SEBUAH KISAH MANIS UNTUK DI KENANG.
Mari kita baca sebuah penuturan pengalaman dari seorang
Bunda yang selama 1 tahun penuh menerapkan kedua buku kami secara konsisten dan
sabar,
Assalaamu'alaikum
Warrahmatullahi Wabarrakatuh...
Dear Ayah...
Salam sejahtera, damai dan bahagia untuk Ayah Edy beserta
keluarga tercinta...
Ayah... tak terasa sudah satu tahun sejak kami, khususnya
saya, kenal sosok Ayah Edy...
Artinya, satu tahun sudah sejak Observasi atas Kiran.
Satu tahun sudah kami STOP berbagai terapi atas Kiran. Satu tahun sudah kami
berproses menerapkan tips luar biasa dalam buku "37 Kesalahan Orang
Tua".
Satu tahun kami STOP menonton TV. Satu tahun sudah kami
fokus pada kelebihan anak-anak kami, dan memberi mereka pujian tulus tiada
batas...
Satu tahun sudah kami bersama-sama belajar menjadi orang
tua, di Star International Bogor.
Artinya, ini adalah satu tahun kami yang luar biasa
Ayah...
Desember 2013, saya menemukan harapan baru dari Observasi
Ayah yang saat itu diadakan di Masterpiece. Hanya butuh 3 hari saja Ayah, Kiran
sudah mampu mengeluarkan keajaibannya.
Cukup selama 9 hari Observasi, Pesan Tuhan terlihat satu
persatu... Bukan hanya tentang Kiran, tapi justru tentang Kami, orang tua yang
masih kurang ilmu.
Tanpa pikir panjang, saat itu kami putuskan untuk
memindahkan sekolah Kiran ke SI Bogor. Puji syukur tak ada habisnya melihat
perkembangan ananda hingga saat ini.
Terimakasih... terimakasih... terimakasih...
Kiran kini mampu mengendalikan emosi. Lebih kreatif dan
imajinatif. Mampu bersosialisasi dan bekerjasama. Lebih mampu mengekspresikan
perasaannya lewat verbal. Dan tentunya, semakin mahir menggerakkan jemarinya
untuk menulis, menggambar, dan menggunting segala sesuatu tentang angka,
seiring dominannya kecerdasan logis matematis dan kinestetiknya.
Tidak heran jika banyak orang yang menyebutnya 'sangat
aktif', karena gaya belajar Kiran yang Kines-Visual pun membuat Kiran butuh
menyentuh dan melihat langsung setiap hal yang menarik baginya.
Tak jarang pula gerak tubuhnya lebih cepat dari pada
permintaan ijin terucap dari bibirnya. Tapi kini, kata maaf dan terimakasih
bisa spontan diucapkannya. Bahkan, Miss bercerita, bahwa Kiran sudah mau jadi
imam sholat dengan tertib...
Terimakasih... terimakasih... terimakasih...
Zita kini semakin kooperatif, mau berbagi dan penuh
empati. Bertambah kritis. Selalu penuh rasa ingin tahu, cinta buku dan
bercerita. Dan tentunya, semakin suka berpetualang dan eksplorasi di alam
terbuka, seiring dominannya kecerdasan naturalis dan kinestetiknya.
Banyak pendekatan yang sudah kami terapkan. Tapi
ternyata, kunci dari semua itu adalah senantiasa memberikan Kepercayaan,
Pilihan, Reward dan konsekuensi, serta Konsistensi. Inilah rumus parenting yang
kami dapat dari Malaikat Kecil Ayah di SI.
Terimakasih... terimakasih... terimakasih...
Kami sebagai orang tua pun semakin kuat. Semakin mampu
mengendalikan emosi diri, dengan bercermin pada anak-anak. Sedikit saja ada
yang salah pada perilaku mereka, kami tersadar, bahwa ada yang salah pada diri
kami.
Dan kini, kami mau dan berusaha belajar... belajar...
belajar tuk lebih baik lagi...
Terimakasih... terimakasih... terimakasih...Ayah Edy...
Kini kami mengerti mengapa Tuhan mengarahkan kami tuk
memberi nama "Kiran Nahdan" (cahaya kebangkitan) dan "Razita
Saskara" (bunga kebenaran) kepada kedua ananda dan guru kami tercinta...
Terimakasih... terimakasih... terimakasih... untuk Ayah
Edy beserta keluarga besar Star International, yang telah membuka mata hati dan
pikir kami, membuka rasa ingin tahu kami tentang dunia anak yang sejati...
"Jangan paksa anak keluar dari dunianya, tapi
paksalah diri kita tuk masuk ke dalam dunia anak."
Salam sejahtera, damai dan bahagia untuk Ayah Edy beserta
keluarga tercinta... dari kami, Kiran dan Zita
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Ida Syafrida Harahap
Bundanya Kiran & Zita
Orang Tua Star International Bogor
==============
Jawaban dari Ayah:
Wah mengharukan sekali Bunda kisah kakak Kiran, tak sadar
airmata saya menitik, terutama membaca ungkapan bahagia kakak Kiran yang
tertulis di sebuah kertas untuk Ayah. Love You too ya Nak....
Terimakasih untuk sharing pengalaman yang luar biasa ini,
Sungguh tidak akan berubah prilaku seorang anak jika kita orang tuanya tidak
mau terlebih dahulu berubah.
Sungguh tak seorang anakpun boleh gagal di sekolah hanya
karena kebodohan dan ketidak tahuan kita (Orang tua dan guru) tentang misteri
dan anugerah Tuhan yang tersimpan dalam diri setiap anak yang dilahirkan ke
dunia ini.
Mari kita terus menjadi orang tua pembelajar dan guru
pembelajar.
Mari kita bangun Indonesia yang kuat dari rumah dan
sekolah.
Salam sayang dari Ayah .
PS. Mohon izin untuk bisa menshare surat ini ya bunda
untuk bisa menginspirasi dan menguatkan setiap orang tua dalam membimbing
putera-puterinya secara lebih tepat dan lebih sabar.
No comments:
Post a Comment