OBROLAN AYAH DENGAN
CHANTALL SEPUTAR TAWURAN PELAJAR DAN SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA
DIMANA LETAK PERBEDAANNYA
?????
Tadi malam setelah kami
selesai siaran di Sindo TV, sempat berbincang2 dengan Chantall Della Concetta,
presenter acara tsb melanjutkan obrolan kita
....
Saya bercerita tentang
sistem pendidikan di FINLANDIA pada Chantall, yang diakui menerapkan sistem Pendidikan
(Sekolah) terbaik di dunia.
Tiba2 saja Chantall
menimpali, katanya dulu ia semasa masih di Metro TV pernah dikirim meliput di
Finlandia,
"Wah
ayah...katanya..., penduduknya luar biasa.... santun ramah, dan yg menakjubkan
katanya jika kita parkir mobil dimana saja tidak perlu di kunci, dan jika ada
benda2 berharga bisa ditinggal di mobil tanpa perlu khawatir ada yg
mencurinya...." Begitu katanya....
Jadi ternyata SISTEM
PENDIDIKAN itu yg menentukan potret sebuah bangsa, jadi jika potret bangsanya Amburadul
seperti ini, pasti sistem Pendidikan dan para penyelenggaranya juga amburadul
Begitulah kira-kira
kesimpulan dari obrolan kami malam itu di Studio Sindo TV.
Lalu seperti apa sich
SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA ITU ???
Berikut penuturan dari
Syed Abdul Rahman Alsagoff
Foundar Arabic School in
Singapore
Sekolah tertua yg
didirikan oleh Swasta di Singapura; Sumber; Channel News Asia , 6 Mei 2009
Mengatakan bahwa ternyata
di Finlandia itu tidak ada:
1. Akreditasi
(Pemeringkatan) sekolah oleh pemerintah, yg ada akreditasi oleh Masyarakat;
Jadi masyarakat melihat langsung apakah anak mereka yg didik di sekolah
tersebut menjadi semakin baik, beretika dan cerdas atau malah sebaliknya. Jadi
sekolah tidak dinilai oleh satu pihak saja, yakni Pemerintah, melalui Stnadar
tunggal yg bisa saja keliru (dan jika keliru maka seluruh bangsa akan
menganggung akibatnya) ; melainkan langsung oleh usernya yakni masyarakat. Jadi
sekolah berusaha untuk menjadi yg terbaik dengan memberikan bukti langsung
kepada masyarakat yg menilainya. Fungsi pemerintah lebih sebagai konselor atau
Konsultan Pembimbing bagi sekolah dan mengembangkan sistem sekolahnya bukan
Lembaga Akreditasi. Mencatat sekolah2 yg dianggap berhasil oleh masyarakat dan
membantu sekolah2 yg belum dianggap berhasil.
2. Tidak ada kurikulum
tunggal yg ditetapkan oleh Pemerintah pusat, Setiap sekolah diberikan kebebasan
mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan potensi unggul daerahnya masing2.
Jadi sepertinya jika sekolah itu di terletak di Bali mungkin yg lebih di
utamakan adalah kurikulum pengembangan Budaya, Seni Tari, Ukir, Pahat dan
sejnisnya. Jika dikalimantan mungkin tentang Batuan berharga, Gambut, Batubara,
dan Budidaya Hutan, Jika di Maluku mungkin Perikanan dan budidaya kelautan dan
sejenisnya. Wow !!! Pastinya akan banyak para ahli lokal yg pandai memanfaatkan
potensi daerahnya.
3. Tidak ada standar ujian
negara, melain berbasiskan pada proses hasil pembelajaran dari hari ke hari
dari masing-masing anak, tanpa dibandingkan melalui sistem Rangking. Jadi
tujuan pembelajaran adalah untuk menjadikan anak yg terbaik sesuai bidang yg diminati
dan kemampuannya sendiri-sendiri bukan untuk mengejar peringkat dalam satu
kelas atau satu sekolah. (karena prinsip pendidikan adalah mencerdaskan semua
anak bukan untuk Merangking mereka dari yg terpintar hingga yg terbodoh)
4. Dan yg paling mengesankan
adalah tidak ada standar Nasional KECUKUPAN NILAI MINIMAL untuk Nilai masing2
pelajaran (karena tiap anak memiliki kecepatan belajar yg berbeda2 dan
kemampuan berbeda untuk bidang pelajaran yg berbeda).
