Indonesia pada hakikatnya merupakan kumpulan dari keluarga yg tersebar dilebih dari 12.000 pulau yg ada di Nusantara. Apabila keluarga2 ini kuat, maka Indonesia akan menjadi Bangsa & Negara yg Kuat dgn sendirinya tanpa perlu konsep yg berbelit-belit & biaya yg membebani negara. Pastikan keluarga & sanak famili kita di seluruh tanah air telah bergabung dlm GERAKAN MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DARI KELUARGA. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
SATU-SATUNYA SITUS RESMI AYAH EDY
Monday, June 20, 2016
SEKOLAH YANG MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB PENUH PERMASALAHAN ANAK MURIDNYA.
Ketika ada pihak sekolah yang berkata:
Bagaimana bisa kami diminta pertanggaungjawaban terhadap penyimpangan perilaku anak padahal waktu bersama orang tuanyakan jauh lebih banyak dari waktu bersama kami di sekolah, jadi orang tuanyalah yang harus lebih bertanggung jawab.
Inilah tanggapan kami:
Sekolah adalah lembaga PENDIDIKAN, mendidik itu fokusnya pada pengembangan akhlak dan perilaku moral dan bukan angka dan nilai, jika tidak berfokus pada pengembangan Akhlak dan Perilaku Moral Anak maka sebaiknya diganti saja namanya menjadi lembaga kurus atau lembaga pengajaran.
Orang tua itu tidak memiliki kemampuan mendidik anak, atau tidak standar dalam mendidik anaknya. terlebih lagi jika orang tua ini dulunya terlahir dari keluarga yang berantakan atau penuh kekerasan, bagaimana mungkin orang tua yang seperti ini bisa diharapkan mendidik anaknya dengan baik. Dan jumlah orang tua yang seperti ini terus bertambah di seluruh Indonesia.
Jadi harapan satu-satunya adalah lembaga pendidikan yang semuanya serba distandardisasi oleh pemerintah dan Sekolah adalah Lembaga Pendidikan Resmi Negara yang membawa amanat Undang-undang Dasar 1945.
Saya ingat bagaimana Negeri Australia yang para orang tuanya 100 tahun yang lalu adalah para narapidana yang dibuang dari Inggris Raya ke daratan baru yang bernama Australia.
Ratu Victoria pada zamannya memerintahkan sekolah untuk mengambil alih tanggung jawab proses pendidikan anak-anaknya secara penuh, karena tidak mungkin orang tua yang seperti ini untuk bisa mendidik anaknya dengan baik.
Dan hasilnya ketika sekolah mengambil tanggungjawab penuh pendidikan anak tanpa kompromi, 100 tahun kemudian Australia berhasil masuk kedalam 10 besar negara terbaik untuk tempat tinggal manusia di bumi.
Belajar dari sejarah bagaimana Ratu Victoria membangun Bangsa Australia itulah maka kami dirikan sekolah kami di Bali. Sekolah yang mengambil tanggungjawab penuh pendidikan etika, perilaku moral setiap anak muridnya.
Sekolah yang kami pimpin tidak pernah mengelak dari tanggung jawab sebagai seorang pendidik, semua kerusakan moral anak adalah tanggung jawab kami jika anaknya bersekolah di sekolah kami.
Sebagai pimpinan saya mengambil tanggung jawab penuh terhadap setiap perilaku anak didik kami, dan kami buat aturan yang memaksa orang tua harus mau berubah menjadi baik dan menjadi teladan bagi anaknya, kami bimbing setiap orang tua untuk melakukannya. dan ketika ada orang tua yang menolak maka segera kami minta cari sekolah lain yang lebih bertanggung jawab dari sekolah kami.
Syarat utama bagi orang tua yang mau menyekolahkan ditempat kami adalah harus mau mengikuti tes kelayakan sebagai orang tua atau placement test yang hasilnya mulai dari orang tua kelompok A sampai D.
Dari sanalah setiap orang tua kami bimbing setahap demi satahap untuk naik peringkat mulai dari kualifikasi D menjadi C, B hingga A.
Setiap 3 bulan kami evaluasi perkembangannya, dan kami beri Raport perkembangan orang tua, untuk di tindaklanjuti. Jika tidak juga ditindaklanjuti saran dan masukan yang kami berikan maka orang tua tersebut kami persilahkan untuk mencari sekolah lain yang lebih peduli dari sekolah kami.
Namun alhamdullilah 99% orang tua yang menyekolahkan ditempat kami adalah orang tua yang bertanggungjawab pernuh dan berusaha keras terus belajar menaikkan peringkatnya mulai dari d hingga A. 99% orang tua mendukung seluruh kebijakan kami ini.
Dan hasilnya tidak ada lagi yang namanya saling tuding dan lempar tanggungjawab atas terjadinya penyimpangan perilaku anak.
Ketika kami diteksi mulai ada gejala penyimpangan perilaku pada seorang anak maka orang tuanya segera kami undang dan segera datang untuk berembuk bersama kami dan mencari solusi terbaik bagi perubahan perilaku anaknya.
Itulah mangapa kami berani mendirikan sekolah dengan konsep yang kami bangun sendiri yang mengambil tanggungjawab penuh terhadap semua permasalah murid-murid kami.
Alhamdullilah Kepala Dinas Pendidikan dan Pimpinan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng sangat mendukung sekolah kami dengan kebijakan yang kami ambil tersebut.
Semoga ini bisa menjadi referensi dan contoh bagi sekolah-sekolah lain yang ada disekitarnya. begitu ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng ketika berkunjung ke sekolah kami.
Sekolah Maha Karya Gangga,
Singaraja, Buleleng, Bali.
Ayah Edy
http://ayahkita.blogspot.co.id/2014/09/sekolah-100-konsepnya-ayah-edy-di.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment