DUH GIMANA SOLUSINYA YA?
Please please help me ayah.... URGENT nih !
TANYA:
Hallo ayah Edy namaku Prita, ih seneng banget deh pernah
lihat ayah di Metro tv, bagus banget ulasannya, sayangnya cuma sebentar banget
dan hanya ada sekali-sekali aja, moga-moga ayah juga punya program tv tetap di
Metro tv ya ayah.
Begini lho ayah aku mo tanya aku kan punya 2 orang anak nih,
yang satu 2 th lebih dikit dan satunya lagi baru 8 bulan.
Masalahnya kakaknya sering iri kalo aku lagi ngurus adiknya,
nah seremnya kadang-kadang kalo aku lengah dikit, adiknya suka di dudukin dan
kadang di cubit, di jewer atau apalah pokoknya disakiti gitulah.
Nah gimana ya ayah biar kakaknya bisa sayang sama adiknya..?
Please...10x tolong cepetan di jawab ya ayah, urgent nich, aku stress bgt
karena kejadiannya hampir setiap hari.
thanks berat dan sukses selalu untuk ayah. di tunggu lagi ya
show-shownya di tv.
JAWAB:
Bu Prita yang baik,
Memiliki anak dengan jarak yang berdekatan memang memiliki
sisi positif dan negatif, sisi negatifnya adalah tentunya ibu akan
mengalokasikan waktu dan tenaga jauh lebih besar karena mereka berdua masih
membutuhkan pola asuh dan kebutuhan yang hampir mirip, namun sisi positifnya
adalah manakala kita berhasil mendidik mereka berdua dengan tepat maka mereka
akan sangat cepat sekali dalam proses pembelajaran, karena satu sama lain akan
saling menstimulasi, saling mencontoh dan mencontohkan.
Dengan jarak lahir yang berdekatan maka mereka akan memiliki
teman bermain sebaya sehingga nanti saat mereka sudah sama-sama balita, ibu
bisa memiliki waktu lebih untuk mengurusi kebutuhan ibu sendiri dan rumah
tangga lainnya.
Namun sebaliknya jika pola asuh kita kurang tepat maka mereka
akan saling cemburu dan berebut untuk mendapatkan perhatian orang tuanya dan
hal ini akan menyita waktu juga emosi ibu dan anak ibu hampir setiap hari.
Untuk itu mari coba renungkan sejenak agar kita bisa membaca
apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada si kakak dengan prilakunya yang
mengganggu adiknya tersebut.
Sebelum kehadiran adiknya, kira-kira 8 bulan yang lalu atau
tepatnya pada saat usia si kakak 14 bulan, selama hampir 2 tahun sejak masa
kelahirannya, si kakak mendapat perhatian penuh dari ibu, sementara pada
usianya yang sesungguhnya masih batita dan masih membutuhkan perhatian itu, si
kakak mulai terganggu dengan proses awal-awal kehamilan ibu (masa ngidam)
hingga menjelang proses persalinan. Namun semua gangguan itu masih dapat di
toleransi oleh si kakak.
Sebenarnya pada saat usia si kakak masih batita rasa ingin
diperhatikan dan memiliki orang tuanya secara utuh masih sangat besar sekali
oleh karena itu pada saat kelahiran adiknya si kakak merasa kehilangan hampir
semua yang ia miliki, baik perhatian, kasih sayang dsb, bahkan tak jarang ia
melihat ibu tidak lagi ramah dan sering tersenyum seperti dulu lagi. Dan bahkan
yang membuatnya sangat kecewa ibu kini mulai sering memarahi dan berlaku kasar
padanya karena ibu menganggap bahwa ia mengganggu sementara si kakak belum
memiliki kemampuan verbal untuk mengungkapkan perasaannya.
Logika dasar sang kakak cepat sekali menangkap bahwa akar
masalahnya adalah adiknya yang baru di lahirkan. Nah sejak itulah secara alami
mulailah timbul keinginan untuk melampiaskan perasaan kesalnya pada orang
tuanya namun karena tidak berhasil maka akhirnya ia menimpakan semua kesalahan
pada adiknya yang tidak berdaya.
Lalu bagaimana agar hal ini tidak terjadi lagi ? Ya... persis
kita harus memenuhi yang menjadi kebutuhan si Kakak yakni perhatian dan rasa
kasih sayang.
Caranya bagaimana.?
1. Rumusnya adalah Libatkan si kakak pada saat ibu mengurusi
adiknya, pada saat ibu ingin membantu si kecil maka yang jauh lebih ibu
perhatikan adalah si kakak.Ajaklah kakak untuk terlibat membantu ibu untuk
menyiapkan kebutuhan adiknya mulai dari popok, bedak dsb. Minta si kakak untuk
mengambilkannya dengan penuh suara lembuh dan kasih sayang.
2. Puji dan peluklah si kakak jika dia bisa melakukannya
dengan benar, katakan kakak anak mama yang hebat dan luar biasa mama sayang
sekali sama kakak.
3. Ajak si kakak membantu pekerjaan ringan untuk adiknya
seperti menaburkan bedak, mengelus bedak dengan tangannya pelan-pelan, intinya
adalah terus libatkan kakaknya dan beri perhatian, pujian, pelukan pada saat si
kakak melakukannya dengan benar.
4. Perlihatkan sikap tidak suka kita pada si kakak jika dia
mengganggu, lalu ajaklah ia untuk membantu adiknya dengan mencontohkannya dan
mengajak kakaknya mempraktekannya dengan bahasa yang lemah lembut.
5. Jangan khawatir jika pada awalnya sang kakak menolak,
tidak mau terlibat, jangan dimarahi, tetap gunakan suara lembut karena ia masih
memiliki memori yang negatif terhadap ibu sejak kelahiran adiknya, si kakak
perlu waktu untuk bisa berubah. Berilah kesempatan untuk berubah.
Ibu Prita yang baik, percayalah jika ibu bersabar dan terus
berusaha pasti berhasil, karena kami telah mempraktekan pada anak kami yang
kebetulan juga mengalami kasus yang sama, dan hasilnya sungguh membahagiakan
sekali.
Selamat mencoba ya bun, Semangat, bunda pasti bisa !!
-ayah edy-
Pimpinan Sekolah Maha Karya Gangga
Pendiri Gerakan Membangun Indonesia yang kuat dari keluarga
Penulis buku-buku parenting
www.ayahkita.com
Ayah edy sy mau tanya..gmn seandainya klo anak sy kembar,bulan mei kmrn usia 3th.sy pusing sekali tiap menit pasti bertengkar.kalau yg satu pegang barang pasti yg satu kepingin.pdhal barang itu sampai cm kertas bungkus yg g ada gunanya pun rebutan..keduanya saling iri2-an.bahkan kdg sampai pukul2an..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete