Saat ini kita semua berada diabad milenium.
Yah Kita semua.......
Kita semua adalah orang2 modern dg berbagai kemajuan yg luar
biasa berhasil kita capai..
Kita sering merasa telah berhasil menciptakan peradaban yg
jauh lebih baik. Tapi apa memang demikian...??
Cobalah sejenak kita renungkan, apakah benar kita berhasil
atau malah gagal menciptakan peradaban yg lebih baik dari generesi penerus
terdahulu kita...
Perhatikan .......
Kita telah berhasil membangun gedung2 yg lebih tinggi tapi belum berhasil membangun kesabaran yg .....................
Kita berhasil membangun jalan yg bebas hambatan yg begitu
hebat. Tapi memiliki sudut pandang yg semakin sempit.
Kita berhasil mencari uang lebih byk tapi memiliki waktu yg
lebih sedikit.
Kita memiliki rumah yg lebih besar tapi keluarga yg jauh
lebih kecil..
Kita memiliki rumah yg lebih banyak tapi lebih sedikit kita
tinggali.
Kita memiliki lebih banyak gelar tapi logika yg makin
sempit.
Kita memiliki lebih banyak pengetahuan tapi nurani yg
semakin sedikit.
Lebih banyak ahli tapi jauh lebih banyak masalah.
Lebih banyak obat2an tapi kesehatan kita jauh lebih rentan.
Kita minum dan merokok terlalu banyak,meluangkan waktu dg
terlalu ceroboh, tertawa semakin sedikit,menyetir terlalu cepat, marah terlalu
besar, tidur terlalu malam, dan bangun terlalu lelah.
Membaca terlalu sedikit, menonton TV terlalu banyak dan
berdoa semakin jarang.
Kita telah melipat gandakan barang miliki kita, tapi
mengurangi harga diri kita.
Kita terlalu banyak bicara tapi terlalu jarang mendengarkan.
Kita belajar bagaimana mencari uang yg banyak tapi bukan
mencari kehidupan bahagia dan penuh arti.
Kita telah mencapai bulan tapi justru memiliki masalah dg
menyeberangi jalan dan menemui tetangga baru kita disebelah rumah kita sendiri.
Kita telah mengalahkan luar angkasa tapi gagal mengalahkan
nafsu diri kita sendiri.
Kita telah melakukan hal2 besar tapi bukan hal2 yg mulia.
Kita telah berhasil membersihkan udara tapi telah gagal
membersihkan jiwa.
Kita menulis lebih banyak tapi membaca lebih sedikit.
Kita berencana lebih banyak tapi mencapai jauh lebih sedikit.
Kita berencana lebih banyak tapi mencapai jauh lebih sedikit.
Kita belajar untuk bisa selalu bergerak lebih cepat bukannya
menjadi lebih sabar.
Kita begitu banyak menciptakan alat komunikasi namun
berkomunikasi dengan keluarga semakin sedikit.
Sesungguhnya kita sedang berada dijaman semua makanan cepat
disajikan namun lebih lambat dicerna.
Banyak dilahirkan orang2 besar tapi dg karakter yg sangat
kerdil.
Pendapatan yg semakin tinggi tapi hubungan yg semakin
renggang.
Inilah zaman dimana banyak negosiasi perdamaian dibuat tapi
jauh lebih banyak peperangan.
Ini adalah jaman perjalanan dibuat singkat, popok sekali
pakai dibuang, moralitas yg sudah terbuang, hubungan hanya satu malam, berat
badan berlebihan.
Dan pil2 yg bisa melakukan segalanya mulai dari menceriakan,
menenangkan, sampai membunuh dan mematikan.
Ini adalah jaman dimana banyak barang tersedia dipasar tapi
orang tidak mampu untuk membelinya.
Ini adalah jaman dimana kemajuan teknologi dapat
menyampaikan pesan ini kepada anda tapi sekaligus jaman dimana anda dapat
memilih. Apakah anda hanya mendengarkan renungan ini atau ataukah hanya
berkata,... ah, ini tidak penting, tak ada waktu untuk merenung.
Ingatlah...... Luangkanlah lebih banyak waktu untuk orang2
yg kita kasihi sekarang juga karena mereka tidak selalu ada sisi kita
selamanya.
Ingatlah.. Ucapkanlah kata yg baik dan kalimat cinta untuk
orang yang selama ini memandang anda dengan penuh ketakutan.
Ingatlah..
Berikanlah pelukan terhangat untuk orang2 terbaik disisi anda, karena itu adalah satu2nya harta yg dpt anda berikan tanpa memerlukan biaya sepeserpun.
Berikanlah pelukan terhangat untuk orang2 terbaik disisi anda, karena itu adalah satu2nya harta yg dpt anda berikan tanpa memerlukan biaya sepeserpun.
Berikanlah waktu untuk mencintai,berikanlah waktu untuk
berbicara, berikanlah waktu untuk berbagi fikiran yg berharga dibenak anda.
Seorang anak sama sekali tidak meminta banyak harta dari
orang tuanya, tapi banyak waktu yg diberikan untuk bersama.
Seorang anak tak membutuhkan orang tua yg memliki kedekatan
dg seorang pejabat, pengusaha dan orang terhormat, melainkan hanya kedekatan
anda bersamanya.
Ingatlah selalu, hidup tak diukur dg jumlah nafas kita, tapi
bagaimana kita menghabiskan nafas kita.
Mari kita renungkan, apakah kita berada dalam proses
kemajuan ataukah kemunduran dari peradaban jalan yg kita sedang jalani saat
ini...?
by George Carlin
www.ayahkita.com
bagus dan bermanfaat
ReplyDeleteOm ijin share yah thanks
bagus dan bermanfaat
ReplyDeleteOm ijin share yah thanks
Bagus sekali menjadi bahan renungan untuk kita semua
ReplyDeleteIzin share ya ayah.
ReplyDeleteTerima kasih.
ReplyDelete