Sebuah Renungan untuk Pendidikan Anak Negeri
By Hardiana Noviantari | Des 5, 2014
Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kamu bisa dijuluki
murid pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau gak lulus Ujian
Nasional, rasanya dunia selesai di titik itu.
Ketatnya persaingan di
sekolah mungkin memang bertujuan supaya kita berlomba-lomba jadi lebih pintar.
Tapi tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia
yaitu Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?
Berbeda dengan kita yang harus menghadapi ujian nasional tiap
mau naik jenjang sekolah, seumur-umur pelajar di Finlandia hanya menghadapi 1
ujian nasional ketika mereka berumur 16 tahun.
Tidak hanya minim pekerjaan
rumah, pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali
lebih lama daripada pelajar di negara lain. Namun dengan sistem yang leluasa
entah bagaimana mereka justru  bisa belajar lebih baik dan jadi lebih
pintar.
Makanya kali ini Hipwee bakal mengulas habis rahasia
Finlandia yang satu ini!
1. Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah
Berusia 7 Tahun
Orang tua jaman sekarang pasti udah rempong kalau mikir
pendidikan anak. Anaknya belum genap 3 tahun aja udah ngantri dapat pre-school bagus
gara-gara takut kalau dari awal sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD,
SMP, atau SMA yang bagus. Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu.
Bahkan menurut hukum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7
tahun.
Awal yang lebih telat jika dibandingkan negara-negara lain
itu justru berasal dari pertimbangan mendalam terhadap kesiapan mental
anak-anak untuk belajar.
Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar,
berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia dini justru
didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya.
Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang
SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran.
Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara
pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus
merasa terpaksa untuk belajar.
Maka dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar
umur 15 di Finlandia justru berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh
dunia dalam tes internasional Programme for International Student
Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektivitas sistem
pendidikan di Finlandia.
2. Cara Belajar Ala Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit
Istirahat
Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia
belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit?
Orang-orang Finlandia
meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan
justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan
membangun fokus baru.
Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar
karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.
Di samping meningkatkan kemampuan fokus di atas, memiliki jam
istirahat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya memiliki manfaat
kesehatan.
Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di
kelas. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu
banyak duduk.
3. Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya.
Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau
Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia gak usah
pusing-pusing milih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekolah di
Finlandia itu setara bagusnya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya.
Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi
subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan
berkualitas untuk semua.
Reformasi pendidikan yang dimulai pada tahun 1970-an tersebut
merancang sistem kepercayaan yang meniadakan evaluasi atau ranking sekolah
sehingga antara sekolah gak perlu merasa berkompetisi.
Sekolah swasta pun
diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi kepada
siswa. Saking bagusnya sekolah-sekolah negeri di sana, hanya terdapat
segelintir sekolah swasta yang biasanya juga berdiri karena basis agama.
Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah
Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti
makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma. Memang sih
sistem seperti ini mungkin berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia.
Tapi jika memahami sentralnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan
bangsa, seharusnya semua negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal
gak akhirnya dikorupsi aja sih.
4. Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar
Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di
Finlandia.
Di samping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang
mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di
semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru
adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan
guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika
Serikat.Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan
memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis
yang sudah dipublikasi.
Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling
berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka
dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga
pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada
cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal.
Ada 1 guru untuk 12 siswa
di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi
guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di
depan kelas.
Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan
pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan sebagus
ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus
memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Tidak adil ‘kan?
5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara
Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi
memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan
evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman
nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan.
Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan
cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau
latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu
pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia
itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya
sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya
secara maksimal.
6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari.
Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah
Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di
Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain.
Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam
per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya
akan datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa
terpaksa tapi karena pilihan mereka.
Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih
produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk
menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas,
mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai
proyeknya sendiri.
7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa
Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1
Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara
seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di
Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak
mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan
menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.
Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh,
tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga
program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif.
Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi
itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan
kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.
Tambahan:
- Finland mengutamakan pembentukan Etika Moral dan Manner pada pendidikan dasarnya, dan hasilnya Finland menjadi negara dengan tingkat pencurian dan korupsi mendekati Nol.
- Setiap ibu yang melahirkan pemerintah memberikan secara gratis melalui rumah sakit paket panduan pemeliharaan bayi dan buku-buku Parenting secara lengkap
- Finland mengutamakan pembentukan Etika Moral dan Manner pada pendidikan dasarnya, dan hasilnya Finland menjadi negara dengan tingkat pencurian dan korupsi mendekati Nol.
- Setiap ibu yang melahirkan pemerintah memberikan secara gratis melalui rumah sakit paket panduan pemeliharaan bayi dan buku-buku Parenting secara lengkap
Memang, kita gak bisa serta merta menyontek sistem
pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di Indonesia. Dengan berbagai
perbedaan institusional atau budaya, hasilnya juga mungkin gak bakal sama.
Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari negara yang udah
sukses dengan reformasi pendidikannya? Siapa tahu bisa menginspirasi
adminitrasi baru untuk mengadakan perubahan demi pendidikan Indonesia yang
lebih baik **
(kedip-kedip ke Pak Jokowi)
By Hardiana Noviantari | Des
5, 2014
Sumber: http://www.hipwee.com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar/
No comments:
Post a Comment