Kami turut berduka cita dan berbela sungkawa yang
sedalam-dalamnya atas wafatnya Lee Kwan Yew pada hari Senin 23 Maret 2015, dini
hari kemarin, Bapak Bangsa Singapura, yang telah membawa bangsa dan negaranya
menjadi bangsa dan negara yang makmur, disiplin dan bersih di Asia
Tenggara.....
Selamat Jalan.... kisahmu sebagai anak yang berbakti pada
orang tua akan terus di kenang selalu....
==============================================
Sebuah Dekrit di keluarkan oleh Sang Perdana Menteri untuk melindungi nasib para orang tua dari anak durhaka !
SEBUAH KISAH NYATA ANAK DURHAKA DARI SINGAPURA
Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa
dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan
Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di
Singapura.
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha
sukses yang mengundurkan diri dari dinia bisnis ketika istrinya meninggal
dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan
baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang
Sarjana.
Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta
ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan
besar. Dan ayahnya pun dengan senang
hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang
dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang luas dan mewah tersebut
tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak
tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.
Pada mulanya
terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat
Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun
ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartment yang mereka
tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun
berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu
tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari
mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah
keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.
Karena seluruh
hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan
kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Rd. Bayangkan,
orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba
menjadi pengemis!
Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya
dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan
kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu danmenjawab
bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan
yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang
sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini
mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya
bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut
langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu
mereka kenal.
Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis
tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka,
terjadilah kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat
marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke
telinga PM Lee Kwan Yew Senior.
PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu
durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan
PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak
durhaka seperti kalian" .
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat
warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke
atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta
milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejal
saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment ayahnya.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang
sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia).
Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan
Kebijakan / Dekrit yaitu "Larangan kepada para orangtua untuk tidak
mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal.
Kemudian,
agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka
dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan
swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini
tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan
mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil
keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi
Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi
selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa
bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu
lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan
sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan
membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina,
sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang
lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus
memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi
orangtuanya.
Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau
berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka
harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warganegara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee
agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang
membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan
dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala
mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.
Hormatilah, Kasihilah, Sayangilah orang tuamu selama mereka
masih ada di sisimu ...
Inilah pesan mu terhadap anak-anak bangsamu, yang akan
selalu kami Ingat sepanjang masa untuk kami dan anak-anak bangsa kami...
Note: Mohon share ini kepada teman-teman Anda agar menjadi
pengingat kepada kita semua.
Hiks... hiks... hiks
ReplyDelete