Children Learn What They Live
Anak-anak belajar dari lingkungannya
Bila seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum. Bila seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan.
Bila seorang anak hidup dengan ketakutan, ia akan belajar dengan rasa cemas.
Bila seorang anak hidup dengan rasa kasihan, ia akan belajar mengasihani diri sendiri.
Bila seorang anak hidup dengan kecemburuan, ia akan belajar untuk merasa iri.
Bila seorang anak hidup dengan olokan, ia belajar menjadi malu.
Bila seorang anak hidup dengan rasa malu, ia belajar merasa bersalah. Bila seorang anak hidup dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Bila seorang anak hidup dengan toleransi, ia belajar tentang kesabaran.
Bila seorang anak hidup dengan pujian, ia belajar tentang penghargaan.
Bila seorang anak hidup dengan penerimaan, ia belajar untuk mencintai.
Bila seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar untuk menyukai diri sendiri.
Bila seorang anak hidup dengan pengakuan, ia belajar untuk mempunyai tujuan.
Bila seorang anak hidup dengan berbagi, ia belajar tentang kebaikan. Bila seorang anak hidup dengan kejujuran, ia belajar tentang kebenaran.
Bila seorang anak hidup dengan keadilan, ia belajar menjalankan keadilan.
Bila seorang anak hidup dengan kebaikan dan perhatian, ia belajar tentang menghormati.
Bila seorang anak hidup dengan ketentraman, ia belajar tentang iman. Bila seorang anak hidup dengan persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia.
Dorothy Law Nolte, Ph.D. (1972)
Jadi perilaku kita saat ini berasal dari lingkungan masa lalu dimana kita tumbuh dan dibesarkan.
Dipetik dari buku Ayah Edy Menjawab 100 Persoalan Orang Tua sehari-hari yang jawabannya tidak ada di kamus manapun.
Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
No comments:
Post a Comment