INILAH PERISTIWA PERTAMA KALINYA TUHAN MENUNTUNKU UNTUK
MENJADI SEORANG GURU, MEMBANTU ANAK-ANAK
YANG DINYATAKAN BERMASALAH DI SEKOLAHNYA SATU PERSATU SECARA PRIBADI.
Dan setelah 14 Tahun kemudian, akhirnya Tuhan mengabulkan
doaku, untuk bisa memiliki dan mulai
persiapan mendirikan sekolah dengan konsep ku sendiri AGAR AKU BISA LEBIH
BANYAK MEMBANTU ANAK-ANAK YANG SERING DIANGGAP BERMASALAH DISEKOLAHNYA karena
ketidak tahuan kita membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan dalam diri setiap anak
Sekolahnya secara lengkap dan berjenjang mulai TK hingga SMA selama paling tidak 30 tahun
kedepan. Untuk bisa menghantarkan setiap anak menemukan potensi emas dalam
dirinya dan menjadikan mereka insan yang berakhlak dan berperilaku mulia.
Terimakasih Tuhan Engkau telah memilihku untuk menjadi
seorang guru yang bisa membantu anak-anak Indonesia menemukan potensi emas yang
ada dalam dirinya, yang sering kali di anggap bermasalah. Aku bangga dan bersuyukur atas pilihan
hidupku menjadi seorang guru.
SEBUAH KILAS BALIK PERJALANAN HIDUP MENJADI SEORANG
PEMBIMBING ANAK-ANAK YANG DINYATAKAN BERMASALAH.
=================================================
Suatu hari saat kami sedang dalam perjalanan darat untuk
memberikan Parenting bersama teman2 Gramedia di Bandung.
Tiba2 telp sy berdering dan terus berdering bak sedang
ada kejadian darurat emergency yang harus segera di selesaikan; di seberang
sana seorang ibu berbicara sambil menangis ingin meminta waktu untuk bertemu
dan berkonsultasi dengan saya; katanya baru saja mendengar talkshow kami di
Radio tadi malam.
Masalahnya waktu itu adalah Anak Laki2nya yang bersekolah
di sekolah Favorit ternama dan Unggulan di Jakarta Selatan telah dinyatakan
Autis dan Trouble Maker. Rata2 nilai raportnya adalah DO RE MI alias paling
tinggi nilainya 3 saja dari 10 poin tingkatan nilai yang biasa ada di raport
sekolah.
Tibalah saat konsultasi, ibu tersebut datang jauh2 dari
Jakarta menuju tempat sekolah kami di Bogor. (Waktu itu konsultasi dilakukan
disekolah kami di Bogor, di sela-sela kesibukan kami mengelola sekolah yang
belum lama berdiri).
Saat kami menyambut Ibu dan anak tersebut di depan
Sekolah kami yang bentuknya adalah Rumah dengan ukuran lebih kurang 500m2,
tiba2 anak itu memicingkan mata “MELOTOT” kepada saya dan menolak masuk sambil
berteriak.;
"Mama jahaaattt...mama jahaaatt....!!!!, siapa lagi
orang ini ???? (sambil menunjuk ke muka saya)
“ Untuk apa aku di bawa ke tempat ini...??? Mengapa mama
selalu bawa aku ketempat2 seperti ini dan bertemu orang2 seperti dia ???
(kembali menunjuk wajah saya) " Aku sudah bosan ketemu dan ketemu lagi
orang seperti ini !!! Mama Jahat !!! "
Lalu saya katakan: "Oh iya ini Ayah Edy nak, Ayah
hanya guru disekolah ini mau bicara2 sama mama, ndak apa2 Mas tidak usah
masuk... mas Boleh tunggu di luar biar ayah bicara dulu sama Mama ya..., boleh
??”
Setelah masuk baru ibunya bercerita bahwa selama ini ia
sudah bawa anaknya untuk menemui lebih dari 10 orang konselor dan terapis,
hingga konselor/terapis yang terakhir menyarankan agar anaknya coba untuk di
masukkan ke sekolah SLB (Sekolah luar biasa).
Dan vonis itulah yang telah membuat hati si ibu ini hancur
berkeping-keping dan memaksa untuk bisa bertemu langsung dengan saya
secepatnya.
Dan rupanya inilah yang menyebabkan anak ini begitu Traumanya
melihat orang2 yang di anggap sebagai Konselor atau Terapis. Dan yang paling
menyakitkan bagi si anak adalah tak kala
terapisnya menyarankan agar ibunya menyekolahkan ia di SEKOLAH LUAR BIASA atau
sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Terlebih lagi si ibu ini pernah mengikuti saran
terapisnya untuk mencobakan anaknya di SLB dan hasilnya anaknya mengamuk dan
marah besar.
Maka sejak itulah hubungan orang tua anak ini makin
hancur dan nilai2 disekolahnya makin hancur dan anaknya menjadi sering
berkelahi disekolah. Maka bertambahlah gelar disekolahnya tidak hanya Autis
melainkan juga TROUBLE MAKER.
Dan tadi malam ibu ini baru saja mendengarkan talkshow
kami yang bertama ANAK OTAK KANAN APAKAH SEBUAH KELAINAN ATAU KELEBIHAN ?
Dan setelah mendengarkan talkshow tersebut dengan
seksama, rupanya ibu ini melihat setitik sinar cerah bagi anaknya yang ternyata
memiliki ciri-ciri yang sangat mirip sekali dengan penjelasan saya di radio;
http://ayahkita.blogspot.com/2011/02/apa-benar-anak-sy-mengindap-kelainan.html
Seperti biasa 1 jam pertama konsultasi di habiskan oleh
si ibu untuk bercerita tentang anaknya dengan SEGUDANG kekurangannya A sampai Z
DAN LABEL ATAU CAP2 YANG DIBERIKAN PADA ANAKNYA.
Sambil tak henti2nya menghapus air mata dari pipinya. Dia
bercerita betapa anaknya di cap sebagai Trouble Maker disekolahnya, dan para
terapis mengatakan anaknya Autis dsb. Hingga Habis sudah kesabaran ibu ini dan
ia mengaku sering memukul dan mencubiti anaknya hingga kebiru-biruan terutama
jika kedapatan berkelahi disekolah.
Lalu 1 jam sisanya kami mencoba membaca TANDA-TANDA
kebesaran Tuhan dalam diri anaknya yang tidak berhasil di baca oleh orang
tuanya juga mungkin para terapis dan guru disekolahnya. Saya menterjemahkan
sisi negatif yang diceritakan ibunya menjadi sisi positif yang terpendam dalam
diri anaknya. (BUKAN SEKEDAR UNTUK MENYENANGKAN HATI ORANG TUANYA LHO, TAPI INI
SUNGGUH2 HASIL RISET YANG SAYA PELAJARI SELAMA 13 TAHUN)
Rupanya anak ini mengintip dan mencuri2 dengar penjelasan
saya pada orang tuanya, dan setahap demi setahap dia mulai beringsut
menampakkkan dirinya, hingga akhirnya mau masuk dan duduk lesehan bersama kami.
Wah rupanya dia memahami betul yang saya sampaikan pada orang tuanya; dan kini
wajahnya memandang saya lebih bersahabat.
Dan setelah selesai penjelasan kami, maka meledaklah
tangis ibu ini.., dan saat itu kami memintanya untuk melakukan PERTOBATAN di
depan anaknya. Sambil anaknya di peluk dengan penuh penyesalan dan kasih
sayang.
Saya meminta pada ibunya untuk mengubah cara pandang pada
anaknya, ikut terlibat dalam hal2 yang disukai anak, dan mencatat setiap
kelebihan dan prestasi2 kecil yang dimiliki anaknya dan seluruh hal positif
lainnya.
Termasuk berhenti memarahi ganti dengan memotivasi,
berhenti mencubit dan memukul di ganti dengan memuji dan memeluknya dengan
penuh kasih sayang. Memindahkan anaknya dari sekolah yang katanya UNGGULAN DAN
FAVORIT ini ke sekolah lain yang guru2nya penuh cinta kasih dan lebih memahami
setiap anak.
Saya memberikan serangkaian saran yang perlu dilakukan
oleh kedua orang tuanya.
Rupanya setelah bertobat ibu ini bertekad untuk melakukan
SEMUA hal yang sy sarankan untuk dilakukannya.
Selang 3 bulan kemudian ibu ini menghubungi kami dengan
nada bahagia dan berapi-api, dia bercerita bahwa anaknya telah dipindahkan
sekolahnya, dan setelah mencari2 akhirnya ketemu juga sekolah yang guru2nya
ramah anak.
Ibu ini juga bercerita nilai anaknya yang dulu hanya DO
RE MI, kini mulai merangkak naik menjadi 7, 8 dan 9. Saya begitu terharu
mendengar ceritanya...
Anaknya kini tidak pernah lagi berkelahi disekolah
barunya, bahkan punya kelompok belajar bersama yang sering datang kerumah,
mulai terbuka dan kembali dekat dengan orang tuanya.
Sungguh sebuah keajaiban yang datang hanya dalam tempo 3
bulan saja !
Subhanalloh !!! Maha Suci Allah yang telah menciptakan
setiap anak dengan segala kesempurnaanya.
Setelah itu setiap tahun ibunya menghubungi kami untuk
menceritakan berita2 bahagia dari perkembangan anaknya.... hingga suatu ketika
akhirnya kami dengar kabar anaknya berhasil masuk Fakultas Kedokteran dari
salah satu Universitas ternama di negeri ini.
Mengagumkan !!!
Saya tak mampu berkata-kata lagi. Hanya air mata bahagia
yang meleleh di pipi saya. Mengenang saat2 pertama perjumpaan kami dengannya.
Tuhan Yang Maha Agung !!! Terimakasih atas perkananmu
yang telah membimbing kami semua hingga pada akhirnya kami berhasil menemukan
TANDA-TANDA KEBESARAN MU dalam diri anak2 kami juga anak2 Indonesia sesuai
dengan fitrah mereka masing-masing.
Teruslah bimbing kami agar kami tidak tersesat dalam
membimbing putera-puteri kami dirumah juga putera-puteri Indonesia lainnya.
Wahai Mas ”Adi” (bukan nama sesungguhnya) anak ku sayang,
semoga kelak engkau menjadi seorang Dokter yang bijaksana dan penuh kasih dan
tidak lagi dengan mudah memberikan lebel-lebel negatif yang melukai hati anak
dan menghancurkan masa depannya.
Anakku sayang...., Jadilah seperti Dr. Mel Levin atau Dr
Sears, seorang dokter yang sungguh2 mengabdi dan mencintai profesinya dan
mencintai anak-anak dengan segala kesungguhannya, membantu setiap anak yang
dinyatakan bermasalah menemukan jati diri mereka dan keunggulan mereka masing2.
Sahabat komunitasku yang terkasih,
Mari kita petik hikmah dan pelajaran dari kejadian ini;
dan semoga memberikan manfaat bagi kita semua para orang tua, konselor dan
guru.
Mari kita bangun Indonesia yang kuat dari Keluarga
Kalau bukan kita siapa lagi ? kalau bukan sekarang kapan
lagi ?
By ayah edy
Pendiri GERKAAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI
KELUARGA
Indonesian Strong from Home
www.ayahkita.com
PIMPINAN SEKOLAH MAHA KARYA GANGGA
Kubutambahan, Singaraja, Buleleng, Bali
Foto bersama keluarga mencari ikan di sungai kecil pedesaan
No comments:
Post a Comment