Yang ada justru STANDAR
NASIONAL ETIKA MORAL ANAK. Jadi setiap sekolah wajib mendidik setiap murid
mereka memenuhi STANDAR ETIKA MORAL NASIONAL sebagai Pondasi Dasar membantuk
Bangsa Yang Kuat dan Cerdas.
Jadi meskipun sekolah
mereka memiliki kurikulum yg berbeda2 dengan spesialisasi kecakapan Bidang yg
berbeda di sesuaikan dengan potensi daerahnya masing2 Namun setiap sekolah
harus bisa menjamin bahwa setiap muridnya memiliki ETIKA MORAL YG STANDAR
SECARA NASIONAL.
Wah.... sepertinya kok
tidak terlalu sulit ya untuk mengikuti dan menjadi Negara dengan Sistem
Pendidikan Terbaik di Dunia. Tentunya jika kita mau !!
Saudara-saudara sebangsa
dan setanah air,
Seandainya anak kita
bersekolah dengan sistem seperti ini sudah kebayang ya akan menjadi sangat luar
biasa !!!.
Bersekolah akan menjadi
hal yg menarik, menyenangkan sekaligus menantang dan tidak lagi membosankan dan
menekan kejiwaan anak.
Dengan adanya Etika Moral
yg di Standardisasi secara Nasional pastinya tidak akan ada lagi TAWURAN MASAL
PELAJAR, Genk Nero, Genk Motor, dan sejenisnya di Jalanan. Anak akan menjadi
respect pada guru dan orang tua, lebih beretika di sekolah, di jalan dan
dirumah.
Dengan adanya sistem yg
mengedepankan kecakapan individual dan tidak ada lagi sistem ujian dengan
standar soal dan jawaban yg sama pastinya tidak akan ada lagi contek mencontek.
Tiap siswa akan tampil
menjadi terbaik pada bidang kecakapan masing-masing yg memang menjadi bakat dan
kelebihannya dan bukan dipacu dan ditekan untuk meningkatkan nilai atau bidang
yg menjadi kelemahanya dengan cara ikut Bimbll atau Les siang, malam, pagi,
sore.
Sekaligus masing2
anak-anak, Guru dan Orang Tuanya gak Stress lagi oleh Momok Nasional yg bernama
Ujian Nasional, karena mereka di nilai bukan dari Ujian Akhir melainkan melalui
proses perkembangan belajar dan penguasaan dari hari ke hari, sekaligus mereka
juga dikembangkan berdasarkan kemampuan dan kecakapan bidang masing-masing,
tidak untuk di Rangking, yg bisa berakibat sangat memalukan jika mereka
termasuk 10 besar dari bawah.
Berkaca pada Syed Abdul
Rahman Alsagoff sang Founder Arabic School di Singapore yg mau dan bisa
melakukan perubahan dengan memulainya dari dirisendiri dan sekolahnya sendiri,
kitapun mestinya bisa melakukan hal yg sama di Indonesia.
Jika Singapura bisa
Indonesia Pasti Bisa !!!
Jika kita mau pasti bisa
!!! dan bukan sebaliknya, Jika bisa sich sebenarnya kita mau !!!!
Ya Persis memulai
perubahan mulai dari diri sendiri dan sekolah kita sendiri !!!
by ayah edy
Postingan Bapak selalu memberi inspirasi. Semoga generasi Indonesia semakin cerdas dan bermoral :)
ReplyDeleteWis, mulai sekarang, mindset kita kudu berubah.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBagaimana caranya?
DeleteHarus segera ditawarkan kepada Jokowi konsep pendidikan seperti ini..
ReplyDeleteBagaimana caranya?
Deletesolusi pendidikan di indonesia..
ReplyDeletesolusi pendidikan di indonesia..
ReplyDeleteSaya kagum dengan ayah yg selalu menginspirasi smua orang tua n guru.
ReplyDeleteSemoga ayah panjang umur dan smua mimpi2 ayah segera terwujud.
amiin
Setuju banget perubahan dimulai dari diri kita sendiri dan sekolah kita sendiri.
ReplyDeletecocoknya ayah edy jadi mentri pendidikan...biar bisa mengeluarkan kebijakan buat merubah "gaya" pendidikan saat ini
ReplyDeleteBetul.
Deletependidikan kita di utamakn administrasi.dan seabrek beban target nasional
ReplyDelete