Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Thursday, July 7, 2016
ANAK IBU BUKAN AUTIS TAPI SALAH POLA ASUH DAN MENGALAMI DISFUNGSI SOSIAL.
PENGALAMAN TAK TERLUPAKAN DI AWAL-AWAL AKU MENDIRIKAN SEKOLAHKU
Para orang tua dan guru yang berbahagia... Pada suatu hari datanglah seorang ibu ke sekolah kami; dia mengeluhkan anaknya yang sudah berusia 3 tahun lebih namun kemampuan dan tingkah lakunya tidak seperti anak-anak lain seusianya; Sebutlah Chintya nama anak ini.
Ibunya kemudian mulai membuka cerita tentang anaknya dengan raut wajah yang sedemikan bersedih; air mata sudah siap mengalir dari sela-sela sudut matanya.
Diusia yang sudah 3 tahun lebih anaknya kok belum juga mau bicara atau tepatnya belum bisa bicara; juga tidak berminat untuk melakukan apa-apa. Jika dirumah katanya; anaknya selalu pergi menuju kamar mandi dan berdiam diri disana; terkadang bermain dengan botol-botol sabun atau shampo yang ada disana. Chintya tidak mau bersosialisasi dan selalu sembunyi bila ada orang. Dia menjadi anak yang sangat tertutup dan mengisolasi diri.
Sang ibu sedihnya bukan kepalang melihat fenomena ini; sudah berbagai usaha dicobanya tapi tidak pernah berhasil katanya; bahkan saat inipun sang anak sedang menjalani terapi disalah satu Rumah Sakit yang cukup ternama; karena diduga menderita Autis. Namun setelah menjalani teriapi tak sedikutpun mengalami peningkatan.
Saya begitu tertegun mendengar panuturan sang ibu yang begitu panjang lebar tentang anaknya; dan yang jauh lebih membuat saya tertegun adalah si anak sendiri; Anaknya begitu cantik dan imut; dari wajahnya terpancar sinar cerah yang menampaknya kecerdasan. Meskipun saya bukan pakar Autis tapi saya tidak melihat adanya tanda-tanda autis pada anak ini.
Apa gerangan yang terjadi pada Chintya dan apa pula gerangan yang dialaminya hingga ia seperti ini..?
Singkat cerita akhirnya anak ini berhasil menjadi salah satu murid di sekolah kami.
Para orang tua dan guru yang berbahagia....Tiga bulan sudah Chintya bersama kami, dan ternyata banyak mengalami kemajuan dan peningkatan yang luar bisa. Chintya sang penyindiri di kamar mandi kini sudah mulai mau keluar dan bersosialisasi, meskipun masih sangat terbatas, ia mulai menunjukkan minatnya pada beberapa benda disekitarnnya; dan Chintya suatu hari pernah membuat beberapa guru menitikan air mata ya.... air mata bahagia. Betapa terharunya guru-guru saat mendengar untuk pertama kalinya Chintya kecil mau berbicara meskipun hanya sepatah kata, dan ini terus bertambah dari waktu ke waktu dengan sepatah kata lainnya.
Tidak hanya para ibu guru; ibunyapun tak kalah bahagia dan tak kuasa menahan tangis melihat anak yang sangat dicintainya mulai mau bicara.
Hingga saat ini menjelang satu tahun sudah bersama kami; Chintya kecil telah tumbuh bersama anak lain dan seperti anak lainnya; Chintya yang dulu sangat pemalu dan pasif saat ini sudah lebih berani mendekat kepada siapapun dan mulai menunjukan rasa ingin tahunya yang besar.
Para orang tua dan guru yang berbahagia.....Lalu mengapa hal ini semua bisa terjadi...? Mengapa Chintya bisa seperti ini...? dan mengapa akhirnya dia bisa berubah...? Adakah diantara anak anda yang mengalami fenomena semacam ini...?
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Chintya telah mengalami pola asuh yang tidak tepat dari lingkungan terdekatnya, ya orang tuanya.
Orang tua Chintya telah menerapkan pola asuh yang extra ketat atau kami menyebutnya “Close Bar”. (silahkan baca buku 37 Kebiasaan orang tua yang menghasilakan prilaku buruk anak, di tulis oleh ayah edy)
Orang tuanya teramat sayang dan khawatir sehingga Chintya selalu dilarang untuk melakukan ini dan itu; Chintya selalu dibantu untuk melakukan berbagai hal; tidak ada kebebasan bagi dirinya untuk bereksplorasi; sampai akhirnya ia memutuskan untuk “mogok” tidak mau malakukan apapun; dan al hasil seluruh panca indranya tidak terlatih serta tidak berfungsi secara normal.
Ketidak tahuan orang tua mengenai tipologi anaknya dan tipologinya sendiri telah menjadi penyebab utama pola asuh yang keliru dan akibatnya sangat fatal. Hingga saat ini kami terus mengajak orang tua Chintya untuk merubah pola asuhnya secara perlahan-lahan. Dan ternyata kerja keras kami bersama orang tuanya telah membuahkan hasil yang luar biasa.
Para orang tua dan guru yang berbahagia; seringkali kita tidak sadar bahwa apa yang terjadi pada anak kita sesungguhnya adalah bersumber dari kita sendiri; namun sayangnya sering kali justru anak kitalah yang jadi sasaran segala kesalahan yang kita buat. Kasus ini telah membuktikan sekaligus mengajak kita untuk menyadari segala kekeliruan yang kita buat pada anak kita.
Masa depan anak kita sepenuhnya berada ditangan kita; Mari..kita besarkan putra-putri kita dengan cara yang benar sesuai fitrah penciptaan mereka dan amanat Tuhannya.
by Ayah Edy
Dipetik dari buku Ayah Edy Punya Cerita, diterbitkan oleh Noura Book, tersedia disemua toko buku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Izin share Ayah Edy
ReplyDelete