana reaksi Anda? Bisakah Anda tidak membayangkannya?
Carilah padanan positifnya, misalnya Anda ingin anak yang sedang berlari untuk berjalan, ketimbang mengatakan “jangan lari,” katakanlah,”Berjalan pelan-pelan, ya Nak.”
Atau ketimbang mengatakannya “jangan malas,” katakan saja,”Kamu kan anak rajin, ayo dilanjutkan buat Prnya, sayang...”
Ganti kalimat, “jangan nakal,” dengan “Anak baik dan patuh,” dengan mengatakan hal-hal positif seperti itu yang ditangkap alam bawah sadar anak adalah: rajin, baik, patuh, maka ia akan menjadi seperti yang kita harapkan.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
Kuncinya sabar, tegas dan konsisten tidak perlu malu dilihat orang lain atau tetangga (yang sebenarnya punya masalah yg sama tapi tidak tahu caranya)
Salam Indonesian Strong from Home !
Ayah Edy
Guru Parenting Indonesia
www.ayahkita.blogspot.co.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment