Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Monday, June 20, 2016
JANGAN PERNAH TINGGALKAN PERAN SENTRAL KITA SEBAGAI ORANG TUA DAN MENYERAHKAN ANAK KITA SEPENUHNYA KE SEKOLAH
PERTANYAAN:
Wanda Ida Koswara
Ayah edy...bukankah orang tua dan guru slalu mendidik dan mengajarkan ttng kebenaran???
Lalu bagaimana setelah mrk mengenal lingkungan sekitarx??
Di mn setiap detik mrk di suguhkan dng tayangan2 yg sbagian besar tdk mendidik....ibarat permen ada di atas meja...kita bisa melarang anak untuk makan...tapi mrk sllu mncari ksmptan untuk mendapatkanx...
Like · Reply · Message · 2 · 2 hrs
TANGGAPAN
AYAH EDY Parenting
Orang tua itu peran sentral bagi anak, apa yang terjadi pada anak tidak akan pernah lepas dari peran sentral kita sebagi orang tua. Sedangkan guru adalah peran Sentral Kedua ketika seorang anak mengalami masalah dengan orang tuanya.
Sekali lagi tidak ada masalah yang terjadi pada seorang anak yang tidak bermula dari pola asuh kedua orang tuanya; semisal
Anak tidak akan pernah tahu yang namanya jajan, kalau kita tidak memperkenalkan padanya tentang uang jajan dan berbagai macam jajanan di awal mulanya dulu.
Anak tidak akan kenal konsep nonton tv kalau kita tidak sediakan tv di rumah.
Anak tidak akan kenal yang namanya marah dan membentak kalau tidak pernah kita marahi dan kita bentak.
Anak kita tidak akan pernah terjerumus pergaulan buruk di sekolah kalau bukan kita yang telah mengirimnya ke sekolah tersebut.
Kita seolah lupa seketika bahwa kita dulu pernah melihat film porno pertama kali, jawabannya di sekolah, dimana majalah/stensilan cerita porno? kita dapat dari teman sekolah, dimana pertama kali kita merokok? juga di sekolah, dimana kita tahu tentang konsep pacaran? juga di sekolah, tapi mengapa kita malah kirim juga anak kita ke sekolah?
ya sekolah yang sama yang konsep dan permasalahannya masih sama seperti zaman kita dulu bersekolah dan bahkan sekarang mungkin lebih parah lagi dibanding zaman kita dulu.
Ketika anak kita mulai tahu pornografi, rokok, pacaran dsb, Kita bukannya mengambil pelajaran dari kelalaian kita tapi malah menyalahkan anak
Inilah kesalahan yang sering orang tua lakukan sehari-hari tapi tidak kita sadari.
Dan kita baru terkaget-kaget ketika anak kita melakukan apa yang dulu pernah kita contohkan kepadanya.
Ambil contoh, kami tidak suguhkan apa yang ibu sampaikan tersebut seperti tv dan gadget di rumah, yang kami suguhkan adalah hal-hal yang baik dari kehidupan ini, kami tidak ada tv dirumah, waktu menonton tv kami ganti dengan bermain bersama, waktu belajar kami cari tempat2 alam yang di sukai anak, ibarat permen kami ajari anak kami tentang apa manfaat dan bahayanya permen bagi tubuh dan kesehatan hingga akhirnya ia memilih untuk tidak makan permen.
Kami memilih untuk tidak menyekolahkan anak kami di sekolah formal karena kami tahu pengaruh buruk di sekolah formal jauh lebih besar dari pengaruh baiknya. Apalagi sekolah-sekolah zaman sekarang.
Ketika kita dekat dengan anak maka anakpun akan dekat dengan kita
Ketika kita lebih banyak memberikan waktu untuk berada di sampingnya dan lebih banyak memberikan pengertian dari pada meninggalkannya maka anak akan banyak menghabiskan waktunya bersama kita.
Sampai hari ini alhamdullilah anak-anak kami tidak terpengaruh oleh pergaulan buruk teman2 yang ada disekitarnya.
Malah mereka sering berdiskusi tentang perilaku buruk dan baik dari teman2nya untuk sama2 kita jadikan pelajaran hidup.
Tapi ketika kita terlalu banyak melarang dan bukannya memberikan pengertian, maka mulailah anak kita tertutup
Ketika kita terlalu banyak bekerja dan sedikit bermain bersamanya maka anak kita mulai mendekat pada teman2 pergaulannya.
ketika kita terlalu banyak marah ketimbang bertanya dan mendengarkan keluhannya maka anak kita akan lebih suka di luar rumah.
Itulah yang sesungguhnya tidak banyak disadari oleh para orang tua
Kita yang memulai segalanya sebagai tokoh sentral bagi anak-anak kita, tapi justru kita berkata merekalah yang dinyatakan sebagai anak bermasalah.
Mari kita renungkan bersama.
Like · Reply · 16 · Commented on by Ayah Edy Parenting · 1 hr · Edited
Wanda Ida Koswara
Mungkin itulah tantanganx...ketika mrk keluar rumah seringkali mencari apa yg tdk mrk dapatkn di rumah...trimksh ayah edy..
PR berat buat kami sbg orangtua yg mempunyai anak yg mulai menginjak dewasa...
Like · Reply · Message · 3 · 1 hr
AYAH EDY Parenting
Tepat sekali Mom Wanda Ida Koswara, Mereka keluar rumah karena mencari apa yang mereka tidak dapatkan di rumah. Love your words
Apriliani Reni
Saya banyak belajar dr setiap postingan ayah edy...
Like · Reply · Message · 1 · 1 hr
Mengapa saya bisa melihat pendidikan itu adalah sebagai kesatuan yang utuh dan tidak bisa terpisahkan antara orang tua, guru dan sistem sekolah karena saya adalah orang tua, guru juga pimpinan sekolah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment