Saya tidak tahu apa definisi persisnya PENYAYANG BINATANG,
tapi anakku yang satu ini sangat sayang sekali dengan binatang, sampai-sampai
menu makanannyapun di upayakan yang tidak mengandung unsur dari binatang.
Semut dan binatang kecil tidak boleh terinjak dan bahkan
diberinya makan, cacing yang tersesat ke dalam rumah di kembalikan ke
habitatnya di tanah, bahkan pernah sy ingin menepuk nyamuk di larangnya,
katanya ini nyamuk Jantan tidak menggigit manusia tapi minum sari buah jadi
tidak bersalah dan jangan di bunuh, biarkan ia hidup seperti kita. Begitu
kira-kira kata Dido dan Dimas anak saya di kamarnya.
Suatu ketika ia melihat sebuah buku tentang kisah seorang
penyayang binatang, dan iapun rela merogoh kocek uang yang di tabungnya untuk
membeli buku seharga Rp.80.000,- patungan berdua adiknya. Uang yang mereka
kumpulkan berdua dari kerja membantu orang tuanya.
Waktu anak saya bercerita tentang kisah di buku tersebut,
dimana Jane semasa kecil sering menangis bila ada serangga yang mati. Anak
sayapun ikut "mbrebesmili".
Lalu saya berpesan pada anak saya, Bagus sekali nak jika
kamu menjadi penyayang binatang, tapi jangan sampai lupa bahwa kamu juga harus
jadi penyayang Manusia.
Karena ayah juga sering bertemu orang yang mengaku penyayang
binatang tapi kasar terhadap sesama manusia. Dan mengaku dirinya adalah
penyayang binatang.
Ingatlah nak, jangan sampai engkau menyayangi binatang tapi
lupa untuk menyayangi manusia.
Dan selain itu sadarilah apa arti CINTA PADA BINATANG,
Karena ayah banyak bertemu orang yang mengaku sayang binatang tapi saking
cintanya yang terjadi malah "mengekang binatang dalam Kerangkeng/kandang
besi atau bambu".
Terimakasih anakku enggkau telah mengajari ayah tentang arti
Sayang, tidak hanya pada sesama manusia tetapi juga pada semua mahluk hidup di
bumi ini.
Salam syukur penuh berkah,
ayah edy
ayah edy
No comments:
Post a Comment